Patriark keluarga Qiang itu pun menjelaskan alasan kenapa ia tidak mengajarkan teknik terakhir dari Ilmu Tapak Sakti andalan keluarga Qiang itu. Ia sendiri belum pernah mempelajari ilmu tersebut sehingga tidak mungkin dapat mengajarkannya kepada ima cucunya itu.
Teknik terakhir yang bernama tapak dewa Langit itu hanya pernah dikuasi oleh dua generasi setelah penciptanya. Setelah itu beberapa generasi kemudian hingga sampai ke generasi sekarang tidak ada satupun yang mampu menguasainya. Sehingga teknik itu hilang dengan sendirinya tanpa ada lagi yang bisa menguasainya.
Untuk teknik pedang sendiri sebenarnya keluarga Qiang tidak terlalu mengandalkan nya. Mereka lebih terbiasa bertarung menggunakan tangan kosong. Namun semenjak menurunnya kemampuan para penerus keluarga itu, mau tidak mau mereka pun harus bertarung mengandalkan senjata tajam. Sehingga teknik pedang yang selama ini tidak pernah digunakan pun mereka pelajari.
“Aku mengerti, kek. Mudahan kelak ada di antara kami yang bisa menguasai ilmu itu kembali agar bisa mengangkat nama keluarga kita,” ucap Qiang Fan menunjukkan semangatnya.
Keesokan harinya mereka kembali berlatih. Kali ini Patriark keluarga Qiang ini akan mengerjakan mereka sebuah teknik pedang. Sebenarnya teknik pedang ini sangat jarang digunakan oleh keluarga Qiang. Hal ini dikarenakan teknik tersebut sangat sulit dan hanya beberapa orang saja yang menguasainya. Itupun hanya beberapa tingkatan yang mereka kuasai.
“Cucu-cucuku.. Teknik pedang andalan keluarga kita ini bernama teknik pedang gerbang surgawi. Pada Teknik ini ada tujuh macam tingkatan. Saat ini hanya tiga tingkatan yang bisa ku kuasai. Tidak ada satupun yang berhasil mencapai pada tingkatan ke tujuh. Sementara yang lain pun bahkan hanya bisa berada di tingkatan pertama kecuali aku sendiri yang sudah mencapai tingkatan ketiga ini,” ucap Qiang Chao Patriark keluarga Qiang.
Mereka pun mulai berlatih teknik yang diperagakan oleh Patriark keluarga Qiang itu. Diantara kelima cucunya, hanya Qiang Yun yang berhasil menguasai satu tingkatan dari pedang tersebut. Bahkan Qiang Fan yang dianggap paling jenius di antara mereka, terlihat agak kesusahan berlatih ilmu tersebut
Sebenarnya di masa depan Qiang Fan sudah menguasai dua teknik milik keluarganya itu. Ia pun sudah berhasil pada tahap tingkatan tapak dewa langit dan juga ketujuh teknik pedang gerbang surgawi yang dimiliki oleh keluarganya. Itu sebabnya pada saat latihan ia tidak terlalu antusias mengikutinya. Karena apa yang menjajakan oleh kakeknya itu sudah ia kuasai bahkan jauh lebih mendalam pemahaman yang ia miliki.
Setiap hari latihan terus dilakukan. Kelima orang angkatan muda dari keluarga Qiang itu terus berlatih teknik rahasia keluarga mereka. Tidak ada satupun dari mereka yang mencoba untuk meningkatkan ranah kultivasi. Bahkan Qiang Fan sendiri tidak pernah lagi mencoba berkultivasi meningkatkan ranah seni beladiri yang ia miliki.
Hal itu bukannya tanpa alasan. Qiang Fan pun kan sebenarnya sudah mencoba untuk berkultivasi meningkatkan ramah yang ia miliki. Namun upayanya itu gagal karena daya tahan fisik nya tidak mampu mengimbangi tenaganya yang besar.
Untuk membangkitkan tenaga didalam tubuhnya dan berkultivasi menerobos ranah Qiang Fan harus menggunakan esensi spiritual sangat besar. Sementara di kediamannya itu ia tidak menemukan pusat kekuatan esensi spiritual yang bisa ia manfaatkan untuk berkultivasi. Melakukan dengan cara biasa tentu tidak mungkin. Resikonya tubuhnya akan meledak karena tidak mampu menopang kekuatan besar yang tersembunyi dalam tubuhnya.
Sepekan berlalu setelah surat tantangan pertandingan dari keluarga Wang diterima. Kini dua keluarga itu sudah berkumpul di tempat yang sudah disepakati. Mereka melakukan pertandingan di sebuah gunung pinggiran kota Hong Sha itu.
“Patriark Wang, apakah kau sudah siap? Ingat pertarungan ini hanya pertarungan angkatan muda keluarga kita. Siapapun yang menjadi pemenang maka akan menjadi majikan di angkatan muda kita selama setahun. Dan kita angkatan tua tidak akan terikat dengan perjanjian mereka itu. Keberadaan kita di sini pun untuk menjadi saksi perjanjian mereka dan menjadi wasit yang adil dalam pertandingan mereka nanti,” ucap Wang Jin Ong, Patriark keluarga Wang.
Patriark keluarga Qiang menganggukkan kepala dengan penuh wibawa. Ia menyetujui ucapan Patriark keluarga Wang. Dan itu pun merupakan sebuah kesepakatan yang tidak merugikan pihak siapapun. Sehingga siapapun yang menang di antara para angkatan muda itu, tidak akan berpengaruh pada keadaan keluarga mereka seutuhnya.
“Lalu bagaimana aturan pertarungan nanti?” tanya Qiang Chao.
“Aku rasa pertarungan yang adil adalah pertarungan yang mempertaruhkan semua kekuatan mereka. Sehingga tidak ada rasa penasaran di antara mereka siapapun menjadi pihak yang kalah. Jadi siapa yang bertahan sampai akhir maka keluarganya lah yang menjadi pemenang. Bukankah ini adil?”
Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f
Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia
"Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari
Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan
Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku
Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak