Kapal pesiar mewah itu sudah kembali berlayar memecah ombak. Diatasnya tampak Surya, Lyn, Baron dan Zayn yang sedang menikmati makanan yang terhidang dihadapan mereka. Sementara Bayu masih berada di anjungan kemudi.
“Ini adalah pengalaman yang paling mendebarkan dalam hidupku!” ujar Baron.
“Benar! Kalau bukan karena Zayn tadi, entah bagaimana nasib kita disana” sambung Surya. Kini sosok Zayn tampak menjadi perhatian. Yang diperhatikan hanya tersenyum simpul.
“Bukan karena saya, tapi karena Allah yang masih melindungi kita semua”
“Oh ya Zayn, darimana tadi kau bilang belajar ilmu itu ?” tanya Surya lagi.
“SinLamBa” jawab Zayn singkat
“SinLamBa, itu nama perguruan ya ?” tanya Baron. Zayn mengangguk.
“Namanya seperti huruf hijaiyah ya” sambung Baron lagi.
“Loh, tahu juga kau huruf Hijaiyah Baron ?” tanya Zayn kaget, karena melihat watak dan penampilannya. Awalnya Zayn menduga Baron adalah orang yang tak mengenal agama.
“Yee... Gini-gini waktu kecil, aku udah selesai juz amma loh” gerutu Baron hingga membuat Zayn dan Surya tertawa. Lyn yang tak mengerti apa yang mereka bicarakan, ikut-ikutan tertawa.
“Lalu kenapa nama perguruanmu itu seperti huruf hijaiyah ?” tanya Baron lagi.
“SinLamBa itu terdiri dari 3 huruf. Sin bermakna Sa’adah (bahagia), Lam bermakna Lathief (lemah-lembut) dan Ba bermakna Barokah (Kebaikan/ keberkahan). Jadi sesungguhnya SinLamBa itu disebut Sa’adah Latifah Barokah. SinLamBa adalah perguruan silat yang bermisi Syiar Dakwah Islam yang memperiotaskan menjaga Ukhuwah Islamiyah. Persaudaraan sesama muslim...” Zayn terus menjelaskan tentang perguruan beladirinya kepada Surya dan Baron yang mendengarkannya dengan penuh seksama. Demikian pula Lyn, tapi entah mengerti entah tidak.
“Jadi intinya, SinLamBa itu semua muridnya adalah islam ya ?” tanya Surya.
“Benar, karena ada amalan yang harus dibaca setelah selesai sholat fardhu. Amalan-amalan didalam SinLamBa bersumber dari Al-Qur’an. Makanya yang masuk kedalam SinLamBa rata-rata beragama islam” jelas Zayn.
“Berarti aku tidak bisa masuk ya, karena agamaku bukan islam ?” tanya Surya.
“Bisa saja, kalau hanya untuk belajar ilmu beladirinya saja” jelas Zayn lagi hingga membuat Surya mengangguk-angguk.
“Sayang sekali kita tidak bisa membawa harta karun itu” kata Baron dengan nada penyesalan.
“Mungkin harta itu memang sudah seharusnya berada tempat itu Baron” kata Surya.
“Benar. Mungkin belum rezeki kita Baron” kata Zayn lagi.
Mereka kemudian terlibat pembicaraan ringan.
“Lyn, bagi I*-mu dong !” pinta Baron seraya mengeluarkan ponsel miliknya dari saku.
“What ?!”
“I*-mu” kata Baron mengeraskan ucapannya seraya menunjuk-nunjuk kearah Lyn.
“Oh, my I*******m.. Here!” kata Lyn meminta ponsel Baron yang kemudian diserahkan kepada Lyn. Lyn terlihat mengetik sesuatu di ponsel itu, lalu kemudian menyerahkannya kembali kepada Baron.
