Share

Dalam Ancaman

last update Last Updated: 2025-04-22 01:49:57

“Aaaaaa,sakittt cukupppp...! “

Mawar mulai mengerang kesakitan saat itu, seolah kepalanya benar-benar berdenyut hebat, kepalanya pusing dan matanya benar-benar berbayang.

Dalam posisi tidur di atas kasur empuk, Mawar yang masih dapat melihat  jelas tapi kabur. Dia melihat laki-laki itu mengambil sesuatu. Sebuah tas besar,ya  tas yang memang sudah disiapkan selalu oleh laki-laki bernama Tuan Alexander itu. Tentu saja Mawar sedikit  banyak tahu apa isi dalam  tas hitam berukuran cukup besar itu, beberapa alat yang memang sudah disiapkan untuk melakukan dan melayani fantasi liar sang tamunya.

“Ku mohon tuaaaaan,”

“Ja- jangaaaan, jangan laaaagi....”

Mawar berujar dan memohon , dia begitu trauma dengan benda-benda yang  seolah memiliki rasa sakit yang berbeda.

“Hahahahaaaa....

“Apa kau bilang, jangaaaaan...?

“Kau pikir dirimu siapa, HA!”

Ujar laki-laki itu yang mulai mengeluarkan satu persatu benda yang ada dalam tas berukuran besar itu, lalu mulai memperlihatkan pada Mawar.

“Ini akan sedikit  menyakitkan untukmu!”

“Aku benar-benar puas setelah kau merasakan kesakitan!

Tubuh Mawar gemetar dalam hilang keseimbangan.

Saat itu Mawar mencoba berdiri namun tak bisa, minuman itu telah benar-benar memberikan efek buruk bagi anggota tubuhnya. Setiap hendak bangun dan melangkah, tangan gagah dan kasar itu kembali menarik bahkan mendorongnya ke atas tempat tidur  kembali dengan kasar.

“Kau Ingin menolaknya, HA?”

“Tidak Bisa!”

“Kau tahu?  Aku sudah membayar mahal kaaaauu...!”

Dia berteriak kasar.

Mawar sudah datang ke tempat ini dan sekarang hanya dianggap sebagai seorang budak nafsu yang  harus menuruti apa yang laki-laki itu inginkan. Terlihat,  laki-laki kasar itu mulai memegang sebuah benda panjang.  Benda yang menyerupai sebuah pecut, benda yang pernah membuat tubuh Mawar  sang perempuan malang itu dulunya membiru dan membekas.

“Plassssshhh...

Laki-laki itu mulai berdiri dan mengayunkan benda itu tepat di hadapan  Mawar.

“Plassssshhhh.....

“Hahahahaa....”

Spontan dan tanpa bas-basi  lagi, benda itu mulai menghujami tubuh Mawar yang spontan berteriak kesakitan.

“Awwww,

“Aampunnnnnn tuaaaan, ampunnnnnn....”

Mawar merasakan punggungnya  terasa panas.

Benda  itu benar-benar tidak memberikan Mawar kesempatan, Mawar yang seharusnya mendapatkan perlakuan lembut dari sebuah percintaan, malah sebaliknya. Dia harus menerima beberapa pukulan yang benar-benar  keras dan tanpa ampun. Sesekali  terlihat pria itu tertawa dengan begitu puasnya, kemudian mulai memeluk Mawar dan perlahan mulai mencumbu. Balutan pakaian Mawar  mulai tersikap. Mawar mencoba untuk bertahan dalam kesakitan luar biasa, mencoba melawan tetap saja tenaganya kalah.

Benar-benar fantasi liar laki-laki itu di luar batas. Mawar benar-benar dibuat bak budak yang kini mengerang kesakitan. Dia mendorong tubuh Mawar setelah puas mencumbu, ada sebuah perintah yang keluar dari mulut laki-laki kasar itu.

“Menari!

“Menarilah di hadapanku, menaaaaari....!”

“Hahahhahaa....”

Kata dan kalimat itu benar-benar tidak asing di telingan Mawar.

Sebuah resiko dan perjuangan yang Mawar jalani memang harus dia terima, setelah memutuskan untuk bertemu dan melayani tamu kasar  ini yang sekarang benar-benar membuatnya begitu tersiksa, dia kasar dan tempramental.

Mawar mencoba untuk memenuhi keinginan laki-laki itu, dia mencoba berdiri  di lantai dengan linglung dan menatap sang laki-laki, yang kini berdiri tegap di hadapannya, sembari tangan kanannya tak lepas memegang alat itu. Mawar lemas,  dia hanya bisa duduk tanpa dapat berdiri kini, berusaha melakukan apa yang diperintahkan. Dia mulai meliukkan tubuhnya, derai air mata mulai membasahi wajah cantik Mawar.

“Hahahahhaa, teruusss.!”

“Yaaaa, Lakukan terus, sampai aku memerintahmu untuk berhenti melakukan hal ini....”

“Hahahhaaaa....

Hinaan bahkan cacian terus dikatakan bahkan keluar dari mulutnya yang benar-benar berbau dan kotor. Mawar terpaksa melakukan ini semua demi menyambung  hidupnya, dalam kekangan dan keterpaksaan Mawar tak dapat menolak.  Sesekali Mawar  menahan rasa sakit akibat pukulan benda itu, dia mencoba berdiri  dan menahan kesakitan saat cambuk itu kembali mendera tubuhnya secara bertubi-tubi dan tanpa henti.

Tidak ada yang bisa menolong Mawar, dia tetap berusaha untuk menjaga kesadarannya yang sebagian sudah tak berdaya. Sang laki-laki yang memiliki kuasa, benar-benar bak raksasa bengis itu terus memerintahnya untuk melakukan hal berulang-ulang.

Mawar  sudah tak sanggup lagi sebenarnya, apalagi didera   beberapa pukulan dan siksaan yang benar-benar menyakitkan.

“awwww sakitttt,

“Aampunnnnn....”

Mawar berteriak mencoba bangkit.

 Percintaan dan nafsu yang tidak ada kelembutan sama sekali yang dia dapatkan, malah semakin lama dirinya semakin leluasa disiksa bagai hewan. Belum puas sampai disitu saja, tubuh Mawar benar-benar  membiru, belum lagi beberapa pukulan bertubi-tubi Mawar  dapatkan, setiap saat kembali  bercumbu bersama sang laki-laki tak memiliki hati nurani itu.

“Cukuuuup,”

“Am-aampunnnnn....

Mawar mencoba bangkit dengan sepenuh keyakinan dan mencoba berusaha berlari kini,dari sekapan sang fantasi liar yang semakin lama semakin membuat Mawar benar-benar dicekam ketakutan akan kematian.

“Mau kemana kau, HA!”

“Hahahahhaaa.....”

Mawar yang beringsut-ingsut di bawah tempat tidur itu ditarik seketika dijambak bahkan ditampar. Tiba-tiba  tangan kekar itu mencekik leher Mawar yang tersudut di beberapa tempat,  sembari dicumbu sang pria yang benar-benar menunjukkan kegilaannya di hadapan Mawar.

Mawar mulai panik, dia benar-benar tak mau mati di sini. Menurutnya, ini sudah benar-benar keterlaluan. Bagaimanapun, Mawar berpikir kali ini cukup sudah dan berusaha untuk melepaskan diri dari seorang psikopat gila dengan fantasi liarnya.

“Tolongggggg.....!!

“Tolonggggg....!!

Mawar yang kini malah sebaliknya merasa terancam, mencoba untuk berteriak di balik tirai kaca yang terbuka. Sia-sia, seolah dia sudah berteriak sekencang-kencangnya suaranya tak berarti apa-apa. Ini kamar paling atas, dimana jarak antara kamar yang satu dan yang lainnya memang saling berjauhan.

Mawar yang kini tanpa sehelai benang berlarian dalam keadaan sempoyongan.

Pria itu benar-benar bukannya semakin menyerah, dia berbalik semakin liar dan bernafsu. Mawar seketika menatap kembali pilar jendela yang terbuka,usahanya belum menyerah begitu saja, dia juga memikirkan nasib sang jabang bayinya yang masih berusia  beberapa bulan itu. Mawar mencoba memegangi perutnya agar tak mendapatkan pukulan,untung saja pria itu tak tahu jika Mawar memang tengah hamil.

“Ku mohoooon tuan,”

“Ku-ku mohon tuaaan,”

“Le-lepaaaaskan, lepaskan akuuu,,,”

“Aku hanya ingin pulang tuan,”

“Ku-ku mohonnnn...”

Mawar bersimpuh di hadapan laki-laki itu, namun tetap saja dia tak ingin melepaskan Mawar begitu saja.

 Entah mengapa Mawar kini seolah pasrah pada apa yang akan  terjadi. Dia hanya memikirkan nasibnya yang kini ada pada sebuah ancaman besar yang benar-benar harus berhadapan dengan seorang manusia berhati kejam seperti laki-laki itu.

“Apa, lepaskan......? Hahahahhaa, kau gila!

“Mana mungkin aku melepaskan mangsa ku, kemari kauuuu......!!”

Sembari terus mengintai dan mengepung Mawar, pria yang memang benar-benar sudah kerasukan setan itu terus mengancam Mawar. Dia  tak akan membiarkan Mawar yang melakukan perlawanan itu luput dari berbagai macam penyiksaan yang dia berikan.

“A-aku?

“A-aku hanya ingin pulang tuaaan...”

Mawar kembali memelas pada laki-laki itu.

Laki-laki itu terlihat marah. Dia tak perduli Mawar sudah babak belur dan hampir mati.

“Aaaaa, sini kauuuuu!!!

Laki-laki yang sudah dalam keadaan tak terkendali itu sempoyongan mengejar Mawar. Mawar terus mengelak dari serangan-serangan sang pria psikopat itu yang terus berusaha untuk menangkapnya.

Mawar kini terdesak.

“Berani sekali kau menghindar dariku HA!”

“Kau! kau meminta tolong pada orang-orang di luar sana, HA!

“Perempuan tak tahu diri. Mati kaaaaaau....!!!

Seketika tangan kekar itu mencekik leher Mawar.

Pandangan mata Mawar mulai gelap. Rasanya Mawar benar-benar akan mati, tangan gagah dan kuat itu terus mencekik Mawar,  menahan tubuh Mawar yang ramping agar tak berontak. Mawar sekuat tenaga melawan, dengan napasnya yang tersengal, dia berusaha seketika berpikir bagaimana caranya dapat meloloskan diri dari laki-laki itu.

Mawar ingat akan sesuatu titik kelemahan, dengan sekuat tenaga Mawar menendang bagian sensitif laki-laki itu.

“Awww,...!!

Perlawanan Mawar rupanya mendapat amarah dari laki-laki itu, dengan keadaan terhuyung-huyung sembar menahan sakit dan bangkit, kini dia mengambil sebuah benda dalam tas besarnya lagi.

Mawar terkejut bukan kepalang, ya sebuah benda tajam yang menyilaukan mata . Mawar benar-benar syok dan ketakutan, dia berpikir akan mati sekarang.

Mawar yang tersudut  menatap pergerakan, laki-laki itu. Sang pria yang   terhuyung-huyung dan tangan kanannya  telah menggenggam benda tajam . Dengan terhuyung-huyung  berlari ke arah Mawar. Mawar tahu akan bahaya dan entah tiba-tiba saja dia berdoa Saat itu juga pasrah . Mawar mengelak cepat  dan berhasil, serangan itu meleset. Sialnya,   karena memang tidak dapat mengendalikan tubuhnya disaat dia sedang dipengaruhi minuman,  separuh tubuhnya membungkuk ke luar  jendela, serangannya meleset. Pinggang batas kepala telah keluar dari sisi jendela.

“Aku, aku tak mau mati di sini...”

“A-aku, aku  tak mau maaati....”

 Mawar berpikir, dia tak mau mati konyol. Dengan cepat  tak membuang waktu lagi  dan berpikir nyawanya dalam bahaya, dari pada dia yang harus terbunuh. Mawar menatap menendang bokong laki-laki gempal itu yang sebagian tubuhnya bahkan telah keluar dari sisi jendela luar. Tanpa diduga,  tubuh laki-laki itu spontan terjatuh dari atas sana dengan ketinggian.

