Share

Bab 35: Teman Satu Selimut

“Jadi, sampai kapan aku harus nunggu jawaban? Atau kamu nggak suka gelang ini?”

“Eh, bukan gitu, Mas.” Lintang menghela napas. “Sa-saya belum pernah dapat hadiah semewah ini.”

“Jadi?” Salah satu alis Satya terangkat.

“Saya suka.” Bibir Satya membentuk bulan sabit.

Satya menggeleng. “Mana tanganmu?”

Gugup, Lintang menyodorkan tangan lalu membiarkan Satya memakaikan gelang itu di pergelangan tangannya. “Gelang ini sebagai tanda mulai saat ini kita jadi konco mesra.”

Lintang menjawab ucapan Satya dengan anggukan dan ucapan terima kasih. Tepat jam sembilan malam mereka meninggalkan Bogey’s Teras diiringi embusan angin mulai menyelusupkan hawa dingin.

Rasa lelah karena beberapa hari lembur hingga dini hari membuat Lintang tidur cepat. Usai salat Isya ia sudah terbang ke alam mimpi tanpa memedulikan sang suami yang masih terjaga.

Satya membaringkan tubuh di samping Lintang. Ditatapnya lekat wajah istrinya yang terlihat damai. Lalu, hawa panas tiba-tiba menjalari tubuh, membangkitkan ses
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (7)
goodnovel comment avatar
Amah Yuliana
salam manis dari Riau
goodnovel comment avatar
Amah Yuliana
mantap............
goodnovel comment avatar
Imas Siti
bagus cerita nya...ini baru utk hiburan, asli nya aku ga. suka kalau cerita ada byk tokoh yg jahat nya heheh..
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status