Xue Feng juga mengangguk, merasa kagum pada mereka. Anak-anak tersebut ibarat permata yang belum mengeluarkan kilaunya. Jika mereka hanya memikirkan tentang Kekaisaran, mereka pasti dapat melatih anak-anak tersebut menjadi prajurit kuat Kekaisaran. Namun, mereka juga mempertimbangkan pertumbuhan sang jenius yang mungkin akan terhambat karena keegoisan mereka sendiri.
"Baiklah. Meskipun mereka adalah murid Sekta Bulan, mereka tetap adalah warga Kekaisaran Selatan. Mereka pasti akan membantu Kekaisaran jika dibutuhkan. Lagipula, mereka akan tumbuh menjadi seseorang yang dapat banyak membantu keamanan Kekaisaran di masa depan.." ucap Xue Feng, membuat mereka juga mengangguk setuju."Jadi, kita hanya perlu memberikan perintah pada prajurit untuk tetap waspada dan melakukan penyelidikan jika menemukan kasus yang serupa dengan prajurit yang menghilang. Setelah itu, apa rencananya?" tanya sang kaisar, karena dia lebih memikirkan hal tersebut."Setelah itu, jikSetelah mendekati dan memberikan penghormatan kepada semua orang, termasuk sang kaisar, penjaga tersebut memberikan selembar kertas catatan kepada Kakek Yang. Kakek Yang mengerutkan alisnya saat membaca informasi tersebut."Apakah ada yang terjadi?" tanya Kakek Du dengan rasa penasaran, yang juga dirasakan oleh yang lainnya.Kakek Yang terlihat termenung sejenak sebelum membiarkan bawahannya pergi. "Ada informasi yang diperoleh dari warga bahwa mereka mendengar suara monster yang sangat keras di Jurang, sekitar beberapa puluh kilometer dari kota Kekaisaran," jawab Kakek Yang dengan serius."Suara monster yang keras? Dan itu hanya beberapa puluh kilometer dari kota Kekaisaran. Bukankah Jurang itu termasuk tempat terlarang di Kekaisaran Selatan? Mengapa warga pergi ke sana?" tanya Kakek Li dengan keraguan."Benar, Jurang adalah tempat terlarang di Kekaisaran kita. Meskipun tempat terlarang, tetap ada orang yang akan mengunjunginya," jawab Kakek Yang."Kenapa Jurang itu dianggap sebagai
Setelah tiba di Istana Kekaisaran, Xue Feng meminta izin untuk pergi, sambil memberikan beberapa kati teh spiritual kepada mereka untuk berbagi. Meskipun dia memiliki banyak teh spiritual, dia ingin menjaga agar teh spiritualnya tetap terlihat langka, karena dia heran mengetahui bahwa bahkan di Istana Kekaisaran tidak ada teh spiritual yang tersedia.Dia berpikir bahwa semua hal yang ada di dalam ruang spiritual Ling Qi adalah unik dan tidak dimiliki oleh tempat lain, karena ruang itu terwujud berkat kemampuan Ling Qi dalam menelan batu inti ruang, yang menjadikan ruang itu juga sebagai kemampuannya dan ruang pribadinya."Sudah selesai semuanya? Hanya tinggal platform kayu yang perlu aku pasang untuk membentuk formasi gravitasi?" tanya Xue Feng kepada Ling Qi saat kapal terbang melaju kencang menuju Sekta Bulan."Benar. Aku menggunakan kayu dari pohon-pohon yang kuat yang aku temukan di ruang itu untuk membuat platform tersebut. Aku sudah mengumpulkan banyak hal baik di dalamnya, bahk
Saat matahari hampir terbenam, langit berubah menjadi nuansa hangat dan lembut. Cahaya matahari yang memancar melalui kabut menciptakan efek siluet yang memukau, memberikan sentuhan dramatis pada pemandangan gunung yang berkabut. Puncak gunung yang tampak dihiasi oleh awan-awan putih memberikan kesan mistis dan misterius.Xue Feng dan Ling Qi menghabiskan beberapa jam untuk membuat platform yang sepenuhnya mengelilingi gunung kabut, sehingga platform terapung itu tampak seperti lantai yang melekat pada gunung kabut. Ling Qi juga mendekorasi sekitarnya dengan menambahkan pohon-pohon yang indah, bahkan pohon bambu terlihat menarik."Aku tidak menyangka bahwa akhirnya kita berhasil membuat platform kayu yang luas mengapung di langit, tempat di mana murid-murid Sekta Bulan dapat berkumpul dengan teman-teman mereka. Aku pikir kamu harus menambahkan formasi perlindungan pada platform ini agar lebih kokoh," ucap Xue Feng, sambil memeluk lengannya dengan rasa puas melihat hasil kerja mereka.
