Share

Bab 24

Sebulan kemudian Lina sama Ibu Video call pada jam istirahat siangku. Terlihat anakku tengah bermain gembira di atas karpet tebal cantik. Karpet Turki kirimanku.

“Masya Allah Teteh, jangan beli barang mewah seperti ini, sayang uangnya. Pakai tikar biasa juga cukup Ibu mah.”

Aku tersenyum. “Itu dikasih sama majikan Teteh, Bu. Enggak mungkin Teteh beli barang mewah seperti itu. Sayang uangnya, mending buat nabung bikin rumah.”

“Ya Allah, majikan kamu itu baik banget ya. Kata Lina itu harganya jutaan ya. Bilang terima kasih dari Ibu sama majikan Teteh ya. Teteh juga kerja yang betul biar majikan seneng.” Ibu menasihatiku dengan lembut.

“Aku udah bilang dikasih majikan Teteh, Ibu malah enggak percaya.” Kali ini Lina yang bicara membuat kami tertawa.

“Bubu … Ucil maen cini. Enak empuk.” Anakku tengkurap sambil bermain mobil-mobilan.

“Teh, tapi yang satu nggak muat di rumah kita. Panjang sekali karpetnya.” Lina memperlihatkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status