Share

Panik

last update Last Updated: 2025-04-22 02:05:45

“Apa yang aku lakukan!

“Apa yang sudah aku lakukan......?”

“A-aku, aku sudah membunuhnya!

“A-aku, aku seorang  pembunuh....”

Mawar tersudut di ujung sana, dia ketakutan mulai menyelimuti hatinya. Perempuan itu benar-benar syok dan tak mengira, laki-laki yang saat itu ingin mencelakai dirinya kini malah sebaliknya terkena sial akibat ulahnya sendiri. Ya, tubuh sang pria bernama Tuan Alexander itu benar-benar  terhempas jatuh ke bawah sana dari ketinggian.

“Ba-bagaimana ini, bagaimana ini....?”

“Aku, Aku tidak mau dipenjara, Aku tidak mauuuuu....!”

“Tidaaaaak...!”

“Tidaaaak!”

Mawar diam di dalam sana, dia benar-benar tak mampu berbicara lagi dan syok berat, tak mengira hal seburuk ini begitu terjadi sangat cepat, dia lakukan ini semua hanya untuk menyelamatkan nyawanya.

Terlihat Mawar kini begitu kusut , perempuan itu masih meringkuk tepat di bawah jendela kamar hotel  yang masih terbuka dan menganga. Mawar sesekali  melihat ke arah bawah sana, orang-orang pun sudah ramai berkumpul. Terdengar juga dari arah bawah, samar-samar suara sirene mobil  para keamanan kota seolah  memperingatkan akan Mawar yang tengah panik, sirene itu benar-benar memekakkan telinganya. Dia menutup kupingnya seolah tak ingin mendengar suara-suara bising itu.

“Tidak! Orang-orang di bawah sana benar-benar sudah ramai!”

“Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku katakan pada orang-orang itu...?”

Mawar berujar berulang-ulang, menyesali akan apa yang sudah terjadi. Mawar yang seolah salah besar mengambi keputusannya hari itu, menerima tawaran sang pria psikopat yang benar-benar memiliki kelainan akan sebuah fantasi percintaan yang liar, laki-laki itu hampir saja merenggut nyawanya malam itu.

Perasaan cemas dan takut akan kekhawatirannya  kini bertambah besar.

Mawar kembali mengintip di balik jendela itu,  dia melihat ke arah bawah sana. Deretan beberapa kendaraan mobil keamaman dengan sorot-sorot lampu tajam, orang-orang telah ramai. Seketika tempat itu benar-benar ramai didesaki beberapa orang yang ingin mengetahui apa yang terjadi dan siapa sebenarnya yang menjadi dalang di balik tewasnya sang laki-laki  yang kini tengah masih menjadi sebuah misteri.

“Aku tidak sengaja!

“Aku tidak sengaja melakukannya, aku tidak  berniat membunuhnya!”

Mawar yang begitu syok dan trauma dengan kejadian itu benar-benar tak beranjak dari sana, dirinya benar-benar begitu kebingungan dan syok. Keadaan Mawar benar-benar seperti orangt linglung, pakaiannya kusut ,  bibir dan wajahnya lebam, akibat beberap pukulan penyiksaan yang dilakukan sang pria psikopat yang kini tewas di bawah sana.

Para keamanan kota di bawah sana memerintah orang-orang untuk menyingkir dari lokasi matinya seorang pria secara misterius itu.

“Minggir, minggirrrr...!!!

“Kami mohon minggir dan  menyingkirlah semuaaaa....!”

Orang orang yang mula ramai berdatangan itu mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi  di  sana. Beberapa dari mereka mulai berpendapat dan berspekulasi tentang apa yang tengah mereka lihat tentang laki-laki itu.

“Laki-laki itu bunuh diri...???”

Teriak salah seorang dari mereka yang memang tak tahu apa-apa, sebagian lagi masih menatap ke atas sana, dimana Mawar masih berada di sebuah kamar hotel.

 Beberapa orang  menghubungkan hal ini dengan sebuah kecelakaan, beberapa orang lagi menghubungkan ini dengan sebuah pembunuhan  yang begitu kejam.

“Tragis sekali,”

“Tubuhnya benar-benar remuk dan hancur,”

“Korban benar-benar jatuh dari ketinggian.”

