Short
Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja

Dunia Tak Berputar Pada Satu Orang Saja

By:  Scarlett FlameCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10Chapters
2views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sehari sebelum pesta kelulusan SMA, Ethan menyeretku ke ranjang. Gerakannya kasar dan dia menuntutku sepanjang malam. Meski tubuhku kesakitan, hatiku justru dipenuhi rasa manis. Aku telah diam-diam mencintai Ethan selama sepuluh tahun. Akhirnya, impianku menjadi nyata. Dia bilang, setelah lulus, dia akan menikahiku. Begitu dia mewarisi kekuasaan Keluarga Luciano dari ayahnya, aku akan menjadi wanita paling terhormat dalam keluarga itu. Keesokan paginya, Ethan memelukku erat dan mengaku pada kakak angkatku bahwa kami telah bersama. Aku duduk malu-malu dalam pelukannya, merasa diriku adalah wanita paling beruntung di dunia. Namun tiba-tiba, mereka mengganti percakapan ke dalam bahasa Italia. Lucas, kakak tiriku, menggoda Ethan dengan tawa, "Nggak heran kamu disebut-sebut sebagai Bos Muda. Baru pertama kali saja sudah ada primadona kelas yang nyerahin diri ke kamu." "Gimana rasanya adik tiriku?" Ethan menjawab dengan nada santai, "Luarannya memang tampak polos, tapi di ranjang ... luar biasa liar." Gelak tawa memenuhi ruangan itu. "Jadi, ke depannya aku harus panggil dia adik atau kakak ipar?" tanya Lucas. Namun, wajah Ethan tiba-tiba berubah dingin. "Kakak ipar apanya? Aku lagi coba dekati kapten tim pemandu sorak, takut dia kecewa sama kemampuanku, jadi Cynthia aku jadikan latihan dulu." "Oh ya, soal aku tidur sama Cynthia, jangan sampai Sylvia tahu. Aku takut dia marah." Tanpa mereka ketahui, aku diam-diam telah belajar bahasa Italia, hanya agar kelak bisa lebih dekat dengan Ethan. Mendengar semua itu, aku tidak berkata apa pun. Aku hanya diam-diam mengubah tujuan pendaftaran universitasku dari Caxtech menjadi Maltech.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Nggak heran kamu disebut-sebut sebagai Bos Muda. Gimana rasanya adik tiriku?"

"Luarannya memang tampak polos, tapi di ranjang ... luar biasa liar."

"Jadi, ke depannya aku harus panggil dia adik atau kakak ipar?" tanya Lucas.

"Kakak ipar apanya? Aku lagi coba dekati kapten tim pemandu sorak, takut dia kecewa sama kemampuanku, jadi Cynthia aku jadikan latihan dulu."

Mendengar itu, aku langsung terpaku di tempat. Dadaku terasa seperti perih bukan main. Kakak tiriku juga sempat terdiam, tetapi dia kemudian langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kamu memang hebat. Bahkan untuk latihan seks pun, yang dipakai adalah wanita idaman banyak pria. Kamu memang terlalu memesona!"

"Entah gimana perasaan para pria yang naksir Cynthia setelah tahu soal ini."

Ethan mencibir, "Dengan gaya Cynthia yang genit itu, perlu usaha apa untuk dapatin dia? Aku cuma lambaikan jari saja dia langsung naik ke ranjang."

"Tapi jujur, tubuh Cynthia memang oke. Sayangnya, kalau dibandingin sama primadona sekolah, payudaranya tetap kalah." Lucas menyipitkan mata menggodanya.

"Kamu perhatikan sampai sejauh itu, jangan-jangan kamu naksir Cynthia juga? Atau malah naksir Sylvia?" Tatapan Ethan langsung berubah tajam. Dia menatap Lucas dengan sorot berbahaya. Lucas buru-buru menggeleng dengan panik.

"Aduh mana mungkin? Cynthia itu adik tiriku, mana mungkin aku suka dia? Apalagi Sylvia, dia wanita yang kamu taksir. Mana berani aku ngelirik."

"Tapi benaran, aku nggak nyangka Cynthia yang biasanya keliatan kalem, ternyata diam-diam genit juga. Nggak banyak bicara, tapi langsung tidur sama kamu."

Ethan tertawa. "Dia sudah ngejar aku bertahun-tahun, jadi anggap saja impiannya terkabul. Supaya nanti waktu aku jadian sama Sylvia, dia nggak terlalu sedih. Sekali saja cukup, bisa jadi kenangan untuknya."

