Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem

Kisah Jason si Pemulung: Pengendali Sistem

last updateLast Updated : 2025-04-22
By:  Rendi OPOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
82Chapters
2.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Jason, adalah seorang pria yang hidupnya penuh dalam penderitaan karena miskin. Pekerjan sehari-harinya yang sebagai pemulung barang bekas kerap membuatnya dirundung dan dihina oleh orang-orang di sekitarnya. Dan yang paling sering merundungnya adalah lima orang anak yang usianya sebaya dengannya. Kelima anak yang dikenal berandalan itu juga sering merampas uang hasil jerih payah Jason yang telah seharian mengumpulkan barang bakas. Jason hanya bisa pasrah saat ia akan pulang dicegat oleh kelima orang itu untuk merampas uang hasil jerih payahnya. Sebab, Jason yang tidak melawan saja masih sering dipukuli, apalagi jika dia melawan? Bisa dipastikan luka yang diterimanya akan semakin parah. Akan tetapi, pada suatu hari Jason yang biasanya pasrah, ia tiba-tiba berani melawan kelima anak berandalan tersebut. Apa yang membuat Jason berani melawan mereka? Mari kita simak cerita tentang Jason si Pemulung.

View More

Chapter 1

1. User baru

"Berikan hasil mulungmu hari ini pada kami! SEMUANYA...!" teriak seorang pemuda seraya mendorong tubuh Jason.

Jason berusaha keras mendekap beberapa lembar uang kertas hasil mulungnya hari ini. Ia berniat menggunakan uang itu untuk membeli obat kakeknya. Akan tetapi, seperti biasa, setiap malam ia sering dihadang beberapa anak berandalan untuk memalak hasil kerjanya hari ini.

"Dasar keras kepala! Rasakan ini...!" Karena melihat Jason yang hari ini tidak seperti biasanya, seseorang yang disebut Ketua dari kelompok Berandalan itu menendang dan menginjak-injak tubuh Jason. Dan ternyata, bukan hanya dia seorang, rupanya ia dibantu oleh keempat temannya yang lain.

Jason yang meringkuk hanya bisa terus menahan rasa sakit yang ia rasakan. Ia mencoba mengatakan sesuatu. "To-tolong..., untuk hari ini saja..., aku mohon pada kalian. Aku ingin membelikan obat di apotik untuk Kakekku...," ujarnya dengan menerima berbagai pukulan dan injakan yang berlanjut.

"Halah! Kau beralasan saja! Aku tahu, kau sengaja beralasan untuk Kakekmu berobat, padahal hari ini kau pasti mendapat uang lebih banyak dari kemarin, kan?! Iya, kan...?! Hah?!" Ketua berandalan itu menjambak rambut Jason yang sudah babak belur.

Bam...!

Kepala Jason dibenturkan ke lantai. Alhasil, itu membuatnya tak sadarkan diri.

Dan akhirnya uang yang Jason pertahankan mati-matian berhasil kembali dirampas oleh kelima berandalan itu. Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka pun pergi meninggalkan Jason yang sudah dalam keadaan terluka dan pakaiannya juga nampak sangat kacau. Wajah Jason lebam, ia juga sempat merasa ada beberapa tulang tangan dan kakinya yang tergelincir. Akhirnya ia tak sadarkan diri.

Dua jam kemudian, Jason yang tadi tak sadarkan diri pun, akhirnya siuman karena adanya hujan deras yang turun mengguyur sekujur tubuhnya

Di tengah guyuran hujan dan beberapa kali dentuman suara geledek yang menggelegar, Jason terseok-seok berusaha untuk menepikan dirinya di bangunan yang ada di dekatnya. Dan setelah berjuang dengan keras, akhirnya Jason berhasil meneduhkan dirinya di teras salah satu bangunan kosong yang ada di dekatnya.

Ia menyandarkan tubuhnya ke dinding, ia menangis namun tak bersuara. Ia hanya mampu menahan dadanya yang sesak dan berteriak dalam hati.

'Oh Tuhan..., kenapa? Kenapa nasib buruk selalu menimpaku? Apa salahku? Kenapa Kau harus melahirkan aku ke dunia ini jika hanya untuk merasakan penderitaan seperti ini?'

Saat Jason berkeluh kesah dalam hati, tiba-tiba ia mendengar sesuatu dari dalam kotak sampah yang ada di depan bangunan kosong tempatnya berteduh.

Ting tong! Ting tong! Ting tong!

Suara itu terdengar seperti suara nada dering sebuah ponsel.

