Share

9. Kota Singkarak

Author: Bebby
last update Last Updated: 2022-10-09 19:42:51

Kota Singkarak merupakan salah satu kota di Dunia Mortal yang sangat padat penduduknya. 

Semua kegiatan perdagangan berlangsung terus menerus di kota ini tanpa henti seharian penuh. Jadi Kota Singkarak adalah kota yang hidup terus menerus. Jika malam tiba, pusat hiburan bertebaran di kota ini yang buka sampai pagi hari.

Kota ini masih berada di gugusan pulau Nusantara yang merupakan gugusan pulau terpadat di Dunia Mortal. hampir semua penduduk Dunia Mortal memilih tinggal di gugusan pulau Nusantara yang serba lengkap dibandingkan gugusan pulau lainnya.

Hampir semua penduduk Dunia Mortal terutama yang menghuni gugusan pulau Nusantara tinggal di sini.

"Ramai sekali kota ini, Sakya!" ujar Kirani. "Baiknya kamu beli pakaian ganti, karena badanmu sudah bau sekali!"

"Memangnya ada yang jual pakaian di kota ini? Setahuku pakaian itu kita buat sendiri!" ujar Sakya.

"Kalau di sini, kamu bisa beli pakaian dengan beberapa perak saja!" jelas Kirani.

Kirani kemudian membawa Sakya ke salah satu penjual pakaian di pasar yang ada di Kota Singkarak ini. "Kita beli dahulu pakaian untuk dirimu, Sakya! Tidak baik kalau kita disangka gelandangan yang hendak mengemis di Kota Singkarak!"

Penampilan Kirani dan Sakya Kumara agak berbeda setelah mereka mengganti pakaian mereka yang lusuh dan kotor karena melalui dua hari perjalanan melalui hutan dan rawa-rawa.

"Kita makan dulu yuk!" ajak Kirani.

Sakya mengikuti saja kemauan Kirani karena perutnya juga merasa lapar. "Aneh ...! pikirnya,"kalau di Dunia Iblis ini rasa lapar tidak begitu terasa, kenapa sangat terasa di Dunia Mortal ya? Apa karena aku di dalam tubuh manusia?"

Sakya Kumara juga tidak tahu bagaimana cara yang mudah untuk menemukan Tabib Adheswara di tengah ramainya penduduk kota ini.

Ada satu hal yang diingatnya yang pernah diajarkan ayahnya dahulu untuk berkomunikasi dengan sesama iblis jika mereka berada di luar daerah mereka.

Jika berada dekat iblis yang berwujud manusia, akan terasa getaran khusus yang hanya bisa dirasakan oleh sesama iblis, pertanda manusia yang ditemui adalah iblis.

Dia bisa menanyakan keberadaan Tabib Sakti Adheswara kepada iblis yang sudah lama mendiami Dunia Mortal ini. Barangkali mereka mengetahui keberadaan tabib sakti ini.

Iblis di Dunia Mortal akan menyerupai manusia atau pendekar, karena wujud asli mereka akan ditakuti pendekar sebagai penghuni Dunia Mortal.

Jadi tidak heran, kalau iblis sangat menyukai wujud manusia yang semuanya terasa jelas. Tidak seperti wujud iblis yang sangat jauh berbeda dengan wujud manusia.

"Kamu ada ide tidak, bagaimana cara menemukan Tabib Adheswara ini?" tanya Sakya kepada Kirani  setelah mereka beranjak dari kedai makanan.

"Aku juga tidak tahu, Sakya ... biasanya kalian berkomunikasi dengan apa? Maksudku untuk mengetahui kalau kalian itu iblis, karena kan semuanya dalam wujud manusia di Dunia Mortal ini!" ujar Kirani.

"Kalau kata ayahku sih dengan merasakan getaran tertentu yang akan terasa jika dekat dengan iblis!" kata Sakya.

"Coba saja kalau begitu ... mungkin saja berhasil!" saran Kirani.

Sakya Kumara terus berjalan bersama Kirani sambil berusaha merasakan getaran khusus yang dimaksud  untuk menemukan iblis yang tersebar di kota Singkarak ini.

*****

Sudah setengah hari Sakya bersama Kirani menyusuri Kota Singkarak, tapi belum menemukan juga iblis yang bisa ditemukannya.

Kota Singkarak juga bukan kota yang kecil, karena baru setengah jalan menjelajahi kota ini, mereka sudah kelelahan.

Tiba-tiba Sakya merasakan getaran di tubuhnya. "Sepertinya aku merasakan keberadaan iblis di dekat sini, Kirani!' ujarnya.

"Bagus, Sakya ... ini kabar yang menggembirakan setelah hampir seharian kita mencari tanpa hasil!"

Terlihat pedagang makanan kecil yang mangkal di sebuah taman di Kota Singkarak ini.

“Tuan ... maaf kalau banyak tanya. Aku merasakan getaran yang hanya bisa dirasakan oleh kaum kita jika tuan mengerti maksudku," ujar Sakya kepada pedagang makanan ini.

