Share

Maukah Kau Memulai Kembali?

Sudah tiga hari berlalu sejak Malia menemui Kintan. Selama tiga hari itu juga, Kintan enggan menerima telepon atau membalas pesan Dejan. Sempat terbersit keinginan untuk memblokir nomornya sementara waktu, tapi Kintan tidak sampai hati.

Kalau dipikir-pikir, muara semua kesalahpahaman itu adalah Devan. Dialah yang pergi begitu saja tanpa menjelaskan apa pun. Seandainya mereka putus sejak awal, barangkali rasanya tidak sesakit itu.

"Nggak ke toko lagi, Tan?" tanya Bu Ranti.

Sudah tiga hari dia mendapati anaknya murung dan kurang nafsu makan. Namun, setiap kali ditanya gadis itu mengunci mulutnya rapat-rapat.

"Mungkin nanti siangan, Bu." Kintan mengaduk nasi gorengnya tanpa minat.

Kegiatannya terhenti karena ada telepon dari Dinda. Dia jadi punya alasan untuk meninggalkan sarapan dan pergi ke balkon untuk menerima telepon.

"Halo, Din."

"Tan, lagi di mana?"

"Di rumah. Kenapa?"

"Temani jalan-jalan ke Ancol, yuk!"

"Hah?!"

Kintan mengernyit karena ajakan itu terasa sangat tiba-tib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status