Share

Perangkap Cinta Putra Mahkota
Perangkap Cinta Putra Mahkota
Author: Hana Reeves.

1. Leona Accardi

Author: Hana Reeves.
last update Last Updated: 2024-10-09 16:19:17

Amman, Jordania

Sesudah keluar dari tenant dan sibuk berdiskusi dengan keluarganya via telepon, Leona sudah merasa kehabisan tenaga. Padahal dia baru saja tiba di Yordania, tapi ibu dan adiknya yang berhasrat belanja besar sudah sibuk meminta Leona untuk membawakan mereka beberapa barang.

Kelembaban udara yang rendah membuat Leona tergerak untuk membeli sebuah gelato demi menghibur diri. Namun, sebelum gelato itu sempat masuk ke mulutnya, sebuah tangan kekar telah lebih dulu menarik lengannya dan membuat gelato coklat itu jatuh ke lantai.

“AH! Gelatoku!” teriak Leona terkejut.

Kini es krim Italia yang berwarna coklat itu tidak hanya jatuh, tapi juga meleleh dan mengotori lantai.

Di hadapan Leona sekarang berdiri seorang pria tinggi berwajah khas Timur Tengah dan berkacamata hitam. Tangan pria itu menarik tangan Leona tanpa permisi, seakan mereka kenal satu sama lain.

“Siapa kamu? Jangan macam-macam atau aku akan teriak!” seru Leona.

Pria itu pun menghentikan perbuatannya dan berbalik menghadap Leona hingga samar-samar gadis itu bisa mencium harum parfum mahal beraroma wood dan mint yang bercampur dengan sedikit aroma kopi.

“Maaf, apa kamu bisa bahasa Arab ?” Tanya pria itu.

“Dengar ya, aku itu turis di sini. Bahasa Arab yang aku bisa cuma bacaan sholat, Al Qur'an, dzikir, dan salam. Kenapa?” Balas Leona judes.

“Kamu muslim?”

“Ya. Kalau gitu lepas-”

“Tolong bantu aku.” pinta pria itu.

“Apa maumu?” kata Leona dengan pandangan menyipit.

“Menjadi pasanganku. Akan ada klausul kontrak.”

“Tidak!” Jawab Leona. “Untuk apa aku menjadi pasanganmu? Kenal juga tidak. Lagipula kamu sudah menjatuhkan gelatoku. Ganti rugi!”

Pria itu mendecih meremehkan, “Kuberi $5,000. Atau mau $10,000?”

Leona melongo, “Harga gelatonya tidak semahal itu dan aku bukan cewek panggilan!”

“Aku tahu. Itu terlihat dari gaya kamu.”

“Heh, dengar ya! Aku tidak tahu kamu dan kita tidak saling mengenal. Aku-”

“Ikut aku!” pria itu lagi-lagi menarik tangan Leona dan membawanya pergi sehingga membuat Leona merasa ketakutan.

Dia tidak mengenal pria ini!

“Tunggu! Hei ! Aku mau kau bawa kemana? Tolong!!” seru Leona panik.

“Tenanglah, sekarang ikut aku saja dulu!” balas pria itu dengan nada dalam.

“Tapi ..”

“Cartier Panthère de Cartier Drop Earrings!” Potong pria itu tidak sabaran.

“Apa?”

Mata Leona terbelalak karena tahu kalau harga anting-anting itu adalah sekitar $26,000.

“Serius. Aku belikan sepasang nanti sebagai ganti gelato yang kamu makan, asalkan kamu mau menemani aku makan siang bersama teman-temanku,” ucap pria itu.

Mendengar anting itu, dengan mata berbinar Leona menghentikan langkah mereka dan mengulurkan tangannya kepada pria itu, “Deal!” katanya.

Pria itu lalu menyambut tangan Leona sembari berkata, “Aku Haidar”.

“Leona,” jawab Leona.

Setelah itu tangan Leona pun ditarik lagi oleh Haidar hingga membuat gadis itu tidak bisa apa-apa dan hanya mengikuti saja.

“Sebenarnya kita mau kemana dan ngapain?” tanya Leona kepada Haidar yang sibuk menatap ke depan. “Lalu, harus gandengan tangan gitu?”

