Jason, adalah seorang pria yang hidupnya penuh dalam penderitaan karena miskin. Pekerjan sehari-harinya yang sebagai pemulung barang bekas kerap membuatnya dirundung dan dihina oleh orang-orang di sekitarnya. Dan yang paling sering merundungnya adalah lima orang anak yang usianya sebaya dengannya. Kelima anak yang dikenal berandalan itu juga sering merampas uang hasil jerih payah Jason yang telah seharian mengumpulkan barang bakas. Jason hanya bisa pasrah saat ia akan pulang dicegat oleh kelima orang itu untuk merampas uang hasil jerih payahnya. Sebab, Jason yang tidak melawan saja masih sering dipukuli, apalagi jika dia melawan? Bisa dipastikan luka yang diterimanya akan semakin parah. Akan tetapi, pada suatu hari Jason yang biasanya pasrah, ia tiba-tiba berani melawan kelima anak berandalan tersebut. Apa yang membuat Jason berani melawan mereka? Mari kita simak cerita tentang Jason si Pemulung.
View More"Berikan hasil mulungmu hari ini pada kami! SEMUANYA...!" teriak seorang pemuda seraya mendorong tubuh Jason.
Jason berusaha keras mendekap beberapa lembar uang kertas hasil mulungnya hari ini. Ia berniat menggunakan uang itu untuk membeli obat kakeknya. Akan tetapi, seperti biasa, setiap malam ia sering dihadang beberapa anak berandalan untuk memalak hasil kerjanya hari ini. "Dasar keras kepala! Rasakan ini...!" Karena melihat Jason yang hari ini tidak seperti biasanya, seseorang yang disebut Ketua dari kelompok Berandalan itu menendang dan menginjak-injak tubuh Jason. Dan ternyata, bukan hanya dia seorang, rupanya ia dibantu oleh keempat temannya yang lain. Jason yang meringkuk hanya bisa terus menahan rasa sakit yang ia rasakan. Ia mencoba mengatakan sesuatu. "To-tolong..., untuk hari ini saja..., aku mohon pada kalian. Aku ingin membelikan obat di apotik untuk Kakekku...," ujarnya dengan menerima berbagai pukulan dan injakan yang berlanjut. "Halah! Kau beralasan saja! Aku tahu, kau sengaja beralasan untuk Kakekmu berobat, padahal hari ini kau pasti mendapat uang lebih banyak dari kemarin, kan?! Iya, kan...?! Hah?!" Ketua berandalan itu menjambak rambut Jason yang sudah babak belur. Bam...! Kepala Jason dibenturkan ke lantai. Alhasil, itu membuatnya tak sadarkan diri. Dan akhirnya uang yang Jason pertahankan mati-matian berhasil kembali dirampas oleh kelima berandalan itu. Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka pun pergi meninggalkan Jason yang sudah dalam keadaan terluka dan pakaiannya juga nampak sangat kacau. Wajah Jason lebam, ia juga sempat merasa ada beberapa tulang tangan dan kakinya yang tergelincir. Akhirnya ia tak sadarkan diri. Dua jam kemudian, Jason yang tadi tak sadarkan diri pun, akhirnya siuman karena adanya hujan deras yang turun mengguyur sekujur tubuhnya Di tengah guyuran hujan dan beberapa kali dentuman suara geledek yang menggelegar, Jason terseok-seok berusaha untuk menepikan dirinya di bangunan yang ada di dekatnya. Dan setelah berjuang dengan keras, akhirnya Jason berhasil meneduhkan dirinya di teras salah satu bangunan kosong yang ada di dekatnya. Ia menyandarkan tubuhnya ke dinding, ia menangis namun tak bersuara. Ia hanya mampu menahan dadanya yang sesak dan berteriak dalam hati. 