Setelah beberapa menit, Ling Qi kembali dengan 500 orang yang berpakaian jubah hitam lengkap. Mereka melihat sekitarnya dengan bingung, karena awalnya mereka berpikir bahwa mereka akan berkumpul di tempat berkumpul mereka di Kota Kekaisaran."Kalian sekarang berada di wilayah Sekta Bulan. Ini adalah sekta yang baru saja aku dirikan. Apakah kalian sudah siap untuk memindahkan keluarga kalian? Dalam beberapa minggu ke depan, mereka harus siap untuk pindah dan memilih rumah baru di Kota Bulan," ucap Xue Feng, saat dia yang awalnya melihat ke bawah dari platform mulai berpaling pada kelompok tim."Tuan! Anakku terpilih untuk bergabung dengan Sekta Bulan. Sebelumnya, aku bingung dari mana asal Sekta Bulan yang tiba-tiba merekrut murid. Aku mencoba menyelidiki, tetapi tidak menemukan apa pun kecuali mengetahui bahwa Sekta Bulan didukung oleh Kekaisaran untuk mewujudkan impian warga Kekaisaran Selatan yang berbakat dalam kultivasi. Sekarang, aku merasa lega setelah mengetahui bahwa Sekta Bul
Setelah keluar dari restoran, mereka mulai meninggalkan ruang spiritual dan muncul di tengah bukit di dunia nyata, tanpa diketahui oleh Xue Fei bahwa dia telah dibawa kembali ke dunia nyata.Xue Fei melihat sekitarnya dengan rasa penasaran, kemudian menatap Xue Feng dengan ekspresi bingung. "Kemana kamu membawaku hanya untuk memberikan sesuatu.." tanyanya dengan curiga.Saat itu, Ling Qi mengeluarkan sebuah bilah hitam sepanjang satu meter yang berbentuk seperti bintang dengan empat mata tajam seperti pedang. Setiap mata pada bilah bintang ini memiliki tepi yang tajam, memungkinkan mereka untuk menembus sasaran dengan presisi."Ini adalah senjata baru untukmu. Aku memberinya nama 'Bintang Api'," ucap Xue Feng, saat Xue Fei terlihat tercengang melihat senjata aneh seperti itu yang terlihat menakutkan."Senjata baruku? Bagaimana aku harus menggunakannya? Ini terlihat seperti untuk dilempar, tapi bagaimana aku bisa memegangnya jika semuanya terlihat tajam dan menakutkan.." ucap Xue Fei d
Saat itu, seolah-olah sudah direncanakan sebelumnya. Makhluk kutukan gelap tersebut mulai menyerang lagi menuju Xue Feng, dan Xue Fei yang gugup melihat energi gelap tersebut terbang ke arahnya.Tetapi, Ling Qi yang sudah siap, membuka portal ruang di depan arah makhluk tersebut terbang, dan memasuki ruang portal tersebut, kemudian menghilang."Kemana kamu membawanya?" tanya Xue Feng dengan rasa penasaran, begitu juga dengan Xue Fei, yang terlihat lega melihat hal yang menakutkan itu menghilang."Aku hanya menyimpannya di ruang kosong yang sudah aku siapkan sebelumnya. Sepertinya aku dapat menyiapkan ruang penjara untuk orang-orang jahat," balas Ling Qi, berbicara pelan seolah berbicara dengan dirinya sendiri.Saat itu, sosok jiwa yang tidak lagi diselimuti oleh energi kutukan gelap terlihat lebih tenang, meskipun dia masih perlu dimurnikan karena jiwanya tercemar sedikit oleh energi gelap yang menempel padanya, tanpa diketahui berapa lama.Setelah beberapa waktu dimurnikan, sosok jiw
Seketika itu, Xue Feng muncul di samping Xue Fei yang masih menatap ke langit tempat petir menghilang. "Apakah kamu baik-baik saja? Kamu tidak merasa bodoh karena petir yang menyambar, kan?" tanya Xue Feng dengan rasa khawatir.Saat itu, Xue Fei yang seolah-olah baru menyadari kehadiran Xue Feng menatapnya dengan ekspresi kosong. "Bukankah kamu ingin aku menguji ketahanan jubah ini terhadap petir? Aku hanya merasakan sedikit kesemutan di seluruh tubuhku," balasnya dengan suara pelan."Bukankah itu hal yang bagus? Apakah kamu ingin petir menyerangmu dengan keras agar kamu puas?" tanya Xue Feng dengan rasa curiga, melihat wajah Xue Fei yang seolah tidak puas karena petir hanya menyambar sebentar."Yah, aku pikir akan lebih menarik merasakan petir yang lebih kuat saat menyambar. Tetapi, sepertinya petir ini hanya sebatas kekuatannya seperti itu. Jubah ini memang bagus. Apakah ini memang disiapkan untuk melawan petir?" balas Xue Fei, sambil melihat dengan kagum pada jubah yang dia kenakan
Saat itu, wanita itu melihat Laila menatapnya dengan ekspresi yang menyedihkan, seolah-olah benar-benar menunggu dia memberikan makanan enak untuknya."Mungkin karena dia benar-benar kelaparan, sehingga kegembiraannya untuk keluar dari hutan ini membuatnya melupakan segalanya. Seorang gadis kecil yang lapar pasti terus memikirkan makanan saat ini," pikir wanita itu, yang mengangguk seolah-olah menyadarinya."Berikan makanan yang kamu punya padanya. Aku akan memerintahkan penjaga untuk memanggang daging monster yang enak untukmu nanti," ucap wanita itu pada pemuda yang mengangguk antusias, mendekati Laila untuk memberikan makanan yang dihargainya.Laila hanya mengulurkan tangannya dari kejauhan, masih terlihat waspada terhadap mereka. Pemuda tersebut menyadari hal itu dan meletakkan daging yang dibungkus rapi dengan daun di dekat pohon, dekat dengan Laila. Laila perlahan mengambilnya sambil menatap pemuda tersebut dengan sikap waspada.Setelah melihat Laila mengambil makanannya, pemuda