Share

Pertengkaran

Tidak ada yang lebih nikmat, selain meminum kopi di pagi hari ditemani rintik hujan yang membasahi bumi. Semesta sepertinya tahu perasaanku saat ini yang sedang dirundung rasa sakit yang tidak berujung. 

Semenjak kejadian semalam, aku tidak tidak ingin sekali melihat Mas Ardi dan untungnya, dia tidak kembali ke kamar sejak terakhir kali pergi. Aku tidak tahu dia pergi ke mana, entah menemui jalang tersebut atau apa, aku tidak peduli.

"Sayang, kenapa kamu tidak membangunkan Mas?" tanya Mas Ardi dari belakangku. Dari suaranya aku tahu, kalo dia baru bangun tidur.

Kutarik napas kasar dan menghembuskannya secara perlahan saat secara tiba-tiba dia berjalan ke arahku dan duduk tepat didepanku. 

"Mas, perlu banyak istirahat. Sepertinya kemarin malam sangat kelelahan," jawabku tanpa tarikan napas sekalipun. Sengaja aku memandang sembarang arah, cukup malas rasanya menatap mata yang suka sekali meli

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Blg khilaf tp terus lanjut. Dsr sadar woy lu itu cm manusia kere. Dicerain jd gembel lu
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu cari orang tuk ngikutin Ardy kemana .walaupun kmu pasang jps d mobil nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status