Kedua pria yang tadinya berada di Pantai Malaka tampak masih membopong tubuh pria terdampar yang sudah pingsan kembali karena tubuhnya lemas tidak bertenaga.
Mereka membawa pria terdampar ini ke Kota Malaka yang merupakan kota nomor dua terpadat penduduknya setelah Kota Karimata yang menjadi ibu kota Kepulauan Malaka.
Beberapa kali mereka bicara dengan seseorang dan kembali membopong tubuh pria ini yang makin lama makin terasa dingin akibat demam yang dideritanya.
Pria yang terdampar yang dibawa oleh dua pria yang hendak menjualnya ke pihak Gladiator ini masih belum tersadar dari pingsannya.
Sesekali dia sadar sebentar dan melihat dia berada di keramaian kota, tapi tubuhnyal lemah yang membuatnya tidak berdaya untuk melarikan diri.
Rasa lapar dan haus membuatnya tidak sadarkan diri lagi. Saat mulai sadar dia melihat keramaian seperti pelelangan. Banyak yang berteriak-teriak seakan menawar barang dagangan. Setelah itu dia pingsan kembali.
Pria terdampar yang mulai sadarkan diri lagi ini ternyata sudah berada di sebuah kurungan. Tenaga lemah yang dikeluarkannya tidak sanggup untuk membuka pintu kurungan ini.
Dilihatnya ada makanan yang disediakan di kurungannya tapi makanan ini tidak layak untuk manusia. Karena rasa laparnya yang sudah tidak terhingga, makanan ini juga dimakan oleh pria terdampar ini.
“Hahaha..Bagus..Kamu harus makan anak muda. Biar tidak sia-sia aku membelimu”. Terlihat olehnya pria yang agak pendek dan gemuk dengan jubah emas kebesarannya tertawa sambil melihat ke arahnya
“Tubuhku masih lemah. Lebih baik aku menuruti saja apa kemauan mereka. Setelah aku mulai pulih kembali, baru aku rencanakan untuk melarikan diri’, pikirnya dalam hati
Tidak terlihat lagi dua pria yang membawanya dari pantai ini. Sepertinya mereka telah menukar dirinya dengan sejumlah uang yang bisa mereka hambur-hamburkan di kota.
Tempat kurungannya hanya berukuran kecil, bahkan dia tidak bisa berdiri. Di sekelilingnya juga tampak beberapa hewan-hewan langka yang dikurung. Tidak ada manusia lain di dalam ruangan ini selain dirinya.
Setiap hari ada saja yang mengantarkan makanan untuknya, tapi dia tidak melihat pria pendek gemuk yang berjubah emas itu lagi mengunjunginya.
“Aku ada di mana ini ya?”, tanyanya kepada dirinya sendiri. “Kenapa aku bisa lupa siapa diriku? Apa yang sebenarnya sedang terjadi pada diriku?”
Pria ini kadang merasakan guncangan yang keras yang membuat tubuhnya terombang-ambing ke kiri dan ke kanan.
“Baiknya aku tunggu beberapa hari lagi untuk memulihkan kondisiku. Nanti baru aku pikirkan cara keluar dari kurungan ini”, pikirnya
Setelah meraasa kekuatannya mulai pulih, pria terdampar ini mencoba membuka kurungannya, tapi kekuatannya tidak mencukupi untuk membuka besi kurungan ini
“Tuan Wira ingin bertemu denganmu”, tiba-tiba datang seorang wanita pengawal yang membuka kurungannya tanpa khawatir dirinya akan menyerang wanita ini
“Jangan macam-macam kalau kamu masih ingin hidup!”, ancam wanita ini saat mengeluarkannya dari kurungan dengan kasar
Wanita ini kemudian bergerak ke atas dan memberi isyarat agar dia mengikutinya.
Pria terdampar ini baru menyadari kalau dia berada di atas kapal besar saat naik ke permukaan dan melihat sekeliingnya adalah laut yang dalam.
“Tuan Wira menunggumu di ruangannya”, kata wanita ini sambil berlalu dari hadapannya
*****
Hahaha
“Masuklah anak muda”, terdengar suara dari dalam kabin kapal
Pria ini langsung memasuki ruangan kabin dan melihat pria yang berjubah emas ini berada di sana.
“Siapa namamu anak muda?”, tanya Wira
“Aku tidak tahu namaku Tuan. Aku kehilangan ingatan dan tidak tahu asal usulku”, jawab pria ini
“Begini saja. Untuk sementara kamu kupanggil Cakra. Nama yang bagus untuk Gladiator”, tutur Wira
“Gladiator? Aku tidak tertarik untuk menjadi Gladiator Tuan Wira. Untuk sementara aku terima kalau dipanggil Cakra”, jawab pria ini lagi
“Aku tidak menanyakan keinginanmu untuk mau tidak menjadi Gladiator, karena sudah pasti aku membelimu untuk menjadi Gladiator. Jika kamu mengecewakan diriku, kamu akan kuumpankan ke binatang buas yang kupelihara”. Kali ini wajah ramah Wira berubah kejam dan mengerikan
“Aku beri penawaran kepadamu. Jika kamu menang dalam pertandingan Gladiator besok, aku akan membebaskan dirimu dan melimpahimu kekayaan. Tapi kamu tetap harus menjadi Gladiator untukku dan selalu memenangkan pertandingan”, ujar Wira memberi penawaran padanya
“Kamu sudah ditakdirkan menjadi Gladiator selamanya. Jika kamu kalah akan kubuang tapi jika kamu terus menang akan kulimpahkan kekayaan padamu”
“Kita menuju kemana Tuan Wira?”, tanya pria yang disebut Cakra ini
“Kita menuju ke Kota Karimata. Aku menyelenggarakan pertandingan Gladiator di sana. Kota Karimata sangat ramai dan padat karena merupakan ibukota dari Kepulauan Malaka ini”, jawab Wira
Cakra merasa dia tidak punya pilihan lain. Untuk melarikan diri sekarang sangat tidak mungkin karena mereka berada di atas kapal yang melaju kencang menuju ke Pulau Malaka yang merupakan pulau terbesar di gugusan Kepulauan Malaka.
Kota Karimata adalah pusat kerajaan dan perdagangan di semenanjung Malaka. Kepadatan penduduknya di Dunia Pendekar adalah nomor satu. Hampir seluruh penduduk Kepulauan Malaka tinggal di kota ini.Salah satu hiburan yang berada di Kota Karimata adalah pertarungan antar ksatria yang disebut Gladiator. Kadang Gladiator berhadapan dengan sesama Gladiator, tapi kadang juga berhadapan dengan makhluk buas.Rakyat Malaka sudah biasa menyaksikan pertandingan ini. Gladiator yang bertanding biasanya berasal dari orang-orang terbuang yang sudah tidak dipedulikan keluarganya lagi. Tapi ada juga yang menjadikan Gladiator sebagai nafkah untuk kehidupan mereka.Pertarungan juga tanpa aturan yang jelas. Kadang Gladiator yang kalah dibiarkan hidup, kadang kala juga dihabisi saat itu juga. Perbuatan Gladiator itu sah-sah saja sepanjang berlangsung di arena Gladiator.*****Kapal yang membawa Cakra tiba di pelabuhan Karimata yang sangat ramai dengan kapal-kapal yang banyak bersandar di pelabuhan ini.Cak