Jason yang mendengar suara itu pun akhirnya penasaran. Dengan terseok, ia kembali berjalan berusaha untuk mendekati sumber suara yang terus berbunyi itu. Akan tetapi, saat ia membuka kotak sampah itu, ia merasa terkejut. "Argh...! Apa ini?!"

Rupanya, ada seberkas cahaya yang menerpa wajah Jason. Cahaya itu sangat menyilaukan kedua mata Jason, hingga terasa perih. Jason merasa bahwa cahaya itu masuk ke dalam wajahnya.

"Apa lagi ini?!" seru Jason, ia terjengkang ke belakang karena terjangan cahaya silau itu.

Tak lama kemudian, cahaya yang terasa menempel di wajahnya itu menghilang.

"Apa itu tadi, ya?" Jason meraba wajahnya, ia mencoba mencari keberadaan sinar yang menerpanya tadi, namun sepertinya sinar itu telah hilang.

"Membuatku kaget saja, huft...!" Jason kemudian bangkit.

Dan saat ia bangkit, ia kembali dikejutkan dengan sesuatu di hadapannya.

Tring!

Ada suara dentingan yang menggema dalam pikiran Jason.

Lalu, di hadapan Jason ada sebuah tulisan mengambang.

"Selamat datang untuk User baru yang terpilih. Silahkan masukkan User Name."

Kedua alis Jason naik, ia juga mengucek kedua matanya. "Apa ini...?" Jason mencoba menghapus tulisan yang ada di hadapannya dengan tangannya, namun tidak berhasil.

Jason mencoba bergerak, namun ternyata tulisan yang mengambang itu terus mengikuti di hadapannya.

"Eh...? Apakah ini mimpi?" Jason menoleh ke kanan dan ke kiri, ia ingin memastikan apakah tulisan di hadapannya ini tetap mengikuti ke mana arah wajahnya menatap.

Dan ternyata, tulisan itu benar-benar mengikuti ke manapun ia menatap. Bahkan jika Jason pindah tempat pun, tulisan itu juga akan ikut pindah mengikutinya.

Kemudian, dengan tanpa sengaja Jason mencoba menyentuh tulisan yang mengambang itu. Saat ia menyentuhnya, muncul tampilan keyboard seperti yang ada pada ponsel pintar.

Untungnya, ketika kecil Jason sering diajari membaca dan menulis oleh kakek yang mengurusnya di kolong jembatan. Dan Jason akhirnya bisa baca tulis. Berkat kakeknya juga, ia bisa hitung-hitungan dasar.

Jason kemudian penasaran, ia pun mencoba menekan tombol keyboard dengan menyusun namanya. "J a s o n..., Jason..." ucapnya sambil mengetik.

Tring!

"User baru telah terdaftar. Untuk salam perkenalan, sistem akan memberikan hadiah pertama pada Jason."

Bugh!

Terdengar suara suatu barang yang jatuh di samping Jason.

Tentu saja Jason sangat terkejut. "Eh...? Beneran ada hadiah? Dari mana asalnya benda ini? Kenapa bisa tiba-tiba muncul?" Jason mengambil kotak yang jatuh di sampingnya.

Saat Jason membukanya, ia kembali terkejut melihat isi di dalam kotak hadiah.

"Bukankah ini kartu ATM?" tanya Jason seraya membolak-balikkan benda di tangannya.

Lalu Jason mendengar suara lagi di dalam benaknya. "Benar sekali. Itu adalah ATM milik Jason untuk menerima saldo atas hadiah yang nantinya akan Jason dapatkan setelah misi terselesaikan. Apakah Jason ingin mencoba misi pertama Jason untuk mendapatkan hadiah saldo?"

Lalu muncul lagi tulisan mengambang di hadapan Jason. Jason pun membacanya. "Apakah Jason menerima misi pertama? Misi ini adalah misi dasar dan memiliki peringkat D? Pilih Ya, atau Tidak?"

Karena penasaran, Jason langsung menekan tombol Ya yang mengambang di hadapannya.

"Selamat! Jason telah menerima misi pertama. Sebelum melanjutkan untuk mengerjakan misi pertama, sistem telah mendeteksi bahwa tubuh Jason saat ini sedang dalam kondisi terluka. Silahkan Jason buka tas penyimpanan sistem. Di sana ada item harian yang nantinya setiap hari akan direset dan disediakan ulang."

Jason mulai mengerti dengan arahan dari suara yang menyebut dirinya dengan nama Sistem. Ia melihat ada layar utama yang mengambang. Di pojok kanan atas, ia melihat ada tulisan tas penyimpanan. Jason lalu menekan tombol menu itu, dan ia melihat ada beberapa gambar item di dalamnya.

