Short
Antara Cintanya dan Hartaku

Antara Cintanya dan Hartaku

By:  JyotiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
11Chapters
3.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Dalam perjalanan ke bank untuk menyetor uang, aku tidak sengaja menemukan sebuah postingan: [Pernahkah Anda melakukan sesuatu yang sulit diungkapkan tanpa diketahui pasangan Anda?] Di bawah postingan, seorang netizen berkomentar : [Aku diam-diam mendaftarkan pernikahanku dengan cinta pertamaku, tapi pacarku masih menyetor uang ke rekening bersama kami. Dia benar-benar bodoh. Dia kira aku benar-benar ingin menabung untuk membeli rumah dan menikahinya.] [Sudah ada 1,3 miliyar di dalam rekening, ketika dia sudah menabung sampai 1,6 miliyar, aku akan diam-diam menariknya!] Aku melihat komentar itu banyak disukai, lalu melihat saldo rekeningku. Tidak lebih, tidak kurang, pas 1,3 miliyar. Ternyata pacarku dan cinta pertamanya telah mendaftarkan pernikahan mereka!

View More

Chapter 1

Bab 1

Ketika aku menyadari hal ini, reaksiku pertama kali adalah penyangkalan.

Aku dan Candra sudah menjalin hubungan selama hampir tiga tahun, dan hubungan kami selalu stabil.

Belum lama ini, kami bahkan sudah bertemu dengan orang tua masing-masing.

Tetapi, kenapa dia menjadi seperti orang asing dan sangat perhitungan saat di sosial media?

Ketika pulang, hati dan pikiranku dipenuhi dengan banyak keraguan. Aku ingin mencari kesempatan untuk membicarakan hal ini padanya.

Tanpa diduga, sebelum meletakkan tasku, Candra langsung bergegas menghampiri.

"Sayang, aku sudah menyetor dua puluh juta ke tabungan bersama kita. Bulan ini kamu mau menabung berapa banyak?”

"Karena gajimu lebih banyak, jadi seharusnya kamu bisa menabung lebih banyak, kan?"

Candra melambaikan telepon genggamnya dan menatapku lekat menunggu jawaban.

Tanganku tanpa sadar merogoh tas dan menyentuh amplop tebal di dalamnya.

Hari ini sebenarnya bonus akhir bulan sudah cair. Karena aku sudah berhasil mendapatkan klien besar, bos memberiku bonus sebesar enam puluh juta.

Awalnya aku ingin menyetorkan semuanya untuk tabungan, sehingga total tabungan kami menjadi satu miliar empat ratus juta.

Namun dalam perjalanan ke bank, aku tidak sengaja melihat postingan itu.

Seketika, semua perasaan bahagia dan antusias itu hilang.

Aku tidak percaya jika ada begitu banyak kebetulan di dunia ini dan juga tidak percaya pada sifat manusia.

Begitu benih keraguan muncul di hati, dia akan mengakar dan tumbuh dengan tak terkendali.

Aku menarik napas dalam dan memaksa air mataku keluar.

"Sayang, kinerjaku bulan ini tidak terlalu baik jadi aku tidak dapat bonus bulan ini.”

"Mama sakit kemarin, jadi aku baru saja mengirim dua belas juta padanya."

Pada saat berbicara, aku memperhatikan ekspresi Candra dengan saksama.

Sudut bibirnya perlahan turun dan matanya yang gelap menatapku dari atas sampai ke bawah.

"Dulu kamu selalu menabung empat puluh sampai enam puluh juta setiap bulan. Apa kamu tidak akan menabung bulan ini?"

Suara Candra terdengar dingin.

"Kalau kamu tidak ikut menabung dan hanya mengandalkan gajiku saja, kapan kita akan bisa membeli rumah dan menikah?"

Ketika mendengar kata pernikahan, aku tidak dapat lagi mengendalikan emosi.

Aku ingin mengajaknya langsung ke Kantor Catatan Sipil untuk memeriksa status perkawinannya.

Aku menatapnya dingin lalu berjalan masuk ke kamar tidur sambil membawa tasku.

"Apa kalau tidak ada aku, kamu tidak akan beli rumah dan menikah?”

"Candra Susanto, jangan selalu menggunakan alasan ini untuk memaksaku. Sudah kubilang, pokoknya bulan ini aku tidak ada uang!"

Mendengar kalimatku yang tajam, wajah Candra berubah menjadi pucat.

Namun dia bisa langsung mengendalikan dirinya dan mengikutiku ke kamar.

"Lian Juwita, aku bekerja keras untuk menabung selama dua tahun ini, itu semua agar bisa menikahimu.”

"Kenapa sekarang kamu bicara seolah-olah pernikahan ini hanya urusanku sendiri? Apa kamu tidak memiliki tanggung jawab?"

Semakin banyak lelaki itu berbicara, semakin besar rasa bersalahnya. Dia tampak terlihat kikuk.

Aku mendengus dingin lalu duduk di depan meja komputer.

"Walaupun tanpa aku, kamu masih bisa menikah, ya kan?"

Aku tahu betul bahwa jika aku bertanya secara terus terang dan langsung padanya, Candra pasti tidak akan mengakuinya.

Dia bahkan mungkin akan membalikkan keadaan dan menuduhku sudah curiga padanya.

Aku harus menemukan cara untuk membuatnya mengaku.

Melihatku tetap bergeming, Candra mendekat dan menarik lenganku.

"Gajimu setiap bulan kan lebih dari empat puluh juta. Walaupun kamu mengirim dua belas juta untuk ibumu, masih tetap ada sisanya.”
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
11 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status