'Oh Tuhan..., kenapa? Kenapa nasib buruk selalu menimpaku? Apa salahku? Kenapa Kau harus melahirkan aku ke dunia ini jika hanya untuk merasakan penderitaan seperti ini?' Saat Jason berkeluh kesah dalam hati, tiba-tiba ia mendengar sesuatu dari dalam kotak sampah yang ada di depan bangunan kosong tempatnya berteduh. Ting tong! Ting tong! Ting tong! Suara itu terdengar seperti suara nada dering sebuah ponsel. Jason yang mendengar suara itu pun akhirnya penasaran. Dengan terseok, ia kembali berjalan berusaha untuk mendekati sumber suara yang terus berbunyi itu. Akan tetapi, saat ia membuka kotak sampah itu, ia merasa terkejut. "Argh...! Apa ini?!" Rupanya, ada seberkas cahaya yang menerpa wajah Jason. Cahaya itu sangat menyilaukan kedua mata Jason, hingga terasa perih. Jason merasa bahwa cahaya itu masuk ke dalam wajahnya. "Apa lagi ini?!" seru Jason, ia terjengkang ke belakang karena terjangan cahaya silau itu. Tak lama kemudian, cahaya yang terasa menempel di wajahnya itu menghilang. "Apa itu tadi, ya?" Jason meraba wajahnya, ia mencoba mencari keberadaan sinar yang menerpanya tadi, namun sepertinya sinar itu telah hilang. "Membuatku kaget saja, huft...!" Jason kemudian bangkit. Dan saat ia bangkit, ia kembali dikejutkan dengan sesuatu di hadapannya. Tring! Ada suara dentingan yang menggema dalam pikiran Jason. Lalu, di hadapan Jason ada sebuah tulisan mengambang. "Selamat datang untuk User baru yang terpilih. Silahkan masukkan User Name." Kedua alis Jason naik, ia juga mengucek kedua matanya. "Apa ini...?" Jason mencoba menghapus tulisan yang ada di hadapannya dengan tangannya, namun tidak berhasil. Jason mencoba bergerak, namun ternyata tulisan yang mengambang itu terus mengikuti di hadapannya. "Eh...? Apakah ini mimpi?" Jason menoleh ke kanan dan ke kiri, ia ingin memastikan apakah tulisan di hadapannya ini tetap mengikuti ke mana arah wajahnya menatap. Dan ternyata, tulisan itu benar-benar mengikuti ke manapun ia menatap. Bahkan jika Jason pindah tempat pun, tulisan itu juga akan ikut pindah mengikutinya. Kemudian, dengan tanpa sengaja Jason mencoba menyentuh tulisan yang mengambang itu. Saat ia menyentuhnya, muncul tampilan keyboard seperti yang ada pada ponsel pintar. Untungnya, ketika kecil Jason sering diajari membaca dan menulis oleh kakek yang mengurusnya di kolong jembatan. Dan Jason akhirnya bisa baca tulis. Berkat kakeknya juga, ia bisa hitung-hitungan dasar. Jason kemudian penasaran, ia pun mencoba menekan tombol keyboard dengan menyusun namanya. "J a s o n..., Jason..." ucapnya sambil mengetik. Tring! "User baru telah terdaftar. Untuk salam perkenalan, sistem akan memberikan hadiah pertama pada Jason." Bugh! Terdengar suara suatu barang yang jatuh di samping Jason. Tentu saja Jason sangat terkejut. "Eh...? Beneran ada hadiah? Dari mana asalnya benda ini? Kenapa bisa tiba-tiba muncul?" Jason mengambil kotak yang jatuh di sampingnya. Saat Jason membukanya, ia kembali terkejut melihat isi di dalam kotak hadiah. "Bukankah ini kartu ATM?" tanya Jason seraya membolak-balikkan benda di tangannya. Lalu Jason mendengar suara lagi di dalam benaknya. "Benar sekali. Itu adalah ATM milik Jason untuk menerima saldo atas hadiah yang nantinya akan Jason dapatkan setelah misi terselesaikan. Apakah Jason ingin mencoba misi pertama Jason untuk mendapatkan hadiah saldo?" Lalu muncul lagi tulisan mengambang di hadapan Jason. Jason pun membacanya. "Apakah Jason menerima misi pertama? Misi ini adalah misi dasar dan memiliki peringkat D? Pilih Ya, atau Tidak?" Karena penasaran, Jason langsung menekan tombol Ya yang mengambang di hadapannya. "Selamat! Jason