Demonic Beast merupakan salah satu hewan buas yang banyak diperdagangkan di Kota Karimata. Hewan yang besar dan bertanduk ini mirip dengan Serigala tapi berbadan besar seperti beruang. Hidupnya di Pulau Tengkorak yang terletak jauh di ujung barat Kepulauan Malaka.
Demonic Beast ini berasal dari Dunia Demonic yang dibawa oleh imigran Demonic ke Dunia Pendekar ribuan tahun yang lalu sat Demonic pindah ke Dunia Pendekar untuk hidup berdampingan dengan manusia. Makhluk ini kemudian berkembang biak di salah satu pulau yang terpencil yang jauh dari peradaban manusia agar tidak diburu oleh manusia yang rakus.
Kaum Demonic yang sebenarnya cinta damai selalu menyembunyikan Demonic Beast ini agar tidak punah diburu manusia.
Namun setelah Demonic terusir dari Dunia Pendekar, Demonic Beast menjadi tidak terurus dan liar. Demonic saat itu terpaksa meninggalakn Demonic Beast di pulau terpencil karena manusia selalu mengawasi mereka saat pindah ke Dunia Demonic. Jika mereka membawa Demonic Beast, pasti akan disita dan tidak diperbolehkan melintas ke Dunia Demonic.
Demonic Beast lebih merupakan tunggangan yang jinak dan setia kepada Tuannya yaitu para Demonic. Namun lama di alam liar Pulau Tengkorak membuat sifat ganas Demonic Beast muncul kembali.
Manusia yang mengetahui sifat ganas Demonic Beast dan telah mengetahui lokasi keberadaan Demonic Beast membuat hewan ini menjadi salah satu daya tarik Gladiator yang saat itu mulai berkembang.
Kemampuan tarung Demonic Beast yang hebat membuatnya jadi lawan Gladiator yang sepadan. Jika Demonic Beast menang maka akan diturunkan lagi di pertandingan selanjutnya hingga hewan ini kelelahan dan mati di tangan Gladiator.
*****
Cakra maju ke arena yang sudah penuh dengan penonton yang haus akan kekerasan. Teriakan penonton sangat memekakan telinganya. Ramai sekali penonton yang memenuhi seluruh tempat duduk arena Gladiator yang besar ini.
Penonton tampaknya sudah tidak peduli siapa yang kalah atau menang. Kejadian Gladiator tadi juga tidak mengusik sisi kemanusiaan mereka. Manusia bagaikan barang dagangan yang bisa diperlakukan seenaknya oleh orang-orang yang berduit dan berkuasa.
“Apa yang harus kulakukan? Kenapa aku mau saja disuruh ke arena Gladiator ini?”, Cakra mulai bisa berpikir jernih setelah sebelumnya menuruti saja kemauan Wira yang menyuruhnya bertarung di arena.
Wira tampak di kerumunan penonton dan menyuruhnya segera maju ke tengah arena. Cakra mulai bergerak maju sedikit demi sedikit memancing teriakan cemohan dari penonton.
Tampak olehnya pintu pagar di depannya terbuka lebar memunculkan hewan buas yang sudah siap menyerang siapa saja yang tampak di hadapannya.
Demonic Beast ini mengeram dengan kerasnya kemudian menghancurkan pintu pagar dan maju dengan kencang berusaha menerkam Cakra dengan kuku tajamnya.
Refleks Cakra bekerja baik dengan memiringkan tubuhnya menghindari serangan Demonic Beast yang terukur.
Penonton terdiam seakan tidak menyangka pria yang lemah ini sanggup menghindari serangan Demonic Beast yang mematikan.
biasanya serangan Demonic Beast ini paling tidak bisa melukai Gladiator, tapi terhadap Gladiator lemah ini bahkan tidak mengenainya sama sekali.
Semula penonton mengira pria ini akan tercab*k-cab*k oleh Demonic Beast pada serangan pertama.
Demonic Beast juga tampaknya tidak menyangka kalau serangannya bisa gagal sama sekali.
Hewan buas ini mulai mengambil ancang-ancang menyerang lagi. Kali ini Demonic Beast menyerang dengan ujung ekornya yang tajam yang langsung diarahkannya ke wajah Cakra,
Keajaiban terjadi lagi. Serangan ekor Demonic Beast terhenti tepat di wajah Cakra seakan ekor hewan ini menjadi kaku tidak bisa bergerak.
Cakra sendiri juga heran dengan reaksi tubuhnya yang tidak bisa dikontrol olehnya. Tubuhnya bergerak sendiri menghindari semua serangan Demonic Beast dengan mudah.
