Share

Interogasi Dinda

Dinda sudah belasan tahun bersahabat dengan Kintan. Baik buruknya, susah senangnya, hampir dia tahu semua.

Kintan menganggap Dinda selayaknya saudara sendiri karena posisinya di rumah sebagai anak tunggal. Dinda pun tidak keberatan. Meski perjodohan Kintan dengan kakak kandungnya pernah gagal, sedikit pun tidak berpengaruh terhadap hubungan baik keduanya.

Setiap kali Kintan didekati oleh laki-laki, Dinda akan maju sebagai penilai pertama. Jika Dinda bilang tidak, Kintan akan berpikir ulang untuk menjalin hubungan.

Sejauh itu, perkiraan Dinda tidak pernah meleset. Laki-laki yang mendapat kartu merah dari Dinda pada akhirnya sering ketahuan belangnya.

Dinda ingat betul hari itu. Kintan datang ke salonnya setelah mengantar pesanan kue dari sebuah perusahaan konstruksi di Jakarta Pusat.

Wajah Kintan berseri-seri dan pipinya bersemu kemerahan. Dinda sudah hafal. Jika Kintan seperti itu, obrolan mereka tidak akan jauh-jauh dari soal cinta.

Kintan dengan malu-malu menyebutkan nama Devan. Kon
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status