telah menerima misi pertama. Sebelum melanjutkan untuk mengerjakan misi pertama, sistem telah mendeteksi bahwa tubuh Jason saat ini sedang dalam kondisi terluka. Silahkan Jason buka tas penyimpanan sistem. Di sana ada item harian yang nantinya setiap hari akan direset dan disediakan ulang." Jason mulai mengerti dengan arahan dari suara yang menyebut dirinya dengan nama Sistem. Ia melihat ada layar utama yang mengambang. Di pojok kanan atas, ia melihat ada tulisan tas penyimpanan. Jason lalu menekan tombol menu itu, dan ia melihat ada beberapa gambar item di dalamnya. "Apa ini?" tanya Jason seraya menekan gambar item yang bentuknya seperti botol kecil. Ia menekan itu karena membaca ada tulisan di bawah gambar item yang bertuliskan "Ramuan pemulih". Bugh! Hanya dalam sepersekian detik setelah Jason menekan gambar item ramuan pemulihan itu, benda itu langsung jatuh di sampingnya seperti kotak yang berisikan kartu ATM tadi. "Wah? Beneran muncul lagi...!" Jason mengambil sebotol ramuan itu, ia membuka tutup botolnya. "Baunya harum, apakah rasanya manis?" Jason menghirup aroma ramuan yang menguap, lalu ia meneguknya sampai habis dalam satu tarikan nafas. "Huek...!" Rupanya rasa dari ramuan itu cukup pahit.Jason tidak menyangka jika kekuatan kepala Saryani bisa sekuat itu. Ia akhirnya kembali memikirkan strategi barunya. 'Jika kepalanya memang keras, kenapa aku harus menyerang kepalanya...? Dasar bodoh...! Ya..., ampun..., Jason..., kau harusnya menyerang titik lainnya, bukan malah mengikuti maunya dia beradu kekuatan! Haish...! Aku salah langkah tadi,' Jason berbicara pada dirinya sendiri, hal ini ia lakukan karena untuk menjaga agar emosinya tetap stabil.Kemudian barulah Jason berlari ke arah samping kanan, dan kemudian dia menerjang Saryani dengan tinjunya yang mengarah ke ulu hati.Bam...!'Apakah masih kurang?' tanya Jason dalam hatinya, ia memperhatikan ekspresi wajah yang Saryani tampilkan.'Sepertinya itu terasa sakit untuknya, yes! Akhirnya aku menemukan celah dalam pertarungan ini.' Jason kemudian bergerak mengelilingi Saryani dengan langkah kaki yang menghasilkan bunyi.Langkah kaki Jason semakin lama semakin cepat, sehingga suara yang dihasilkan juga semakin sulit untuk did
Akan tetapi Jason tidak mengijinkannya. "Tidak! Ini bukan masalah sekedar umpan saja. Ada hal lain yang harus aku lakukan nantinya saat aku menggiring Saryani yang sekarang terlihat seperti monster itu." Dalam hatinya, Jason merasa yakin jika nanti pasti akan ada kejadian buruk jika yang menghadapi Saryani bukan dirinya. Dan akhirnya, Jason yang bergegas bertemu dengan Saryani. Namun sepertinya Jason merasakan hal yang dianggapnya sangat aneh, karena ternyata ia mendengar Saryani dapat berbicara. "Jason...! Kau adalah Jason! Yah, Jason! Kau Jason! Kau harus kulenyapkan!" Suara Saryani terdengar sedikit serak, tidak seperti suara yang biasanya. "Aku memang Jason. Tapi tunggu dulu, apakah kau adalah Saryani?" Jason menguji, apakah kesadaran Saryani masih utuh atau benar-benar sudah tertelan oleh serum terlarang yang ia gunakan. "Kau adalah Jason...! Hargh...!" Melihat respon Saryani yang berikan semakin brutal seperti ini, Jason mengambil telah mengambil kesimpulan, bahwa Sary