"Apa ini?" tanya Jason seraya menekan gambar item yang bentuknya seperti botol kecil. Ia menekan itu karena membaca ada tulisan di bawah gambar item yang bertuliskan "Ramuan pemulih".

Bugh!

Hanya dalam sepersekian detik setelah Jason menekan gambar item ramuan pemulihan itu, benda itu langsung jatuh di sampingnya seperti kotak yang berisikan kartu ATM tadi.

"Wah? Beneran muncul lagi...!" Jason mengambil sebotol ramuan itu, ia membuka tutup botolnya. "Baunya harum, apakah rasanya manis?" Jason menghirup aroma ramuan yang menguap, lalu ia meneguknya sampai habis dalam satu tarikan nafas.

"Huek...!" Rupanya rasa dari ramuan itu cukup pahit.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
82 Chapters
1. User baru
"Berikan hasil mulungmu hari ini pada kami! SEMUANYA...!" teriak seorang pemuda seraya mendorong tubuh Jason. Jason berusaha keras mendekap beberapa lembar uang kertas hasil mulungnya hari ini. Ia berniat menggunakan uang itu untuk membeli obat kakeknya. Akan tetapi, seperti biasa, setiap malam ia sering dihadang beberapa anak berandalan untuk memalak hasil kerjanya hari ini. "Dasar keras kepala! Rasakan ini...!" Karena melihat Jason yang hari ini tidak seperti biasanya, seseorang yang disebut Ketua dari kelompok Berandalan itu menendang dan menginjak-injak tubuh Jason. Dan ternyata, bukan hanya dia seorang, rupanya ia dibantu oleh keempat temannya yang lain. Jason yang meringkuk hanya bisa terus menahan rasa sakit yang ia rasakan. Ia mencoba mengatakan sesuatu. "To-tolong..., untuk hari ini saja..., aku mohon pada kalian. Aku ingin membelikan obat di apotik untuk Kakekku...," ujarnya dengan menerima berbagai pukulan dan injakan yang berlanjut. "Halah! Kau beralasan saja! Aku
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more
2. Jason cinta Kakek
Setelah Jason meneguk habis ramuan pemulih yang ia dapatkan dari sistem, hanya dalam jangka waktu hitungan detik saja, tubuhnya merasakan sesuatu yang terasa nyaman. Jason lalu Melihat ke bagian tangannya yang lebam akibat injakan dan pukulan yang ia terima dari anak-anak berandalan tadi. "Eh...? Tadi tanganku ini terasa sangat sakit. Tapi kenapa sekarang tidak terasa sakit lagi? Bahkan benar-benar sama sekali tidak terasa sakit...?" Jason berulang kali mencoba menggerakkan sendi pergelangan tangannya, yang tadi terasa sakit karena ada beberapa tulang yang bergeser, akibat ulah beberapa anak berandalan yang merampas uangnya tadi. "Heh...? Benar-benar pulih. Bahkan pergelangan kakiku yang terkilir pun, sekarang sudah kembali baik-baik saja." Jason juga melompat-lompat untuk memastikan bahwa kakinya yang tergelincir benar-bebar pulih. "Luar biasa! Sungguh, aku tak percaya jika ramuan pahit yang aku minum tadi ternyata benar-benar dapat membuat tubuhku yang terluka kembali pulih." Di
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more
3. Sukses pada tugas dasar pertama
Setelah ia menekan tombol pada sistem yang mengambang di hadapannya, barulah kembali ada barang yang jatuh di dekatnya, sama seperti sebelumnya. Jason kemudian mengambil botol ramuan itu dan meminumnya tanpa memperdulikan aroma maupun rasa yang di hasilkan dari sebotol kecil ramuan yang ia tenggak itu. Gluk, gluk, gluk...! Jason menenggak ramuan itu sampai habis. Setelah beberapa saat kemudian, ramuan itu langsung menunjukkan efeknya. Ramuan itu menyebar ke seluruh saraf yang ada di tubuh Jason. Akibatnya, efek dari ramuan itu berhasil menenangkan pikiran dan perasan Jason yang saat ini tengah bersikap sampai kalut akibat kepergian kakeknya. Berkat ramuan yang didapatkan dari Sistem, kini pikiran kalut yang menghampirinya perlahan menghilang. Hanya dalam kurun waktu hitungan detik saja, pikiran dan perasaan Jason yang awalnya campur aduk tak karuan kini telah berubah menjadi lebih tenang. "Walaupun sekarang Kakek tidak lagi ada di sampingku, sekarang aku memiliki kekuatan
