“Biarkan aku mencobanya sendiri” kata Zayn pada ketiganya. Zayn lalu turun dan berpijak pada tempurung kura-kura hingaa posisinya kini sejajar dengan batu besar itu.
Sejenak Zayn memejamkan mata, dan sayup-sayup terdengar halus suaranya membaca lafazh.
“Yā ma'syaral-jinni wal-insi inista’a'tum an tanfużụ min aqtāris-samāwāti wal-ardi fanfużụ, lā tanfużụna illā bisultān”
Walaupun teramat pelan, tapi Surya, Bayu dan Baron bisa mendengarnya, karena saluran komunikasi yang terpasang dihelm pelindung mereka, tapi mereka tak segera bertanya saat melihat Zayn mulai menempelkan kedua telapak tangannya dibatu besar itu.
“Bismillah...”
Zayn mulai mendorong batu besar itu.
Kreeettts!!!
Hampir saja Surya, Baron dan Bayu terlonjak kaget. Saat tiba-tiba saja batu besar itu tergeser dengan sangat mudahnya, Zayn yang terus mendorongnya hingga akhirnya batu besar itu terjatuh dari atas tempurung kura-kura besar itu.
Surya, Baron dan Bayu terperangah kagum sekaligus kaget dan heran, kenapa Zayn bisa melakukan hal itu, padahal tadi mereka sudah mencobanya bersama-sama dengan kekuatan penuh, tapi jangankan bergeser, bergerak saja tidak batu itu dari tempatnya.
“Bagaimana kau melakukannya Zayn ?” tanya Baron cepat. Zayn sendiri bingung menjelaskannya, sehingga Zayn terlihat hanya mengangkat kedua bahunya saja.
“Ayat apa yang kau baca tadi Zayn ?” tanya Bayu tiba-tiba.
“Tadi aku melapazkan surah Ar-Rahman : ayat ke-33” jawab Zayn enteng.
“Ar-Rahman : ayat ke-33, Apa artinya itu ?” tanya Surya.
”Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)." Jelas Zayn.
“Apa kau pernah belajar ilmu tenaga dalam Zayn ?” tanya Bayu lagi penasaran.
“Sedikit”
“Dimana ?” timpal Baron cepat
“SinLamBa”
Ke-4nya terlibat pembicaraan serius, sampai-sampai melupakan sesuatu, hingga ;
“Terima kasih tuan!” kembali Zayn mendengar suara sikura-kura ditelinganya dan Zayn seakan baru menyadari kalau saat ini mereka masih berada diatas tempurung kura-kura tersebut.
“Sekarang ! Cepat tuan ajak teman-teman pergi meninggalkan tempat ini” sambung sikura-kura lagi ditelinga Zayn.
Grrrrr.... Grrrrr.... Grrrrr.... !
Belum Zayn menanggapi hal itu, tiba-tiba saja terdengar suara aneh, besar dan panjang ditempat itu. Hal ini tentu saja mengejutkan semuanya. Karena semuanya bisa mendengar hal itu. Lyn yang sejak tadi berada cukup jauh diantara ke-4nya, terlihat langsung mendekat.
“Suara apa itu ?” tanya Baron cepat.
“Entahlah”
Grrrrr.... Grrrrr.... Grrrrr.... !!!
Kembali terdengar suara itu menggema ditempat itu. Kali ini jauh lebih besar dari sebelumnya.
“Cepat tuan! Tinggalkan tempat ini sebelum terlambat!” terdengar suara kura-kura memberikan peringatan.
Grrrrr.... Grrrrr.... Grrrrr.... !!!
Wrrrrr!!!
Tiba-tiba saja air ditempat itu bergejolak dengan hebat, satu demi satu terlihat gumpalan air didalam palung itu mulai membentuk pusaran air, seperti pusaran angin. Semua langsung merinding dan dikecam kengerian melihat hal itu. Zayn segera menyadari bahaya yang akan datang kalau berlama-lama ditempat itu.
“Cepat! Tinggalkan tempat ini !” teriak Zayn dengan keras memperingatkan yang lain.