Setelah Jason berhasil mengalahkan semua petarung Saryani, ia berharap agar Saryani menepati janji atas taruhannya. Akan tetapi, namanya juga mafia, mana mau mereka menepati janji sesuai kata-kata mereka sendiri? Alhasil, Saryani sempat kabur dan bersembunyi di salah satu ruangan dalam gedung yang memiliki banyak lantai ini. Setelah pertarungan Jason berakhir, ada bom asap yang meledak. Kabut dan asap yang sengaja dilemparkan inilah kesempatan bagi Saryani untuk melarikan diri ke ruangan lain. Akan tetapi, walaupun Jason tahu Saryani melarikan diri, ia nampak tidak terlalu khawatir. Karena ia merasa bahwa Saryani hanya pindah tempat saja. Selagi masih di gedung yang sama, dia masih bisa menemukannya. Dan ternyata, nama Jason kini terdengar semakin luas berkat siaran langsungnya. Bukan hanya di daerah Kecamatan, Provinsi bahkan di ruang lingkup ASEAN nama Jason tersebar dengan julukan Master SmekDon. Tring! "Selamat! Jason telah menyelesaikan misi rahasia, yaitu mendapatkan gelar
Jason memberikan penampilan yang layak untuk ditonton. Dan ternyata, saat ini bahkan dunia menyaksikan siaran langsung yang Jason lakukan saat ini. Ternyata, Jason meminta sistem untuk menguasai teknik SmekDon dengan singkat, semuanya. Tring! "Teknik SmekDon berhasil diinstall semuanya. Jason bisa bergerak seperti semuanya." Itu lah sebab, kenapa Jason bisa menghadapi Derok dan Ken seorang diri. Jason saat ini telah mengaktifkan sistem kelas dua. Ternyata bukan hanya Jason saja yang bisa meningkat, melainkan sistemnya juga ikut naik. "Ayo..., mana lagi yang mau aku lawan...? Hah?!" Jason terlihat sangat bersemangat. Saat ini, Jason sudah masuk ke dalam Sistem Level dua. Akan tetapi, Jason kepikiran tentang Susan. 'Sistem, bagaimana dengan Susan?' tanya Jason penuh harap. Jason berharap Susan dapat mengendalikan Sistem tanpa bantuannya. *** Di sisi lain, Susan yang saat ini sedang kecewa karena mengetahui bahwa ternyata selama ini ia hidup dengan uang haram karena ayah
"Jumlah followers, dan liker's siaran langsung akun Taring Harimau yang Jason buat saat ini adalah lima juta lebih. Selamat, Jason akan mendapat hadiah cuan dari hasil siaran langsung ini."Jason yang sedang bertarung tersenyum saat membaca pemberitahuan dari sistem miliknya."Hey, kau! Apakah kau juga mau jadi Panda seperti dia?" Jason menyeringai, ia nampak tengil saat bertanya pada Derok."Aku tidak suka Panda! Jangan sombong kau, Jason...! Lihatlah ini, kali ini gerakanku tidak akan dapat kau hindari!" Dengan sangat percaya diri, Derok maju menyerang Jason.Akan tetapi, saat Derok maju, ia tak menyangka bahwa Jason akan melakukan gerakan sleding, itu membuatnya terjatuh.Bam...!Derok yang terjatuh karena disleding Jason kembali bangkit, ia tidak mau seperti Ken dan Bigsaw yang terdiam sesaat setelah terkena serangan Jason. Menurut Derok, itu adalah kesalahan fatal dalam pertarungan menghadapi orang seperti Jason kali ini.Namun, Derok terkejut. Saat ia telah bangkit, ia berbalik
Akhirnya, Jason berdiri di atas ring sendirian. Dia akan menghadapi dua orang pertarungan SmekDon yang sangat terkenal sekaligus.Dan ternyata, saat Jason bertarung melawan Ken tadi, ia diam-diam mengaktifkan rekaman siaran langsung dari sistem. Dan siaran langsung itu bisa terhubung ke seluruh dunia berkat jaringan sistem. Jason sengaja melakukan ini, ternyata ia mendapatkan sebuah ide untuk menambah pundi-pundi pendapatan cuan dari hasil bayaran jika siaran langsungnya ramai penonton.'Sistem, apakah siaran langsung berjalan lancar? Berapa jumlah penonton saat ini?' tanya Jason pada sistem.Tring!"Siaran langsung masih berlanjut. Dan selamat untuk Jason, karena siaran langsung yang dilakukan pertama kalinya ini langsung mendapat cukup banyak penonton. Penonton terus bertambah, sampai saat ini sudah ada dua juta penonton dan terus bertambah setiap detiknya."'Wah...? Dua juta? Mantap...! Kalau begitu baiklah, aku lanjutkan saja siaran langsung ini. Jika memang siaran langsung ini m