Baron melihat kearah layar Ponselnya dan kedua matanya terlihat langsung membesar. Zayn tentu saja penasaran, karena sesungguhnya ingin juga Zayn meminta I* sicantik Lyn. Untunglah Baron dengan cepat menyodorkan Ponselnya kepada Zayn, dan Zayn dapat melihat sebuah I*******m yang tak lain adalah Intagram Lyn. Disitu tertulis namanya sebagai : una.Lyn
-o0o-
Beberapa hari berlalu sejak peristiwa itu. ”Duer!!” guntur terdengar menggelegar dengan keras malam itu, disusul dengan rintik hujan yang malai turun membasahi bumi. Memang beberapa hari ini, pulau dewata selalu diliputi awan mendung, tapi bila malam tiba saja hujan baru mulai turun. Siang malam hawa dingin bagai menggerogoti tulang dan sumsum manusia. Bisa dibayangkan jika pada siang hari bolong dengan sinar matahari terik memancar, justru hawa terasa dingin meski tidak sedingin di malam hari. Tentu saja fenomena ini banyak menimbulkan berbagai macam pendapat. Ada yang mengatakan bahwa Bathara Kala berhasil menemukan kembali tubuhnya, lalu mencari si musuh abadi dan terjadi perang tanding dengan Bathara Wisnu di khayangan sehingga terjadi bulan purnama penuh selama beberapa hari. Ada pula yang mengatakan bahwa sebentar lagi Pulau Dewata akan hancur karena pagebluk, dikarenakan terlalu banyak manusia yang adigang, adigung dan adiguna (bertindak semaunya) yang berteba
Legian adalah salah satu kawasan objek wisata di pulau Bali dan sangat terkenal sampai ke mancanegara. Area Legian sangat strategis karena terletak di antara dua tempat wisata terkenal di Bali selatan. Yaitu tempat wisata Kuta dan area kawasan pariwisata Seminyak. Untuk mencapai lokasi Seminyak dan Kuta dari area Legian anda hanya perlu waktu sebentar, rata-rata hanya 20 menit perjalanan dan tergantung lalu lintas jalan raya saat berangkat. Sebagian besar wisatawan yang tertarik liburan ke tempat wisata Legian karena menyukai aktivitas pantai. Seperti selancar, berenang dan jalan-jalan di sekitar area pantai Legian. Selain daya tarik pantai, area pariwisata Legian juga terkenal sebagai pusat hiburan malam di Bali, pusat wisata belanja serta tersedia banyak tempat makan untuk wisata kuliner. Di salah satu cafe yang ada di Legian, Cafe Vaganza. Terlihat Zayn yang tengah menunggu sambil menikmati segelas kopi hangat yang ada dihadapannya, mata Zayn terus menatap lurus k
Selepas Magrib mereka berangkat. Sekali lagi Bayu memegang kemudi. Sementara yang lain terlihat menikmati keindahan malam. Bulan tampak bersinar redup malam itu, tapi bintang-bintang banyak bertaburan dikaki langit. Sungguh indah pemandangan malam ditengah laut. Kapal pesiar mewah itu terus melaju memecah ombak. Sekitar satu jam mereka hanya terduduk diam dan merenung sendiri-sendiri. Terlihat Baron mulai mengantuk ketika Surya tiba-tiba berdiri dan menatap bintang. Matanya seperti menyala saat tangannya terangkat untuk menunjukkan suatu titik di cakrawala. “Hei, Lihat!” katanya tegas. “Gerbang Surga sudah terbuka.” Mereka semua langsung berdiri. “Apa maksudnya?” Baron bertanya sembari mena- tap ke kegelapan. “Pintu apa yang terbuka?” Surya tak menjawab hal itu, tapi jarinya menunjuk titik cahaya di kejauhan. “Kalian lihat? Antares sudah muncul di tenggara dan Vega di timur laut. Dan di sana kukira Regulus, atau mungkin Capella, berada d
Entah berapa lama mereka tak sadarkan diri, atau kapan badai itu lenyap. Tapi Zayn merasakan kehangatan api unggun menyapu wajahnya dan membangunkannya. Zayn mendengar gumaman di sekitarnya. Zayn mencoba menguping pembicaraan mereka, dan tersenyum ketika Baron bertanya apakah ia boleh membangunkan Zayn. “Kau tak bisa membangunkan orang yang pura-pura tidur,” kata Bayu, yang berdiri di atas Zayn. Zayn tertawa, lalu bangun. “Apa yang terjadi?” tanya Zayn, sambil menatap kabut debu yang mewarnai langit yang muram. “Kami sedang menunggumu,” katanya. “Mengapa tidak ada yang membangunkanku?” “Karena kami tidak tahu apa yang menyebabkanmu tidur.” Zayn mengangguk sambil mengingat-ingat apa yang terjadi. Tubuh Zayn terasa segar dan kesadarannya menaik, tapi Zayn tidak bermimpi. “Badai itu?” Bayu menoleh dan bergeser dari pandangan Zayn. “Badai itu telah hilang, tapi sekarang entah berada dimana kita ?!” katanya.
