Share

#12 Mujur

-Lantai 146, pintu masuk utama Kawah Pemurnian, beberapa jam yang lalu-

Terlihat banyak warga yang lalu lalang masuk ke dan keluar dari tempat itu. Namun tidak dengan seorang perempuan ini yang duduk diam sedari tadi di pojokan. Matanya mengamati barang-barang yang dibawa masuk oleh para komuter ke dalam aula besar itu.

"Dua juta Am... seratus enam puluh juta... Dua juta Am... seratus enam puluh juta...” gumamnya tidak karuan. Pengunjung lain yang berlalu lalang di sekitarnya pun menatap ke arahnya dengan wajah yang prihatin.

Uh… Nyari satu chip aja kok gini amat… keluhnya dalam hati.

Kenapa tidak ada yang buang alat elektronik sih…? Mana Cimot ngilang lagi…

Tiba-tiba, seperti digerakkan oleh sebuah tangan yang besar, kepalanya menoleh ke arah sebuah pintu yang lebih kecil yang jaraknya tidak jauh dari pintu utama.

“Sudah? Jelas?” terdengar suara tanpa raga itu di telinganya.

“Sebenarnya belum sih, tapi th

Mint.Nata

Terimakasih telah membaca chapter <#12 Mujur> ini. Sampai jumpa di chapter selanjutnya! (Kritik dan saran sangat diapresiasi)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status