Pedagang makanan ini terlihat kaget, tapi kemudian dia menganguk tanda mengerti maksud Sakya Kumara.

"Boleh tahu aku sedang berbicara dengan siapa?" tanya Sakya Kumara.

“Thaxos ...” jawab pria penjual makanan ini. "Namaku Thaxos ... ada yang bisa aku bantu?"

“Aku Sakya Kumara datang ke Kota Singkarak ini hendak mencari Tabib Sakti Adheswara. Apa Tuan Thaxos kenal dengan tabib sakti ini?” tanya Sakya.

Pria ini tiba-tiba langsung berlutut di hadapan Sakya. “Maafkan aku tidak melihat Pangeran Iblis yang datang berkunjung di kota ini!”

“Bangun Tuan Thaxos ... aku di Dunia Mortal sama saja dengan kalian, kita hanya pendatang!” ujar Sakya. "Bagaimana kamu bisa mengenaliku! Aku tidak dalam wujud asliku!" ujar Sakya.

Sakya Kumara heran, kenapa Thaxos bisa langsung mengenalinya, padahal dia berada di dalam tubuh manusia yang mati ini.

"Aku ini iblis yang mempunyai kemampuan melihat sosok iblis dalam tubuh apapun! Ini sudah takdirku memiliki kemampuan seperti itu ... jadi aku langsung bisa melihat sosok pangeran di dalam tubuh manusia mati ini!" jelas Thaxos.

"Jadi kamu bukan merasakan getaran khusus, tapi melihat diriku?" tanya Sakya.

“Benar sekali Pangeran Sakya! Aku tidak tahu dimana Tabib Sakti ini berada, tapi aku bisa mengantarkan kalian menemui iblis yang mengetahui semua iblis yang berada di Kota Singkarak ini," kata Thaxos yang tanpa pamrih berusaha menolong Sakya dan Kirani.

"Siapa dia Thaxos? Apakah dia iblis juga seperti kita?" tanya Sakya Kumara.

"Benar sekali Pangeran ... dia juga iblis seperti kita!' jawab Thaxos.

Thaxos langsung membereskan dagangannya untuk bersiap-siap mengantarkan Sakya menemui iblis yang bisa membawa mereka menemui Tabib Adheswara. 

"Semoga iblis ini mengetahui keberadaan Tabib Sakti Adheswara." harap Sakya sambil mengikuti Thaxos.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   80. Dewa Pedang

    Sakya menetap selama sebulan di Hidden Village sambil mengajari pemuda-pemuda nag adi desa ini sedikit ilmu bela diri aagar mereka bisa melindungi desa mereka dari serangan penjahat baik yang berasal dari dunia manusia ini mapun dari dunia lainnya.Mimpi-mimpi yang terus mengusiknya membuat sakya mengambil keputusan untuk berpetualang mengikuti mimpi-mimpiny auntuk menemukan Kitab Pedang Dewa Langit dan Kitab Pedang Iblis Bumi yang telah lama menghilang."Aku pamit, Davendra!" ujar Sakya."Ajak Lavini keluar dari Hidden Village ini, Sakya! Mungkin dia bisa membantumu untuk menmukan Kitab pedang yang sedang kamu cari berdasarkan mimpi-mimpimu ini!" saran Davendra."Apa kamu ingin ikut bersamaku berpetualang di Dunia Mortal ini, Lavini?" tanya Sakya.'"Tentu saja, Sakya!" jawab Lavini singkat.Sepak terjang Sakya Kumara dengan Lavini di Dunia Mortal terkenal sebagai Pendekar Pedang Iblis dan Pendekar Pemanah Naga.Sambil mengikuti mimpi-mimpi Sakya, kedua pendekar ini terus membela keb

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   79. Masa Lalu

    "Apa benar, kamu ini anak dari Shivani? Ada di mana dia sekarang? Apakah dia masih hidup?" tanya pria yang usianya sepantaran dengan dirinya."Apa benar kamu ini ayahnya Lavini?" tanya Sakya."Benar! Shivani adalah istriku di Lembah Rinjani saat kekacauan itu datang menghampiri lembah kami!" ujar pria ini."Kekacauan seperti apa maksudmu?" tanya Sakya."Kekacauan yang menyebabkan Shivani menghilang dan tidak pernah kembali lagi, padahal dia baru melahirkan Lavini saaat itu! Aku tidak tahu kenapa dia tidak kembali ke Lembah Rinjani?""Karena ibuku memang tidak bisa kembali! Menurut yang pernah kudengar, ibuku adalah putri Raja Naga di Dunia Naga! Kemungkinan besar yang menyerbu Lembah Rinjani adalah pasukan naga dari Dunia Naga atas perintah Raja Naga yang merupakan ayah dari ibuku!" jelas Sakya."Kamu salah, anak muda! Scaraxian adalah ayah dari Shivani! Aku menikahi putri dari pemimpin naga. Jadi saat Scaraxian menghilang, aku yang memimpin semua naga menuju Hidden Village! Selama in