Demonic Beast merupakan salah satu hewan buas yang banyak diperdagangkan di Kota Karimata. Hewan yang besar dan bertanduk ini mirip dengan Serigala tapi berbadan besar seperti beruang. Hidupnya di Pulau Tengkorak yang terletak jauh di ujung barat Kepulauan Malaka.Demonic Beast ini berasal dari Dunia Demonic yang dibawa oleh imigran Demonic ke Dunia Pendekar ribuan tahun yang lalu sat Demonic pindah ke Dunia Pendekar untuk hidup berdampingan dengan manusia. Makhluk ini kemudian berkembang biak di salah satu pulau yang terpencil yang jauh dari peradaban manusia agar tidak diburu oleh manusia yang rakus.Kaum Demonic yang sebenarnya cinta damai selalu menyembunyikan Demonic Beast ini agar tidak punah diburu manusia.Namun setelah Demonic terusir dari Dunia Pendekar, Demonic Beast menjadi tidak terurus dan liar. Demonic saat itu terpaksa meninggalakn Demonic Beast di pulau terpencil karena manusia selalu mengawasi mereka saat pindah ke Dunia Demonic. Jika mereka membawa Demonic Beast, pa
Cakra masih terdiam di tengah arena, seakan tidak percaya kalau dia berhasil mengalahkan salah satu makhluk terkuat di Kepulauan Malaka ini. Penonton terus berteriak mengelu-elukan Cakra yang sudah ditetapkan menjadi Gladiator pemenang. Tapi tidak semuanya merasa senang dengan kemenangan Cakra atas Demonic Beast ini. Beberapa pendekar dari tribun penonton tampak mengenali sosok pemenang Gladiator ini. Keadaan menjadi ricuh karena tanpa mempedulikan penonton lainnya, pendekar-pendekar ini langsung melompat turun ke tengah arena Gladiator. “Gandar..Menyerahlah!”, teriak pendekar yang menggunakan senjata Kapak. “Kamu sudah tidak bisa kemana-mana lagi. Serahkan Kristal Naga kepada kami jika nyawamu tidak mau melayang sia-sia!”, teriak pendekar bersenjata pedang Cakra tampak kebingungan melihat banyaknya pendekar yang mengerumuninya. Tadi juga dia sudah kaget bisa mengeluarkan serangan yang begitu kuatnya yang membuat Demonic Beast tewas seketika. Jurus itulah yang dikenali pendekar
Tidak banyak Demonic yang berkeliaran di dunia manusia yang disebut Dunia Pendekar ini. Walaupun sudah tidak ada larangan untuk Demonic mengunjungi dan tinggal di Dunia Pendekar tapi banyak Demonic yang memilih tetap tinggal di dunia Demonic. Mereka tidak ingin kejadian masa lalu terulang kembali saat manusia menuduh kaum Demonic yang mempengaruhi tindakan buruk manusia. Padahal manusia sendiri yang sudah membawa sifat buruk ini dari lahir. Berkat perjanjian yang dibuat Raja Kertasanjaya bersama dua pemimpin dunia lainnya, Naga dan Demonic diijinkan untuk berbaur kembali di Dunia Pendekar seperti dahulu. Tapi syaratnya harus berwujud manusia agar tidak terjadi salah paham lagi seperti dahulu. Beberapa demonic yang penasaran dengan manusia, lambat laun mulai memasuki dunia manusia ini. Berkat postur dan bentuk demonic yang menyerupai manusia membuat mereka tidak dikenali sama sekali oleh manusia. Hanya saja demonic tidak boleh sampai terluka, karena saat terluka itulah wujud asli d
Kota Karimata merupakan kota yang tidak pernah tidur. Kota ini selalu aktif di siang hari maupun di malam hari. Segala macam hiburan juga tersedia disini. Selain Gladiator yang menjadi hiburan utama, ada juga hiburan yang sangat disukai penduduk kota yaitu Duel.Duel merupakan pertarungan antara dua pendekar yang ingin menguji batas kemampuan mereka. Berbeda dengan Gladiator yang bertanding sampai mati, di dalam pertarungan Duel hanya boleh melukai tapi tidak boleh sampai mematikan. Kecuali memang hal itu dilakukan untuk pembelaan diri dari serangan berbahaya lawan.Malam ini juga Duel menjadi hiburan utama penduduk Kota Karimata karena Gladiator baru akan berlangsung lagi beberapa hari ke depan.Untuk Duel selalu berlangsung tiap hari. Pemenangnya akan mengantongi koin emas dan koin perak yang cukup untuk bersenang-senang selama beberapa hari di kota ini.Faktor keselamatan menjadi daya tarik utama dengan banyak yang mendaftar untuk mengikuti Duel setiap malam. Jika di Gladiator tida