Tim yang terdiri dari beberapa orang keamanan kota saat itu tengah menyimpulkan. Mereka terlihat sibuk mengevakuasi mayat korban yang berada di atas sebuah kap mobil,  mereka bicara dan menyelidiki mayat itu untuk diselidiki lebih lanjut, mengungkapkan siapa orang itu dan apa motif di balik ini semua.

“Ada seseorang di atas sanaaaaaaaa....!!!

Teriak beberapa orang yang memang sebelumnya melihat samar-samar dari jarak ketinggian, seseorang yang tetap bersembunyi di balik tirai jendela yang kini tertutup rapat.

Para keamanan  mulai  mendongak ke atas bangunan, tepat dimana laki-laki itu jatuh. Benar saja mereka melihat tepat dimana orang-orang menunjuk pada sebuah kamar hotel yang  tirai dan jendela  terbuka.

“Apa kalian sudah mengepung lantai itu dan menanyakan beberapa pihak hotel siapa yang mendiami kamar itu....?”

Tanya sang komandan keamanan yang sebelumnya menerjunkan beberapa personil untuk segera menyergap dan memeriksa ruangan yang dianggap tempat korban dan pelaku tinggal dan bermalam.

“Kami sudah menanyakan pada pihak resepsionist dan pihak pengelola. Mereka menjelaskan kamar satu kosong lima dihuni oleh seseorang pria kaya raya dan pengusaha bernama Tuan Alexander, tapi seseorang datang di sana, ya  seorang perempuan,”

“Anehnya, kamar dan ruangan itu masih terkunci di dalam sana!”

Sang komandan keamanan kota sejenak mengernyitkan keningnya, berpikir ini sebuah hal yang memang tidak biasa. Mana mungkin seorang perempuan bisa melakukan hal ini sedangkan mereka dikenal sebagai kaum yang lemah.

“Seorang perempuan???”

Tanya mereka begitu penasaran.

“Berarti, laki-laki ini  mengalami beberapa peristiwa di atas sana sebelum  tubuhnya terhempas jatuh ke bawah sini,”

Ya, muncul beberapa spekulasi setelah menganalisa apa yang tengah terjadi di atas sana, beberapa  orang keamanan kota yang  sudah digerakkan untuk mengintai dari depan kamar satu kosong lima, dimana masih terdapat seseorang yang menurut mereka,  adalah otak utama atas jatuhnya laki-laki itu.

“Sepertinya , dia yang melakukannya.”

Beberapa laporan segera disampaikan pada sang komandan mereka  yang kini masih berada di bawah dan sesekali  lagi mendongak ke arah atas sana. Terlihat jelas di matanya, meskipun bangunan itu begitu tinggi, ada titik aneh yang muncul sesekali dari balik tirai jendela, sepertinya bayangan seseorang yang masih tetap ennggan beranjak dari kamar itu.

“Dia bernama Mawar ketua, “

“Ya,seorang perempuan penjual jasa yang memang sering datang untuk menemui pelangganya,”

“Mungkin, pria yang telah tewas mengenaskan ini merupakan salah satu pelanggan yang kerap menggunakan jasanya.”

Sang anak buah itu kembali mencoba untuk meganalisa apa yang sebenarnya terjadi.

“Ambil pengeras suara,”

“Cepat! segera cepaaaat..!”

Mawar yang berada di atas sana sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, jika dia memilih keluar dari kamar itu, Mawar kini semakin begitu ketakutan.

“Tidak!

“A-aku tidak ingin dipenjara! Aku tidak ingin masuk penjara!

“Aku bersumpah, aku tidak berniat melakukannya, aku bersumpaaaaah...!”

Mawar, berulang kali  mengucapkan kata-kata dan kalimat yang sama, seolah ingin menjelaskan pada orang-orang di bawah sana bahwa kejadian ini tidak seperti apa yang orang-orang lihat sebelumnya.

“Aku, aku hanya mencoba  membela diriku!”

“A- aku benar-benar berada dalam sebuah ancaman,”

“A- aku bukan pembunuh!

“A-aku bukan pembunuh seperti apa yang orang-orang lihat,percayalahhh..”

Mawar berujar kembali.

