Wira Kencana adalah nama yang sangat terkenal di Negeri Malaka sebagai pengusaha yang sukses di berbagai bidang.Tapi yang membuatnya sangat terkenal adalah kiprahnya sebagai pemilik Gladiator yang selalu memenangkan setiap pertandingan.Gladiator merupakan bisnis utama yang paling menguntungkan di Negeri Malaka. Jadi tidak heran banyak pengusaha di negeri ini menggeluti bisnis yang sudah dilegalkan oleh Raja Kameswara.Tidak banyak yang tahu kalau Wira merupakan campuran dari demonic dan manusia.Ibunya adalah demonic yang tertinggal di Dunia Pendekar yang ditolong ayahnya yang seorang pendekar.Jadi Wira juga menguasai dasar-dasar ilmu silat serta bisa berkomunikasi dengan Demonic Beast.Wira mempunyai adik perempuan yang sangat mahir ilmu silat dan menguasai seluruh jurus silkat dari ayahnya. Aninditha Kencana namanya.Kemampuan adik perempuannya ini melampaui dirinya, bahkan Anindhita mempunyai Demonic Beast tersendiri yang berhasil dibebaskannya pertama kali yang diberi nama Demo
Leviathan meninggalkan kediaman Wira dengan perasaan kesal di hatinya.“Ternyata si Wira itu mengetahui perihal kristal naga ini. Beruntung aku tidak terpancing oleh permainan kata-katanya tadi,” ujar Leviathan dalam hati.“Apa benar si Gandar itu pemegang kunci ke lokasi kristal naga? Sepertinya hal yang tidak mungkin! Apalagi Wira terang-terangan menyebutkan Gandar mengetahui lokasi kristal naga. Tidak mungkin Wira begitu bodoh memberitahuku kalau pemegang kunci menuju ke kristal naga ada di depan mataku ini.” Lagi-lagi Leviathan bicara sendiri sambil menuju ke arah Kota Karimata.“Levi ... tunggu dulu!” terdengar olehnya suara perempuan yang sangat dikenalnya.Sosok perempuan cantik tampak mengejarnya dari belakang sambil meneriaki namanya.“Putri Eisheth? Kenapa Tuan Putri ada di Dunia Pendekar yang penuh kekacauan ini?” tanya Leviathan.“Itu juga yang akan kutanyakan padamu Levi ...” kata Eisheth dengan wajah galaknya.“Aku ke sini diminta oleh Satan untuk mengawasi tingkah laku
Pertandingan Gladiator menjadi pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu penduduk Kota Karimata, bahkan oleh penduduk Negeri Malaka.Banyak pendatang-pendatang dai kota lain yang memenuhi penginapan di Kota Karimata saat berlangsungnya pertandingan Gladiator ini.Tujuan mereka hanya satu, menyaksikan pertandingan Gladiator yang menjadi hiburan utama Negeri Malaka.Tiket-tiket pertandingan Gladiator ini sudah habis jauh-jauh hari sebelum berlangsungnya pertandingan Gladiator ini.Loket-loket taruhan juga sudah dibanjiri oleh taruhan dari penggemar Gladiator yang menjadi tradisi tiap pertandingan Gladiator.Tidak ada hiburan yang bisa mengalahkan pertandingan Gladiator yang sudah ada sejak jaman dahulu kala ini.Leviathan memenuhi janjinya kepada Wira untuk menjadi Gladiator milik Wira dipertandingan Gladiator Kota Karimata kali ini.Gambar Leviathan yang disebut Raksasa dari Timur ini sudah terpampang lewat poster dan selebaran di seluruh Kota Karimata, bahkan juga di seluruh Negeri Mal
Wira agak kecewa melihat Leviathan tidak menghabisi Gladiator yang menjadi lawannya, setelah lawannya ini terjatuh tidak berdaya. Jika Gladiator lawan tergeletak tidak bernyawa maka taruhannya akan menang berlipat ganda. Berulang kali Wira meneriaki Leviathan agar tidak membiarkan Baraka hidup tapi Leviathan tidak menghiraukannya. “Kamu bagaimana sih! Kita sudah sepakat untuk bertanding menghasilkan bonus yang banyak! Kenapa kamu tidak mengikuti instruksiku Levi!” teriak Wira penuh kemarahan. Leviathan tampak tenang saja menanggapi kemarahan Wira. “Aku setuju bertarung sebagai Gladiatormu bukan berarti aku harus menjadi budakmu yang bisa kamu perintah-perintah!” tukas Leviathan. “Kalau caramu begini, aku tidak akan lagi bertarung untukmu! Aku yang menentukan bagaimana akhir pertarunganku ... bukan dirimu, Wira! Camkan itu!” kata Leviathan tidak kalah sengitnya. Wira tidak menyangka kalau Leviathan akan melawannya. Semula dikiranya Leviathan sudah menyetujui semua persyaratannnya,
Gandar tidak habis pikir dengan dirinya yang sekarang menjadi target perburuan hampir oleh seluruh pemburu hadiah yang bekerja di Negeri Malaka.Dia sendiri saja tidak ingat apapun tentang keberadaan kristal naga yang heboh untuk diperebutkan oleh semua kalangan baik dari orang biasa sampai ke para bangsawan.Bahkan sampai sekarang Tantram juga tidak mencarinya lagi. Dia sudah tidak tahu kemana sepupunya ini pergi beserta pendekar-pendekar yang mengikutinya.Gandar berjalan kembali ke tempat penginapan yang sudah disewa oleh Wira untuknya. Perjalanan dari dermaga Karimata menuju Kota Karimata lumayan jauh juga jika ditempuh dengan berjalan kaki.Tanpa disadari olehnya ada sekelompok orang yang mengikutinya sejak dari dermaga.“Itu Gandar yang mengetahui tentang kristal naga!” Terdengar olehnya teriakan saat dia sudah di batas menuju Kota Karimata.“Tangkap dia hidup-hidup!” teriakan itu terdengar lagi.Gandar yang melihat ke arah belakang baru menyadari ada sekelompok orang yang berla
Gandar sangat bersyukur karena di detik-detik terakhir datang dewa penolong berupa gadis cantik bersama Demonic Beastnya.Gandar masih berpegangan pada tubuh gadis ini sambil merapatkan tubuhnya ke gadis di depannya sambil memeluknya, karena lari Demonic Beast yang melesat kencang membuatnya harus berpegangan agar tidak terjatuh dari atas Demonic Beast.Terasa olehnya wangi tubuh gadis ini dan kehangatan tubuhnya yang menempel pada dirinya. Gandar sesaat terlena oleh perasaan aneh yang belum pernah dirasakannya.“Jangan berpikiran kotor ya! Aku bisa saja meminta Demon melemparkanmu jauh-jauh jika coba-coba melakukan tindakan kurang ajar padaku!” teriak gadis ini, tapi gadis ini tidak menolak dipeluk tubuhnya oleh Gandar. Suatu hal yang aneh....“Aduh! Ketahuan ... apa gadis ini naga yang bisa membaca pikiranku ya? Tapi dia membawa Demonic Beast, berarti dia demonic,” ujar Gandar dalam hatinya.“Kamu ...!” tunjuk gadis ini sambil menoleh ke belakang di tengah lari Demonic Beast yang ke
Hutan Setan atau bisa disebut juga Hutan Demonic merupakan hutan yang cukup rindang. Hanya saja pepohonan di hutan ini yang kelihatan mati membuat suasana hutan agak berbeda jika ditumbuhi pepohonan hijau di dalamnya.Hutan setan menjadi tempat hidupnya Demonic Beast yang bebas berkeliaran di hutan yang selalu gelap ini. Mereka aman di dalam hutan, karena manusia tidak berani mendekati hutan ini karena cerita-cerita hantu yang beredar.Aninditha berhasil membawa semua Demonic Beast yang dibebaskannya di Kota Malaka ke dalam Hutan Setan ini. Tampak banyak Demonic Beast menyambut dirinya begitu mereka sudah di dalam Hutan Setan. demonic Beast ini mengoyangkan ekornya tanda senang berteu dengan gadis demonic ini.“Tampaknya gadis ini baik hati ... tidak seperti kakaknya, Wira yang licik!” pikir Gandar.Gandar mengambil keputusan untuk mengikuti gadis penolongnya ini masuk ke dalam hutan yang menyeramkan bagi warga sekitar Kota Karimata.Keputusannya tidak salah, karena terbukti gadis ini
Gandar yang masih abu-abu mengenai masa lalunya ini dijanjikan gadis penolongnya Aninditha akan dipertemukan dengan sosok yang akan menjelaskan masa lalunya.Bahkan kata gadis demonic ini, sosok ini yang meminta Aninditha untuk mencarinya dan menolongnya dari kesulitan akibat kejaran pemburu kristal naga ini.“Halo Gandar ... Bagaimana kabarmu sekarang?” tegur seorang pria muda yang seumuran dengan dirinya.Pemuda ini tampak rapi, dan tampak tersenyum padanya. Tidak ada gerakan berbahaya dari pemuda ini, hanya sapaan ringan bagaikan sahabat lama.“Kamu siapa? Aku tidak mengenalimu sama sekali!” tutur Gandar, masih dengan nada curiganya.“Wajar kamu tidak mengenaliku karena ingatanmu belum pulih sepenuhnya!” kata pria muda ini.Pemuda ini menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Gandar. Ragu-ragu Gandar menyambut uluran tangan pemuda ini.“Aku Gentala ... mungkin sekarang kamu tidak kenal padaku, tapi kita adalah sahabat baik di Dunia Naga!” ujar pemuda bernama Gentala ini.Gandar