Xue Feng melihat ayahnya, pamannya, dan beberapa orang lainnya kembali menaiki kuda perkasa. Di benua ini, kebanyakan orang menggunakan kuda sebagai transportasi utama. Ada juga beberapa orang yang menggunakan monster terbang, tetapi umumnya hanya orang kaya dan berkuasa yang memilikinya karena monster terbang sulit untuk dijinakkan.
Karena tidak ada teknik khusus di benua ini untuk menjinakkan monster, mereka hanya dapat menjinakkannya secara perlahan atau dengan cara khusus yang hanya diketahui oleh para penjinak yang khusus menjinakkan monster yang masih anak-anak. Mereka juga dapat menjinakkannya dengan cara kasar, yaitu memasukkannya ke dalam sangkar beberapa waktu hingga menjadi lebih jinak atau bahkan menjadi makanan seseorang."Hey, Xiao-Feng, dari mana saja kamu? Apakah kamu dari rumah bibimu?" tanya seorang pria paruh baya dengan kepribadian yang bebas.Xue Mo, paman Xue Feng yang kedua, berusia sekitar empat puluh tahun. Dia terlihat kurang rapi dan berpakaian sangat sederhana. Rambutnya panjang sebahu dan diikat, dan dia selalu membawa dua bilah pedang panjang, satu di pinggang dan satu lagi di tangannya. Dia juga memiliki senyum yang tampan di wajahnya."Iya, paman Mo, aku baru pulang dari rumah bibi. Apa kamu akan tinggal lama di sini kali ini?" tanya Xue Feng, karena paman Mo sering menghilang untuk berlatih pedang."Hahaha, kalimat apa itu yang kamu gunakan? Hey, kamu tidak tahu seberapa membosankannya tinggal di kota kecil ini. Jika kamu keluar, kamu akan tahu bahwa banyak hal yang terjadi di benua ini sekarang," ucapnya sambil terus ingin menceritakan pengalamannya."Xue Feng, apakah bibimu masih di rumah?" tanya seorang paman paruh baya yang terlihat dingin dengan tiba-tiba, seolah-olah ingin memotong percakapan Xue Feng dengan paman Mo, agar paman Mo tidak mulai menceritakan pengalaman masa mudanya. Karena paman Mo sangat suka bercerita, selain bermain pedang.Xue Bo, paman tertua Xue Feng yang berusia sekitar lima puluh tahun. Dia memiliki wajah yang dingin dan selalu terlihat tegas, berpakaian hitam dan senjatanya adalah sebuah kapak besar. Dia adalah ayah Xue Wei, tetapi tampaknya dia tidak terlalu peduli pada anaknya sendiri. Mungkin karena sifatnya yang dingin, dia tidak terlalu pandai bergaul dengan anak-anak di rumah Xue."Bibi masih di rumah, dia terlihat terburu-buru tadi. Apakah ada sesuatu yang terjadi?" tanya Xue Feng dengan tenang, karena dia sudah mengenal sifat setiap orang di rumah keluarga Xue."Ya, dia memang terburu-buru, karena bibimu sepertinya akan naik tingkat kelima setelah ini," kata paman Mo dengan santai."Oh, itu bagus. Dalam diam, bibi sudah menjadi penguasa yang keempat lingkaran kelima dalam keluarga kita," balas Xue Feng dengan gembira untuk bibinya.Dalam keluarganya, kakeknya dikatakan paling kuat, setelah itu ayahnya, dan paman Mo. Sekarang bertambah seorang lagi, itu pasti patut dirayakan."Baiklah, apakah kamu ingin terus berbicara di tengah jalan ini? Aku harus pulang bertemu dengan istriku yang menunggu," ucap seorang lelaki yang diam sejak tadi sambil memeluk lengannya di atas kuda sambil mendengar percakapan mereka.Xue Long, terlihat berusia tiga puluh lima tahun, dengan rambut panjang yang diikat, memakai pakaian berwarna biru lembut. Dia terlihat mirip dengan Xue Feng, tetapi Xue Feng lebih tampan karena rambutnya perak dan mengikuti wajah ibunya yang memiliki mata dan hidung mancung. Xue