Beberapa hari berlalu sejak peristiwa itu.
”Duer!!” guntur terdengar menggelegar dengan keras malam itu, disusul dengan rintik hujan yang malai turun membasahi bumi. Memang beberapa hari ini, pulau dewata selalu diliputi awan mendung, tapi bila malam tiba saja hujan baru mulai turun.
Siang malam hawa dingin bagai menggerogoti tulang dan sumsum manusia. Bisa dibayangkan jika pada siang hari bolong dengan sinar matahari terik memancar, justru hawa terasa dingin meski tidak sedingin di malam hari. Tentu saja fenomena ini banyak menimbulkan berbagai macam pendapat. Ada yang mengatakan bahwa Bathara Kala berhasil menemukan kembali tubuhnya, lalu mencari si musuh abadi dan terjadi perang tanding dengan Bathara Wisnu di khayangan sehingga terjadi bulan purnama penuh selama beberapa hari. Ada pula yang mengatakan bahwa sebentar lagi Pulau Dewata akan hancur karena pagebluk, dikarenakan terlalu banyak manusia yang adigang, adigung dan adiguna (bertindak semaunya) yang bertebaran dimana-mana. Beberapa dukun sakti yang ahli ramal atau pun nujum mengatakan ada seseorang yang sudah melepaskan sesuatu yang akan sangat berpengaruh dikehidupan manusia.
Sementara itu dikamarnya. Zayn tampak sudah terlelap dialam tidurnya.
“Anak muda”
Terdengar suara lembut diantara kerasnya suara guntur dan hujan yang ada diluar.
“Anak muda...”
Kembali terdengar suara itu.
“Anak muda!”
Hugh! Zayn langsung terbangun dari tidurnya bahkan langsung terduduk diatas kasurnya. Seketika saja terlihat wajah Zayn langsung berubah pucat, keringat dingin tampak mengalir diwajahnya. Bulu kuduknya terasa meremang. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi begitu cepat ?
Di hadapan Zayn, tepatnya didepan tempat tidurnya tampak berdiri sosok seorang kakek yang serba putih, baik dari rambut, jenggot hingga alisnyapun berwarna putih. Juga mengenakan pakaian seperti layaknya seorang resi / pertapa yang juga berwarna putih. Yang membuat bulu kuduk Zayn meremang, sosok kakek yang berdiri dihadapannya itu hanya berbentuk bayang-bayang.
Glek! Zayn meneguk ludah dan semakin terlihat pucat pasi saat baru menyadari, ternyata kedua mata sikakekpun juga berwarna putih.
“Anak muda” terdengar suara sikakek menyapa, tapi anehnya, Zayn tak melihat sikakek menggerakkan bibir apalagi membuka mulutnya untuk berbicara dengannya, tapi suara sikakek terdengar jelas oleh Zayn.
“Aku adalah penjelmaan dari kura-kura yang telah kau tolong di dasar palung waktu itu anak muda” kembali terdengar suara sikakek. Kali ini wajah Zayn berubah mendengarnya.
“Datanglah kembali ke dasar palung pada malam hari”
“Ahhh...” Seiring dengan itu, Zayn tiba-tiba saja tersentak bangun dari tempat tidurnya. Zayn baru tersadar kalau apa yang tadi dilihat dan dialaminya, rupanya hanya mimpi.
Keesokan malam, Zayn kembali mengalami mimpi yang sama, bahkan sampai tiga malam berturut-turut. Hal itu selalu terulang. Hal ini membuat Zayn berfikir kalau ini bukanlah sekedar bunga tidur belaka, tapi ada makna yang tersirat dari balik mimpi yang dialaminya.
Seperti malam-malam sebelumnya, malam itupun Zayn kembali bermimpi yang sama, didatangi oleh sesosok kakek berpakaian mirip seorang resi yang menyuruhnya untuk kembali kedasar palung.
Setelah terbangun dari mimpinya, Zayn terus memikirkan tentang arti mimpinya. Selama beberapa malam mengalami mimpi yang sama, tentu ini bukan sekedar mimpi biasa.
Tuuttt! Tuuttt! Tuuttt!
Zayn menolehkan pandangan kearah meja lampu tidur yang ada disebelah tempat tidurnya, suara pesan masuk terdengar di Ponselnya. Zayn segera meraih Ponsel dan membuka pesan yang masuk. Terlihat dari nomor tak dikenal.
“Zayn... Ini Surya. Apakah kau masih berada di Bali ? Kalau masih, aku ingin bertemu besok pagi di Cafe Vaganza di Legian”
Demikian isi pesan yang masuk ke ponselnya yang membuat Zayn terdiam. Karena besok seharusnya Zayn sudah harus meninggalkan pulau Bali.
