LOGIN“Apa yang aku lakukan!
“Apa yang sudah aku lakukan......?”
“A-aku, aku sudah membunuhnya!
“A-aku, aku seorang pembunuh....”
Mawar tersudut di ujung sana, dia ketakutan mulai menyelimuti hatinya. Perempuan itu benar-benar syok dan tak mengira, laki-laki yang saat itu ingin mencelakai dirinya kini malah sebaliknya terkena sial akibat ulahnya sendiri. Ya, tubuh sang pria bernama Tuan Alexander itu benar-benar terhempas jatuh ke bawah sana dari ketinggian.
“Ba-bagaimana ini, bagaimana ini....?”
“Aku, Aku tidak mau dipenjara, Aku tidak mauuuuu....!”
“Tidaaaaak...!”
“Tidaaaak!”
Mawar diam di dalam sana, dia benar-benar tak mampu berbicara lagi dan syok berat, tak mengira hal seburuk ini begitu terjadi sangat cepat, dia lakukan ini semua hanya untuk menyelamatkan nyawanya.
Terlihat Mawar kini begitu kusut , perempuan itu masih meringkuk tepat di bawah jendela kamar hotel yang masih terbuka dan menganga. Mawar sesekali melihat ke arah bawah sana, orang-orang pun sudah ramai berkumpul. Terdengar juga dari arah bawah, samar-samar suara sirene mobil para keamanan kota seolah memperingatkan akan Mawar yang tengah panik, sirene itu benar-benar memekakkan telinganya. Dia menutup kupingnya seolah tak ingin mendengar suara-suara bising itu.
“Tidak! Orang-orang di bawah sana benar-benar sudah ramai!”
“Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku katakan pada orang-orang itu...?”
Mawar berujar berulang-ulang, menyesali akan apa yang sudah terjadi. Mawar yang seolah salah besar mengambi keputusannya hari itu, menerima tawaran sang pria psikopat yang benar-benar memiliki kelainan akan sebuah fantasi percintaan yang liar, laki-laki itu hampir saja merenggut nyawanya malam itu.
Perasaan cemas dan takut akan kekhawatirannya kini bertambah besar.
Mawar kembali mengintip di balik jendela itu, dia melihat ke arah bawah sana. Deretan beberapa kendaraan mobil keamaman dengan sorot-sorot lampu tajam, orang-orang telah ramai. Seketika tempat itu benar-benar ramai didesaki beberapa orang yang ingin mengetahui apa yang terjadi dan siapa sebenarnya yang menjadi dalang di balik tewasnya sang laki-laki yang kini tengah masih menjadi sebuah misteri.
“Aku tidak sengaja!
“Aku tidak sengaja melakukannya, aku tidak berniat membunuhnya!”
Mawar yang begitu syok dan trauma dengan kejadian itu benar-benar tak beranjak dari sana, dirinya benar-benar begitu kebingungan dan syok. Keadaan Mawar benar-benar seperti orangt linglung, pakaiannya kusut , bibir dan wajahnya lebam, akibat beberap pukulan penyiksaan yang dilakukan sang pria psikopat yang kini tewas di bawah sana.
Para keamanan kota di bawah sana memerintah orang-orang untuk menyingkir dari lokasi matinya seorang pria secara misterius itu.
“Minggir, minggirrrr...!!!
“Kami mohon minggir dan menyingkirlah semuaaaa....!”
Orang orang yang mula ramai berdatangan itu mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi di sana. Beberapa dari mereka mulai berpendapat dan berspekulasi tentang apa yang tengah mereka lihat tentang laki-laki itu.
“Laki-laki itu bunuh diri...???”
Teriak salah seorang dari mereka yang memang tak tahu apa-apa, sebagian lagi masih menatap ke atas sana, dimana Mawar masih berada di sebuah kamar hotel.
Beberapa orang menghubungkan hal ini dengan sebuah kecelakaan, beberapa orang lagi menghubungkan ini dengan sebuah pembunuhan yang begitu kejam.
“Tragis sekali,”
“Tubuhnya benar-benar remuk dan hancur,”
“Korban benar-benar jatuh dari ketinggian.”