Haidar menghentikan langkahnya dan membuat Leona nyaris menubruk punggungnya.

“Oke. Speed introduction. Tugasmu adalah menjadi kekasihku.” mata emas Haidar menatap mata coklat Leona yang masih menatapnya dengan tatapan bertanya.

“Maksudnya, aku menjadi pacar pura-pura?” Simpul Leona.

“Bingo.”

Haidar lalu menggandeng tangan Leona lagi dan berjalan menuju parkiran. “Apa profesi kamu?” tanya Haidar sambil membuka pintu penumpang mobil Mercedes-Benz G-Class miliknya untuk Leona.

“Dokter hewan,” jawab Leona sambil masuk ke dalam mobil.

Haidar lantas berjalan memutari mobilnya dan masuk ke dalam mobilnya di sisi pengemudi.

“Kalau kamu?” Leona menatap Haidar yang menstater mobilnya setelah sabuk pengamannya terpasang otomatis.

“Pangeran,” jawab Haidar sambil menjalankan mobilnya.

Leona mencibir, “Bohong sekali!”

Haidar hanya memasang wajah dingin.

“Masa sih?” Leona masih menatap tidak percaya.

Mobil mewah berwarna hitam itu pun lalu berjalan di jalan raya menuju ke sebuah bangunan hotel bintang lima yang dikenal tempat menginap para tamu-tamu VIP dan para petinggi negara.

Haidar menghentikan mobilnya di depan lobby hotel dan meminta pada Leona untuk meninggalkan semua tas belanjaannya.

“Nanti aku antar kamu ke hotel tempat kamu menginap. Jadi, kamu tinggalkan saja belanjaan itu di sini.” Ucap Haidar.

Leona memicingkan matanya curiga sebelum kemudian mengangguk dan meninggalkan belanjanya di kursi belakang. Saat keluar dari mobil, petugas valet hotel langsung membungkuk hormat ke Haidar dan tindakan itu membuat Leona mengernyitkan dahinya.

‘Kok sampai begitu membungkuknya?’ Leona menatap Haidar yang masih menggenggam tangannya saat mereka masuk ke dalam hotel. ‘Jangan-jangan dia benar-benar pangeran? Eh, tapi tidak mungkin. Mungkin budaya orang sini,’ batin Leona sembari tertawa kecil.

“Kamu kenapa?” Tanya Haidar.

“Tidak apa-apa. Aku tidak percaya kamu pangeran…” jawab Leona sambil tersenyum.

“Kamu lulusan mana?”

“Royal Veterinary College, University of London. Kenapa ?”

Haidar mengangguk tanpa ekspresi.

“Alhamdulillah, aku dikasih otak cerdas,” lanjut Leona tanpa berniat menyombongkan diri. “Kamu ?”

“Harvard Business School.”

“Keren!” Keduanya pun masuk ke dalam lift. “Kamu kenal dengan …”

“Jangan banyak bicara, Leona.”

Leona pun terdiam dan lift pun tiba di lantai paling atas hotel bintang lima tersebut dan pintu terbuka di sebuah restoran kelas atas. Haidar pun menggandeng tangan Leona menuju ruang VIP.

Sekali lagi, Leona melihat semua orang memberikan hormat ke Haidar.

Ada yang salah.

Haidar pun masuk ke dalam ruangan VIP dan di sana Leona bisa melihat empat orang pria dan empat wanita yang tengah duduk dengan menggunakan pakaian mahal. Mereka semua langsung heboh menggunakan bahasa Arab yang Leona sama sekali tidak paham.

“Dalam bahasa Inggris guys, kekasihku tidak bisa bahasa Arab!” Perintah Haidar. Keempat pria berdarah Arab itu lantas terdiam dan mulai memakai bahasa Inggris dalam bercakap-cakap.

“Sayang, perkenalkan ini Ali, Iman, Mohammed, dan Rasyid. Lalu itu pacar-pacar mereka” Haidar memperkenalkan keempat pria itu ke Leona. “Ini kekasihku, Leona.”

“Hai, Leona. Ternyata kamu bisa punya pacar, my prince (pangeranku),” goda Ali.

“My prince ?” Beo Leona. “Siapa yang prince ?”

