Ada banyak tingkatan Kultivasi yang berbeda-beda. Bahkan, kadang sangat rumit dan sulit dimengerti pembaca awam yang tidak biasa mengikuti genre xianxia dan xuanhuan
Di buku ini, memang tidak terlalu terperinci bagaimana membahas Wu Tian memperoleh tingkatan kultivasinya.
Namun, untuk pedoman, kira-kira beginilah tingkatan kultivasi Wu Tian dari kultivasi awal hingga mencapai tingkat Immortal.
Beberapa tingkatan mungkin digabungkan jadi satu dalam pembelajaran kultivasi oleh Wu Tian, jadi tidak tertutup kemungkinan tidak mengikuti secara teratur tingkatan kultivasi ini.
1. Body Cultivator (Kultivator Tubuh/Fisik)
Mortal Flesh
Soul Forming
Mind Scattering
Sarira
Bone Refining
Nirvana
Golden Body
Godly Force
Heavenly Mortal
Heavenly God
Heavenly Buddha
Godly Budha
2. Qi Cultivator (Kultivator Qi)
Qi Gathering
Foundation
Gold Core
Soul Wandering
Nascent Soul
Ensoulment
Nihilty
Ascension
Half Immortal
Earth Immortal
Golden Immortal
Immortal Venerable
Immortal King
Immortal Emperor
Ini belum termasuk Manual Martial Arts, yaitu seni mengolah qi menjadi kekuatan tanpa batas yang dalam dunia pendekar dikenal sebagai ilmu bela diri.
Sekali lagi, "Perjalanan Kultivasi Immortal Wu Tian" ini tidak terlalu terperinci membahas teknik kultivasi dan juga kemungkinan tidak seluruhnya berdasarkan pedoman kultivasi yang ada.
Novel ini lebih menekankan perjalanan Wu Tian mencapai Immortal dengan melewati berbagai rintangan yang ada, sehingga tidak terlalu menjadi bacaan yang berat bagi penggemar cerita fantasi.
Salam,
Zhu Phi.
"Paman dengar dari Yueyin kalau dantianmu sudah mulai membaik ya, Tian'er?" tanya Wu Cao kepada Wu Tian. Meski sudah memutuskan pergi, Wu Tian akhirnya tak kuasa menolak permintaan sang paman untuk menginap semalam di rumah keluarga besar Wu. Hari sudah sore dan memang tak aman untuk memulai perjalanan. Tentu saja, Wu Cao sangat girang begitu Wu Tian memutuskan untuk menginap terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Desa Lan Tzi. Jadi, dia ingin menghabiskan waktu dengan keponakannya ini. "Kata Yueyin sih begitu, paman Cao! Tapi, aku tetap harus menemukan pusaka peri cultivator untuk menyempurnakan dantian dan meredianku ini, paman!" ujar Wu Tian. "Kamu mau paman ajarkan kultivasi awal, untuk menguji apakah memang dantianmu sudah berfungsi apa belum?" tawar Wu Cao kepada Wu Tian. "Kultivasi awal itu seperti apa ya, paman?" tanya Wu Tian. "Qi Foundation. Jadi, kamu bisa mengolah qi dengan menyerapnya dari alam semesta. Sering juga disebut Ranah Kultivasi," jelas Wu Cao.