Di bawah sana, seorang petugas keamanan sudah membawa pengeras suara yang diminta sang ketua  mereka, dimana mereka akan memberi mencoba untuk melakukan peringatan pada sang perempuan yang mereka anggap adalah dalang dari semua kejadian peristiwa mengenaskan sekaligus mengerikan itu.

“Nona????

“Apa kau dengar? Kami tahu kau di atas sana!”

“Nona, kau mendengarkuuuuu....? “

“Nona Menyerah saja, Nonaaaaa...?”

Peringatan coba mereka berikan pada Mawar dari bawah sana menggunakan sebuah pengeras suara yang begitu sangat nyaring.

“Ti-tidak, tidaaaaak!

“Me-mereka menganggap aku yang melakukannya?”

“Aku mohon selamatkan aku dari semua ini, aku mohonnnn...”

Mawar  begitu syok.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perempuan Tanpa Sayap   Mengungkap Misteri

    Seorang perempuan muda itu tengah duduk di sofa, menarik napas panjang. Tangannya menggapai sebuah surat kabar petang yang telah diletakkan di atas meja oleh pembantunya. Ya, dia adalah Anjel, gadis belia berusia tiga puluh tahunan itu sudah beberapa tahun ini menekuni profesi sebagai seorang pengacara, menangani beberapa klien yang sering meminta bantuannya.Tidak semua dia terima, ini karena memang panggilan hati dan nuraninya. Anjel, dia lebih berjiwa sosial tinggi dan kerap menangani beberapa kasus sosial itu sudah banyak membela orang-orang tertindas terutama para perempuan yang mengalami ketidak adilan dalam hidupnya.“Apa ini?”Anjel sejenak menatap kabar di koran itu, membaca dan membuka lembaran surat kabar itu, satu persatu hingga dia tertarik dengan satu berita yang dia dapatkan di halaman berikutnya. Berita itu membuat dia sejenak tertegun,kini matanya tertuju pada kabar itu.“Seorang tahanan mengalami ...”Seorang perempuan bernama Anjel itu kaget setelah membaca berita

  • Perempuan Tanpa Sayap   Penindasan

    Sebuah kejadian yang memang tidak pernah diduga saat Mawar dan Hilda mengikuti kemauan perempuan itu yang memang sengaja telah menjebak dirinya ke dalam sebuah perangkap berbahaya.“Hey, akhirny kau datang juga!Dengan ketus, sosok tinggi besar dan berwajah sangar itu menghampiri Mawar dan Hilda yang memang hanya berdua di sana. Mereka tak mengetahuinya, jika beberapa orang lagi selain Esmeralda, beberapa orang rekan tepatnya para anak buah dari perempuan berhati jahat itu sudah bersiap untuk menyerang mereka.“Apa yang kau inginkan....????”Dengan menjawab sebuah rasa penasaran, Mawar berdiri di sana dan bertanya. Dia menjaga jarak dengan Esmeralda, diantara mereka yang saat itu benar-benar menjaga keamanannya, khawatir akan hal yang terjadi. Maklum, perempuan yang dia hadapi bukanlah seorang perempuan penyabar sepertinya, dia begitu tempramental.Esmeralda yang mendengar akan hal itu Cuma tertawa terbahak-bahak.“Hahahahahhaaaa....??”“Kau bertanya? Pertanyaan mu benar-benar lucu!

  • Perempuan Tanpa Sayap   Perangkap

    Beberapa rekan Esmeralda terus memantau pergerakan Mawar, mereka punya rencana atas semua tindak-tanduk orang-orang itu. Ya, sekelompok para tahanan Wanita yang memang kerap membuat masalah itu kini punya rencana jahat pada sang Mawar.“Kau bawa dia kemari! Lakukan saja sesuai rencana awal kita!”Ya, Esmeralda perempuan berambut cepak itu memerintah pada seorang rekannya untuk memulai aksi rencana mereka, tepat sebelum siang hari, sebelum para tahanan itu kembali ke sel mereka masing-masing.“Baik, percayakan saja padaku.”Ya, satu orang rekan yang akan membuat sandiwara demi menjebak target yang mereka inginkan muncul di tempat dimana Esmeralda dan yang lainnya sudah menunggu, sudut bangunan kosong tepat di dalam bangunan penjara berdinding tebal dan dijaga ketat itu.“Lakukan sekarang, jangan sampai ketahuan para penjaga!”Peringatan dikatakan oleh Esmeralda saat itu, saat sang rekan orang-orangnya melangkah perlahan pergi meninggalkan perempuan yang memang menjadi ketua dari sebuah