-o0o-
Legian adalah salah satu kawasan objek wisata di pulau Bali dan sangat terkenal sampai ke mancanegara. Area Legian sangat strategis karena terletak di antara dua tempat wisata terkenal di Bali selatan. Yaitu tempat wisata Kuta dan area kawasan pariwisata Seminyak. Untuk mencapai lokasi Seminyak dan Kuta dari area Legian anda hanya perlu waktu sebentar, rata-rata hanya 20 menit perjalanan dan tergantung lalu lintas jalan raya saat berangkat. Sebagian besar wisatawan yang tertarik liburan ke tempat wisata Legian karena menyukai aktivitas pantai. Seperti selancar, berenang dan jalan-jalan di sekitar area pantai Legian. Selain daya tarik pantai, area pariwisata Legian juga terkenal sebagai pusat hiburan malam di Bali, pusat wisata belanja serta tersedia banyak tempat makan untuk wisata kuliner. Di salah satu cafe yang ada di Legian, Cafe Vaganza. Terlihat Zayn yang tengah menunggu sambil menikmati segelas kopi hangat yang ada dihadapannya, mata Zayn terus menatap lurus k
Selepas Magrib mereka berangkat. Sekali lagi Bayu memegang kemudi. Sementara yang lain terlihat menikmati keindahan malam. Bulan tampak bersinar redup malam itu, tapi bintang-bintang banyak bertaburan dikaki langit. Sungguh indah pemandangan malam ditengah laut. Kapal pesiar mewah itu terus melaju memecah ombak. Sekitar satu jam mereka hanya terduduk diam dan merenung sendiri-sendiri. Terlihat Baron mulai mengantuk ketika Surya tiba-tiba berdiri dan menatap bintang. Matanya seperti menyala saat tangannya terangkat untuk menunjukkan suatu titik di cakrawala. “Hei, Lihat!” katanya tegas. “Gerbang Surga sudah terbuka.” Mereka semua langsung berdiri. “Apa maksudnya?” Baron bertanya sembari mena- tap ke kegelapan. “Pintu apa yang terbuka?” Surya tak menjawab hal itu, tapi jarinya menunjuk titik cahaya di kejauhan. “Kalian lihat? Antares sudah muncul di tenggara dan Vega di timur laut. Dan di sana kukira Regulus, atau mungkin Capella, berada d
Entah berapa lama mereka tak sadarkan diri, atau kapan badai itu lenyap. Tapi Zayn merasakan kehangatan api unggun menyapu wajahnya dan membangunkannya. Zayn mendengar gumaman di sekitarnya. Zayn mencoba menguping pembicaraan mereka, dan tersenyum ketika Baron bertanya apakah ia boleh membangunkan Zayn. “Kau tak bisa membangunkan orang yang pura-pura tidur,” kata Bayu, yang berdiri di atas Zayn. Zayn tertawa, lalu bangun. “Apa yang terjadi?” tanya Zayn, sambil menatap kabut debu yang mewarnai langit yang muram. “Kami sedang menunggumu,” katanya. “Mengapa tidak ada yang membangunkanku?” “Karena kami tidak tahu apa yang menyebabkanmu tidur.” Zayn mengangguk sambil mengingat-ingat apa yang terjadi. Tubuh Zayn terasa segar dan kesadarannya menaik, tapi Zayn tidak bermimpi. “Badai itu?” Bayu menoleh dan bergeser dari pandangan Zayn. “Badai itu telah hilang, tapi sekarang entah berada dimana kita ?!” katanya.