"Ada yang harus kau perhatikan lagi," ucap Wu Cao dan membenarkan teknik sang keponakan.Wu Tian memerhatikannya dengan seksama dan lanju melatih Qi Foundation untuk dasar menyerap qi yang dibutuhkannya. Terus begitu, hingga membuat Wu Cao tersenyum bangga. "Bagus sekali, Tian'er! Kamu banyak kemajuan sekarang!" "Aku hanya mengikuti petunjukmu, paman Cao!" sahut Wu Tian. Wu Cao tampak senang dengan Wu Tian yang berhasil merampungkan Qi Foundation Awal walaupun hanya berupa teknik penyerapan qi dasar saja. "Baiklah. Saatnya kamu mempelajari teknik penempaan tubuh yang disebut Body Tempering!" seru Wu Cao. "Aku sudah bisa mempelajarinya paman? Apa itu Body Tempering?" tanya Wu Tian, "Kamu harus bermeditasi mengumpulkan energi qi untuk menempa tubuhmu agar lebih kuat lagi!" ujar Wu Cao. "Apa beda Body Tempering dengan Qi Foundation, paman Cao?" tanya Wu Tian. Baginya, penyerapan qi sama saja dan selalu dilakukan dengan meditasi. "Body Tempering bersifat untuk menmpa tubuhmu agar
"Tapi ... tidak ada salahnya kalau kamu mempelajari satu atau dua gerakan untuk membela dirimu apabila bertemu lawan yang jahat di perjalananmu!" lanjut Wu Cao."Asyik! Bener nih paman Cao mau ajarin aku?" tanya Wu Tian memastikan ucapan pamannya ini.Dia seperti mendapat mainan baru, begitu Wu Cao melatihnya terus menerus dengan teknik kultivasi. Wu Tian tidak menyangka sama sekali kalau paman Caonya adalah pendekar sekaligus kultivator terhebat melebihi Wu Jian!**** "Kamu sudah menguasai Qi Foundation dan Body Tempering! Walaupun hanya level awal, tapi sudah cukup untukmu apabila terpaksa bertarung. Sekarang bagian penting dalam mengolah qi adalah Martial Arts yaitu ilmu bela diri yang sangat berguna bagimu dalam melawan musuh." "Wauw! Aku tidak menyangka akan diajari paman sampai sejauh ini!" seru Wu Tian. "Aku hanya mengajarimu dasar-dasarnya saja untuk bekal dirimu bertarung, Wu Tian! Kultivasi sebenarnya akan kamu pelajari dari Yueyin nanti!" ujar Wu Cao. "Paman mau mengaj
"Baiklah, Paman, kami pamit dahulu ya!" ujar Wu Tian."Hati-hati di jalan, Tian'er!" ujar Wu Cao. "Bagaimana dengan ayah?' tanya Wu Tian. "Ayahmu tidak pergi dari rumah keluarga besar Wu! Dia masih di sini!" jawab Wu Cao. Biar bagaimanapun Wu Tian tetap peduli sama ayah dan ibunya, tapi pemuda ini tidak lagi menginginkan kasih sayang orang tuanya. Dia akan menempuh jalan hidup sendiri yang jauh dari hinaan ayahnya. Wu Tian dan Yueyin yang sudah mengecil meninggalkan kediaman keluarga besar Wu dengan kepala tegak. Wu Cao mengantar sampai depan pintu gerbang keluarga besar Wu, dan tetap di sana memandang kepergian Wu Tian yang entah kapan akan kembali lagi ke Kota Hu Nan. *****"Kamu siap untuk pergi, Wu Tian?" tanya Yueyin setelah melewati pintu gerbang keluarga besar Wu."Aku siap, Yueyin! Paman Cao banyak mengajariku dasar-dasar kultivasi, jadi aku memiliki kepercayaan sekarang.""Bagaimana dengan bocah setan Zhou itu? Akankah kamu mencarinya?" tanya Yueyin."Aku rasa belum wa
"Tapi, kita akan mencari di mana, Ahli Pedang ini Yueyin?" tanya Wu Tian begitu melihat daerah yang mereka masuki. "Seharusnya dia ada di desa Lan Tzi ini, tapi kok desa ini sepi sekali ya?" tanya Yueyin--tak kalah bingung. "Seperti desa tidak berpenghuni!" sahut Wu Tian. Wu Tian dan Yueyin memang akhirnya berhasil sampai di Desa Lan Tzi sebelum gelap. Hanya saja, Desa Lan Tzi yang mereka masuki bagaikan desa mati yang sudah tidak ada penghuninya sama sekali. Suasana suram sangat kental terasa di desa ini. "Aku sudah lama tidak keluar dari Hutan Terlarang, jadi aku tidak tahu kondisi desa ini seperti apa sekarang!" ujar Yueyin. "Sangat suram sekali desa ini! Apa kamu yakin kalau Ahli Pedang ini masih ada di desa mati ini?" tanya Wu Tian. "Seperti yang kukatakan tadi, aku tidak yakin Wu Tian!" seru Yueyin. "Kemana perginya semua penghuni Desa Lan Tzi-termasuk ahli pedang yang legendaris itu?" tanya Wu Tian. "Hati-hati, Wu Tian! Aku merasakan ada hawa jahat di desa ini!" seru
