Share

11. Kebun Anggur

Seusai dari pantai, kami mampir di kebun anggur bapak. Kami disuruh metik sesukanya. 

"Kakek, aku mau anggul. Itu yang di sebelah situ!" teriak Sofia berjingkrakan karena senang.

"Ayo sayang, kakek gendong. Ambil guntingnya dulu," sahut kakeknya tak kalah antusias.

Aku menatap takjub kebun anggur milik bapak. Semuanya berbuah lebat. 

"Ayo Nak, cicipin dulu. Cari yang langsung matang di pohonnya, pasti manis," tukas ibu mertuaku.

Aku mengangguk, mencari anggur yang sekiranya sudah matang. Setelah kupetik aku mencicipinya.

"Hmmm ... Manis," lirihku.

"Gimana, Nak? Manis gak?"

"Manis, Bu."

Ibu mertuaku tersenyum. "Petik aja yang agak banyak, nanti kita buat syrup anggur di rumah."

"Wah, beneran nih, Bu."

"Iya, petik aja. Bapak gak bakalan rugi kalau cuma petik satu keranjang. Haha." Ibu mertuaku tertawa. Ah sungguh menyenangkan sekali, punya mertua seperti orang tua sendiri. 

Kulihat kehid

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status