Share

13. Alina

“Al—Alina? Kenapa kau bisa kemari? Siapa yang memberitahumu?” tanya Kastara dengan suara tercekat.

“Ayahmu mengabari ayahku, Tara. Aku … aku gembira karena kau akhirnya kembali ke kampung, Tara,” jawab Alina Wirawan pelan dan lirih.

Kastara hanya mengangguk, lalu melanjutkan ke dapur untuk membawa gelas kosong itu, kemudian kembali lagi ke ruang tamu.

“Duduk saja, Alina. Anggap rumah sendiri. Kau juga bukan tamu di sini. Ingat?” ujar Kastara dengan tawa kecil.

Gadis itu menangguk dan duduk di salah satu sofa yang ada di ruang tamu itu, dan Kastara duduk di hadapannya.

“Maaf aku belum sempat ke rumahmu, Alina. Aku baru tiba kemarin sore,” ucap Kastara membuka percakapan.

Alina mengangguk sambil menunduk tersipu dengan wajah memerah.

“Tidak apa-apa, Tara. Jadi bagaimana pekerjaanmu di Jakarta? Apa kau memperoleh cuti? Berapa lama kepulanganmu kali ini?” tanya Alina ingin tahu.

“Aku kembali kali ini … berapa lama, aku belum tahu, Alina. Tapi … ada sesuatu yang terjadi di kota sebelum aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status