Long juga terlihat memegang sebuah kipas tangan yang memiliki simbol Ying - yang di tangannya."Baiklah, aku akan pergi melihat Mei Lin. Dia harus bersiap-siap untuk naik tingkat sekarang. Aku akan pergi menjaganya," ucap Paman Mo kepada ayah Xue Feng dan juga Paman Bo.Mereka menatap kepergian Paman Mo dan kemudian melanjutkan jalan menuju rumah masing-masing.Xue Feng berjalan sendirian, karena ayahnya harus pergi menyimpan kuda itu di kandangnya. Kuda itu juga adalah monster yang dijinakkan, dan tidak menyukai orang lain yang mendekatinya kecuali pemiliknya. Oleh karena itu, ayahnya harus mengantarkan kuda itu sendiri di kandangnya.Saat Xue Feng sampai di hadapan rumahnya, dia melihat Xue Mei dan Xue Fei sedang asyik berbincang tentang sepatu baru yang mereka beli.Juga terlihat seorang wanita berusia sekitar tiga puluh tahun yang sedang duduk menjahit sesuatu di luar pondok luar ruangan rumahnya.Wanita tersebut adalah ibu Xue Feng, Lin Xi. Ia memiliki rambut panjang yang melebihi pinggangnya, hidung mancung, serta mata hitam pekat yang terlihat dalam. Ia jugak memakai gaun berwarna putih, sehingga terlihat lembut. Halaman rumahnya dipenuhi dengan bunga-bunga yang ditanam oleh ibunya.Xue Feng berjalan perlahan mendekati ibunya. "Bu, Paman Mo memberitahuku bahwa bibi akan naik ke tingkat lingkaran kelima nanti. Kakek pasti senang mendengarnya. Aku harap kakek juga akan naik tingkat setelah bibi Mei" ucapnya sambil menuangkan teh untuk mereka berdua dan minum.Kakeknya juga sedang dalam latihan tertutup, sudah tiga bulan.Lin Xi, yang sedang menjahit, berhenti sejenak dan melanjutkan jahitannya."Bibi kamu sudah lama menunda untuk naik tingkat. Dia ingin stabilkan lingkaran spiritual nya dahulu sebelum naik. Pasti paman Bo kamu merasa tidak nyaman sekarang," ucapnya lembut."Iya, paman Mo dan ayah sudah lama adalah penguasa lingkaran kelima. Sekarang, bibi juga, sudah melampauinya dengan hanya memiliki kekuatan lingkaran keempat," pikir Xue Feng."Baiklah, bu. Aku akan kembali ke bilik dahulu. Aku juga perlu mandi. Mungkin paman Mo akan datang makan di sini nanti. Ibu harus memasak banyak malam ini.""Hey, dua gadis, tolong ibu memasak nanti. Paman Mo sudah pulang dan dia akan senang cerita-cerita padamu jika tahu kalian ikut membantu ibu memasak," ucap Xue Feng pada dua gadis yang terus bergosip.Mata kedua gadis itu berbinar-binar, kegirangan memancar dari wajah mereka saat mendengar kata-kata Xue Feng.Karena paman Mo suka berbagi cerita saat ia merantau. Gadis-gadis yang sangat penasaran dengan dunia luar itu senang mendengarnya.Karena tidak semua orang pernah keluar dari kotanya sendiri, dikarenakan transportasi yang kurang sesuai untuk perjalanan jauh atau mereka merasa tidak aman membawa keluarga mereka melewati jalan hutan yang dipenuhi oleh monster, maka kebanyakan hanya tinggal di kotanya sepanjang hidup."Bu, ayo pergi masak, paman Mo dan ayah sudah pulang, ibu harus memasak banyak dan juga enak, kami pasti akan membantu ibu" ucap Xue Fei pada Ibunya dengan ceria.Di rumah mereka, tidak ada pelayan untuk memasak. Karena ibunya menyukai memasak sendiri untuk keluarganya. Pelayan hanya bertanggung jawab membersihkan rumah atau membantu saat ibunya membutuhkannya.Xue Feng perlahan-lahan berjalan menuju kamarnya, masuk dan melihat sekeliling, takut ada mata licik yang mengintai.Xue Fei adalah mata licik dirumahnya, jika dia penasaran