Saryani tertawa terbahak, ia nampak sangat senang karena melihat kelompok Jason berhasil dikalahkan."Dasar, si Kembar bodoh! Itulah akibatnya jika berkhianat dariku! Hahaha...!""Jangan senang dulu, masih ada aku." Jason memasang wajah serius, ia melompat ke atas ring."Hey Jason, jangan bilang kau mau menghadapi mereka bertiga sendirian? Hahaha...! Jangan konyol!" Saryani sangat percaya diri dengan kemampuan tim miliknya karena sudah berhasil menang dua kali."Oh, ya? Kalau begitu, kita buktikan saja. Jika aku menang melawan dia," Jason menunjuk Ken. "Mereka berdua selanjutnya boleh maju bersama melawanku." Jason menyeringai, ia tidak terlihat gentar sedikitpun. Yang ada, ia nampak sangat percaya diri.Rupanya, saat tadi Zaga dan Zigi bertarung, Jason membuka sistem dan membeli satu teknik baru, yaitu teknik SmekDon. Ia sengaja membeli teknik ini agar bisa menghadapi ketiga musuhnya."Jangan berlama-lama, ayo sini maju!" Jason menunjuk Ken.Dengan tubuh besarnya, Ken naik ke atas ri
Jason tak keberatan saat Zigi ingin maju terlebih dahulu. Dan beberapa puluh detik kemudian, pertarungan Zigi melawan Bigsaw dimulai.Batu saja dimulai, Bigsaw langsung melompat ke arah Zigi.Bam...!Karena tubuh Bigsaw sangat besar, membuat Zigi sesak nafas saat tubuhnya ditimpa oleh tubuh Bigsaw.Kemudian Bigsaw bangkit, ia memegang kaki Zigi. Lalu Bigsaw menarik kaki Zigi itu dan membantingnya ke lantai Ring berkali-kali."Gawat!" ujar Jason."Seharusnya tadi aku yang maju!" Zaga menimpalinya.Suara sorakan anak buah Saryani yang telah berkumpul terdengar sangat ramai. Mereka memberikan semangat pada Bigsaw.Sementara itu, Zigi yang ada di dalam ring merasa kepalanya mulai pusing akibat dibanting berkali-kali oleh Bigsaw."Hey Zigi, aku akan membuatmu menyesal karena telah berkhianat pada kami!" Bigsaw kembali menyerang Zigi dengan menginjak-injak perut Zigi.Zigi pun memuntahkan darah segar dari mulutnya. Ia nampak tak berkutik di hadapan Bigsaw.Tapi sepertinya Zigi belum mau men
Gelas yang melayang tadi rupanya di arahkan ke arah Jason yang sedang menertawai Rijal. Dan kemudian, setelah suara gelas pecah terdengar, barulah tawa Jason dengan sekejap langsung diam. "Gawat! Hampir saja gelas itu mengenai wajahku, huft...!" ujar Jason, ia nampak sangat terkejut. Saat ini Jason tengah berhadapan dengan tiga orang yang sangat terkenal akan kekuatannya. Nama yang terkenal itu dibuktikan saat Derok yang saat ini langsung maju bertujuan menyerang Jason. Bam...! Akan tetapi, tubuh Derok diseruduk oleh Zigi. "Biar aku yang melawannya! Aku pasti bisa!" Zigi berteriak dengan tatapan penuh tekad yang kuat. "Kalau begitu, aku juga maju...!" Zaga tidak mau kalah, ia langsung menerjang Bigsaw. "Lalu..., aku kebagian melawanmu, ya?" ujar Jason seraya mendongak, ia melihat tinggi badan seorang Ken yang dua kali lipat lebih tinggi darinya. "Mau siapa saja, sama saja...!" Ken berteriak seraya melancarkan serangannya. Jason terkejut. "Wow...! Gaya bertarung apa ini
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments