Share

Bab 3

Author: Anonima
Setiap kata yang keluar dari mulut Zarend terasa seperti pisau yang menusuk hati Felisha.

"Penjara ...."

Jadi bagi Zarend, pernikahan mereka hanyalah sebuah kurungan yang membuatnya sesak?

Yani yang duduk di sampingnya menggenggam tangan Felisha dengan cemas dan sorot matanya penuh iba. Felisha menggeleng pelan, lalu menatap tangan Zarend yang membantu Valerie mengangkat ujung gaunnya dengan lembut. Senyum ironis muncul di sudut bibirnya.

Sebenarnya, bukankah pernikahan ini juga merupakan penjara bagi Felisha sendiri? Dia tahu cinta mereka sudah lama tiada, tetapi tetap membohongi diri sendiri seolah semuanya baik-baik saja.

Untungnya, sebulan lagi mereka berdua akan bebas dan keluar dari kurungan yang sama-sama menyesakkan.

Acara penghargaan pun dimulai. Ketika tiba pada pengumuman nominasi Aktris Terbaik, telapak tangan Felisha mulai berkeringat. Saat membintangi "Tiada Akhir" dulu, dia benar-benar mengira itu akan menjadi film terakhir dalam hidupnya. Dia mencurahkan seluruh tenaga dan emosinya untuk peran itu.

Jika malam ini dia bisa memenangkan penghargaan Aktris Terbaik, itu akan menjadi penutup sempurna bagi perjalanan kariernya di dunia perfilman.

Pembawa acara berdiri di panggung sambil memegang amplop pemenang. Tatapannya berkeliling ke arah semua nominasi sebelum akhirnya membuka mulut perlahan.

"Pemenang Aktris Terbaik tahun ini adalah ...."

"Valerie!"

Tepuk tangan riuh langsung menggema di seluruh ruangan. Valerie tersenyum cerah, lalu mengecup pipi Zarend sebelum melangkah naik ke panggung untuk menerima piala.

Felisha merasakan sedikit kekecewaan menusuk dadanya, tapi dia buru-buru menenangkan diri. Yani mendekat dan berbisik dengan nada kesal di telinganya. "Felisha, aku sudah tanya ke orang dalam, para juri sangat memuji filmmu. Seharusnya kamu yang menang."

"Menurutmu, apa mungkin Pak Zarend yang menyuap para juri ...."

Belum sempat Yani menyelesaikan kalimatnya, Felisha spontan memotong, "Nggak mungkin."

Zarend bukanlah tipe orang yang mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan, apalagi bermain curang di balik layar. Bahkan saat mereka masih berpacaran dulu, dia tidak pernah memberi Felisha jalan pintas dalam kariernya sekali pun.

"Generasi baru selalu menggantikan orang lama. Mungkin aktingnya memang lebih menyentuh hati para juri," kata Felisha pelan.

Namun, Yani tetap tidak puas. "Film komersialnya itu mana mungkin bisa mengalahkanmu?"

Felisha menepuk lembut punggung tangan Yani untuk menenangkannya. "Semua itu sudah nggak penting. Sebulan lagi aku akan berangkat ke Inggris untuk syuting film baru."

Mendengar hal itu, mata Yani langsung membelalak dan suaranya dipenuhi semangat. "Inggris?! Maksudmu Sutradara Allen yang sudah beberapa kali menawarimu proyek itu?"

Felisha tersenyum dan mengangguk.

"Hebat! Allen itu sutradara kelas dunia! Kalau nanti kamu jadi bintang internasional, jangan berani-berani melupakanku!"

Felisha tertawa kecil dan berulang kali berjanji. Setelah itu, barulah Yani membiarkannya pergi menyelesaikan urusan lain dengan senang hati.

Setelah pengumuman Aktris Terbaik berakhir, acara penghargaan pun tak lagi ada hubungannya dengan Felisha. Dia memutuskan untuk pergi lebih awal.

Saat melewati area belakang panggung, dia melihat Zarend berdiri di sisi panggung sambil memegang sebuah buket mawar merah.