akan sesuatu, dia pasti akan mencari tahu.Ia melepas pakaiannya dan terus melihat tato berwarna kulitnya. Ia menyentuhnya dan merasakan bahwa tato tersebut tidak hanya ada di kulit dadanya, tapi juga seolah-olah menyatu dengan dagingnya.Setelah memastikan bahwa tato hanya ada di bagian dadanya, Xue Feng duduk di atas tempat tidur sambil melihat apa yang ada di dalam cincin sumi yang telah diambilnya sebelumnya. Ia belum sempat memeriksanya sebelumnya, karena harus pulang awal, dan juga waspada jika ada orang yang datang ke tempat pertempuran itu.Ia melihat banyak uang emas di dalamnya, setiap keping emas sebanding dengan seratus keping perak, dan setiap keping perak setara dengan seribu kepingan tembaga. Sepotong roti atau satu mangkuk nasi berharga lima keping tembaga belum termasuk lauk-pauk.Xue Feng memperkirakan ada sekitar seribu keping emas, serta banyak daging monster. Tampaknya lelaki tua itu adalah pengumpul daging monster. Ada juga pakaian dan berbagai barang pribadi lelaki tua tersebut.Melihat banyaknya daging monster membuat Xue Feng merasa sangat bahagia, karena ia banyak berlatih dan mengandalkan daging itu untuk memperkuat tubuhnya.Setelah melihat dan memisahkan barang-barang yang akan ia buang nanti, Xue Feng menyimpan cincin tersebut.Kemudian dia menutup matanya, dan melihat buku yang terus bersinar yang ada di pikiran nya, tetapi dia tidak memahami bahasa apa di kulit buku kuno itu.Tiba-tiba, buku itu bersinar terang. Kepalanya mengeluarkan cahaya ungu jika dilihat dari luar..Saat itu, pohon gergasi itu juga menembakkan ratusan juta jarum menyerap vitalitas. Penguasa kegelapan tidak putus asa, menyerang lagi dengan serangan teknik terlarangnya. Semua orang dapat melihat seiring waktunya, pohon gergasi itu terluka parah saat menyerang Xue Feng. Penguasa kegelapan juga terus muntah darah membuat ekspresinya ngeri merasakan untuk pertama kali perasaan putus asa yang dirasakan musuhnya sebelumnya. Semua kelompok yang berada di sekitarnya juga melihat betapa tidak normalnya kekuatan hukum Xue Feng. Mereka juga mempunyai pertanyaan yang sama dengan penguasa kegelapan. Hukum apa yang sangat mesum dikuasai Xue Feng. Xue Feng perlahan berjalan mendekati penguasa kegelapan yang berada di atas singgasana, dan di sekitarnya juga terlihat darah yang dimuntahkannya sebelumnya. Ekspresinya yang awalnya dipenuhi dengan semangat pemuda, kini sedikit lesu karena mengalami luka dari serangannya miliknya sendiri. "S-siapa kamu? Aku tidak menyangka adanya anomali seperti
"Jangan berdiam saja. Keluarkan kekuatan penuh kalian! Serang!" teriak Long Fei yang menyadari penguasa kegelapan mulai mengunakan teknik terlarangnya. Seketika itu kekuatan serangan yang menakutkan jutaan tahap hukum dikerahkan menyerang pohon gergasi. Tetapi, saat itu penguasa kegelapan yang berada di atas singgasana tertawa terbahak-bahak melihat serangan tersebut. Semua orang juga dapat merasakan bahwa serangan mereka kehilangan kekuatan separuhnya saat dikerahkan. Semua orang dipenuhi dengan ekspresi ngeri mengetahui bahwa sebagian kekuatan serangan mereka menghilang. "Itulah kenapa dia sangat percaya diri, meskipun dikelilingi jutaan musuh.. Teknik terlarangnya meningkat kuat sedemikian rupa.." bisik Long Xue dengan ekspresi kesungguhan. Bagaimana harus melawan? Apakah kami masih tidak mampu mengatasi sosok bencana ini. Long Xue melihat semua orang masih terus melancarkan serangan, meskipun mengetahui kekuatan mereka menghilang separuhnya. "Satu-satunya cara adalah melawa
