Share

16. My name is una.lyn

Kapal pesiar mewah itu sudah kembali berlayar memecah ombak. Diatasnya tampak Surya, Lyn, Baron dan Zayn yang sedang menikmati makanan yang terhidang dihadapan mereka. Sementara Bayu masih berada di anjungan kemudi.

“Ini adalah pengalaman yang paling mendebarkan dalam hidupku!” ujar Baron.

“Benar! Kalau bukan karena Zayn tadi, entah bagaimana nasib kita disana” sambung Surya. Kini sosok Zayn tampak menjadi perhatian. Yang diperhatikan hanya tersenyum simpul.

“Bukan karena saya, tapi karena Allah yang masih melindungi kita semua”

“Oh ya Zayn, darimana tadi kau bilang belajar ilmu itu ?” tanya Surya lagi.

“SinLamBa” jawab Zayn singkat

“SinLamBa, itu nama perguruan ya ?” tanya Baron. Zayn mengangguk.

“Namanya seperti huruf hijaiyah ya” sambung Baron lagi.

“Loh, tahu juga kau huruf Hijaiyah Baron ?” tanya Zayn kaget, karena melihat watak dan penampilannya. Awalnya Zayn menduga Baron adalah orang yang tak mengenal agama.

“Yee... Gini-gini waktu kecil, aku udah selesai juz amma loh” gerutu Baron hingga membuat Zayn dan Surya tertawa. Lyn yang tak mengerti apa yang mereka bicarakan, ikut-ikutan tertawa.

“Lalu kenapa nama perguruanmu itu seperti huruf hijaiyah ?” tanya Baron lagi.

“SinLamBa itu terdiri dari 3 huruf. Sin bermakna Sa’adah (bahagia), Lam bermakna Lathief (lemah-lembut) dan Ba bermakna Barokah (Kebaikan/ keberkahan). Jadi sesungguhnya SinLamBa itu disebut Sa’adah Latifah Barokah. SinLamBa adalah perguruan silat yang bermisi Syiar Dakwah Islam yang memperiotaskan menjaga Ukhuwah Islamiyah. Persaudaraan sesama muslim...” Zayn terus menjelaskan tentang perguruan beladirinya kepada Surya dan Baron yang mendengarkannya dengan penuh seksama. Demikian pula Lyn, tapi entah mengerti entah tidak.

“Jadi intinya, SinLamBa itu semua muridnya adalah islam ya ?” tanya Surya.

“Benar, karena ada amalan yang harus dibaca setelah selesai sholat fardhu. Amalan-amalan didalam SinLamBa bersumber dari Al-Qur’an. Makanya yang masuk kedalam SinLamBa rata-rata beragama islam” jelas Zayn.

“Berarti aku tidak bisa masuk ya, karena agamaku bukan islam ?” tanya Surya.

“Bisa saja, kalau hanya untuk belajar ilmu beladirinya saja” jelas Zayn lagi hingga membuat Surya mengangguk-angguk.

“Sayang sekali kita tidak bisa membawa harta karun itu” kata Baron dengan nada penyesalan.

“Mungkin harta itu memang sudah seharusnya berada tempat itu Baron” kata Surya.

“Benar. Mungkin belum rezeki kita Baron” kata Zayn lagi.

Mereka kemudian terlibat pembicaraan ringan.

“Lyn, bagi I*-mu dong !” pinta Baron seraya mengeluarkan ponsel miliknya dari saku.

“What ?!”

“I*-mu” kata Baron mengeraskan ucapannya seraya menunjuk-nunjuk kearah Lyn.

“Oh, my I*******m.. Here!” kata Lyn meminta ponsel Baron yang kemudian diserahkan kepada Lyn. Lyn terlihat mengetik sesuatu di ponsel itu, lalu kemudian menyerahkannya kembali kepada Baron.

Baron melihat kearah layar Ponselnya dan kedua matanya terlihat langsung membesar. Zayn tentu saja penasaran, karena sesungguhnya ingin juga Zayn meminta I* sicantik Lyn. Untunglah Baron dengan cepat menyodorkan Ponselnya kepada Zayn, dan Zayn dapat melihat sebuah I*******m yang tak lain adalah Intagram Lyn. Disitu tertulis namanya sebagai : una.Lyn

-o0o-

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status