Ujung jari Felisha sedikit menegang, tapi dia berpura-pura tak melihat dan berbalik hendak pergi.

Namun, suara seseorang yang terdengar menyanjung tiba-tiba menghentikan langkahnya. "Pak Zarend, kami sudah melakukan seperti yang Anda perintahkan. Penghargaan Aktris Terbaik sudah kami berikan pada Bu Valerie. Apakah masih ada instruksi lain?"

Langkah Felisha seketika mematung.

Tak lama kemudian, suara santai Zarend terdengar. "Yang penting kalian jaga mulut baik-baik. Jangan sampai Valerie tahu kalau penghargaan Aktris Terbaik itu seharusnya milik Felisha."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 15

    Setelah mengatakan itu, Felisha berdiri dan pergi. Pertemuan pertama antara mantan suami istri setelah empat tahun, berakhir begitu saja.Sesampainya di hotel, Allen meneleponnya. "Felisha, gimana hasil pembicaraanmu dengan Starlight Media? Lancar?"Felisha tersenyum. "Sangat lancar. Kontraknya sudah ditandatangani. Tinggal menunggu acara pemutaran perdana seminggu lagi. Setelah itu, aku akan langsung kembali ke Inggris."Di seberang sana, Allen menghela napas lega, lalu bertanya dengan nada penasaran, "Dengar-dengar, bos Starlight Media lagi mencari istrinya yang hilang. Apa dia sudah menemukannya?"Allen tidak tahu bahwa Felisha dan Zarend dulu pernah menikah. Felisha terdiam sejenak sebelum menjawab, "Sudah. Hanya saja, istrinya sudah memutuskan untuk memulai hidup baru dan melepaskan masa lalu."Allen menghela napas penuh penyesalan. "Hais, kenapa selalu ada orang yang baru tahu menghargai setelah kehilangan?"Felisha tidak menanggapi. Setelah membicarakan beberapa detail lain soal

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 14

    Begitu Felisha mendorong pintu dan masuk, seluruh perhatian di ruangan langsung tertuju padanya. Seluruh karyawan di Starlight Media tahu jelas, dia adalah mantan istri yang masih selalu ada di hati sang bos.Zarend mendadak membeku. Detak jantungnya seakan-akan berhenti. Dia bahkan tidak berani berkedip, takut jika ini hanya ilusi dan Felisha akan menghilang di detik berikutnya.Baru setelah Felisha duduk dengan tenang dan anggun di kursinya, barulah dia sadar bahwa ini bukan mimpi. Wanita yang dia rindukan siang dan malam selama empat tahun akhirnya kembali.Tatapan Felisha hanya berhenti di wajah Zarend satu detik. Kemudian, dia menyapa dengan sopan, "Pak Zarend, sudah lama nggak bertemu."Sapaan yang begitu asing itu membuat dada Zarend terasa sesak. Selama empat tahun ini, dia membayangkan ribuan kali adegan pertemuan kembali mereka. Mungkin Felisha masih marah, mungkin Felisha akan menolak menemuinya, tetapi tak pernah dibayangkan Felisha akan bersikap sedingin ini.Sepanjang rap

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 13

    Empat tahun kemudian, di bandara ibu kota.Felisha yang mengenakan mantel baru saja turun dari pesawat. Dia segera mengenakan kacamata hitam dan masker, memastikan wajahnya tertutup rapat sebelum akhirnya berjalan keluar dengan tenang.Begitu tiba di area penjemputan, dia langsung melihat Yani berdiri di sana. Matanya terus berkeliling mencari. Hati Felisha terasa hangat. Dia berjalan ke belakang Yani dan menepuk bahunya pelan.Yani terlonjak kaget. Felisha menurunkan sedikit maskernya dan berkata pelan, "Kak Yani, ini aku."Yani menatapnya lama sekali, lalu tiba-tiba memeluk Felisha erat-erat. Suaranya bergetar. "Felisha, akhirnya kamu pulang juga."Felisha menepuk bahunya dengan lembut, memberi isyarat agar mereka segera pergi dari sana. Baru saat itu Yani tersadar dan buru-buru mendorong koper menuju tempat parkir.Begitu mereka naik ke mobil, Felisha baru melepas masker dan kacamata hitamnya, menampakkan wajahnya yang kini semakin memesona. Keadaannya jauh lebih baik dibanding empa