Wu Tian dan Yueyin terbangun pagi-pagi sekali karena mendengar keramaian di Desa Lan Tzi."Tidak mungkin!" teriak Yueyin yang mengintip dari celah dinding."Ada apa sih, pagi-pagi sudah ribut!" seru Wu Tian yang terbangun oleh suara berisik Yueyin."Sini, Wu Tian! Lihat!" panggil Yueyin.Wu Tian dengan perlahan mendekati Yueyin dan meliaht keluar melalui celah dinding."Apa-apaan ini! Kita tidak salah desa kan?" tanya Wu Tian yang sama terkejutnya dengan Yueyin."Tidak, Wu Tian! Kenapa jadi berubah seperti ini ya?" Yueyin sama bingungnya dengan Wu Tian.Peri Cultivator ini membuka pintu rumah yang ditempatinya bersama Wu Tian.Apa yang terlihat olehnya dari balik celah dinding, kini menjadi nyata.Desa Lan Tzi ramai sekali dengan lalu lalang penduduk desa, baik yang sedang menjajakan dagangan atau yang hanya sekedar melewati desa ini saja."Wauw!"Wu Tian yang keluar dari dalam rumah langsung terpukau denbga apa yang dilihatnya. "Kenapa jadi begini?" tanyanya kepada Yueyin."Kita ca
"Aku sudah pernah mengalami kejadian ini! Aku tidak akan meninggalkan desa ini, Qing Feng!" ujar Yueyin.'Apa maksudmu sudah pernah mengalaminya?" tanya Qing Feng penasaran.'Aku tiba di Desa Lan Tzi pada sore menjelang malam hari! Saat tiba di sini, Desa Lan Tzi seperti desa mati tidak berpenghuni sama sekali!" ujar Yueyin."Kamu tiba di desa ini pada sore hari?' tanya Qing Feng."Benar! Saat itu desa Lan Tzi tidak seperti sekarang yang ramai dengan penduduk desa yang tengah beraktivitas. Desa Lan Tzi seperti sudah tidak ditinggali selama puluhan bahkan ratusan tahun! Sebenarnya apa yang sedang terjadi di sini, Qing Feng?" tanya Yueyin."Kalian sembunyi di mana? Setahuku tidak ada yang selamat apabila tiba di desa Lan Tzi ini pada sore menjelang malam hari, saat penduduk desa ini sudah tidak ada di tempatnya!" ujar Qing Feng dengan misterius."Kenapa mereka tidak bisa selamat, Qing Feng? Aku sahabatmu ... setidaknya kamu bisa menceritakan apa yang sedang terjadi, agar kami tidak cela
"Aku belum pernah bertemu dengan keluarga Lin, jadi aku tidak tahu apakah Nona Lin ini berasal dari keluarga Lin yang berada di kota Hu Nan atau bukan!" ujar Wu Tian."Tidak apa-apa, Wu Tian! Kita akan tahu malam ini saat Desa Lan Tzi menjadi desa mati. Aku yakin Nona Lin akan datang melihat keadaan desa ini nanti malam!" ucap Yueyin."Bagaimana kamu bisa begitu yakin, Yueyin? Bisa saja Nona Lin ini hanya datang sekali saja ke desa mati ini! Tapi herannya, kok dia tidak datang saat desa lagi hidup ya? Satu lagi keanehan dari Nona Lin ini!" kata Wu Tian sambil mengerinyitkan dahinya, tanda dia sedang berpikir."Aku juga baru sadar, Wu Tian! Kenapa dia tidak datang ya saat desa lagi hidup? Kita tidak melihatnya tadi, atau memang dia datang tapi kita tidak menyadarinya? Kita kan tidak tahu bagaimana wajah Nona Lin ini!" ujar Yueyin."Jangan-jangan dia berada di rumah kosong yang kita sangka ada penghuninya ini! Apa kita kembali saja?" tanya Wu Tian."Sekilas aku memang melihat ada gadis