“Gubraaaaaaaak....

“Bamsssss.......

“Tiwtiwtiw....

Tubuh besar itu jatuh tepat di atas sebuah mobil tepat di halaman parkiran. Hal itu membuat orang-orang spontan kaget dan seketika syok berteriak melihat kejadian itu. Begitu mengerikan, darah mulai menggenang di atas bak mobil, tubuh itu  terlihat hancur , seketika pandangan mereka tertuju ke arah atas.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perempuan Tanpa Sayap   Perdebatan

    "apa yang kau lakukan di sini!"Jadi kau! Perempuan siap itu yang ingin mencoba membantunya keluar dari segala hukuman atas tindakan bejatnya!"Benar-benar mereka tersentak kaget, saat seorang perempuan dengan angkuhnya muncul di hadapan mereka. Nyonya besar datang dengan bersama seorang ketua keamanan penjaga Axel, mereka berdua memergoki Anjel bicara bersama Mawar,tahanan khusus mereka."Berani sekali kau muncul diantara pahlawan kesiangan Ha!"Siapa namamu, Axel sering kali membicarakan tentang dirimu padaku!"Seolah ingin menegaskan kembali, siapa perempuan yang kembali datang dan mengunjungi Mawar, perempuan dan tak seorang pun Nyonya besar itu harap, dapat memberikan sedikit titik terang cahaya yang akan Mawar peroleh dari orang-orang yang datang memberikan dia bantuan untuk membebaskan dirinya."Oh yaa, kenapa aku begitu lupa dengan seorang pengacara ternama seperti muuu, Anjel!Ujar Nyonya besar itu penuh dengan keegoisan dirinya. Berdiri tepat di hadapan sang Anjel yang terli

  • Perempuan Tanpa Sayap   Kisah Kelam

    "Tenanglahhh, ceritakan semuanya dan aku aka menjadi pendengar setiamuuu,""Tenang saja, tidak akan ada yang mengintimidasi mu di sini Mawar,""Aku tahu apa yang tengah kau rasakan..."Ya, Anjel yang kini baru saja tiba setelah diantarka oleh seorang petugas jaga itu mencoba untuk kembali berkomunikasi pada seorang perempuan yang tengah terduduk di atas sebuah tempat tidur kusam, di atas gundukan dalam sebuah ruangan pengap dan tentu saja kusam, ruangan untuk seorang yang diduga telah melakukan kejahatan berat."A-akuuuh....?"A-akuuuh....???Mawar yang kehilangan arah bahkan hampir putus asa itu sejenak tak menyerah, dia benar-benar terasa rapuh dengan keadaan yang kini seolah mengekang kebebasan dirinya."Hahahaha....!!!"Dia, dia tak akan pernah mau bicaraaaa!""Kebebasannya seolah telah direnggut oleh dunia yang sudah tidak adilllll....!"Tidaaak akan, tidakkkk akannn..!!!Ya, tahanan lain yang merupakan seorang teman yang dia miliki satu-satunya itu bicara dengan nada yang begit

  • Perempuan Tanpa Sayap   Empati

    Seorang perempatan cantik terlihat tengah menuju ke gerbang , dimana seorang petugas jaga tersenyumlah ramah pada pengunjungnya yang dia lihat dari jarak yang tidak cukup dekat.“Aku harus bisaaaa...”Dia melangkah lebih cepat setelah turun dari mobilnya. Kini, niat dan tekad yang seolah tak pernah lelah memperjuangkan hak seorang wanita bernama Mawar selalu melekat dalam hatinya.“Entahlah, kasus ini begitu pelik! Aku seolah memiliki kekuatan bathin dan empati, setiap melihat wajah sendunya.”Anjel yang semakin mempercepat langkahnya itu sembari berujar dalam hatinya kali ini, dia berniat dan yakin akan bisa membuat Mawar bercerita tentang semua apa yang tengah dialami wanita malang itu dalam kasus yang memang begitu pelik dia hadapi."Aku ingin menemui tahanan bernama Mawar!"Sang rekan. Keamanan kota yang sedang duduk tepat di meja tepat di dekat gerbang penerimaan tamu begitu kaget, saat mengetahui kedatangan kembali tamu yang memang tidak mereka inginkan Anjel.“kau lagi???"Maaa

