Share

Lelaki Tanpa Perasaan

Dua hari tidak bertemu mas Bayu, aku merasa lebih baik seperti ini. Melihatnya membuatku marah.

“Bulan, apa kamu sudah siap menyandang status janda?” tanya ibu. Dia tiba-tiba berdiri di depan pintu. Menatapku dengan ekspresi nanar. Penuh tanda tanya di wajahnya.

“Aku sudah siap ibu, apa salahnya?” jawabku.

Aku mengambil ponsel. Ku lihat ada sepuluh panggilan tidak terjawab dari mas Bayu. Ah, lelaki itu masih punya nyali untuk menghubungiku saat ini.

“Apa tidak malu?”

Aku menggelengkan kepala. Untuk saat ini, semua orang akan menertawaiku. Semua orang akan menghinakan statusku. Bahkan saat aku keluar rumah, beberapa tetangga sudah mulai bertanya.

“Aku tidak malu, dari pada aku harus bersama mas Bayu dalam kebohongan. Aku tidak mau!” ucapku segera. Air mataku terjatuh. Namun secepat mungkin aku menyekanya. Aku tidak ingin ibu melihatku menangis. Aku tidak ingin!

“Tapi Bulan, kamu masih muda. Semua orang akan bertanya-tanya, bahkan beberapa tetangga sudah bertanya mengenai semua in
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
hei bulan anjing, apa cuman berlari dan menangis meraung2 kemampuan kau njing.
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
jedotin tu pala bayj biar lurus otaknya cinta ama bulan hueek muntahin
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status