Penonton yang melihat pertandingan yang seimbang ini mulai berteriak dengan kencangnya. Bahkan banyak penonton yang tadinya meremehkan Cakra mulai memihaknya dan menjagokan dirinya menang dari pertarungan ini.
Demonic Beast yang mulai marah karena semua serangannya gagal ini mulai melancarkan serangan berikutnya. Mulut Demonic Beast terbuka mengeluarkan gelombang suara super sonik yang membuat teriakan penonton terdiam karena penonton merasakan sakit yang sama pada telinga mereka. Beruntung antara penonton dan arena disekat oleh perisai yang transparan yang meredam suara super sonik Demonic Beast.
Cakra mulai kesulitan bergerak karena sekujur badannya seakan kaku oleh gelombang super sonik ini.
Demonic Beast yang mulai di atas angin langsung maju dengan kecepatan tinggi dan berusaha menebas tubuh Cakra dengan kuku-kuku tajamnya yang mengkilat.
Cakra otomatis menyilangkan kedua tangannya berusaha menangkis serangan Demonic Beast.
Keajaiban juga terjadi lagi. Kedua tangan atau bisa disebut kaki depan Demonic Beast ini tertahan oleh kedua tangan Cakra yang tidak terluka bahkan tidak tergores sama sekali.
“Sebenarnya aku ini siapa? Kenapa aku lincah sekali menghindari serangan Demonic Beast ini tanpa aku sadari?”. Cakra mulai mempertanyakan jati diri aslinya.
Dia yakin kalau dirinya yang dulu adalah pendekar yang cukup hebat. Terbukti dengan mudahnya dia menghindari serangan Demonic Beast yang merupakan hewan buas terkuat kedua setelah Titan.
Tiba-tiba pengawas pertandingan menembakkan panah yang berisi cairan ke tubuh Demonic Beast ini bertubi-tubi.
Semula Cakra mengira pertandingan sudah usai karena Demonic Beast ditembakkan panah bius.
Tapi saat melihat tubuh Demonic Beast berguncang dan bertambah besar dan jelek menampakkan tonjolan-tonjolan otot diseluruh tubuhnya membuatnya menyadari kalau Demonic Beast disuntik oleh sejenis obat yang bisa membuat Demonic Beast bermutasi.
Ekor Demonic Beast yang sekarang sekeras baja mulai bergerak menghantam tubuh Cakra. Tapi pemuda ini bisa menghindarinya membuat lantai di arena hancur berantakan. “Beruntung ekornya tidak mengenai diriku”, pikir Cakra
Tubuh Demonic yang dua kali lebih besar dari besar tubuh semula ini mulai berusaha menimpa tubuh Cakra. Terpaksa Cakra menggunakan pedangnya mengarah ke perut Demonic Beast. Namun pedang ini tidak mempan terhadapnya.
Cakra melompat dan berguling untuk menghindari sabetan ekor Demonic Beast yang kini mengandung racun mematikan.
“Aku harus segera menyudahi pertarungan Gladiator ini. Kalau tidak bisa-bisa aku terkena ekornya yang mengandung racun ini’
Tubuh Cakra tiba-tiba mengeluarkan semacam aura biru yang menyelimuti tubuhnya, kemudian dengan gerakan yang cepat tanpa terlihat oleh mata biasa membentuk suatu gelombang sinar yang sangat kuat yang langsung ditembakkannya ke arah Demonic Beast.
Hasilnya sungguh luar biasa. Demonic Beast yang sudah bermutasi ini terpental menghantam dinding arena dengan kerasnya membuat sebagian pilar penyangga dinding retak dan hancur.
Saat Demonic Beast ini dengan kekuatannya yang besar dan tersisa menyerangnya, tanpa tragu Cakra mengeluarkan pukulan berenergi yang langsung menghantam bagian perut Demonic Beast saat hewan buas ini melompat ke arah Cakra.
Demonic Beast langsung tewas seketika dengan pukulan telapak Cakra membuatnya menjadi pemenang pertarungan Gladiator ini.
Cakra masih terdiam di tengah arena, seakan tidak percaya kalau dia berhasil mengalahkan salah satu makhluk terkuat di Kepulauan Malaka ini. Penonton terus berteriak mengelu-elukan Cakra yang sudah ditetapkan menjadi Gladiator pemenang. Tapi tidak semuanya merasa senang dengan kemenangan Cakra atas Demonic Beast ini. Beberapa pendekar dari tribun penonton tampak mengenali sosok pemenang Gladiator ini. Keadaan menjadi ricuh karena tanpa mempedulikan penonton lainnya, pendekar-pendekar ini langsung melompat turun ke tengah arena Gladiator. “Gandar..Menyerahlah!”, teriak pendekar yang menggunakan senjata Kapak. “Kamu sudah tidak bisa kemana-mana lagi. Serahkan Kristal Naga kepada kami jika nyawamu tidak mau melayang sia-sia!”, teriak pendekar bersenjata pedang Cakra tampak kebingungan melihat banyaknya pendekar yang mengerumuninya. Tadi juga dia sudah kaget bisa mengeluarkan serangan yang begitu kuatnya yang membuat Demonic Beast tewas seketika. Jurus itulah yang dikenali pendekar
Tidak banyak Demonic yang berkeliaran di dunia manusia yang disebut Dunia Pendekar ini. Walaupun sudah tidak ada larangan untuk Demonic mengunjungi dan tinggal di Dunia Pendekar tapi banyak Demonic yang memilih tetap tinggal di dunia Demonic. Mereka tidak ingin kejadian masa lalu terulang kembali saat manusia menuduh kaum Demonic yang mempengaruhi tindakan buruk manusia. Padahal manusia sendiri yang sudah membawa sifat buruk ini dari lahir. Berkat perjanjian yang dibuat Raja Kertasanjaya bersama dua pemimpin dunia lainnya, Naga dan Demonic diijinkan untuk berbaur kembali di Dunia Pendekar seperti dahulu. Tapi syaratnya harus berwujud manusia agar tidak terjadi salah paham lagi seperti dahulu. Beberapa demonic yang penasaran dengan manusia, lambat laun mulai memasuki dunia manusia ini. Berkat postur dan bentuk demonic yang menyerupai manusia membuat mereka tidak dikenali sama sekali oleh manusia. Hanya saja demonic tidak boleh sampai terluka, karena saat terluka itulah wujud asli d
Kota Karimata merupakan kota yang tidak pernah tidur. Kota ini selalu aktif di siang hari maupun di malam hari. Segala macam hiburan juga tersedia disini. Selain Gladiator yang menjadi hiburan utama, ada juga hiburan yang sangat disukai penduduk kota yaitu Duel.Duel merupakan pertarungan antara dua pendekar yang ingin menguji batas kemampuan mereka. Berbeda dengan Gladiator yang bertanding sampai mati, di dalam pertarungan Duel hanya boleh melukai tapi tidak boleh sampai mematikan. Kecuali memang hal itu dilakukan untuk pembelaan diri dari serangan berbahaya lawan.Malam ini juga Duel menjadi hiburan utama penduduk Kota Karimata karena Gladiator baru akan berlangsung lagi beberapa hari ke depan.Untuk Duel selalu berlangsung tiap hari. Pemenangnya akan mengantongi koin emas dan koin perak yang cukup untuk bersenang-senang selama beberapa hari di kota ini.Faktor keselamatan menjadi daya tarik utama dengan banyak yang mendaftar untuk mengikuti Duel setiap malam. Jika di Gladiator tida
Leviathan adalah salah satu demonic yang paling berbahaya karena dibalik sifatnya yang halus dan penurut, tersimpan kekejaman yang luar biasa yang jauh melampaui semua demonic yang ada.Penampilan luar Leviathan terkesan biasa saja dan tidak tampak seperti pendekar di Dunia Pendekar. Bahkan tidak menyerupai Demonic yang ganas.Tadinya Leviathan berhasrat untuk membasmi seluruh pendekar yang ada di Dunia Pendekar serta menguasai manusia yang lemah dengan bisikannya.Tapi begitu dia tiba di Dunia Pendekar ini, dia melihat perbuatan manusia yang lebih parah kekejamannya alih-alih kekejaman demonic yang masih tidak seberapa.Manusia bisa saling membunuh satu sama lain hanya karena memperebutkan kekuasaan di antara mereka.Di dunia demonic, tidak boleh ada kekejaman sesama demonic. Tapi demonic diijinkan untuk melakukan kekejaman ini terhadap makhluk dunia lainnya di Kepulauan Malaka ini yaitu Dunia Naga dan Dunia Pendekar.Leviathan masih demonic yang kecil saat terjadinya pemisahan dan p