“Benar ! Ayo cepat ! kita tinggalkan tempat ini” ucap Surya dengan cepat meraih tangan Lyn. Bersama-sama Zayn, ketiganya langsung melesat keatas dengan jet pendorong dipunggung mereka. Bayu dengan cepat menyusul.
“T-tapi bagaimana dengan harta karun kita ?” teriak Baron.
“Tinggalkan saja Baron! nyawamu lebih berharga dari harta karun itu” teriak Zayn memperingatkan Baron. Baron yang ditinggal sendiri terlihat semakin bergidik melihat keadaan ditempat itu telah berubah menjadi sangat mengerikan. Maka tanpa menunggu waktu lagi. Baronpun segera melesat dengan sangat cepat menyusul yang lain.
Kelimanya melesat dengan cepat keatas, sesesekali kelimanya masih sempat menoleh kebawah, dan dapat terlihat bagaimana keadaan didalam palung itu seperti mengamuk dahsyat. Air bercampur dengan debu-debu pasir dari dasar palung hingga keadaan dibawah sana sangat pekat sekali. Tak dapat dibayangkan kalau mereka masih tetap berada dibawah sana.
Grrrrr.... Grrrrr.... Grrrrr.... !!!
Wrrrrr! Wrrrrr!! Wrrrrr!!!
Arrrgggkhhhhhkkkk!!!
Terdengar suara keras dibawah sana yang membuat bergidik siapapun yang mendengarnya.
“Hei ! Kalian dengar itu ?” tanya Baron mencoba meyakinkan apa yang didengarnya barusan. “Aku seperti mendengar jeritan seseorang dibawah sana!” sambung Baron lagi.
“Jangan hiraukan Baron!” teriak Surya memperingatkan.
“Jangan memandang kebawah, terus melesat dengan cepat keatas!” seru Zayn kembali memperingatkan. Hal itu Zayn lakukan saat Zayn menoleh kebawah, Zayn dapat melihat sebuah bayangan yang sangat besar menyatu dengan gumpalan air pekat hitam yang ada dibawah mereka, bayangan besar itu seakan tengah mengejar mereka yang tengah melesat keatas.
Sungguh mengerikan sekali, Zayn dapat melihat bayangan besar itu mengeluarkan mata berwarna merah dengan gigi-gigi runcing dimulutnya. Yang paling mengerikan Zayn melihat mahluk besar hitam itu memiliki tiga mata diwajahnya. Gelombang air pekat hitam itu terus naik keatas, memburu kearah Zayn dan rekan-rekannya dengan cepat.
Zayn menyadari bahaya yang saat ini tengah mengincar mereka, dengan sambil terus melesat keatas dengan kecepatan penuh, tapi gumpalan air pekat hitam itu sudah semakin mendekat, dan terus mendekat.
“Bismillah... Lindungi kami ya Allah” ucap Zayn didalam hati seraya langsung mengerahkan tenaga batinnya untuk melindungi dirinya dan teman-temannya yang lain. Tepat disaat gumpalan air hitam pekat itu menyambar mereka.