  • Perempuan Tanpa Sayap   Menyusun Strategi

    "Aku sudah berpikir keras dan harus mengambil sebuah keputusan tepat untuk mengatasi masalah besar ini Axel!"Nyonya Alexandro, saat itu bicara pada Axel empat mata, mengenai tindakan apa yang harus dia lakukan pada masalah yang mereka hadapi, mengenai rasa dendam dan pembalasan atas kematian suami dan harga dirinya itu."Yaaa, aku sudah pikirkan hal ini dari semalam Axel! Dan Kau harus tahu, aku hanya ingin dia mati! Agar semua rencana dan penghalang itu musnah!""Tentu saja, akan aku bunuh pengacara itu yang mencoba untuk menghalangi jalanku, lalu perempuan siap itu, kemudian semua selesai!"Mudah bukannnn..????"Ya, Nyonya Alexandro menatap wajah Axel yang hanya bisa tertunduk di sana, dia benar-benar tersentak kaget dengan apa yang telah keluar dari mulut sang Nyonya besar serta wanita paling kaya raya dan punya posisi penting itu."Maksud Nyonyaaaa....? Nyonya akan membunuhnya kemudian semua akan selesai???"Ini Gilaaa!"Apa tidak ada cara lain selain melakukan hal ini???""B

  • Perempuan Tanpa Sayap   Meratapi Nasib

    “Aku takuttt, aku takut jika orang-orang itu akan mengambil calon bayi ini nantinyaaa....”“Aku benar-benar takuttttt....” Mawar yang saat itu kembali kedalam sel tahanan, tempat dimana dia memang menjalani masa-masa hukuman akibat perbuatannnya di masa lalu, berpikir sebuah hal yang sangat mengkhawatirkan untuknya dan juga calon bayi yang ada dalam perutnya itu. “Di, diaaaa, merekaaaa...??“Yaaa, mereka mungkin saja akan mengambil dan membawa bayimu Mawarrrr, mereka akan mengambilnyaaaaa.“Kau, kau harus waspadaaaaa.....!!Teriak perempuan paruh baya itu yang terkadang memiliki pikiran yang sedikit mengalami depresi dengan masalah hidupnya sendiri. Ya, sang sahabat yang satu-satunya Mawar miliki, berbeda dengan kebanyakan para tahanan lain, tapi anehnya setiap kata-kata dan kalimatnya terkadang terbukti akan kebenarannya.“Tidaaak, tidaaaaakkkkk..!“A-aku, aku tak akan membiarkannnyaaaa....!”Mawar, dia benar-benar tak habis pikir tentang semua yang kini terjadi, dimana dia yang m

  • Perempuan Tanpa Sayap   Memantau

    “Benarkahhhh, dia sedang berbadan dua....?”Saat itu, sang penjaga para tahanan bernama Axel itu setengah tak percaya dengan apa yang dia dengar dari sang Dokter, yang telah memeriksa keadaan Mawar. Ya, dari pendengarannya yang masih begitu baik, dia mendengar sendiri apa yang Dokter itu katakan padanya baru saja.“Yaaa, perempuan bernama Mawar itu sedang berbadan dua,”“Dia, benar-benar harus berjuang untuk menyelamatkan janin dalam kandungannya yang baru saja berumur beberapa bulan itu Axel. Aku sudah memeriksanya, dan yuppp... seperti apa yang aku katakan sebelumnyaaa..”Dokter itu sekali lagi menjelaskan denganm ketidak percayaan sang Axel, yang memang sangat tidak menduga hal ini akan dialami oleh tahanan mereka bernama Mawar itu.“Ahhh aku benar-benar tidak menduga sebelumnya.....!!“Aku pikir ini tidak akan terjadi padanya.”Axel menjelaskan hal yang saat sebelumnya sudah dia pikirkan bahwa tidak ada keanehan yang sama sekali terjadi pada Mawar, namun Axel sudah salah besar den

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status