Share

Mengaku kepada Papa

"Mas, pagi ini aku dapat jawaban dari Pak Wishnu Wardana!" seru Kintan dari ujung telepon.

Gadis itu menelepon dari toko kue. Layar laptopnya masih menyala, menampilkan sebuah email yang dikirim Livia beberapa menit sebelumnya.

Di email itu, tersemat surat perjanjian kerja sama dengan kop perusahaan yang menaungi cabang usaha Pak Wishnu. Mereka menyatakan siap menggelontorkan dana untuk membuka cabang pertama Key and Cake di lokasi rest area yang sedang mereka bangun.

Langit terlihat berkali-kali lebih cerah. Awan tipis berarak pelan, mengikuti tiupan angin yang membawanya ke selatan. Dari jendela kaca di ruang kerjanya, Kintan menyaksikan pemandangan itu dengan hati berbunga-bunga.

"Selamat, ya. Kamu benar-benar hebat! Jadi, apa yang kira-kira bisa aku bantu?"

Dejan turut senang mendengarnya. Dia bisa merasakan waktu kembali ke masa lalu, memutar kenangan saat Dejan mendapatkan investor pertama. Saat itu, dunia rasanya ada di genggaman. Di hadapan, ada jalan terjal yang menghadang. A
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status