Share

Perfect Younger Husband
Perfect Younger Husband
Author: Myafa

Bab 1 Suami Orang

Taksi berhenti tepat di depan taksi. Seorang pria keluar dari dalam mobil. Pria dengan pakaian casual itu tampak berdiri tegak ketika keluar mobil. Melihat sekitar, dia melepas kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. Sejenak dia menunggu sopir yang sedang mengambil tas miliknya.

Retta yang melihat pria itu langsung mengembuskan napas lega. Akhirnya pria yang ditunggu datang juga.  Pria itu adalah calon suami Retta. Hari ini Retta akan menikah dengan pria yang dicintainya itu.

Dengan cepat Retta menghampiri pria itu. Tadi jantungnya benar-benar mau copot mendapati sang calon suaminya yang tak kunjung datang. Namun, perasaan itu sirna ketika melihat calon suaminya.

Pria itu masuk ke hotel. Menarik koper yang diberikan oleh sopir taksi. Dia sudah tak sabar untuk bertemu dengan Retta-calon istrinya.

Satu pelukan diberikan padanya. “Aku pikir kamu tidak akan datang.” Perasaan lega benar-benar melingkupi hati Retta. Dia tidak bisa bayangkan jika calon suaminya itu tidak datang.

Pria itu tersenyum. Kemudian membelai lembut rambut Retta. “Menikah denganmu adalah impianku, bagaimana bisa aku tidak datang?”

Retta merasa senang sekali mendengar ucapan calon suaminya itu. Dia pun mengeratkan pelukannya. Dia tahu calon suaminya begitu mencintainya. Hal itu membuat Retta menyingkirkan pikiran tentang pernikahan yang gagal.

Pria itu terus membelai rambut Retta. Merasa senang Retta begitu mencintainya. Dia merasa tidak salah memilih calon istri.

Di saat dua insan sedang saling berpelukan, seorang pria yang keluar dari lift, melihat semua itu. Rylan yang mendapati pemandangan itu, hanya bisa meratapi nasibnya. Melihat wanita yang dicintainya dipeluk orang lain, rasanya begitu menyesakkan. Namun, dia hanya bisa pasrah karena Retta tidak menyukainya. Bagi Retta, dirinya hanya anak kecil dan tak masuk dalam daftar pria yang bisa dijadikan suami. Padahal usia tidak  menentukan kesiapan seseorang untuk menikah.

“Uncle.” Keponakan Rylan menarik baju Rylan karena sedari tadi pamannya itu hanya diam saja. Bocah kecil itu ingin menyusul sepupu-sepupunya ke kolam renang. Jadi meminta pamannya untuk segera mengantarkannya.

“Iya,” jawab Rylan.

“Ayo ke kolam lenang.”

Rylan mengingat jika niatnya turun ke lobi adalah ingin mengantarkan keponakannya ke kolam renang. Namun, langkahnya harus terhenti ketika melihat pemandangan yang begitu menyesakkan itu.

“Ayo.” Rylan mengayunkan langkahnya. Mencoba mengabaikan apa yang dilihatnya.

Baru saja langkahnya diayunkan beberapa langkah, suara seseorang teriakan terdengar. Rylan menoleh ke sumber suara. Ternyata suara itu berasal dari tempat di mana Retta dan calon suaminya berdiri.

“Tega, kamu melakukan ini.” Seorang wanita cantik menghampiri calon suami Retta. Menarik tubuh pria itu supaya lepas dari tubuh Retta. Dia kemudian memukuli pria itu untuk melepaskan kemarahannya.

Retta yang sedang memeluk erat calon suaminya terkejut dengan apa yang terjadi. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba wanita itu melepaskan pelukannya dan memukuli calon suaminya.

“Aku sudah curiga sejak lama jika kamu menjalin hubungan dengan wanita lain. Sengaja aku mengikutimu sampai ke sini, dan ternyata dugaanku benar.” Wanita itu meraung. Terus memukuli calon suami Retta.

“Aku bisa jelaskan.” Calon suami Retta mencoba menghentikan apa yang dilakukan oleh wanita itu.

Retta yang melihat pemandangan itu merasa bingung. Namun, dari apa yang dilihatnya, jelas sekali jika calon suaminya mengenal wanita itu. Pikirannya melayang menebak siapa wanita yang datang marah-marah dan memukul calon suaminya itu.

“Jelaskan apa? Jelaskan jika selama ini kamu berselingkuh.” Wanita itu kini menangis. Air matanya mengalir di pipinya, tetapi tangannya tak berhenti memukul.

'Selingkuh? Apa yang dia maksud adalah hubunganku?'

Pertanyaan itu berputar di kepala Retta. Dia bingung dengan keadaan yang sedang terjadi.

Suara wanita yang menggelegar itu membuat semua yang ada di lobi mengalihkan pandangan pada orang tersebut. Karena wanita itu bersama anak pemilik hotel, para petugas keamanan tidak berani mendekat sebelum mendapatkan aba-aba.

 “Hentikan!” pinta Retta ketika melihat calon suaminya dipukuli.

Ketika mendengar suara Retta, wanita itu seketika menghentikan aksinya. Kemudian menatap tajam ke arah Retta.

“Siapa dia?” Retta yang melihat calon suaminya sudah lepas dari cengkeraman wanita di depannya itu langsung melayangkan pertanyaan. Dia begitu penasaran kenapa tiba-tiba wanita itu menuduhnya selingkuh dan begitu barbar memukul calon suaminya.

“Kamu mau tahu siapa aku?” Pandangan wanita itu diliputi kobaran kebencian pada Retta.

“Sudah-sudah, ayo sebaiknya kita pergi.” Calon suami Retta menarik tangan wanita itu agar tidak menjelaskan apa-apa pada Retta. Dia mendorong tubuh wanita itu untuk keluar dari lobi hotel.

 “Aku mau menjelaskan hubungan kita. Agar wanita murahan ini tahu.” Wanita itu meronta ketika suaminya terus mendorong tubuhnya. Tak mau pergi dari hotel milik keluarga Retta itu.

Retta membulatkan matanya. Dia tidak menyangka di hotel miliknya ada yang berani-beraninya mengatakan akan hal itu. Murahan? Darah Retta seketika mendidih mendengar ucapan wanita yang tidak dikenalkanya itu. 

“Siapa yang Anda maksud wanita murahan? Aku?” tanya Retta. Suara Retta kali ini begitu keras hingga membuat semua yang melintas di lobi semakin penasaran dengan apa yang terjadi. “Jangan coba-coba Anda mengatakan hal itu!” Retta benar-benar muak dengan apa yang dikatakan oleh wanita yang datang tiba-tiba itu.

“Lalu sebutan apa yang pas untuk kamu?” Wanita itu langsung melepaskan diri dari suaminya. Dia langsung meraih rambut Retta dan menjambak Retta dengan sekuat tenaga.

Rylan yang melihat hal itu langsung panik dan berlari. Meninggalkan keponakannya begitu saja. Untung saja tepat di belakang Rylan ada Shera-kakak Reta yang turun ke lobi setelah diberitahu pegawainya bahwa adiknya sedang ribut. Dia langsung meraih tubuh keponakan Rylan. Membawanya untuk pergi. Tak mau sampai bocah kecil itu melihat hal mengerikan yang sedang terjadi.

Rylan yang menghampiri Retta langsung berusaha melepaskan cengkeraman wanita yang menjambak Retta. Wanita itu cukup kuat menjambak Retta, hingga susah sekali dilepaskan.

“Ach ….” Retta berteriak kesakitan. Tak tinggal diam, Retta pun membalas. Dia gantian menjambak rambut wanita yang sudah dengan tidak sopannya itu menjambak. Dia tidak terima diperlakukan seenaknya seperti itu. “Kamu yang wanita murahan!” Retta melayangkan makiannya.

“Retta sudah.” Rylan melihat jelas Retta begitu beringas. Dia benar-benar baru tahu bagaimana beringasnya Retta yang membalas wanita di depannya.

“Aku akan membalas wanita kurang ajar ini yang berani-beraninya mengatakan aku wanita murahan.” Retta tak mau melepaskan sama sekali apa yang dilakukannya.

“Tolong lepaskan!” Rylan menatap calon suami Retta yang hanya diam saja melihat kejadian di depannya. Tak mau berusaha melepaskannya. “Pinta dia melepaskannya!” perintah Rylan. Tangannya terus berusaha memegang tangan wanita itu untuk melepaskannya.

Pria itu pun langsung berusaha melepaskan cengkeraman di rambut Retta. Berusaha menjauhkan tubuh wanita itu dari Retta.

“Lepaskan aku. Aku akan memberikan pelajaran pada wanita murahan ini.” Wanita itu terus menjambak Retta.

“Apa kamu bilang? Wanita murahan!” Retta tak terima. Dia terus membalas. Menjambak lebih kuat.  

“Iya, wanita murahan. Panggilan itu memang pantas disematkan padamu. Wanita perebut suami orang!”     

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Siti Nur janah
ini Retta siapa ya, apa adik shera istrinya Al?????
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status