Kota Malaka di siang hari menjadi pusat perdagangan yang sangat sibuk karena hampir semua kapal yang membawa barang-barang keperluan seperti bahan pakaian, makanan, dan segala macam keperluan manusia di Dunia Pendekar ini merapat ke pelabuhan Malaka.Bahkan kapal yang membawa Demonic Beast dari Pulau Tengkorak juga akan mendarat terlebih dahulu di pelabuhan Kota Malaka sebelum melanjutkan perjalanannya ke Kota Karimata tempat pertandingan Gladiator berlangsung.Demonic Beast akan dihargai mahal oleh pemilik Gladiator maupun Penyelenggara Gladiator. Apalagi Demonic Beast yang dibawa adalah Demonic Beast kelas satu yang dilihat dari usia yang masih muda, tidak terluka, tidak cacat, mata merah menyala, dan yang terpenting adalah kebuasannya.Penjual Demonic Beast ini berasal dari pendekar-pendekar yang memang memegang ijin khusus dari pejabat setempat yang mewadahi Pulau Tengkorak untuk menangkap Demonic Beast dan diperjual belikan di Kota Malaka atau juga di Kota Karimata.Demonic Beas
Gandar masih terkenang pertemuannya dengan gadis cantik bernama Eisheth yang tidak bisa dilupakannya.“Sekarang aku sudah bukan Gladiator lagi, jadi aku bisa mencari gadis ini. Ada yang aneh dengan gadis bernama Eisheth ini yang belum aku ketahui, tapi sepertinya aku terikat dengannya”, pikir Gandar“Apa aku tanyakan sama Wira saja ya..Mungkin dia tahu siapa gadis bernama Eisheth ini karena kenalannya cukup banyak di Kota Karimata ini”Gandar akhirnya memutuskan mengunjungi Wira di kapalnya yang masih berlabuh di pelabuhan Kota Karimata.Tidak tampak keramaian seperti biasanya kalau Wira sedang berada di kapalnya.“Tuan Wira masih berada di Kota Karimata melihat pertandingan Duel”, jawab salah satu anak buahnya saat Gandar tidak menjumpai Wira di kapalnya“Duel?”, tanya Wira“Iya..Duel..Pertarungan antara dua pendekar untuk memperebutkan hadiah koin emas”, jawab kru kapal ini"Duel lebih aman dibandingkan Gladiator. Kalau Duel bisa dipastikan pihak yang kalah masih tetap hidup"“Kamu
Gadis Demonic yang sedang dicari-cari Gandar ini ternyata sedang berkeliaran di Kota Karimata.“Aku mendapat informasi kalau satu-satunya Naga yang mengetahui keberadaan Kristal Naga sedang berada di Kota Karimata,” pikir Eisheth.Eisheth sampai di arena Gladiator yang kini tampak sepi karena Gladiator yang seharusnya sudah mau mulai beberapa hari lagi terpaksa ditunda karena pasokan Demonic Beast terhambat oleh ulah Pendekar Dominic yang beroperasi di Kota Malaka.“Menurut informasi dari kru kapal Wira, ada Gladiator yang bernama Cakra yang terdampar di Kota Malaka ...” ujar Eishet di dalam hatinya, “Aku harus segera menemui si Wira itu untuk mengorek informasi dari Cakra yang mengetahui keberadaan Kristal Naga.”“Padahal aku sudah bertemu dengannya di Kota Karimata saat itu.” Teringat peristiwa bertemunya dia dan Gandar membuat Eisheth merasa kesal sekali.“Kenapa harus ditunda sih pertandingan Gladiator ini?”Eiheth merasa kesal karena dia baru mendapat informasi setelah pertandin
Kristal Naga memang menjadi fenomena yang sangat terkenal di Negeri Malaka.Siapa yang tidak hendak menjadi Raja Tiga Dunia hanya dengan menemukan Kristal Naga saja.Tidak mengherankan kalau mulai bermunculan Pemburu Kristal Naga di Dunia Pendekar ini.Ada yang hendak menjual Kristal Naga itu nantinya untuk bayaran yang sangat mahal. Ada juga yang hendak menggunakannya untuk menguasai Tiga Dunia di Kepulauan Malaka.Pusat perburuan kristal naga ini sekarang berpusat di Kepulauan Malaka Dunia Pendekar, karena menurut informasi yang didapat oleh para Pemburu Kristal Naga ini kalau satu-satunya naga yang mengetahui keberadaan kristal naga ini sedang berada di Kepulauan Malaka.Beruntung bagi Gandar, yang mengetahui nama aslinya sekaligus dia yang mengetahui lokasi kristal naga hanya Tantram beserta kelompok pendekarnya.Pemburu-pemburu kristal lain hanya mengetahui kalau Cakra yang merupakan Gladiatornya Wira merupakan sumber informasi yang berguna tentang kristal naga.Gandar yang sudah