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   78. Gadis Naga

    Hidden Village benar-benar bagaikan surga setelah melalui perjalanan yang berat untuk menuju ke desa tersembunyi ini.Udara yang sesak di dalam goa besar tergantikan oleh udara yang segar dan bersih dari desa ini.Pepohonan hijau yang tampak rapi menghiasai seluruh desa serta air terjun dengan sungai yang jernih di bawahnya membuat mata Sakya terkesima melihatnya."Indah sekali Hidden Vilalge ini, Lavini! Pantas kalian sangat betah tinggal di desa yang bagaikan surga di dunia ini," ujar Sakya."Ayo! Kita temui ayahku! Beliau sering cerita tentang ibumu yang merupakan pendekar yang hebat saat masih tinggal di Lembah Rinjani," ajak Lavini."Ayahmu pemimpin Hidden Village ini?" tanya Sakya Kumara."Benar, Sakya! Ayah sudah lama mencari ibumu yang menghilang dari Lembah Rinjani!" sahut Lavini."Kenapa kamu antusias sekali? Bukannya kamu seharusnya marah karena ayahmu begitu memuja ibuku?" tanya Sakya yang mulai bingung melihat sikap Lavini."Aku tidak marah, karena Shivani Iswara adalah i

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   77. Hidden Village

    Gadis pemanah ini tampak lincah menyusuri Lembah Rinjani untuk mencari tempat yang lebih aman untuk beristirahat dan menyiapkan makanan dari hasil buruan ini."Aku tidak pernah melihatmu berada di Lembah Rinjani ini? Ada apa sampai kamu tersasar ke sini?" tanya Sakya.Gadis ini tampak tidak peduli dengan pertanyaan Sakya terhadap dirinya.'Jangan banyak tanya! mau daging kelinci hutan ini atau tidak?" tanya gadis ini dengan ketus."Bukan banyak tanya, tapi aku memang baru melihatmu di Lembah Rinjani ini!" sahut Sakya."Bagaimana kamu bisa baru melihatku ada di Lembah Rinjani kalau kamu sendiri juga baru pertama kali ke Lembah Rinjani ini?' tanya gadis pemanah ini."Kamu tahu kalau aku hanya melintas di lembah ini?" tanya Sakya."Tentu saja, Pendekar! Aku hidup di Lembah Rinjani ini, tentu saja aku tahu kalau kamu adalah pelintas jalan!" seru gadis pemanah ini."Kenapa aku tidak melihat adanya desa atau pemukiman di Lembah Rinjani ini? Aku menyangka kalau sudah tidak ada penghuni di le

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   76. Gadis Pemanah

    Sakya masih memalingkan wajahnya untuk melihat ke arah air terjun tapi tidak tampak lagi Naga Scaraxian di sana. "Suatu kesalahan pergi ke arah goa air terjun ini. Semoga saja ini terakhir kalinya aku menginjak tempat persembunyian Scaraxian ini, terlepas dia ini kakek moyangku atau bukan!" ujar Sakya Kumara. Kruuyuuuk ...! Bunyi perut lapar Sakya Kumara membuat Pangeran Iblis ini memutuskan untuk berburu di Lembah Rinjani. "Scaraxian sialan! Aku tidak akan menemui naga raksasa yang tidak pedulian itu! Kalau bukan karena ibu, aku tidak aakan menemui naga sombong itu!" ujar Sakya dalam hati. Seekor kelinci hutan lewat di hadapannya, membuat semangat Sakya untuk berburu langsung muncul. "Aku akan menyergap kelinci hutan yang lincah ini," ujarnya. Sakya bergerak perlahan-lahan untuk mendekati kelinci hutan ini agar kelinci hutan ini idak terkejut dengan kehadirannya dan berusaha melarikan diri. Perlu banyak kesabaran bagi Sakya Kumara untuk mendapatkan hewan buruannya ini. Posi

  • Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis   75. Naga Scaraxian

    "Ingat, Sakya! kalau kamu tidak menemukan Naga Scaraxian di Lembah Rinjani, kamu harus ke arah pegunungan Rinjani untuk menemukannya! Ayahku biasanya suka mengajakku bermain di belakang air terjun di sekitar Pegunungan Rinjani ini."Sakya terbangun dan menoleh ke arah samping.Hari masih gelap di Lembah Rinjani."Ternyata aku sedang bermimpi! Tapi kenapa jelas sekali ibu menyuruhku menuju Pegunungan Rinjani? Ada apa sebenarnya yang ingin ditunjukkan oleh ibu?" pikir Sakya. "Apa mimpiku ini nyata atau hanya sekedar ilusi saja? Tidak akan pernah kuketahui kalau aku tidak ke sana!"Sakya Kumara memutuskan akan menuju Pegunungan Rinjani untuk menguak misteri yang menyelimuti Lembah Rinjani."Aku harus tahu penyebab lenyapnya semua naga-naga di Lembah Rinjani ini! Ada kejadian apa yang membuat semua naga di sini menghilang, termasuk Scaraxian. Apa Scaraxian ini kakekku? Tadi dalam mimpi, ibu menyebut ayah terhadap naga ini!" ujar Sakya.Begitu banyak misteri yang tidak terpecahkan.Bahkan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status