Leviathan adalah salah satu demonic yang paling berbahaya karena dibalik sifatnya yang halus dan penurut, tersimpan kekejaman yang luar biasa yang jauh melampaui semua demonic yang ada.Penampilan luar Leviathan terkesan biasa saja dan tidak tampak seperti pendekar di Dunia Pendekar. Bahkan tidak menyerupai Demonic yang ganas.Tadinya Leviathan berhasrat untuk membasmi seluruh pendekar yang ada di Dunia Pendekar serta menguasai manusia yang lemah dengan bisikannya.Tapi begitu dia tiba di Dunia Pendekar ini, dia melihat perbuatan manusia yang lebih parah kekejamannya alih-alih kekejaman demonic yang masih tidak seberapa.Manusia bisa saling membunuh satu sama lain hanya karena memperebutkan kekuasaan di antara mereka.Di dunia demonic, tidak boleh ada kekejaman sesama demonic. Tapi demonic diijinkan untuk melakukan kekejaman ini terhadap makhluk dunia lainnya di Kepulauan Malaka ini yaitu Dunia Naga dan Dunia Pendekar.Leviathan masih demonic yang kecil saat terjadinya pemisahan dan p
Kota Malaka di siang hari menjadi pusat perdagangan yang sangat sibuk karena hampir semua kapal yang membawa barang-barang keperluan seperti bahan pakaian, makanan, dan segala macam keperluan manusia di Dunia Pendekar ini merapat ke pelabuhan Malaka.Bahkan kapal yang membawa Demonic Beast dari Pulau Tengkorak juga akan mendarat terlebih dahulu di pelabuhan Kota Malaka sebelum melanjutkan perjalanannya ke Kota Karimata tempat pertandingan Gladiator berlangsung.Demonic Beast akan dihargai mahal oleh pemilik Gladiator maupun Penyelenggara Gladiator. Apalagi Demonic Beast yang dibawa adalah Demonic Beast kelas satu yang dilihat dari usia yang masih muda, tidak terluka, tidak cacat, mata merah menyala, dan yang terpenting adalah kebuasannya.Penjual Demonic Beast ini berasal dari pendekar-pendekar yang memang memegang ijin khusus dari pejabat setempat yang mewadahi Pulau Tengkorak untuk menangkap Demonic Beast dan diperjual belikan di Kota Malaka atau juga di Kota Karimata.Demonic Beas
Gandar masih terkenang pertemuannya dengan gadis cantik bernama Eisheth yang tidak bisa dilupakannya.“Sekarang aku sudah bukan Gladiator lagi, jadi aku bisa mencari gadis ini. Ada yang aneh dengan gadis bernama Eisheth ini yang belum aku ketahui, tapi sepertinya aku terikat dengannya”, pikir Gandar“Apa aku tanyakan sama Wira saja ya..Mungkin dia tahu siapa gadis bernama Eisheth ini karena kenalannya cukup banyak di Kota Karimata ini”Gandar akhirnya memutuskan mengunjungi Wira di kapalnya yang masih berlabuh di pelabuhan Kota Karimata.Tidak tampak keramaian seperti biasanya kalau Wira sedang berada di kapalnya.“Tuan Wira masih berada di Kota Karimata melihat pertandingan Duel”, jawab salah satu anak buahnya saat Gandar tidak menjumpai Wira di kapalnya“Duel?”, tanya Wira“Iya..Duel..Pertarungan antara dua pendekar untuk memperebutkan hadiah koin emas”, jawab kru kapal ini"Duel lebih aman dibandingkan Gladiator. Kalau Duel bisa dipastikan pihak yang kalah masih tetap hidup"“Kamu