“Ya ampun Leona. Masa kamu tidak tahu? Haidar adalah pangeran Haidar Abdullah, putra mahkota Kerajaan Yordania.” Keempat teman Haidar terbahak melihat wajah bingung Leona.

Yang benar sajaaaa!

Hana Reeves.

Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa Thank you for reading and support author Don't forget to like vote and gift Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️

| 13
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Ari Setyorini
......... ketemu disini ......
goodnovel comment avatar
bellevie
seru banget whoaa lanjut
goodnovel comment avatar
Murti Puji Lestari
idem yang lain awal sudah seruu suka suka suka
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perangkap Cinta Putra Mahkota    90. Time Will Tell ( END )

    "Kenapa ayah kamu ingin bertemu dengan kamu ?" tanya Ariel ke suaminya."Aku tidak tahu. Bisa jadi minta pengampunan, minta maaf meskipun menurut aku kecil kemungkinannya, atau minta keringanan hukuman. Apapun ceritanya, aku masih tetap tidak memaafkan dengan apa yang dia lakukan pada ibuku ! Dia begitu teganya !" amuk Drago.Ariel menoleh ke arah Bahar. "Apa paman Bahar mendapatkan informasi atau apapun kenapa Hasan Ishaaq ingin bertemu dengan suamiku?""Tidak tuan putri. Aku tidak mendapatkan apapun mengapa tuan Hasan ingin bertemu dengan tuan pangeran," jawab Bahar."Bagaimana kalau menurut paman? Apakah suamiku harus menemui Hasan atau tidak?" tanya Ariel demi bisa mendapatkan jawaban netral dari orang lain. "Menurut hemat aku, sebaiknya tuanku pangeran tetap menemui tuan Hasan. Memang sulit dan berat tapi demi kedamaian hati dan dendam anda. Umur kita tidak ada yang tahu dan aku berharap tuanku bisa paham maksud aku ini," jawab Bahar.Drago menatap istrinya. "Apakah aku harus men

  • Perangkap Cinta Putra Mahkota    89. Membongkar

    Drago memegang tangannya yang mulai terasa senut-senut akibat tadi dirinya menghajar ayahnya dengan sekuat tenaganya apalagi dia menyimpan dendam sejak usia lima tahun hingga menjelang usianya yang menjelang kepala tiga. Pria itu menatap Ariel yang memberikan senyuman dukungan ke suaminya. Ariel tahu rasanya menyimpan dendam selama itu, mengingatkan cerita oma buyutnya, Kaia Blair O'Grady yang harus menunggu sekian lama untuk membunuh pelaku pembunuh Edward Blair dan Yuna Partomo dengan kedok kecelakaan pesawat. Memang bukan Edward dan Yuna yang diincar melainkan teman bisnis mereka. Para petugas medis kemudian menghampiri Hasan Ishaaq untuk memberikan perawatan sementara seorang dokter kepresidenan mengambil darah Drago dari bekas lukanya guna dicek DNA nya dengan DNA Hasan Ishaaq. Hilmah yang terserang shock melihat suaminya terkapar, menatap penuh kebencian ke arah Drago. Ariel yang berjalan mendekati suaminya, melihat Hilmah hendak menyerang Drago. Putri Raja Yordania yang sudah

  • Perangkap Cinta Putra Mahkota    88. Drago Menghajar Hasan

    Hasan menatap tidak percaya saat mendengar ucapan Drago bahwa dia hendak menghukum dirinya seperti saat dulu dia membuat istri pertamanya tewas mengenaskan dengan tubuh terbakar bersama anjing kesayangannya. Hasan melihat mata penuh kebencian dari Drago dan sekarang putranya itu menjadi menantu penguasa Yordania. Betapa nasib itu sangat membuat seseorang menjadi berubah situasinya."Apakah dia itu ayahmu?" bisik Ariel ke Drago yang mengangguk. "Pantas kamu hajar, sayang."Drago tersenyum smirk mendengar kompor istrinya yang keluar jiwa bar-barnya. "Akan ada waktunya, sayang. Akan ada waktunya."Sidang pun dibuka sementara Hilmah menoleh saat Hasan mengatakan bahwa putra satu-satunya berada di ruang sidang. Entah karma atau bagaimana, Hasan tidak bisa mendapatkan keturunan dari empat istrinya yang lain. Banyak yang menganggap itu sebagai hukuman pria yang menyia-nyiakan istri pertamanya dan ada juga menganggap karma sebagai orang tidak tahu diri yang diangkat sebagai penguasa Yaman tap

