Share

Naga Yang Terdampar

Pantai Malaka merupakan salah satu pantai yang indah yang berada di dasar samudera. Keajaiban magis Naga Kuno yang berhasil menciptakan dunia bawah samudera ini hampir mirip dengan dunia di permukaan samudera, membuat pantai ini sangat diminati untuk dikunjungi terutam di sore hari oleh penduduk di sekitar Pantai Malaka ini.

Pantai berpasir putih dengan deburan ombak yang membawa air laut yang bening dan bersih sangat indah untuk dinikmati tapi tidak untuk semua orang.

Siang itu matahari buatan masih menyoroti gelombang air laut di atas Kepulauan Malaka. Terlihat seorang pria terdampar di pantai Pulau Malaka yang merupakan pulau terbesar di Semenanjung Kepulauan Malaka.

Ombak laut tampak menerpa tubuh pria yang tidak bergeming sedikitpun ini. Pasang surut ombak terus mempermainkan tubuh pria yang tidak berdaya ini.

Panas terik matahari yang menyengat tubuh juga tidak membuatanya tersadar dari pingsannya. Tetap saja pria ini terbaring telumgkup dengan posisi wajah yang menghadap pasir pantai.

Matahari buatan ini akan muncul di pagi hari sesuai magis yang dijalankan oleh Naga, dan tenggelam di sore hari. Jika malam Kepulauan Malaka tidak mendapat cahaya bulan, hanya saja penduduk negeri ini memanfaatkan penerangan dari hewan-hewan malam yang mengeluarkan cahaya untuk menerangi wilayah mereka.

Negeri Malaka sudah mulai mengeliat lagi setelah kedamaian antar dimensi tercipta ribuan tahun yang lalu. Tapi keserakahan dan kekacauan yang ditimbulkan manusai sebelumnya tidak bisa sirna. Manusia mulai hidup dengan dunia yang penuh kekerasan. Tidak ada yang aman lagi di Kepulauan Malaka jika tidak mempunyai kekuatan atau kekayaan yang cukup.

Negeri Malaka berubah dari negeri yang damai menjadi negeri yang penuh kekacauan akibat tindakan pendekar-pendekar sesat yang tidak bertanggung jawab.

Pria yang masih terlihat muda ini masih tidak sadarkan diri di tengah teriknya matahari buatan yang diciptakan nenek moyang Naga Kuno ini.

Banyak yang lalu lalang di pantai ini tapi tidak ada yang peduli kepadanya, dan berusaha memeriksa dirinya untuk memastikan keadaannya. Mungkin mereka mengira pria ini sedang berjemur dan tidak ingin menganggunya. Mungkin juga memang kepedulian sudah lenyap dari Negeri Malaka.

Arus Laut yang tercipta di dasar samudera ini mirip dengan arus laut di atas samudera. Tidak adanya penduduk Malaka yang peduli dengan pria yang terdampar ini juga menunjukkan rasa welas asih yang pernah ada dahulu sudah lenyap diganti rasa curiga terhadap makhluk asing.

Hari pun berganti malam tapi pria ini masih belum sadar juga dari pingsannya, atau pria ini sudah mati?

Malam mulai larut mengikuti malam di Bumi Karimun. Gelombang laut di atas Kepulauan Malaka penuh dengan hewan-hewan purba yang memiliki antena cahaya untuk menerangi jalan mereka. Tapi antena cahaya ini tidak cukup kuat untuk menerangi Kepulauan Malaka.

Perlahan-lahan tampak tubuh pria ini mulai bergerak dengan merayap menjauhi pantai dan arus laut. Tampak pria ini sangat lemah sekali. Masih suatu keajaiban pria ini masih hidup dengan kondisinya saat ini. Hal ini membuktikan kalau pria ini bukanlah orang sembarangan. Mungkin saja dia pendekar yang sedang mengalami kecelakaan di perairan Malaka dan terdampar di pantai Malaka.

Kondisi pria ini sangat memprihatinkan. Pakaiannya sudah hancur sebagian. Mungkin karena kelamaan terendam air laut, tapi mungkin juga memang sudah hancur dari sananya sebelum pria ini terdampar di pantai Malaka.

Wajah pria ini tampak pucat pasi. Tapi anehnya dengan kondisinya yang sudah tidak layak hidup ini, pria ini masih bertahan dan sadar.

Jika tidak ada pertolongan yang datang, ada kemungkinan pria ini akan tewas karena hypothermia kelamaan berada di air laut yang dingin. Tubuhnya sudah menggigil hebat. Pakaiannya bercampur dengan darah menunjukkan pria ini sedang terluka parah sebelum dia terdampar di pantai Malaka.

