Share

24. Hanya Berdua

"Alhamdulillah kenyang. Sekalinya membahagiakan pasangan kita itu, membutuhkan banyak energi, ya," ucap Ryan sembari mengerlingkan sebelah mata ke arah Rani yang duduk berseberangan dengannya.

Rani mencebik menanggapi gurauan suaminya itu. Kalau boleh jujur, badannya serasa rebuk sekarang ini. Sepulang dari jamaah Ashar, Ryan kembali mengajaknya bercinta di kamarnya lantai atas.

"Ini amunisi untuk malam pertama kita nanti, Sayang," ucap Ryan enteng.

Saat ini keduanya sedang menikmati puding. Setelah sebelumnya menyelesaikan makan malam dengan lauk dan sayur yang disiapkan Rani siang tadi.

"Hah, lagi?"

"Tentu."

Rani hanya mampu memutar bola matanya. Lantas ia berdiri menaruh bekas makan malam mereka di wastafel.

"Yang dilakukan malam pertama kayak tadi, 'kan?" Tanya Rani lagi dengan kedua tangan terampil menyabun piring dan gelas.

Ryan tidak dapat menahan tawanya, mendengar pertanyaan istrinya. "Lha iya, tapi sebentar malam dandan cantik memakai lingerie. Pakai yang warna maron, ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status