-o0o-
Kapal pesiar mewah itu sudah kembali berlayar memecah ombak. Diatasnya tampak Surya, Lyn, Baron dan Zayn yang sedang menikmati makanan yang terhidang dihadapan mereka. Sementara Bayu masih berada di anjungan kemudi.“Ini adalah pengalaman yang paling mendebarkan dalam hidupku!” ujar Baron.“Benar! Kalau bukan karena Zayn tadi, entah bagaimana nasib kita disana” sambung Surya. Kini sosok Zayn tampak menjadi perhatian. Yang diperhatikan hanya tersenyum simpul.“Bukan karena saya, tapi karena Allah yang masih melindungi kita semua”“Oh ya Zayn, darimana tadi kau bilang belajar ilmu itu ?” tanya Surya lagi.“SinLamBa” jawab Zayn singkat“SinLamBa, itu nama perguruan ya ?” tanya Baron. Zayn mengangguk.“Namanya seperti huruf hijaiyah ya” sambung Baron lagi.“Loh, tahu juga kau huruf Hijaiyah Baron ?” tanya Zayn kaget, karena melihat watak
Beberapa hari berlalu sejak peristiwa itu. ”Duer!!” guntur terdengar menggelegar dengan keras malam itu, disusul dengan rintik hujan yang malai turun membasahi bumi. Memang beberapa hari ini, pulau dewata selalu diliputi awan mendung, tapi bila malam tiba saja hujan baru mulai turun. Siang malam hawa dingin bagai menggerogoti tulang dan sumsum manusia. Bisa dibayangkan jika pada siang hari bolong dengan sinar matahari terik memancar, justru hawa terasa dingin meski tidak sedingin di malam hari. Tentu saja fenomena ini banyak menimbulkan berbagai macam pendapat. Ada yang mengatakan bahwa Bathara Kala berhasil menemukan kembali tubuhnya, lalu mencari si musuh abadi dan terjadi perang tanding dengan Bathara Wisnu di khayangan sehingga terjadi bulan purnama penuh selama beberapa hari. Ada pula yang mengatakan bahwa sebentar lagi Pulau Dewata akan hancur karena pagebluk, dikarenakan terlalu banyak manusia yang adigang, adigung dan adiguna (bertindak semaunya) yang berteba
Legian adalah salah satu kawasan objek wisata di pulau Bali dan sangat terkenal sampai ke mancanegara. Area Legian sangat strategis karena terletak di antara dua tempat wisata terkenal di Bali selatan. Yaitu tempat wisata Kuta dan area kawasan pariwisata Seminyak. Untuk mencapai lokasi Seminyak dan Kuta dari area Legian anda hanya perlu waktu sebentar, rata-rata hanya 20 menit perjalanan dan tergantung lalu lintas jalan raya saat berangkat. Sebagian besar wisatawan yang tertarik liburan ke tempat wisata Legian karena menyukai aktivitas pantai. Seperti selancar, berenang dan jalan-jalan di sekitar area pantai Legian. Selain daya tarik pantai, area pariwisata Legian juga terkenal sebagai pusat hiburan malam di Bali, pusat wisata belanja serta tersedia banyak tempat makan untuk wisata kuliner. Di salah satu cafe yang ada di Legian, Cafe Vaganza. Terlihat Zayn yang tengah menunggu sambil menikmati segelas kopi hangat yang ada dihadapannya, mata Zayn terus menatap lurus k
Selepas Magrib mereka berangkat. Sekali lagi Bayu memegang kemudi. Sementara yang lain terlihat menikmati keindahan malam. Bulan tampak bersinar redup malam itu, tapi bintang-bintang banyak bertaburan dikaki langit. Sungguh indah pemandangan malam ditengah laut. Kapal pesiar mewah itu terus melaju memecah ombak. Sekitar satu jam mereka hanya terduduk diam dan merenung sendiri-sendiri. Terlihat Baron mulai mengantuk ketika Surya tiba-tiba berdiri dan menatap bintang. Matanya seperti menyala saat tangannya terangkat untuk menunjukkan suatu titik di cakrawala. “Hei, Lihat!” katanya tegas. “Gerbang Surga sudah terbuka.” Mereka semua langsung berdiri. “Apa maksudnya?” Baron bertanya sembari mena- tap ke kegelapan. “Pintu apa yang terbuka?” Surya tak menjawab hal itu, tapi jarinya menunjuk titik cahaya di kejauhan. “Kalian lihat? Antares sudah muncul di tenggara dan Vega di timur laut. Dan di sana kukira Regulus, atau mungkin Capella, berada d
Entah berapa lama mereka tak sadarkan diri, atau kapan badai itu lenyap. Tapi Zayn merasakan kehangatan api unggun menyapu wajahnya dan membangunkannya. Zayn mendengar gumaman di sekitarnya. Zayn mencoba menguping pembicaraan mereka, dan tersenyum ketika Baron bertanya apakah ia boleh membangunkan Zayn. “Kau tak bisa membangunkan orang yang pura-pura tidur,” kata Bayu, yang berdiri di atas Zayn. Zayn tertawa, lalu bangun. “Apa yang terjadi?” tanya Zayn, sambil menatap kabut debu yang mewarnai langit yang muram. “Kami sedang menunggumu,” katanya. “Mengapa tidak ada yang membangunkanku?” “Karena kami tidak tahu apa yang menyebabkanmu tidur.” Zayn mengangguk sambil mengingat-ingat apa yang terjadi. Tubuh Zayn terasa segar dan kesadarannya menaik, tapi Zayn tidak bermimpi. “Badai itu?” Bayu menoleh dan bergeser dari pandangan Zayn. “Badai itu telah hilang, tapi sekarang entah berada dimana kita ?!” katanya.
