Ketakutan membawa kita dalam ruangan gelap.
Mengintimidasi setiap keberanian yang kita miliki.
* * * * *
“Jadilah anak baik atau aku harus menusukkan pisau ini ke lehermu.” Ancam Cory.
Sienna baru menyadari jika tangan kanan Cory yang memegang pisau menyentuh lehernya. Dia merasakan dinginnya ujung pisau mengenai kulitnya. Seketika ketakutan menjalari tubuh Sienna. Ingin sekali berteriak memanggil Grey di bawah. Tapi tekanan ujung pisau itu membuat keberanian Sienna menciut.
“Aku tidak akan menyakitimu kali ini, Sienna. Aku bahkan tidak akan menyetubuhimu. Meskipun aku begitu menginginkannya. Kau tumbuh menjadi wanita yang cantik, Sienna. Kau bahkan memiliki tubuh indah yang sangat ingin
Sedih banget. Kasihan Sienna. Sudah dapat ancaman dari Cory, si Liamnya juga brengsek gitu. Sedih....
Seorang bocah laki-laki berusia lima tahun tengah bermain bersama dengan bocah perempuan yang seumuran dengannya di taman belakang rumahnya. Bocah laki-laki bernama Garth Colbert itu menghampiri kebun bunga tulip milik ibunya. Dia memetik bunga berwarna pink itu kepada bocah perempuan bernama Marisa Emerson. “Marisa bunga ini untukmu.” Ucap Garth dengan senyuman mengembang. Marisa terpesona dengan warna merah muda bunga itu. Putri Stanley itu sangat menyukai hal-hal yang berwarna pink. Sehingga dia tidak ragu mengambil bunga itu dari tangan Garth. “Terimakasih, Garth.” Marisa pun memeluk Garth seperti yang dilakukan ayahnya padanya ketika Stanley mengucapkan terimakasih. “Oh, bukankah mereka sangat men
Menyatukan perbedaan dalam sebuah hubungan tidaklah mudah. Namun ketika pasangan bisa saling menghargai, Mereka akan mampu bersatu meskipun dalam perbedaan. Dengan saling mengasihi. * * * * * Dalam beberapa minggu kehidupan Ashley pun berubah. Meskipun dia masih bekerja di perpustakaan Courtney, tapi dia juga memiliki kegiatan lainnya. Akhirnya berkat bantuan Brent, Ashley bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di North Island College mengambil jurusan seni rupa yang diinginkannya. Wanita yang saat ini mengenakan celana jeans dan kaos merah berkerah itu tengah serius mendengar penjelasan dosen yang tengah mengajar. Hingga tidak terasa kuliah pun sudah berakhir. Setelah sang dosen meninggalk
Kau harus berusaha keras melawan ketakutanmu untuk meraih kebahagiaan, Sienna. Dan aku bangga kau melakukannya. * * * * * Liam meraih microphone yang diulurkan oleh pembawa acara dalam pesta pernikahan Stanley. Setelah mengetes microphone itu, pria itu berdehem hendak mengatakan sesuatu. Dia terlihat begitu gugup. Berbeda dengan Liam yang selalu terlihat percaya diri. “Halo, Semuanya. Kalian pasti sudah tahu siapa aku. Jadi aku tidak perlu memperkenalkan diriku lagi. Sebelumnya aku sangat berterimakasih pada Stanley untuk kesempatan aku bisa berdiri di sini. Malam ini adalah pesta pernikahan yang sangat indah. Aku ingin mengucapkan selamat untuk pasangan pengantin baru. Kalian sangatlah serasi.” Orang-orang bertepuk tang
Sienna, dalam hubungan sepasang kekasih itu tidak ada yang berjalan mulus seperti kulit bayi. Pasti akan ada kendala-kendala yang harus dilewati. Akan banyak terjadi kesalahan. Tapi mereka akan menyelesaikan kesalahan itu dan membuat perasaan mereka semakin bertambah kuat. * * * * * Smak yang terletak di jalan Pender menjadi tempat yang dipilih Brent untuk mengajak Ashley makan malam. Meskipun menyediakan makanan cepat saji, tapi restoran ini juga mementingkan kesehatan. Karena itu restoran ini memiliki slogan 'Healthy Fast Food'. “Apakah kau berasal dari sini?” tanya Brent setelah mereka memesan makanan. Ashley menggelengkan kepalanya. “Tidak. Aku tidak berasal dari sini. Sebelumnya aku tinggal di Vancouver. Bagaimana d
“Tidak peduli kesalahan di masa lalu. Kau sudah menyesalinya. Dan itu sudah cukup. Jangan menghukum dirimu sendiri dengan mengatakan kau tidak pantas mendapatkan cinta seorang pria. Kau pantas untuk bahagia, Ashley.” ~ Sienna Milligan ~ * * * * * Saat duduk untuk sarapan keesokan harinya, Sienna merasa jauh lebih baik. Namun hanya secara fisik. Semalaman wanita itu terus menangis memikirkan Liam dan bagaimana dunianya dengan Liam yang begitu berbeda sehingga membuat wanita itu tidak bisa meraih pria itu. Ashley berjalan masuk ke dalam ruang makan. Namun langkahnya terhenti saat melihat sang kakak tampak tidak fokus dengan pekerjaan yang sedang dilakukan saat ini. Terlihat Sienna memberikan saus pedas di atas sandwichnya dengan sangat
“Dengar, Ashley. Setiap orang memiliki masa lalunya sendiri-sendiri. Baik itu buruk atau tidak, tidak akan membuatku berhenti mengagumimu. Karena wanita yang kulihat adalah masa sekarang. Wanita cantik yang sangat menarik perhatianku.” ~ Brent Irving ~ * * * * * “Aku mencintaimu, Sienna. Aku mencintaimu melebihi apapun.” Ingin sekali Sienna percaya kata-kata itu benar-benar tulus seperti halnya dia ingin percaya tatapan pria itu sangat tulus. Tapi sayangnya ketakutan kembali tersakiti menghalangi Sienna untuk percaya hal itu sangat nyata untuknya. Wanita itu menggelengkan kepalanya. “Itu bukan cinta, Liam.”