Share

Keberanian

Aku tidak menyangka apa yang aku lihat, ternyata hanya udara kosong. Di belakangku memang tidak ada siapapun, lalu dimana Ara tadi? Bukankah tadi jelas dia mengikutiku di belakang?Tapi mengapa dia tidak terlihat saat ini?

Akupun langsung berlari kembali ke kamar Nenek, aku hanya takut dia benar-benar menghilang sat ini. Sesampainya di kamar, perasaan lega membuat perasaanku tidak menentu. Ternyata Ara masih duduk di atas kasur, hari ini aku merasa senam jantung berkali-kali karena takut dia menghilang. Tapi aku juga diselimuti rasa lega dan bahagia berkali-kali pula saat melihat dia tetap bersamaku.

"Ara, kenapa kamu tidak ikut keluar? Aku kira tadi kamu mengikutiku dari belakang."

"Maaf, Deffa. Aku masih takut menemui mereka."

"Bukannya biasanya kamu bisa bersikap garang? Waktu pertama kali kita bertemu, aku sampai merasa takut dengan ancamanmu."

"Kamu benar, Deffa. Biasanya aku tidak penakut seperti ini, entah kenapa aku bisa sekhawatir dan setakut ini."

Mungkin kekhawatirannya itu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status