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more
4. Berandalan
Jason memperhatikan apa yang diberitahukan oleh Sistem padanya. Ia mengingat kata sandi atau PIN untuk mengunakan ATM yang ia miliki. Setelah tiba saat giliran Jason yang masuk ke bilik mesin ATM, ia pun bergegas masuk. 'Ini adalah pertama kalinya aku menggunakan kartu ATM. Apakah aku bisa menggunakannya? Aku sebenarnya tidak tahu apa-apa,' gumam Jason saat berada di depan mesin ATM. Tapi ternyata, saat Jason tengah menghadapi situasi yang kebingungan karena tak tahu bagaimana caranya menggunakan mesin ATM, saat itulah Sistem yang langsung menjelaskan pada Jason bagaimana cara menggunakan mesin ATM tersebut. Karena adanya bantuan dari Sistem, Jason pun dapat dengan mudah menggunakan mesin ATM itu. Dan ketika ia melihat jumlah saldo yang ada di dalam kartu ATM miliknya, ia benar-benar tak menyangka bahwa memang benar ada isi saldo sebanyak satu juta. 'Wah, benar ada isinya. Coba aku ambil, ah...,' gumam Jason, ia awalnya iseng dengan menarik semua saldo sesuai dengan yang ad
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more
5. Perubahan Jason
Kali ini, Jason yang biasanya dipukuli oleh para Berandalan itu, sekarang ia justru melakukan hal yang sebaliknya, Jason lah yang sekarang berbalik memukul mereka sampai terjatuh. "Apa, lagi? Ayo maju kalau berani?" tantang Jason, ia merasa percaya diri karena adanya bantuan Sistem. Rupanya, tadi Sistem menginstal satu teknik baru pada tubuh Jason. Teknik itu adalah teknik Penguat Tubuh. Dengan mengaktifkan teknik ini, maka tubuh Jason akan otomatis langsung diperkuat menjadi seratus kali lipat, baik itu tubuh bagian luar maupun organ dalamnya. Pantas saja tadi saat ia mengarahkan tiap pukulannya ke wajah para Berandalan itu mereka semua langsung terpental. Wajah mereka masing-masing hanya terkena satu pukulan dari Jason di bagian wajah. Luka yang didapatkan dari serangan Jason bervariasi. Ada yang terkena bagian mulut, sehingga bibirnya terlihat miring. Lalu bibir bagian atasnya yang mencuat ke atas, dan juga ada beberapa giginya juga yang rontok. Alhasil, orang itu susah untuk b
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more
6. Jason dipanggil SAYANG?
"Jauhkan tangan kotormu itu! Aku bisa bangun sendiri!" Mungkin karena kesal karena terjatuh, gadis ini berbicara dengan wajah dan nada yang sinis terhadap Jason. Jason pun menarik tangannya kembali. "Ma-maafkan aku, Nona. Sekali lagi maaf, ya? Aku tidak sengaja." Jason mundur beberapa langkah lalu membungkukkan tubuhnya demi meminta maaf. Padahal, bukan sepenuhnya salah Jason. Mereka bertabrakan karena gadis itu juga berjalan terburu-buru, dia tadi berjalan sambil menoleh ke belakang. Kemudian, saat gadis itu baru saja berdiri sambil mengelap pakaiannya yang kotor, terdengar suara teriakan beberapa pria dewasa dari arah belakangnya. "Nona..., Nona..., tunggu!" Gadis itu langsung melotot, dan ia pun langsung pergi tanpa menghiraukan Jason. "Minggir kau...!" Bahkan sangking tergesanya, ia sampai mendorong tubuh Jason agar minggir dari hadapannya. Jason yang didorong langsung terjengkang. "Aduh...!" teriaknya, ia merasa sakit saat bokongnya menghantam lantai. Lalu Jason
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more
7. Merenggut kesucian gadis cantik