“Batu-batu ini dipotong dari batu hitam,” katanya, sambil berdiri setelah melakukan pemeriksaan di bagian bawah. “Batu ini menghitam karena api. Sungguh aneh.” “Apa pun yang ada di sini?” tanya Surya. “Tidak ada tanda-tanda atau simbol sesuatu, bahkan sebait puisi pun tidak. Bangsa apa yang membangun tempat ini? Lokasi tempat ini tidak pernah disebut-sebut dalam legenda atau mitologi apa pun. Ini sepertinya belum pernah ditemukan orang.” Ia menghela napas. “Memang tidak ada tanda-tanda simbol, tapi arsitektur bangunan itu sendiri merupakan simbol yang punya arti, dan struktur yang mengelilinginya jelas signifikan maknanya. Aku tak pernah melihat yang seperti ini, tapi jelas ini didesain untuk tujuan religius. Lingkaran kayu yang terbuka ini tampaknya sama dengan lingkaran sumur. Mungkin ini adalah... ” Zayn tidak menyelesaikan kalimatnya, tapi mulai berjalan mengelilingi struktur itu dan menatap ke langit-langit. Dua kali ia berjalan berputar, berkali-kali menggaruk-
Apa yang terjadi, benar-benar membuat syok Zayn dan kawan-kawannya, ketiganya masih terlihat terduduk lemas ditempatnya masing-masing. Melihat bagaimana Surya dan Lyn telah tiada. Melihat mereka masuk ke dalam api. Sungguh pemandangan yang sangat mengenaskan dan takkan pernah terlupakan bagi ketiganya.Apa yang akan mereka lakukan sekarang ? Entahlah! Bahkan mereka sendiri tak tahu sekarang berada dimana.“Jangan berputus asa seperti itu, dunia masih belum berakhir” sebuah suara lembut terdengar hingga mengejutkan ketiganya. Dengan serentak ketiganya bangkit dari tempatnya masing-masing, celingak celinguk mencari asal suara tanpa wujud itu. Hal ini membuat bulu kuduk ketiganya merinding.Ketiganya langsung merapatkan diri saat beberapa tombak dihadapan mereka muncul sesosok berbentuk bayang-bayang yang semakin lama semakin jelas wujudnya. Dia adalah sosok kakek berpakaian resi bermata putih. Ketiganya yakin kalau kakek resi bermata putih dihadapan me
Sebuah goa yang terkesan sangat menakjubkan tapi juga sedikit menegakkan bulu kuduk. Karena cahaya yang terpancar kedalam goa tersebut sangat sedikit, hingga kondisi yang cenderung remang-remang tersebut sedikit menyeramkan untuk orang yang berada didalamnya. Menakjubkan karena goa tersebut memiliki kedalaman yang sangat dalam, walaupun didalamnya terdapat sebuah ruangan yang sangat luas, yang lebih menakjubkan ternyata langit-langit goa tersebut dapat bertahan karena ditopang oleh sebuah patung berukuran raksasa. Patung dengan kedua tangan yang terangkat keatas seperti tengah menopang langit-langit goa, diatas kepala patung itu terlihat lobang cahaya yang memberikan cahaya dari sinar bulan yang masuk, tapi itupun sinar cahaya yang masuk tampak mengarah kearah kepala patung raksasa tersebut. Hanya pancaran cahayanya yang memantullah yang memencarkan cahaya keseluruh arah diruangan didalam goa batu tersebut. Di bawah pantulan sinar sang bul
Ribuan tahun yang lalu, negeri jin dilanda sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh seorang panglima kerajaan jin terhadap maharaja jin, panglima itu bernama Thathamghi Yam Yal...” Mustofa terus menceritakan tentang peristiwa yang terjadi dinegeri jin ribuan tahun yang lalu, sementara dihadapannya tampak Zayn, Bayu dan Baron yang terdiam, menyimak dan mendengarkan. Dari Jin Mustofa pula Mereka banyak tahu, kalau hampir semua bangsa jin dulunya mengabdi pada baginda Nabi Sulaiman. Dan inilah kisahnya... “Raja Sulaiman, penguasa terkuat dan terbijak yang pernah ada di muka bumi. Kekayaannya tak bisa diukur, kedalaman kearifannya hanya Allah yang tahu. Ia menguasai angin, manusia, jin, dan hewan. Semuanya mengabdi kepadanya. Tetapi ia tidak diberkati Allah, sebab kekayaan dan kebijaksanaannya tidak membuatnya tercerahkan.” “Suatu hari, saat Raja Sulaiman sedang berjalan-jalan sendiri di taman istana, ia bertemu Izrail, Sang Malaikat Pencabut Nyawa, yang sedang m
“Konon pada saat Sulaiman mulai membangun Kuilnya, Assaf Sang Wazir mengadu bahwa ada orang yang mencuri permata-permata berharga dari kamarnya, dan juga permata di kamar anggota kerajaan lainnya. Bahkan, perbendaharaan istana juga dicuri. Assaf terkenal karena ilmu hikmahnya. Ia tahu bahwa yang bisa melakukan pencurian ini pasti bukan pencuri biasa. ‘Sepertinya ada makhluk halus jahat yang melakukannya,’ katanya kepada Sang Raja.“Sulaiman kemudian berdoa dengan khusyuk kepada Tuhan agar bisa menangkap makhluk jahat itu dan menghukumnya. Doanya dikabulkan. Malaikat Mikail muncul di hadapan Sang Raja, dan memberi kekuatan dahsyat yang belum pernah ada sebelumnya di dunia ini: sebuah cincin emas kecil, yang ditempeli batu berukir.“Dan Mikail berkata, ‘Hai! Raja Sulaiman putra Daud, ambillah cincin ini. Inilah hadiah dari Tuhan yang dianugerahkan kepadamu. Pakailah cincin ini, niscaya semua setan di muka bumi, pria maupun wanita,