  • Perempuan Tanpa Sayap   Praduga

    “Kalian lihat diaaa?“Perempuan itu? Aku sudah lama sekali menantikan penantian panjang ini!“Tunggu saja, aku akan buat perhitungan padanya!”Terlihat memang, beberapa orang perempuan yang memang tengah sedang berkumpul di sana, di sebuah lapangan dimana mereka, para tahanan itu melakukan kewajiban mereka membersihkan beberapa peralatan sebagaimana biasanya. Mereka punya jam istirahat, dimana mereka memang beberapa pekan sekali harus dikumpulkan bersama dalam acara kerja bersama, untuk membereskan tempat itu.“Ten-tentu saja...!“Tentu saja kami melihatnya!”Beberapa rekan anak buah Esmeralda itu memang sudah memperhatikan pergerakan kedua orang perempuan yang memang berbeda usia jauh terpaut itu, mawar dan Hilda.“Aku yakin, ini bukan sebuah kebetulan saja!”Nada kebencian itu kembali keluar dan terlontar dari mulut seorang tahanan yang memang menyimpan dendam pada Mawar. “Aku pikir! Ini sudah waktunya kita melakukan perhitungan padanya, tapi bagaimana caranyaaaa.....?”Esmeraldan

  • Perempuan Tanpa Sayap   Amarah

    Derap langkah kaki di ujung lorong sunyi senyap itu semakin terdengar begitu nyaring.“Sepertinya, aku mendengar langkah orang-orang itu menuju ke sini Mawar???“Ya, itu benar merekaaaa, cepat kembali ke posisimu!”Perintah Hilda yang saat itu menajamkan pendengarannya.Mawar dan Hilda mendengar dengan jelas suara hentakan sepatu yang semakin dipercepat itu menuju tahanan mereka, tempat dimana hanya kesunyian dan remangnya cahaya yang benar-benar membuat tempat itu begitu misterius..“Kembalilah ke posisimu!“Mereka datangggg, ““Me-mereka tibaaaa......!!”Peringatan Hilda yang memang masih dapat mendengar begitu jelas suara-suara yang masuk dan begitu nyaring di telinganya begitu juga dengan Mawar yang masih begitu jelas melihat sosok bayang kedua orang yang perlahan mendekati tempat mereka.“Jika tidak?”“Mereka akan kembali memperingatkan kita dengan tegas, aturan di tempat ini benar-benar begitu menyeramkan!”Hilda berujar sembari terus kembali ke posisinya semula, diam tak banyak

  • Perempuan Tanpa Sayap   Perempuan Misterius

    “Siapa kauuu???”“Si-siapa sebenarnya kauuu...???”Mawar, dia melihat ke ujung sana, sebuah lorong yang memang begitu tak jauh darinya. Pandangan matanya mulai menerawang, mencoba untuk menembus remangnya cahaya lampu redup di sebelah sana, tepat di ruangan sel paling ujung sana, namun tetap saja dia tak bisa melihat jelas rupa wanita tua itu.“Hahahahahha.......”“Kenapa kau sepertinya, kau begitu takut akan tempat ini?”Perempuan itu bicara dengan nada lantang, seperti seseorang yang begitu meremehkan apa yang dialami oleh Mawar. Ketakutan yang dialaminya benar-benar terasa begitu berat,dengan semua yang dia alami dalam hidupnya saat ini.“A-aku, hmm.....”Mawar begitu terbata-bata, tak ingin Mawar mengakui semua ketakutan dan kecemasan dalam hatinya yang begitu berat dan melanda.“A-aku.....???“A-aku tak takut!Mawar berujar dengan nada yang begitu keras, seolah ingin menegaskan kalau dia memang baik-baik saja, tetapi memang dalam hatinya menyimpan keraguan yang begitu dalam. Dim

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status