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 12

    Begitu berkata, Zarend tidak menghiraukan tangisan Valerie dan pergi dengan langkah lebar penuh amarah.Begitu keluar dari rumah sakit, dia segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon asistennya. "Selidiki semua skandal Valerie dan kirimkan ke kantorku."Asisten bekerja sangat cepat. Hanya dalam dua jam, setumpuk berkas tebal sudah sampai di tangan Zarend.Zarend membuka berkas itu satu demi satu halaman. Semakin dia membaca, wajahnya semakin gelap dan amarah di dadanya semakin membara. Saat sampai di halaman terakhir, Zarend tak bisa lagi menahan diri. Kursi di hadapannya ditendang keras hingga terbalik. Makian kasar keluar dari bibirnya.Dia pertama kali bertemu Valerie di sebuah acara penghargaan. Saat itu, Valerie memang mulai dikenal, tetapi belum memenangkan apa pun. Setelah acara selesai, Zarend tanpa sengaja melihat Valerie di belakang panggung, diam-diam memberi semangat pada dirinya sendiri.Semangat dan keberanian itu persis dengan Felisha saat berusia 20 tahun. Itulah alasa

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 11

    Gerakan tangan Zarend yang hendak menekan gagang pintu mendadak membeku di tempat. Ternyata keguguran Valerie semuanya adalah rekayasa dirinya sendiri!Felisha tidak berbohong. Memang bukan dia yang melakukannya. Bahkan kejadian setengah bulan lalu, ketika Felisha dipukuli di tempat parkir bawah tanah, juga karena Valerie memprovokasi para penggemarnya untuk menyerang.Namun, Zarend justru memilih memercayai wanita munafik itu, membiarkan pelaku sebenarnya bebas, bahkan menyalahkan Felisha atas keguguran yang tidak pernah dia sebabkan. Hingga akhirnya, Felisha harus mendonorkan 800 mililiter darahnya secara cuma-cuma!Di dalam kamar rawat, Valerie sama sekali tidak sadar kalau Zarend sudah berdiri di luar pintu. Dia masih terus berbicara di telepon."Kalau saja bayi itu bukan milik orang lain, aku sebenarnya nggak rela menggugurkannya. Kalau punya anak, lebih gampang naik posisi. Tapi nggak apa-apa. Nanti setelah tubuhku pulih, aku akan hamil lagi. Kali ini pasti anak Zarend. Dia sekar

  • Penyesalan Cinta Terdalam Mantan Suami   Bab 10

    Zarend seketika tertegun. Bercerai? Kapan dia dan Felisha mengurus perceraian itu? Kenapa dia sama sekali tidak tahu? Tidak, itu tidak mungkin.Pasti Felisha hanya mengambil akta palsu untuk menipunya. Ya, pasti begitu.Zarend terus menenangkan dirinya dalam hati. Tangannya bergetar saat mengambil akta itu. Namun, begitu dia melihat isi di dalamnya, semua harapannya hancur lebur. Di kolom "suami" dan "istri" tertulis dengan jelas nama Zarend dan Felisha. Cap dari pengadilan negeri juga tampak resmi, bukan palsu. Akta cerai ini benar-benar asli!Wajah Zarend yang biasanya tenang, untuk pertama kalinya menampakkan kebingungan. Dia sama sekali tidak bisa mengingat kapan dirinya dan Felisha pernah mengurus perceraian.Asisten di sampingnya menelan ludah dengan gugup, lalu menyerahkan selembar catatan kecil dari atas rak sepatu dengan hati-hati. "Pak Zarend, Bu Felisha juga meninggalkan pesan."Zarend buru-buru mengambilnya, lalu langsung melihat satu kalimat pendek tertulis di atas kertas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status