Tidak ada seorang pun yang peduli padanya, seakan dia hanyalah sosok tidak berguna yang tidak akan diingat lagi oleh siapapun jika meninggalkan dunia fana ini.

Perlahan mata pria ini mulai meredup. Kesadarannya mulai hilang kembali setelah sempat sadar beberapa saat. Kelaparan, kehausan, dan kedinginan ini sangat menyiksa tubuhnya. Rasa kantuk mulai menyerangnya, tapi dia tidak boleh tertidur.

Jika dia tertidur dengan keadaannya yang sekarang maka jantungnya akan berhenti dan jalan darah juga terhenti akibat hypothermia yang dideritanya.

Pria ini tetap berusaha sadarkan diri dan masih berharap ada dewa penolong yang akan mengeluarkannya dari kesengsaraan yang dihadapinya sekarang.

Semakin larut malam pantai Malaka semakin sepi. akhirnya tidak ada lagi seorang pun yang berada di pantai ini. Suara lirih minta tolong pria terdampar ini juga tidak digubris orang-orang yang bermain di pantai ini.

Pria terdampar ini mulai mengantuk dan akhirnya dia akan menyerah dengan kondisi tubuhnya yang sudah mencapai ambang batas kekuatannya ini.

Tiba-tiba pria ini mendengar langkah kaki yang tergesa-gesa menuju ke arah pantai ini.

"Apa ada yang memberitahukan pihak yang berwenang untuk menolongku ya?", pikirnya. "Syukurlah kalau memang begitu"

Mata pria ini mulai menutup perlahan-lahan hingga dia mendengar suara yang menyadarkannya kembali.

*****

“Mana...Katanya kamu melihat ada seseorang yang terdampar di sini?”, terdengar suara seorang pria yang sedang mencari pria yang terdampar tadi.

“Tadi siang aku lihat tergeletak di sini. Mungkin sudah terseret arus laut”, kata pria yang satu lagi

Pria terdampar berusaha keluar dari tempatnya bersembunyi. Dia berusaha memanggil kedua pria ini tapi suaranya tertahan di tenggorokan. Tidak ada suara yng bisa keluar untuk memanggil penolongnya ini.

“Padahal lumayan jika kita jual ke pemilik Gladiator..Pria yang tidak mempunyai keluarga dan terdampar ini sangat cocok untuk dijadikan Gladiator”. Terdengar olehnya suara salah satu pria ini.

Pria terdampar tadi dalam keadaan setengah sadar mendengar percakapan 2 pria yang semula disangkanya akan menolong dirinya. “Aku harus menjauh dari mereka”, pikirannya masih bekerja tapi tubuhnya sudah lemah dan tidak bisa digerakkan lagi. 'Aku tahu Gladiator itu seperti apa. Aku tidak ingin terlibat di dalamnya"

Sial bagi dirinya, tubuhnya tiba-tiba terjatuh menimbulkan suara yang membuat dirinya terlihat oleh kedua pria tadi.

“Aku melihatnya!”, teriak salah satu pria yang mencari dirinya dnegan suara kegirangan

Pria terdampar ini berusaha menggerakkan tubuhnya untuk melarikan diri dari mereka tapi tubuhnya benar-benar sudah tidak sanggup lagi.

Kedua pria yang berniat jahat padanya ini sudah mendekatinya. Tidak ada lagi jalan untuk lari dari mereka.

“Tuan..Lebih baik kami membawa Tuan ke tempat Tuan Wira agar Tuan bisa sadar kembali”

Tanpa menunggu persetujuan pria yang terdampar tadi, kedua pria ini langsung membopong tubuh pria terdampar ini untuk membawanya ke pemilik Gladiator yaitu Tuan Wira Kencana.

Pria terdampar ini tidak kuasa melawan dan hanya pasrah saja dibawa oleh dua pria ini yang membopongnya seakan dia teman mereka yang sedang mabuk atau sedang tidak sadarkan diri.

Andai saja kedua pria tadi mengetahui jati diri pria ini yang sebenarnya, mungkin mereka berpikir ulang untuk membawa pria ini ke Tuan Wira, pemilik Gladiator. Pria yang mereka temukan ini adalah Naga yang terdampar di Dunia Pendekar Kepulauan Malaka.

Naga ini bukan hanya memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia di Dunia Pendekar, tapi juga memegang peranan penting untuk dua dunia lainnya yaitu Dunia Naga dan Dunia Demonic.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status