Tim yang terdiri dari beberapa orang keamanan kota saat itu tengah menyimpulkan. Mereka terlihat sibuk mengevakuasi mayat korban yang berada di atas sebuah kap mobil, mereka bicara dan menyelidiki mayat itu untuk diselidiki lebih lanjut, mengungkapkan siapa orang itu dan apa motif di balik ini semua.
“Ada seseorang di atas sanaaaaaaaa....!!!
Teriak beberapa orang yang memang sebelumnya melihat samar-samar dari jarak ketinggian, seseorang yang tetap bersembunyi di balik tirai jendela yang kini tertutup rapat.
Para keamanan mulai mendongak ke atas bangunan, tepat dimana laki-laki itu jatuh. Benar saja mereka melihat tepat dimana orang-orang menunjuk pada sebuah kamar hotel yang tirai dan jendela terbuka.
“Apa kalian sudah mengepung lantai itu dan menanyakan beberapa pihak hotel siapa yang mendiami kamar itu....?”
Tanya sang komandan keamanan yang sebelumnya menerjunkan beberapa personil untuk segera menyergap dan memeriksa ruangan yang dianggap tempat korban dan pelaku tinggal dan bermalam.
“Kami sudah menanyakan pada pihak resepsionist dan pihak pengelola. Mereka menjelaskan kamar satu kosong lima dihuni oleh seseorang pria kaya raya dan pengusaha bernama Tuan Alexander, tapi seseorang datang di sana, ya seorang perempuan,”
“Anehnya, kamar dan ruangan itu masih terkunci di dalam sana!”
Sang komandan keamanan kota sejenak mengernyitkan keningnya, berpikir ini sebuah hal yang memang tidak biasa. Mana mungkin seorang perempuan bisa melakukan hal ini sedangkan mereka dikenal sebagai kaum yang lemah.
“Seorang perempuan???”
Tanya mereka begitu penasaran.
“Berarti, laki-laki ini mengalami beberapa peristiwa di atas sana sebelum tubuhnya terhempas jatuh ke bawah sini,”
Ya, muncul beberapa spekulasi setelah menganalisa apa yang tengah terjadi di atas sana, beberapa orang keamanan kota yang sudah digerakkan untuk mengintai dari depan kamar satu kosong lima, dimana masih terdapat seseorang yang menurut mereka, adalah otak utama atas jatuhnya laki-laki itu.
“Sepertinya , dia yang melakukannya.”
Beberapa laporan segera disampaikan pada sang komandan mereka yang kini masih berada di bawah dan sesekali lagi mendongak ke arah atas sana. Terlihat jelas di matanya, meskipun bangunan itu begitu tinggi, ada titik aneh yang muncul sesekali dari balik tirai jendela, sepertinya bayangan seseorang yang masih tetap ennggan beranjak dari kamar itu.
“Dia bernama Mawar ketua, “
“Ya,seorang perempuan penjual jasa yang memang sering datang untuk menemui pelangganya,”
“Mungkin, pria yang telah tewas mengenaskan ini merupakan salah satu pelanggan yang kerap menggunakan jasanya.”
Sang anak buah itu kembali mencoba untuk meganalisa apa yang sebenarnya terjadi.
“Ambil pengeras suara,”
“Cepat! segera cepaaaat..!”
Mawar yang berada di atas sana sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, jika dia memilih keluar dari kamar itu, Mawar kini semakin begitu ketakutan.
“Tidak!
“A-aku tidak ingin dipenjara! Aku tidak ingin masuk penjara!
“Aku bersumpah, aku tidak berniat melakukannya, aku bersumpaaaaah...!”
Mawar, berulang kali mengucapkan kata-kata dan kalimat yang sama, seolah ingin menjelaskan pada orang-orang di bawah sana bahwa kejadian ini tidak seperti apa yang orang-orang lihat sebelumnya.
“Aku, aku hanya mencoba membela diriku!”
“A- aku benar-benar berada dalam sebuah ancaman,”
“A- aku bukan pembunuh!