“Batu-batu ini dipotong dari batu hitam,” katanya, sambil berdiri setelah melakukan pemeriksaan di bagian bawah. “Batu ini menghitam karena api. Sungguh aneh.” “Apa pun yang ada di sini?” tanya Surya. “Tidak ada tanda-tanda atau simbol sesuatu, bahkan sebait puisi pun tidak. Bangsa apa yang membangun tempat ini? Lokasi tempat ini tidak pernah disebut-sebut dalam legenda atau mitologi apa pun. Ini sepertinya belum pernah ditemukan orang.” Ia menghela napas. “Memang tidak ada tanda-tanda simbol, tapi arsitektur bangunan itu sendiri merupakan simbol yang punya arti, dan struktur yang mengelilinginya jelas signifikan maknanya. Aku tak pernah melihat yang seperti ini, tapi jelas ini didesain untuk tujuan religius. Lingkaran kayu yang terbuka ini tampaknya sama dengan lingkaran sumur. Mungkin ini adalah... ” Zayn tidak menyelesaikan kalimatnya, tapi mulai berjalan mengelilingi struktur itu dan menatap ke langit-langit. Dua kali ia berjalan berputar, berkali-kali menggaruk-
Apa yang terjadi, benar-benar membuat syok Zayn dan kawan-kawannya, ketiganya masih terlihat terduduk lemas ditempatnya masing-masing. Melihat bagaimana Surya dan Lyn telah tiada. Melihat mereka masuk ke dalam api. Sungguh pemandangan yang sangat mengenaskan dan takkan pernah terlupakan bagi ketiganya.Apa yang akan mereka lakukan sekarang ? Entahlah! Bahkan mereka sendiri tak tahu sekarang berada dimana.“Jangan berputus asa seperti itu, dunia masih belum berakhir” sebuah suara lembut terdengar hingga mengejutkan ketiganya. Dengan serentak ketiganya bangkit dari tempatnya masing-masing, celingak celinguk mencari asal suara tanpa wujud itu. Hal ini membuat bulu kuduk ketiganya merinding.Ketiganya langsung merapatkan diri saat beberapa tombak dihadapan mereka muncul sesosok berbentuk bayang-bayang yang semakin lama semakin jelas wujudnya. Dia adalah sosok kakek berpakaian resi bermata putih. Ketiganya yakin kalau kakek resi bermata putih dihadapan me
Sebuah goa yang terkesan sangat menakjubkan tapi juga sedikit menegakkan bulu kuduk. Karena cahaya yang terpancar kedalam goa tersebut sangat sedikit, hingga kondisi yang cenderung remang-remang tersebut sedikit menyeramkan untuk orang yang berada didalamnya. Menakjubkan karena goa tersebut memiliki kedalaman yang sangat dalam, walaupun didalamnya terdapat sebuah ruangan yang sangat luas, yang lebih menakjubkan ternyata langit-langit goa tersebut dapat bertahan karena ditopang oleh sebuah patung berukuran raksasa. Patung dengan kedua tangan yang terangkat keatas seperti tengah menopang langit-langit goa, diatas kepala patung itu terlihat lobang cahaya yang memberikan cahaya dari sinar bulan yang masuk, tapi itupun sinar cahaya yang masuk tampak mengarah kearah kepala patung raksasa tersebut. Hanya pancaran cahayanya yang memantullah yang memencarkan cahaya keseluruh arah diruangan didalam goa batu tersebut. Di bawah pantulan sinar sang bul