Share

Penyesalan di akhir
Penyesalan di akhir
Penulis: Taofik_09

Awal Yang Baik

Kisah ini di awali dengan seorang laki-laki berumur 22 tahun bernama Febrian yang bisa kita sapa dengan Febri, ia mempunyai seorang adik yang umurnya sangat tertinggal jauh darinya yang bernama Febi. Kedua orang tua Febri hanya orang yang berkecukupan, dengan bapaknya yang bekerja sebagai ojol dan ibunya yang berjualan nasi kuning dan masakan. Kedua orang tua Febri sangat sederhana sekali, baik dan loyal kepada anak-anaknya.

Dimana waktu itu Febri baru saja lulus dari SMA, ia di haruskan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi lagi oleh orang tuanya. Febri di haruskan untuk memilih apakah akan melanjutkan pendidikan nya atau hanya sebatas lulusan SMA saja dan bekerja sebagai buruh pabrik. Febri memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi, ia tidak mau seperti orang tuanya yang hanya sekedar lulusan SMA saja. Hari demi hari berlalu akhirnya Febri mendaftarkan dirinya di suatu PTN yang ada di Bandung dan cukup terkenal juga, setelah melalui beberapa tahapan dan ujian akhirnya hari penerimaan pun tiba dan Febri diterima di PTN tersebut dengan mengambil jurusan keperawatan. 

Hari ospek pun tiba dimana semua mahasiswa wajib mengikuti ini, bisa dibilang ospek ini adalah suatu tradisi turun temurun dari generasi ke generasi. Ospek ini sangat jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya ketika di SMA disini kita di tuntut harus disiplin, taat terhadap aturan yang ada dan intinya kita harus bisa mandiri dan jangan manja. Hari pertama di lalui Febri dengan biasa saja dan mendapatkan beberapa teman baru disana, dan nantinya teman-teman baru Febri ini akan menjadi teman sekelasnya nanti. Hari kedua ketiga dan sampai selesai acara ospek ini Febri lalui dengan baik tanpa ada hambatan sama sekali. Dikarenakan rumah Febri ke kampus cukup jauh jadi Febri memutuskan untuk kost di daerah dekat kampusnya dan dekat teman satu kelasnya juga.

Hari pertama perkuliahan pun tiba, jam menunjuka pukul 06:00 Febri sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampus tidak lupa dia membangunkan teman-temannya yang bersebelahan kamarnya,

Febri : "toko tok tok" (Febri mengetuk pintu kamar temannya yang bersebelahan)

Febri : "sal bangun sudah pagi ayo berangkat ke kampus".

Faisal adalah salah satu teman sekelas Febri sekarang di kampus dan menjadi teman dekatnya. Faisal pun beranjak dari kamarnya dan membukakan pintu,

Faisal :" oh ayo, bentar ya mau mandi dulu"kata Faisal 

Febri :" mau titip sarapan gak, gua mau beli sarapan dulu nih?",sahut Febri

Faisal : " oh iya sok gua nitip naskun aja 1 nanti uang nya gua ganti ya"

Febri pun beranjak dari kost-an nya untuk membeli sarapan di depan. Selesai membeli sarapan mereka makan dulu sebelum berangkat ke kampus karena sarapan itu sangat wajib untuk tubuh kita. 

Setelah selesai sarapan mereka berdua pun pergi ke kampus dengan jalan kaki di karenakan jarak dari kost-an ke kampus itu sangatlah dekat. Tiba di kampus mereka berdua terheran-heran dikarenakan kelas nya penuh dengan wanita dan memang mayorita untuk jurusan keperawatan ini di dominasi oleh wanita, satu kelas mereka ada 40 mahasiswa dengan 7 orang laki-laki termasuk Febri dan Faisal dan sisanya wanita. 5 orang laki-laki tersebut adalah andre, Sandy, Ihsan , Rifky dan sugih, mereka berlima ini sangat akrab dan gampang sekali berbaur. Hari demi hari Febri lalui dengan Semangat dan tanpa ada kendala apapun, semuanya Febri jalani dengan ikhlas dan tanpa beban apapun, tidak lupa dia menjalankan kewajiban nya sebagai seorang muslim dengan sholat 5 waktu. Untuk jadwal Febri sendiri kebetulan mahasiswa baru jadwalnya masih sangat sangat dan tidak terlalu sibuk, Febri mengisi waktu luang nya itu dengan mengikuti beberapa organisasi mahasiswa yang ada di kampus. 