Kepalaku seperti dihantam keras. Otakku kosong dan pandanganku buram. Aku hanya bisa menunduk, menutupi wajahku agar ekspresiku tidak terlihat.

Mereka semua tidak tahu, demi menjadi istri Ethan di masa depan, aku diam-diam belajar bahasa Italia. Aku mengerti setiap kata yang mereka ucapkan.

Ethan masih memelukku erat, bahkan sempat mengusap wajahku dengan ujung hidungnya secara manja. Kalau saja aku tidak mengerti apa yang dibicarakan mereka tadi, aku pasti akan percaya bahwa Ethan benar-benar mencintaiku.

Saat emosiku hampir meledak, aku tiba-tiba berdiri dan berpura-pura ingin ke toilet. Dengan langkah panik, aku bergegas masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah duduk di atas kloset, dengan suara air yang mengalir sebagai pengalih, aku akhirnya bisa menangis sepuasnya.

Ucapan Ethan terus terngiang-ngiang di kepalaku. Aku benar-benar tidak habis pikir, bagaimana mungkin pria yang semalam begitu menginginkanku, bisa mengatakan hal sekeji itu?

Semalam, Ethan masih memandangku penuh hasrat saat kami bercinta. Sambil bergerak di tubuhku, dia membisikkan bahwa setelah lulus, dia akan menikahiku. Embusan napas hangatnya di telingaku membuatku kehilangan akal sehat.

Ethan tidak berhenti sampai tubuhku benar-benar kelelahan. Bahkan setelah itu pun, dia masih enggan melepas pelukannya.

Suara notifikasi ponsel membuyarkan pikiranku. Ternyata pesan dari Ethan.

[ Kamu ke mana? Malam ini aku ada urusan penting, jadi nggak bisa jadi pendampingmu di pesta kelulusan. ]

[ Tapi, pesta begituan juga nggak terlalu penting. Kamu istirahat saja di rumah. Jangan lupa beli pil KB, tadi malam aku terlalu bersemangat, lupa pakai kondom. Pokoknya harus diminum, ya. Jangan sampai bikin aku sedih. ]

Aku langsung teringat saat kami baru selesai bercinta semalam. Dia memelukku dengan bahagia dan mengatakan bahwa aku akhirnya telah menjadi miliknya.

Meskipun dia tidak memakai pengaman dan cairannya bahkan masih mengalir saat aku membersihkan diri, hatiku saat itu malah terasa berbunga-bunga. Aku sama sekali tidak menyalahkannya karena lupa pakai kondom.

Namun sekarang, aku tersadar sepenuhnya. Ethan bukan lupa, dia memang sengaja tidak mau memakainya! Dia memang sudah berniat membohongiku sedari awal!

Aku tidak bisa mengendalikan diriku. Seolah-olah sedang menyiksa diri, benakku terus saja memikirkan, 'Kalau itu Sylvia, apa dia juga akan tetap nggak pakai kondom?'

Aku menghapus air mataku dan menahan emosiku. Setelah memastikan wajahku tidak terlihat seperti habis menangis, aku pergi ke apotek untuk membeli pil KB dan langsung meminumnya.

Setelah minum obat, aku pulang ke rumah dan berbaring diam di tempat tidur, mengenang sepuluh tahun yang telah kuhabiskan mengikuti Ethan.

Sepuluh tahun lalu, kami menjadi tetangga. Ayahnya adalah seorang mafia bernama Don. Semua anak di lingkungan kami dilarang bermain dengannya oleh orang tua mereka. Hanya aku yang tidak takut dan berinisiatif mendekatinya terlebih dahulu.

Meski Ethan selalu berkata ketus bahwa dia tidak butuh teman, aku tahu dari sorot matanya, dia sebenarnya senang sekali.

Sejak itu, aku selalu mengikuti di belakangnya selama sepuluh tahun.

Sambil mengenang kembali semuanya, aku pun tertidur pulas. Menjelang malam, aku terbangun karena telepon dari sahabatku, Ava.

"Cynthia, kenapa kamu nggak datang ke pesta kelulusan? Ini momen yang cuma terjadi sekali seumur hidup, lho!"

"Tapi, pendamping Ethan ternyata Sylvia! Bukannya dia janji bakal ngajak kamu? Ya ampun! Mereka bahkan ciuman di depan umum. Astaga! Semua orang malah bersorak. Apa mereka nggak tahu kalau Ethan itu milikmu?"
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status