“A-aku bukan pembunuh seperti apa yang orang-orang lihat,percayalahhh..”
Mawar berujar kembali.
Di bawah sana, seorang petugas keamanan sudah membawa pengeras suara yang diminta sang ketua mereka, dimana mereka akan memberi mencoba untuk melakukan peringatan pada sang perempuan yang mereka anggap adalah dalang dari semua kejadian peristiwa mengenaskan sekaligus mengerikan itu.
“Nona????
“Apa kau dengar? Kami tahu kau di atas sana!”
“Nona, kau mendengarkuuuuu....? “
“Nona Menyerah saja, Nonaaaaa...?”
Peringatan coba mereka berikan pada Mawar dari bawah sana menggunakan sebuah pengeras suara yang begitu sangat nyaring.
“Ti-tidak, tidaaaaak!
“Me-mereka menganggap aku yang melakukannya?”
“Aku mohon selamatkan aku dari semua ini, aku mohonnnn...”
Mawar begitu syok.
”Baiklah, siapa target kali ini yang kau inginkan mati nyonyaaa.....???”Suara menyeramkan dan cukup besar itu terdengar seperti memantulkan aura kejahatan kejam yang akan dia lakukan. Ya, dialah Jack seseorang yang kali ini kembali ditelpon oleh sang Nyonya Besar. Seseorang yang perempuan itu anggap bisa dia andalkan kali ini, tentu saja hanya untuk memenuhi keinginan dan kepuasan dalam dirinya, berharap dapat menyingkirkan bahayta besar yang menghantui hidupnya, memenuhi obsesi dendamnya yang memang sudah tak tertahan lagi.“Seseorangggg??? Yaaa, dia adalah seseorang yang sudah mengetahui semua rahasia suamiku selama ini dan harus maaaati!”Jiwa-jiwa yang tidak tenang, bercampur dendam pribadi dan bahaya yang tentu saja menghantui dalam kepaala wanita itu seolah membutakan semua hati dan nuraninya, tak memikirkan apapun kecuali memnginginkan perempuan penghalang dan telah membuat suaminya tewas dalam satu malam itu mati, hanya itu keinginan sang Nyonya besa, tak ada lagi selain i
"Tenang saja Mawar, semua akan baik-baik saja,”“Kau tidak perlu risau dan merasa sendirian aku ada bersama!“Kita bisa menyelesaikan semua ini, kau tidak sendirian! Aku berjanji aku akan membantumu sebisa yang aku lakukan."Anjel, dia memegang erat tangan Mawar saat itu.Benar-benar perempuan cantik itu tak bisa menggambarkan betapa besar luka yang dirasakan oleh Mawar. Ditindas, diremehkan, bahkan selalu dianggap pembawa sial, begitulah yang saat ini dialami oleh sosok Mawar yang mencoba mencari sebuah keadilan, hanya untuk meneruskan perjuangan hidupnya.“Kau sudah bercerita semuanya tentang dirimu,”“Latar belakangmu, keluargamu, serta semuanya padaku tanpa ada yang disembunyikan, kau adalah sosok perempuan hebat yang pernah aku temui.”Saat itu kembali Anjel , sang pengacara cantik dan penuh empati serta Ingin memperjuangkan hak kaum perempuan yang benar-benar miris itu datang dan menjenguk Mawar.“Kau merasa baik-baik saja saat ini bukan??”Mawar mengangguk pelan, sembari meng
"Aku harus melakukan sesuatu!“Tidak ada seseorang pun yang bisa menghalangi segala urusanku! Jika aku tidak bisa melakukannya, seseorang pasti bisa melakukan hal ini untukku!”Sang Nyonya besar yang saat itu masih di dalam rumahnya yang begitu besar, sudah terlihat dari tadi begitu gusar, mondar-mandir ke sana kemari dari ruang tengah hingga menuju ruang depan, tak perduli dia apa yang menjadi penghalangnya, harus melakukan hal ini agar semua keinginannya segera tercapai."Tidak akan aku biarkan kasus ini berlarut-larut!"Aku tak bisa melakukan apapun hanya karena adanya perempuan itu!"“Anjelll???? Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu!!Ya, seketika kalimat ancaman itu bahkan keluar dari mulut sang Nyonya besar.Ya, kini dia tidak mau membuang waktunya. Dia tidak ingin mengotori tangannya sendiri, hanya untuk menyingkirkan musuh yang hendak dia taklukkan, bahkan dia tahu bagaimana cara melakukan hal ini, hanya untuk melenyapkan seseorang yang begitu dia inginkan mati.“Bahka