Biji mata mereka semua berwarna gelap seperti jurang kegelapan yang mampu menarik sesiapapun untuk terjerumus ke dalam kegelapan. Sementara itu. Energi perak sebesar bukit Laila juga mendekati pohon gergasi. Sosok yang masih menempel pada pohon yang merasakan serangan itu mulai merespon. Mereka semua mengangkat tangan mengarahkan pada energi perak yang datang. Energi kegelapan seperti corong vakum muncul, dan kekuatan mereka bergabung membuat kekuatan kegelapan itu kuat menakutkan. Corong vakum kegelapan meluas dengan cepat ingin menelan serangan Laila. Seketika kedua kekuatan itu saling bertabrakan. Ledakan yang menghancurkan terjadi. Area putih dan area kegelapan saling bersaing. Kekuatan Ledakan Laila adalah kekuatan merusak, sementara kekuatan ledakan kelompok yang menempel pada pohon adalah kekuatan untuk menelan. Tetapi, seiring waktu terlihat kekuatan merusak Laila lebih menakutkan sehingga area yang merusak bertambah jangkauannya mencapai pohon gergasi. Melihat kekuata
Saat Ling Qi terkejut dengan pemikirannya. Tiba-tiba, makin banyak jarum yang ditembakkan, dan bukan hanya satu ikatan jarum yang berjumlah jutaan, malah, pohon itu tiba-tiba menjadi seperti landak yang mengamuk. Puluhan ribu rantai jarum yang setiap rantai berjumlah jutaan, menembak ke arah Ling Qi. Ling Qi yang menyadari serangan itu melambaikan tangannya, dan ribuan formasi muncul di sekitarnya melindunginya. Meskipun ianya yakin tubuhnya mampu menahan serangan ratusan juta jarum tersebut. Dia masih merasa tidak nyaman memikirkan kemampuan jarum untuk menyerap vitalitas. Jarum-jarum itu menabrak formasi pelindung besar yang diaktifkannya membuat formasinya bergetar hebat. Ling Qi menyadari betapa menakutkan kekuatan pohon gergasi yang mampu membuat kelompok pemimpin Klan suci merasa putus asa. "Pohon Gergasi ini seharusnya terkait erat dengan planet penguasa kegelapan. Planetnya telah menyerap begitu banyak energi kehidupan yang juga vitali
Saat semua orang masih terkejut dengan apa yang sedang berlaku. Gerombolan iblis yang lebih banyak mulai keluar dari pohon gergasi yang mencapai langit. Kulit pohon hitam itu terbuka seolah ada ribuan pintu yang mampu mengeluarkan jutaan iblis yang menakutkan. Seiring waktu, aura kegelapan juga menutupi langit membuat semua orang menyadari bahwa saat ini musuh benar-benar akan menunjukkan kekuatan sebenarnya. "Apa hubungannya penguasa kegelapan, dan naga jahat itu? Kenapa keduanya tiba-tiba muncul bersama.. Juga, apakah pohon gergasi ini adalah kewujudan kekuatan dari penguasa kegelapan?" ucap Ling Qi dengan curiga. Dunia terlihat suram saat aura kegelapan makin meluas. Ling Qi tidak akan membiarkan kekuatan jahat tersebut merusakkan rencananya untuk mencegah kelompok iblis merusakkan formasinya. Dia mulai berteleportasi ke arah Long Fei yang diselimuti hukum api yang ganas, menghalangi serangan kelompok iblis. Saat Ling Qi muncul. S