“Batu-batu ini dipotong dari batu hitam,” katanya, sambil berdiri setelah melakukan pemeriksaan di bagian bawah. “Batu ini menghitam karena api. Sungguh aneh.” “Apa pun yang ada di sini?” tanya Surya. “Tidak ada tanda-tanda atau simbol sesuatu, bahkan sebait puisi pun tidak. Bangsa apa yang membangun tempat ini? Lokasi tempat ini tidak pernah disebut-sebut dalam legenda atau mitologi apa pun. Ini sepertinya belum pernah ditemukan orang.” Ia menghela napas. “Memang tidak ada tanda-tanda simbol, tapi arsitektur bangunan itu sendiri merupakan simbol yang punya arti, dan struktur yang mengelilinginya jelas signifikan maknanya. Aku tak pernah melihat yang seperti ini, tapi jelas ini didesain untuk tujuan religius. Lingkaran kayu yang terbuka ini tampaknya sama dengan lingkaran sumur. Mungkin ini adalah... ” Zayn tidak menyelesaikan kalimatnya, tapi mulai berjalan mengelilingi struktur itu dan menatap ke langit-langit. Dua kali ia berjalan berputar, berkali-kali menggaruk-
Apa yang terjadi, benar-benar membuat syok Zayn dan kawan-kawannya, ketiganya masih terlihat terduduk lemas ditempatnya masing-masing. Melihat bagaimana Surya dan Lyn telah tiada. Melihat mereka masuk ke dalam api. Sungguh pemandangan yang sangat mengenaskan dan takkan pernah terlupakan bagi ketiganya.Apa yang akan mereka lakukan sekarang ? Entahlah! Bahkan mereka sendiri tak tahu sekarang berada dimana.“Jangan berputus asa seperti itu, dunia masih belum berakhir” sebuah suara lembut terdengar hingga mengejutkan ketiganya. Dengan serentak ketiganya bangkit dari tempatnya masing-masing, celingak celinguk mencari asal suara tanpa wujud itu. Hal ini membuat bulu kuduk ketiganya merinding.Ketiganya langsung merapatkan diri saat beberapa tombak dihadapan mereka muncul sesosok berbentuk bayang-bayang yang semakin lama semakin jelas wujudnya. Dia adalah sosok kakek berpakaian resi bermata putih. Ketiganya yakin kalau kakek resi bermata putih dihadapan me
Sebuah goa yang terkesan sangat menakjubkan tapi juga sedikit menegakkan bulu kuduk. Karena cahaya yang terpancar kedalam goa tersebut sangat sedikit, hingga kondisi yang cenderung remang-remang tersebut sedikit menyeramkan untuk orang yang berada didalamnya. Menakjubkan karena goa tersebut memiliki kedalaman yang sangat dalam, walaupun didalamnya terdapat sebuah ruangan yang sangat luas, yang lebih menakjubkan ternyata langit-langit goa tersebut dapat bertahan karena ditopang oleh sebuah patung berukuran raksasa. Patung dengan kedua tangan yang terangkat keatas seperti tengah menopang langit-langit goa, diatas kepala patung itu terlihat lobang cahaya yang memberikan cahaya dari sinar bulan yang masuk, tapi itupun sinar cahaya yang masuk tampak mengarah kearah kepala patung raksasa tersebut. Hanya pancaran cahayanya yang memantullah yang memencarkan cahaya keseluruh arah diruangan didalam goa batu tersebut. Di bawah pantulan sinar sang bul
Ribuan tahun yang lalu, negeri jin dilanda sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh seorang panglima kerajaan jin terhadap maharaja jin, panglima itu bernama Thathamghi Yam Yal...” Mustofa terus menceritakan tentang peristiwa yang terjadi dinegeri jin ribuan tahun yang lalu, sementara dihadapannya tampak Zayn, Bayu dan Baron yang terdiam, menyimak dan mendengarkan. Dari Jin Mustofa pula Mereka banyak tahu, kalau hampir semua bangsa jin dulunya mengabdi pada baginda Nabi Sulaiman. Dan inilah kisahnya... “Raja Sulaiman, penguasa terkuat dan terbijak yang pernah ada di muka bumi. Kekayaannya tak bisa diukur, kedalaman kearifannya hanya Allah yang tahu. Ia menguasai angin, manusia, jin, dan hewan. Semuanya mengabdi kepadanya. Tetapi ia tidak diberkati Allah, sebab kekayaan dan kebijaksanaannya tidak membuatnya tercerahkan.” “Suatu hari, saat Raja Sulaiman sedang berjalan-jalan sendiri di taman istana, ia bertemu Izrail, Sang Malaikat Pencabut Nyawa, yang sedang m