  • Perangkap Cinta Putra Mahkota    87. Ke Yaman

    Ariel masuk kedalam kamarnya dengan waajh lelah dan mulai membuka pakaiannya sementara Drago pun menyusul masuk dan mengunci pintu kamarnya. Dia melihat istrinya merasa kesulitan melepaskan pakaiannya yang memang kancing belakang. Tadi Ariel meminta tolong padanya dan sekarang Drago berjalan mendekati istrinya."Need help?" goda Drago."Menurutmu bagaimana?" balas Ariel sambil menatap suaminya dari kaca besar yang ada di kamarnya."Sini, aku bantu membuka gaunmu. Lagipula, siapa sih yang merancang baju model begini? Bikin repot, tahu nggak?" omel Drago sambil melepaskan kancing-kancing di belakang gaun Ariel."Opaku, Alessandro Moretti," jawab Ariel santai. "Itu desain dibuat beliau sebelum meninggal dan diteruskan Opa Asher."Drago lupa kalau Ariel memiliki keluarga di dunia fashion. Rumah mode Morr dan Burberry adalah keluarga Ariel jadi tidak heran jika istrinya selalu memesan gaun atau pakaian terbaru dari dua rumah mode itu selain rumah mode lainnya. Ariel juga tidak alergi memak

  • Perangkap Cinta Putra Mahkota    86. Masalah Sponsor

    Drago rasanya ingin mencium bibir Ariel panas setelah mengatakan bahwa istrinya mulai belajar mencintai dirinya. Sungguh, Drago tidak yakin Ariel akan membela suaminya di depan keluarganya karena wanita itu selalu membicarakan soal perpisahan. Drago tersenyum dalam hati namun sesaat dia tampak berpikir. Apakah Ariel bilang seperti itu karena kasihan padaku yang sudah diterpa kejadian bertubi-tubi? Bukan cinta yang dia rasakan tapi kasihan? Aku tidak butuh dikasihani, sayang ! - batin Drago. "Apa rencana Abi dan Arbad?" tanya Ariel membuat lamunan Drago terganggu. "Kami? Menunggu Maher Assegaf maju menangkap Hasan Ishaaq. Bukan kapasitas kami dan Drago karena semua bukti biarpun itu kopiannya sudah kita berikan. Kita lihat saja dan yang jelas, aku yakin Drago pasti ingin melihat wajah ayahnya yang ditangkap bukan? Jika Maher tidak mampu, berarti kita tahu kwalitasnya seperti apa," jawab Haidar dingin. Ariel menoleh ke Drago. "Kita akan kembali ke Yaman jika paman kamu tidak bisa me

  • Perangkap Cinta Putra Mahkota    85. Keputusan Drago

    Arbad dan Leon menoleh ke arah Drago yang tampak serius. Kedua saudara lelaki Ariel itu merasa bingung karena Drago tidak memiliki akses ke bank Swiss manapun. Bahkan keluarga Pratomo yang generasi kesembilan tidak semuanya memiliki previlige untuk mengautorisasi rekening siapapun tanpa ada surat keterangan dari tetua baik generasi ketujuh yang masih hidup atau generasi ke delapan. "Ariel tidak memiliki akses ke bank Swiss manapun, Drago. Bagaimana bisa kamu mendapatkan banyak informasi?" tanya Arbad bingung."Ariel meminta tolong pada opanya, Jayde Neville," jawab Drago sambil terus menatap dingin ke Maher.Haidar tersenyum smirk. "Jika Oom Jayde Neville sudah ikut campur, makanya bisa keluar semua datanya. Sekarang, presiden Maher, bisa dijelaskan? Anda tahu sendiri kan siapa Jayde Neville. Dia adalah akuntan yang diakui dunia dan pemilik biro akuntan independen yang dipakai oleh banyak perusahaan dan negara karena tidak bisa disuap oleh apapun dan siapapun."Maher memucat saat Dra

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status