Banyak warga yang melihat pertempuran dalam jarak ribuan kilometer juga terkejut dengan kemunculan ribuan kapal terbang milik pemburu monster yang menuju ke arah pertempuran. Karena besarnya pohon gergasi hitam yang tiba-tiba muncul. Semua orang dapat melihat dari kejauhan, dan merasakan dampak pertempuran yang terjadi di langit. Semua orang mengenal layar di kapal terbang yang mempunyai latar belakang merah, dan simbol berbagai monster yang berbeda yang menunjukkan identitas pemburu monster. Karena kemunculan kelompok pemburu monster. Banyak yang awalnya merencanakan untuk melarikan diri mencari perlindungan, ikut bergegas untuk bergabung dengan kelompok pemburu monster. Karena pertempuran terjadi di langit yang tinggi. Daratan belum berdampak, melainkan banyak kehidupan yang berada di area akar pohon jatuh sebelumnya yang tewas. Ada juga kota yang hancur terkena dampak, membuat pemandangan yang sangat mengenaskan. Seiring
Angin bertiup lembut, ombak bergelombang dengan perlahan mengikuti ritme angin. Sudah dua bulan berlalu setelah pertempuran besar antara penguasa hukum yang membuat banyak dampak pertempuran di lautan sehingga mencapai ke daratan. Di sekitar pantai yang terkena dampak pertempuran sebelumnya, terlihat banyak sosok yang berkumpul saling berbisik sesama kelompok mereka melihat dengan penuh gelisah dampak pertempuran yang tertinggal. Karena sudah lama tidak terjadinya pertempuran yang sekala yang begitu besar seperti itu, banyak kelompok yang penasaran terus berdatangan meskipun mereka tinggal sangat jauh mengambil waktu berminggu untuk sampai hanya untuk melihat pemandangan setelah pertempuran tersebut. "Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang, kelompok besar ini masih terus terlihat waspada berputar di sekitarnya seolah mereka masih waspada akan sesuatu meskipun pertempuran telah selesai.." ucap seorang paman pada temannya. "Ak
Sebelumnya, saat lendir Ling Qi terus mengikuti beberapa waktu paman Long Fei di menara pencerahan, dia sudah mengunci aura darah naga jahat untuk menyelidiki keberadaan esensi darahnya yang disembunyikan. Karena, naga jahat tidak akan pernah mati sepenuhnya tanpa menghancurkan esensi darahnya tersebut yang mampu bangkit kembali dengan setetes darah. Itulah sebabnya ekspresi Xue Feng sangat buruk mendengar berita dari Ling Qi. "Apakah maksudmu, esensi darahnya yang disembunyikan itu tidak ada didunia ini?" tanya Xue Feng dengan ekspresi curiga. "Meskipun aku tidak ingin mengatakannya. Namun, faktanya seperti itulah.. Auranya tidak ditemukan dimanapun, melainkan yang ada ditubuhnya sekarang.." jelas Ling Qi. "Tidak mungkin esensi darahnya menghilang, melainkan ada seseorang yang mengambilnya.. Naga jahat sendiri tidak mungkin mengambilnya, karena itu adalah kartu trufnya.." ucap Xue Feng sakit kepala memikirkannya. Karena ti
Dunia menjadi redup karena petir yang terus menyambar dengan ganas, membuat suasana menjadi sangat suram dan menakutkan. Untuk pertama kalinya, dunia yang damai itu memperlihatkan suasana yang mencekam dan penuh dengan tekanan yang dapat dirasakan seluruh dunia. Seratus penguasa hukum benar-benar mengeluarkan kekuatan penuh mereka kali ini untuk melawan naga berkepala dua, karena mereka khawatir masalah yang lebih besar akan muncul jika mereka tidak mengerahkan kekuatan penuh mereka. Apalagi sekarang adalah waktu tegang, dengan kedatangan musuh yang mendekat di langit, tidak diketahui bagaimana dengan kekuatan mereka, karena sesuatu yang tidak diketahui selalu membuat orang lebih takut. Lautan yang bergelombang menjadi tsunami besar hingga air naik ke daratan yang luas, membuat semua yang ada di sekitar lautan area pertempuran itu hancur berantakan karena gelombang ombak yang ganas. Bunyi binatang suci di langit yang bergegas membuat tekanan y