Share

Cicilan Malam Pertama

Duagh, sruk!

“Kurang ajar, kamu!”

Kepalan tangan Panji dengan kilat menyasar rahang preman tersebut hingga terhuyung menimpa tubuh mungil Selma. Belum puas sampai di sana, pria itu langsung menarik kaos si preman dan kembali melayangkan sejumlah pukulan. Tidak sendiri, Dafa pun turut membantu. Dua lawan lima, tetapi kubu yang lebih sedikit tidak seperti kekurangan tenaga.

Buagh! Dugh! Brak!

Selma menyeret kakinya ke tepi jalan, celingukan seraya berharap ada seseorang yang bisa membantu di sana. “Save him, please ….”

Bibir Selma melepas permohonan begitu saja, air matanya kian menganak sungai tanpa suara. Gadis itu terduduk lemas beralaskan aspal, menyaksikan pergulatan hebat di depan matanya. Sebrutal apa pun kelakuannya, itu hanya sebatas perangai dan kata-kata. Ingatannya melayang dan menyesali tangan yang lancang menonjok Randi tadi. Ia berusaha menutup mata dan telinga agar bunyi dan aksi kasar yang dilakukan Panji tidak semakin menekan batinnya.

“Please, siapa pun, tolongin mere
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status