Sesekali Febri ketika libur kuliah dia pulang ke rumah dan membantu ibunya berjualan di rumah. Untuk meringankan beban orang tuanya sendiri Febri sering bermain voly keluar daerah Bandung dengan diberi upah yang cukuplah untuk uang jajannya sendiri seelama satu bulan di kampus. Kegiatan voly itu sudah Febri tekuni sejak masih SMA awalnya ia sering ikut-ikutan voly antar desa sampai kecamatan dan banyak yang kenal Febri sampai ia sering di ajak untuk mengikuti turnamen di luar kota, dari situlah Febri sudah bisa mulai mandiri dan tidak menyusahkan orang tuanya. 

Suatu hari ketika Febri sedang duduk terdiam sendirian di taman kampusnya ada seseorang perempuan yang menghampiri dia,

Cewe : "hai" menyapa Febri dengan senyuman nya yang manis

Febri : "ohh iya hai" merekapun saling menyapa satu sama lain nya.

Cewe : "Sendirian aja,, hehe?" tanya si cewe

Febri : " ehh iya sendirian nih, silahkan duduk" 

Merekapun duduk berhadapan di taman 

Cewe : "kenalin aku Santi, mahasiswi dari kampus sebelah."

Febri : " aku Febri, kalau boleh tau ada apa yah?"

Santi : " hmmm ngga ko gapapa, heheh"

Febri : " ohh kirain aku ada apa gtu ".

Santi : " ngga ko gapapa, sendirian aja kamu disini? Gada yang nemenin gitu ?"

Febri : " lagi pengen sendiri aja, terus kamu ngapain disini? "

Santi : " ohh aku kebetulan aja tadi lewat sini terus liat kamu. Kamu ngekos di s***** yah? "

Febri : " Iyah, kok kamu tau ?"

Santi : " yah iya lah tau orang sebrang kosan kamu kosan ku, makanya aku beraniin diri buat nyapa kamu tadi hehehe".

Febri : " ohh tetangga rupanya".

Santi : " Iyah, kamu kenapa belum pulang?" 

Febri : " ini udah mau pulang ko "

Santi : " yaudah ayo bareng "

Febri : " ayo ".

Mereka pun pulang bersama, dari pertemuan hari itu mereka berdua pun semakin akrab dan saling bertukar nomor W******p. Semakin hari mereka berdua pun semakin dekat dan tidak jarang mereka setelah pulang dari kampus sering jalan berdua keluar untuk makan atau main. Di suatu malam Santi mengajak mengajak Febri untuk main , kebetulan hari itu hari sabtu dan besoknya libur perkuliahan merekapun pergi menggunakan mobil milik Santi ke daerah lembang. Sesampainya disana mereka mengobrol dan Santi pun disitu bertanya sesuatu kepada Febri.

Santi : " feb aku mau nanya boleh?"

Febri : " boleh, sok mau nanya apa?"

Santi : " kamu udah punya pacar?"

Febri : " hmmm belum, kenapa gitu?"

Sinta : " aku tuh sebenernya suka sama kamu feb, tapi aku malu mau ngomong nya."

Febri : " hah ? Yah wajar kalo kamu suka sama aku itu berarti kamu normal masih suka sama lawan jenis hahaha." 

Santi : " ihh serius tau, malah di becandain gitu ahh ".

Febri : " yah becanda gimana san emang bener kan ".

Santi : " Iyah bener, tapi aku suka sama kamu. Aku pengen hubungan kita tuh ga cuman sebatas teman aja feb". 

Seketika Febri pun terdiam dan merenung.

Santi : " kenapa kamu diem feb? Kamu gasuka yah sama aku? 

Febri : " bukan gitu san, aku juga suka sama kamu tapi yah aku malu sama kamu san aku gapunya apa-apa, aku cuman oranga biasa hidup aku sederhana orang tuaku hanya bekerja sebagai penjual nasi kuning dan ojol".

Santi : " emang aku pikirin, aku tetep terima kamu apa adanya ko feb aku juga suka orang sederhana kaya kamu gitu".

Febri : " asli san gitu? Diluaran sana masih banyak loh cowok-cowok yang lebih dari aku?" 

Santi : " lah terus, kan aku maunya sama kamu ga sama orang lain. Aku Nerima kamu apa adanya ko feb, aku ga mandang kamu dari harta atau apapun aku tulus ko suka dan sayang sama kamu ko".

Febri : " Iyah deh san "

Santi : " jadi kamu mau jadi pacar aku feb ?" 

Febri : " Iyah san aku mau ".

Terlihat senyum yang sangat bahagia di wajah santu setelah mendengar Febri mau jadi pacarnya, dari malam itu Febri dan santi pun resmi berpacaran dan mereka pun terlihat bahagia.

Malam itu ketika mereka hendak pulang hujan sangat deras, dan mereka mengurungkan niatnya untuk pulang jadi terpaksa mereka harus mencari penginapan di sekitar situ dan bermalam. 

Bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status