Deg, deg, deg...! Jantung Jason berdebar-debar. Kemudian Jason menoleh ke kanan dan ke kiri. Lalu menunjuk wajahnya sendiri. Ia bertanya pada gadis yang memanggilnya. "Heh...? Aku...?" Gadis itu sumringah, ia nampak sangat pandai bersandiwara. "Sayang, ya kamu lah. Memangnya, mau siapa lagi? Apakah kau lupa kalau kita sudah janjian untuk kencan hari ini? Aku kemari jauh-jauh untuk menemuimu, sesuai janji yang kita buat beberapa hari kemarin." Gadis itu berpura-pura merasa senang saat berkata-kata, seolah memang benar bahwa mereka sudah berjanji bertemu untuk kencan. Jason yang bingung, sangat terkejut. Jason mundur beberapa langkah, sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, tidak. Kau pasti salah orang, Nona." Jason ingin menyangkal, karena dia merasakan tatapan tajam dari beberapa pria dewasa itu. Dari tatapan yang mereka lemparkan, Jason dapat mengerti dengan jelas, bahwa mereka merasa marah. Dan benar saja, sesuai apa yang Jason duga. Ia melihat salah satu pria berbadan k
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more
8. Luluh
Jason pun terkepung. Akan tetapi, ia sanggup melawan kepungan mereka berempat.Bam, bam, bam...!Yang terjadi justru keempat orang itu yang berhasil dijatuhkan oleh Jason.Saat melihat aksi Jason yang berhasil menjatuhkan keempat pria suruhan ayahnya, gadis yang mengaku sebagai kekasih Jason itu terkesima melihatnya. 'Wow...! Ternyata si Gembel ini pandai bertarung, ya? Wah..., boleh juga nih. Sepertinya aku menemukan orang yang tepat untuk membantuku. Mungkin ke depannya aku bisa mencarinya kembali dan memanfaatkannya.' Sepertinya gadis itu memiliki suatu rencana terhadap Jason.Dan kemudian, karena melihat keempat rekannya yang nampak kewalahan menghadapi Jason, sisa satu pria yang masih memegangi tangan gadis itu, akhirnya ia melepaskan cengkraman tangannya pada pergelangan tangan gadis itu. Ia lalu maju untuk membantu yang lainnya.Karena merasa telah bebas, gadis itu langsung mengambil kesempatan untuk kabur. 'Yes! Aku bebas! Ini kesempatanku untuk lari sejauh mungkin. Aku harus
last updateLast Updated : 2025-02-26
Read more
9. Menguntit
"Aku hanya sekedar penasaran saja dengan apa yang terjadi pada Nona," ucap Jason yang kemudian menatap balik gadis cantik di hadapannya. Ia pun melakukan hal yang sama, ia melihat tubuh gadis itu dari atas sampai bawah. Gadis itu merasa risih saat melihat Jason yang memperhatikan tubuhnya. "Kenapa kau melihatku seperti itu?! Dasar mesum!" Gadis itu mundur seraya menyilangkan kedua tangan di depan dadanya. "Kau pasti hanya modus saja, kan?! Pura-pura bertanya tentang masalahku, tapi ternyata kau punya maksud lain yang buruk, kan?! Iya, kan?! Hah...?!" Jason tak habis pikir dengan gadis ini, kenapa dia malah berpikiran negatif tentangnya? Alhasil, ia pun memutuskan untuk pergi meninggalkan gadis itu. "Huft, lagi-lagi disangka yang tidak-tidak. Kalau begitu ya sudahlah..., terserah Nona saja." Jason membalikkan badannya. Namun saat dia berbalik badan, dia mendengar suara perut gadis itu keroncongan. Jason kemudian sengaja mengatakan, "Aku lapar..., pergi makan dulu ah... " Jason kemu
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
10. Buaya Darat
Gadis itu kemudian menatap Jason dengan sinis. "Kau meledek, ya?!" Jason menjulurkan lidahnya. Lalu ia berniat pergi kembali ke kolong jembatan. Padahal, awalnya Jason ingin meninggalkan tempat tinggalnya itu. Ia takut akan teringat tentang Kakeknya. Akan tetapi, setelah ia pertimbangkan, jika ia melupakan Kakeknya, itu sama saja ia tidak ingat dengan jasa Kakeknya yang telah membesarkannya selama ini dengan tulus. Saat hari mulai gelap, akhirnya Jason tiba di tempat tinggalnya. Dan saat ia ingin masuk ke gubuk reot miliknya, ia berhenti sejenak. "Kenapa kau masih mengikuti ku?" Jason berbalik badan, ia melihat gadis tadi yang ternyata malah mengikutinya sampai sekarang. "Anu..., aku..., aku...," jawab gadis itu bingung harus berkata apa. "Nona, kau tadi bilang aku mesum, kan? Coba kau perhatikan area sekitar sini. Tempat ini adalah tempat kumuh dan sepi. Apakah Nona tidak takut akan aku...?" Jason sengaja menggantung ucapannya seraya menyeringai. Gadis itu melotot, ia pun mundu
last updateLast Updated : 2025-02-27
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status