"kuranggg ajarrr!!"Ini semua karena kauuu!"Kalian telah memberikan akses perempuan itu untuk bertemu dengan tahanan sial itu!""Kalau tidak? Aku sudah leluasa membuang dan sekaligus membuat hidupnya menderita sepanjang hayat!"Kemarahan sang nyonya besar itu terjadi lagi, saat dia bicara bersama Axel, mengungkit kembali akan kesalahan Axel dan beberapa orang rekan anak buahnya yang selama ini sudah lengah menjaga tagetnya."Ini sepenuhnya bukan salahku nyonya..."Axel tetap mencoba membela dirinya di hadapan perempuan yang memiliki tingkat derajat dan sosial yang begitu tinggi, harta dan jabatan suaminya dan keadaan kekayaan telah lama merubah watak aslinya."Kau masih saja membela dirimu dan beberapa rekanmu yang sudah tidak mengindahkan nasehatku selama ini!""Kalian benar-benar tidak bisa diandalkan sama sekali!Wajah itu memperlihatkan kemarahannya.Ya, sang nyonya besar itu mencoba mengingatkan bahkan mengatakan hal ini pada Axel berulang kali. Hal yang memang tidak seharusnya
"apa yang kau lakukan di sini!"Jadi kau! Perempuan siap itu yang ingin mencoba membantunya keluar dari segala hukuman atas tindakan bejatnya!"Benar-benar mereka tersentak kaget, saat seorang perempuan dengan angkuhnya muncul di hadapan mereka. Nyonya besar datang dengan bersama seorang ketua keamanan penjaga Axel, mereka berdua memergoki Anjel bicara bersama Mawar,tahanan khusus mereka."Berani sekali kau muncul diantara pahlawan kesiangan Ha!"Siapa namamu, Axel sering kali membicarakan tentang dirimu padaku!"Seolah ingin menegaskan kembali, siapa perempuan yang kembali datang dan mengunjungi Mawar, perempuan dan tak seorang pun Nyonya besar itu harap, dapat memberikan sedikit titik terang cahaya yang akan Mawar peroleh dari orang-orang yang datang memberikan dia bantuan untuk membebaskan dirinya."Oh yaa, kenapa aku begitu lupa dengan seorang pengacara ternama seperti muuu, Anjel!Ujar Nyonya besar itu penuh dengan keegoisan dirinya. Berdiri tepat di hadapan sang Anjel yang terli
"Tenanglahhh, ceritakan semuanya dan aku aka menjadi pendengar setiamuuu,""Tenang saja, tidak akan ada yang mengintimidasi mu di sini Mawar,""Aku tahu apa yang tengah kau rasakan..."Ya, Anjel yang kini baru saja tiba setelah diantarka oleh seorang petugas jaga itu mencoba untuk kembali berkomunikasi pada seorang perempuan yang tengah terduduk di atas sebuah tempat tidur kusam, di atas gundukan dalam sebuah ruangan pengap dan tentu saja kusam, ruangan untuk seorang yang diduga telah melakukan kejahatan berat."A-akuuuh....?"A-akuuuh....???Mawar yang kehilangan arah bahkan hampir putus asa itu sejenak tak menyerah, dia benar-benar terasa rapuh dengan keadaan yang kini seolah mengekang kebebasan dirinya."Hahahaha....!!!"Dia, dia tak akan pernah mau bicaraaaa!""Kebebasannya seolah telah direnggut oleh dunia yang sudah tidak adilllll....!"Tidaaak akan, tidakkkk akannn..!!!Ya, tahanan lain yang merupakan seorang teman yang dia miliki satu-satunya itu bicara dengan nada yang begit







