Share

Part 72

"Iya mas."

Mas Beno bergegas lagi dengan terburu-buru.

"Kamu kok bisa ada disini, San? Terus tadi siapa? Suamimu?" tanya Mas Anjar tiba-tiba.

"Oh bukan, mas. Dia bos aku. Aku kesini mengantarnya, mau menjemput adik iparnya yang kecelakaan. Mas sendiri disini lagi apa? Siapa yang sakit? Windanya mana, Mas?"

"Winda ada di rumah, gak ikut kesini. Adikku yang sakit, dia koma."

"Innalilahi, maksud mas si Ayu?"

"Iya, siapa lagi, adikku kan cuma satu."

"Lho kenapa kok bisa koma?"

"Kecelakaan, temannya yang satu mobil meninggal dunia. Masuk saja kalau mau lihat kondisinya," ujar Mas Anjar.

Akupun memasuki ruangan itu. Sempat pangling aku melihatnya, terakhir kali melihatnya dia masih remaja. Sekarang gadis itu tumbuh menjadi gadis yang cantik. Sayangnya dia terbaring tak berdaya. Wajahnya yang putih terlihat pucat.

"Mas sendirian disini?" tanyaku.

"Iya, bapak sama ibu barusan pulang, kami ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status