Jawaban Patriark Keluarga Wang itu sebenarnya jawaban yang paling tidak diinginkan oleh keluarga Qiang. Namun Patriark keluarga Qiang tidak dapat menolaknya. Semua orang bersorak-sorak yang menyetujui pendapat yang diberikan oleh Patriark keluarga Wang. Bahkan ada dari pihaknya sendiri yang menyetujui saran itu. Sehingga mau tidak mau patriark keluarga Qiang akhirnya harus menyetujui.
Dipihak keluarga Qiang semua nampak tegang. Mereka ingin mengetahui tingkatan kultivasi tertinggi yang dimiliki oleh perwakilan angkatan muda pihak keluarga Wang. Hal ini akan menentukan sekali nasib angkatan muda keluarga mereka nantinya."Kalau boleh aku juga ingin menyarankan,” ucap Qiang Chau terus mencoba untuk memberikan keadaan yang menguntungkan pada pihak keluarganya.“Apa itu?” tanya Patriark keluarga Wang penasaran.“Setiap orang yang bertanding diberikan kesempatan beristirahat setelah ia memenangkan dua pertandingan. Pihaknya boleh digantikan terlebih dahulu salah satu anggota keluarga yang belum dikalahkan.”Mendengar usulan Patriark keluarga Qiang, keluarga Wang sedikitpun tidak keberatan. Bahkan ia memperbolehkan satu pertandingan yang sudah dimenangkan pertandingan selanjutnya perwakilan keluarga yang masih belum dikalahkan untuk maju.Setelah kedua belah pihak sepakat, pertandingan pun dimulai. Yang bertanding pertama kali di pihak keluarga Qiang adalah Qiang Lu, orang termuda dari perwakilan keluarga Qiang. Sementara dari pihak keluarga Wang diwakili pemuda yang bernama Wang Kiau.“Apa, ranah Perubahan Darah!” seru Patriark keluarga Qiang cukup terkejut melihat lawan cucunya yang masih berada di ranah Penguatan Nafas Batin Halus itu.Semua orang di pihak keluarga Qiang menjadi tegang. Perbedaan tingkat kultivasi di pihaknya dengan pihak musuh cukup jauh. Kalau dipaksakan bertarung tentu hanya akan mencelakakan Qiang Lu. Apalagi disepakati dalam pertarungan ini siapapun boleh membunuh lawannya.“Qiang Lu, menyerah saja!” seru Qiang Fan setengah berteriak.Mendengar teriakan Qiang Fan, tanpa banyak bicara Qiang Lu pun meninggalkan gelanggang. “Aku menyerah!” teriaknya.Keputusan menyerah yang dilakukan oleh Qiang Lu itu menjadi bahan ejekan para penonton terutama pihak keluarga Wang. Merekalah yang memprovokasi sehingga penonton lain yang bukan dari pihak kedua keluarga turut mengejek keputusan Qiang Lu itu.Qiang Bhu yang tidak tahan adik sepupunya mendapat ejekan seperti itu, langsung turun gelanggang. Ia langsung menyerang Wang Kiau yang terlihat tersenyum sinis penuh kemenangan. Namun sayang serangannya itu tidak berarti apa-apa bagi perwakilan pihak keluarga Wang itu. Ia bahkan mampu membalikkan serangan dengan menggunakan serangan yang lebih kuat.Wang Kiau memang memutuskan untuk menghadapi serangan Qiang Bhu keras dengan keras. Ia turut melakukan serangan dengan niatan melakukan adu tenaga. Tentu hasilnya dapat ditebak. Qiang Bhu langsung terlempar puluhan tombak dan menyemburkan darah segar.“Berikan Pil Penyembuh tujuh bintang!” teriak Patriark keluarga Qiang ketika memeriksa keadaan Qiang Bhu yang sudah berada di ujung tanduk.Pil tujuh bintang merupakan pil yang sangat langka. Konon pil ini dapat menyembuhkan orang yang akan mati. Bahkan dikatakan meskipun orang itu sudah putus lehernya, namun ketika nadi atau detak jantung masih ada maka ia masih dapat disembuhkan. Dan benar saja setelah diberikan pil itu, Qiang Bhu yang nyawanya sudah diujung tanduk bisa diselamatkan nyawanya.“Biarkan dia beristirahat!” ucap Qiang Chao.Keluarga Qiang kini dibuat bingung setengah mati. Mereka tidak menyangka di pihak keluarga Wang memiliki angkatan muda yang sudah berada di ranah Perubahan Darah. Tentu tidak ada satupun dari pihak mereka yang sepadan dalam bertarung dengan pihak musuh.“Biarkan aku mencobanya, kek!” ucap Qiang Yun menawarkan diri.Pemuda itu pun sebenarnya sangat yakin ia bukanlah tandingan pihak musuh. Ranah kultivasi yang ia miliki masih berada di bawah musuh beberapa tingkatan. Namun ia sendiri tak mungkin membiarkan begitu saja pihak yang menang. Kekalahan tanpa perlawanan sedikit pun tentunya akan membuat malu keluarga Qiang.“Jangan bertindak bodoh! Kau hanya akan mengorbankan nyawa apabila melawannya,” ucap Patriark keluarga Qiang setengah membentak marah.Qian Yun pun terdiam. Ia tentu tidak berani membantah kakeknya. Meskipun saat itu emosinya mau meledak mendengar ejekan musuh yang mengatakan keluarga mereka tidak berguna.‘Patriark Qiang, apakah kalian menyerah?” tanya Patriark Wang dengan senyum liciknya.“Jangan mimpi orang tua! Bukankah kami belum kalah. Baru dua orang pihak kami yang turun gelanggang. Itu artinya kalian belum mengalahkan kami!” seru Qiang Fan yang maju ke gelanggang berhadapan langsung dengan Wang Kiau yang masih berdiri dengan wajah angkuhnya.“Hmmmm.. Hanya Ranah Penguatan Nafas kehendak kau berani menantangku? Sungguh tak tau diri dan tak sayang nyawa,” cibir Wang Kiau menghina.Qiang Fan tertawa meremehkan. Ia mengatakan lawan hanya manusia kerbau bertubuh besar banyak omong sesumbar hendak mengalahkannya."Dengan sekali pukulan cukup bagiku mengirimmu menghadap raja neraka!" ucap Qiang Fan dingin melemahkan mental lawanBummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f
Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia
"Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari
Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan
Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku
Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak