Share

Bab 1373

Author: Arif
Wira tentu saja memiliki alasannya sendiri saat mengambil langkah itu. Bagaimanapun juga, Faksi Alam akan segera mengetahui kedatangan mereka. Jika kali ini rencananya gagal, mereka akan melakukan tindakan selanjutnya dan situasi Dusun Darmadi akan menjadi sangat berbahaya. Oleh karena itu, dia harus meninggalkan cukup ahli untuk menjamin keamanan Dusun Darmadi.

Saat Wira dan yang lainnya sudah berangkat, Wulan, Dian, dan Dewina merasa sangat khawatir. Namun, mereka juga tahu ini adalah hal yang tidak bisa dihindari. Situasi saat ini membuat mereka tidak memiliki cara untuk mundur lagi. Oleh karena itu, saat keadaannya mendesak, mereka pun hanya bisa mengambil risiko untuk menghadapinya.

"Kak Wulan, suami pasti akan kembali dengan selamat, 'kan?" Pada saat itu, Dian berbicara dengan tatapan dipenuhi dengan kecemasan.

Dewina menggigit bibirnya sendiri. Hatinya juga merasa cemas seperti Dian, tetapi tidak mengatakannya. Dia lebih memahami kekuatan para ahli bela diri, sehingga dia lebih
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1374

    "Sudah seharian menunggu tapi tetap nggak ada yang keluar, ini benar-benar terlalu tenang!" Woody yang menatap Faksi Alam dari kejauhan langsung mengernyitkan alisnya.Mendengar perkataan itu, teman di sampingnya akhirnya berkata, "Faksi Alam memang selalu seperti ini, jarang sekali ada orang yang masuk dan keluar. Entah tempat seperti apa sebenarnya di dalam faksi ini. Kak Woody, menurutmu ... apa tempat ini benar-benar sangat berbahaya seperti yang dikatakan Bos?"Pemuda itu bertanya karena sangat penasaran.Mendengar perkataan itu, Woody menganggukkan kepalanya."Jangan ragu dengan penilaian bos. Kalau dia bilang begitu, pasti benar!" kata Woody dengan tatapan yang semangat.Kemudian, mereka pun mulai piknik."Woody, tempat ini memang bagus, pemandangannya sangat ini. Makanan hari ini juga lezat, terutama daging panggang ini. Setiap kali makan, aku selalu sangat menyukainya."Untuk mengundang para pemuda kaya ke tempat ini, Woody sengaja menyiapkan banyak makanan lezat."Makanan lez

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1375

    Setelah mengetuk pintu dan tidak ada reaksi, Woody mengernyitkan alisnya dan langsung merasa frustrasi. Entah apa yang sedang terjadi di dalam, mengapa tidak ada yang membuka pintu? Pada akhirnya, Woody menarik napas dalam-dalam.Setelah mempertimbangkannya sejenak, Woody bersiap untuk masuk untuk melihat-lihat. Namun pada saat itu, angin sepoi-sepoi bertiup dan langsung membuatnya tertegun sejenak. Dalam keheningan itu, dia mencium bau amis darah dan langsung mengernyitkan alisnya. "Bau amis darah! Meski samar-samar, tapi ada bau anyir."Setelah Woody mengatakan itu, dia langsung melompat ke udara dan mendarat di halaman itu. Namun begitu masuk, ekspresinya langsung berubah. Dia melihat setidaknya ada 20 hingga 30 mayat di depannya. Dia segera memeriksanya dan hasilnya membuatnya lebih merinding. Orang-orang itu sudah mati, tetapi cara mereka mati sangat aneh. Setiap orang memiliki tanda merah di tengah kening mereka. Hanya ada beberapa orang yang mengalami pendarahan cukup banyak dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1376

    Mendengar perkataan itu, Woody tanpa ragu-ragu langsung berkata, "Untuk mengelabui orang dan nggak dicurigai orang saat mendekati Faksi Alam, aku sengaja pergi mencari pemandangan yang bagus di sekitarnya. Jadi, aku mengundang beberapa pemuda kaya yang biasanya dekat denganku untuk pergi piknik bersama. Pada pertengahan, dagingnya sudah nggak cukup karena aku sengaja membawa lebih sedikit agar punya kesempatan pergi membeli daging. Nggak ada tempat lain di daerah belantara seperti itu, jadi aku mengusulkan untuk pergi membeli dagingnya di Faksi Alam."Mendengar perkataan itu, mata Biantara bersinar dan langsung menganggukkan kepalanya. "Bocah, idemu bagus juga. Benar-benar sulit ditebak orang. Sekelompok pemabuk membeli daging, nggak ada yang akan curiga. Apalagi, mereka adalah pemuda kaya yang terkenal di kota, bagus! Lanjutkan ceritamu."Biantara tidak bisa menahan dirinya untuk memberikan pujian kepada Woody.Mendengar perkataan itu, Woody melanjutkan, "Setelah itu, aku pergi membel

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1377

    Setelah Wira selesai berbicara, beberapa orang itu segera bergerak menuju Faksi Alam. Sepanjang perjalanan, Woody terus memimpin jalan di depan, sedangkan Wira dan yang lainnya mengikuti di belakang. Tak lama kemudian, mereka tiba di Faksi Alam dan langsung berjalan masuk ke dalam. Mereka langsung terkejut, karena memang halaman itu dipenuhi mayat di mana-mana.Faksi Alam ini sangat terpencil. Jika terjadi pertarungan, mungkin tidak ada orang yang akan mengetahuinya. Namun, metode pembunuhan ini terlalu brutal hingga membuat Wira merasa ngeri.Orang-orang di faksi ini pasti ahli bela diri, karena ada yang memegang pedang dan senjata api. Bisa dibilang, ada berbagai jenis senjata yang mereka gunakan. Situasi di sekitar juga sangat kacau. Namun saat dia memeriksa para korban itu, memang ada titik merah di tengah kening mereka dan ada juga yang dipukuli hingga organ dalamnya hancur. Ini menunjukkan perbedaan tingkat kekuatan para korban. Yang lemah pasti langsung mati dengan satu pukulan,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1378

    Biksu Baju Hijau bisa membunuh begitu banyak orang sendirian dan bahkan kebanyakan dadri korbannya itu tewas dalam satu serangan. Sehebat apa sebenarnya orang ini?"Biksu Baju Hijau, bolehkah aku tahu kenapa kamu membunuh mereka?" kata Wira dengan tergesa-gesa.Mendengar pertanyaan itu, Biksu Baju Hijau akhirnya berkata, "Jangan panggil aku Biksu Baju Hijau. Namaku Hasto, kelak kamu panggil Kak Hasto saja. Jangan panggil biksu, seolah-olah aku ini benar-benar biksu saja."Setelah mengatakan itu, Hasto kembali berkata, "Nanti aku akan memberitahumu kenapa aku bunuh mereka. Untuk saat ini, aku akan beri tahu kalian hal lain dulu. Hal ini tentang bela diri."Begitu mendengar perkataan itu, Wira dan yang lainnya tertegun. Mereka berpikir apa hubungannya ini dengan bela diri? Namun mereka tidak mengatakan apa-apa, melainkan hanya mendengar saja.Saat ini, Hasto berdiri, lalu perlahan-lahan mulai berkata, "Perjalanan tentang bela diri ini panjang, sangat berhubungan dengan bakat dan ketekun

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1379

    Setelah mengatakan itu, Hasto langsung menjentik jarinya dan sebuah energi memelesat keluar. Pada saat ini, energi itu langsung menembus lempengan batu di sampingnya.Ketiga orang yang melihat kejadian itu menjadi tercengang. Hanya dengan menjentikkan jarinya dengan lembut saja sudah bisa menembus lempengan batu. Jika energi itu mengenai kepala seseorang, bukankah kepala orang itu akan langsung hancur berkeping-keping?"Ini adalah cara untuk melepaskan energi internal. Energi itu bukan hanya bisa digunakan di dalam tubuh, tapi bisa melepaskannya ke luar tubuh juga. Mengenai seberapa jauh jaraknya dan kuatnya energi itu, itu tergantung dengan tahapan asteriknya. Secara teori, energi internal asterik puncak yang paling kuat, tapi ada beberapa genius yang berada di asterik menengah saja sudah bisa menandingi asterik puncak dengan bakat alami mereka. Hal ini jarang terjadi."Setelah mengatakan itu, Hasto tersenyum dan memandang ke arah ketiga orang itu. "Apa kalian mengerti yang kukatakan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1380

    "Seperti niat pedang dan niat membunuh. Tingkatan itu sangat sulit. Ada beberapa orang yang bahkan seumur hidup pun nggak berhasil menerobos ke tingkatan itu. Ada beberapa orang juga tiba-tiba mendapat pencerahan dan langsung masuk ke tingkatan itu. Di tingkatan dewata ini, yang diuji adalah bakat dan pemahamannya."Setelah mengatakan itu, Hasto melambaikan tangannya dan Pedang Treksha di tangan Danu langsung bergetar, lalu sebuah energi menarik Pedang Treksha itu ke tangannya. "Ini ... yang dimaksud niat!"Selesai mengatakan itu, Hasto menjentik pedangnya dengan lembut dan pedang itu pun langsung meraung dengan keras. Sebuah energi pedang yang dahsyat pun langsung meledak. "Inilah ... yang disebut niat tekad membunuh."Selesai mengatakan itu, Hasto bergerak, lalu tiba-tiba mengeluarkan serangan. Dalam sekejap, serangan ini memancarkan energi pedang sejauh puluhan meter dan langsung terlihat sebuah jurang yang sangat dalam di tanah.Hal itu benar-benar menggetarkan hati mereka. Seranga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1381

    Hasto membawa Wira keluar, lalu menuju ke gunung tandus di seberang yang sangat luas. Setelah berdiri di puncak gunung, Hasto menarik napas dalam-dalam dan menatap Wira dengan cemas."Kamu tahu aku akan mengajakmu mengobrol, tapi apa tahu hal yang ingin kubahas?" tanya Hasto.Wira mengangguk sembari menjawab, "Menjelaskan keterampilan bela diri kepada kami. Kamu pasti ingin kami menempuh jalur bela diri. Selain itu, kamu melenyapkan Faksi Alam karena teknik bela diri itu, 'kan?"Begitu ucapan ini dilontarkan, mata Hasto berbinar-binar. Dia tertawa dan menyahut, "Hahaha, Wira, kamu memang cerdas. Kamu orang paling cerdas yang pernah kutemui. Ya, Faksi Alam mengincarmu memang karena teknik bela diri itu."Wira menarik napas dalam-dalam. Dugaannya benar, sepertinya ada yang salah dengan kitab rahasia bela diri itu.Hasto menatap Wira sembari berucap dengan serius, "Wira, sebenarnya aku ingin memberitahumu, aku telah menipumu. Aku memberimu kitab itu karena keegoisanku. Tindakanku ini bisa

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status