Share

40. Pertemuan mengharukan

Aku langsung memeluk tubuh renta dihadapanku. Lama, cukup lama. Tak ada yang bersuara, kami tenggelam dalam perasaan masing-masing.

"Bapak sehat?" tanyaku.

"Alhamdulillah, iya nak. Bapak sehat. Ayo, ayo nak, masuk dulu," perintah bapak.

Kamipun masuk dan dengan segera bapak menutup pintu kembali. Kamipun duduk di kursi tua yang sudah usang. Tiba-tiba hatiku terasa tertampar berkali-kali, apakah kehidupan bapak selama ini cukup?

"Ini, ini putrimu, nduk? Cucu kakek?" tanya bapak penuh haru.

"Iya pak, dia yang waktu itu dibawa masih bayi pak," jawabku. "Sofia sayang, salim dulu sama kakek," ucapku.

Sofia mengangguk dan turun dari pangkuan Mas Anjar lalu menyalami tangan bapak serta memeluknya. Bapak mengangkat tubuh mungil Sofia dan memangkunya.

"Cucu kakek sekarang sudah besar ya..." ucap bapak sambil sesekali menciumi pipi cucunya itu.

"Gimana kabarmu, nduk? Kalian baik-baik saja? Terus mana suamimu? Kenapa kalian cuma bertiga? Suamimu gak ikut pulang?" tanya bapak dengan tatapan pena
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status