Kota Singkarak merupakan salah satu kota di Dunia Mortal yang sangat padat penduduknya.
Semua kegiatan perdagangan berlangsung terus menerus di kota ini tanpa henti seharian penuh. Jadi Kota Singkarak adalah kota yang hidup terus menerus. Jika malam tiba, pusat hiburan bertebaran di kota ini yang buka sampai pagi hari.
Kota ini masih berada di gugusan pulau Nusantara yang merupakan gugusan pulau terpadat di Dunia Mortal. hampir semua penduduk Dunia Mortal memilih tinggal di gugusan pulau Nusantara yang serba lengkap dibandingkan gugusan pulau lainnya.Hampir semua penduduk Dunia Mortal terutama yang menghuni gugusan pulau Nusantara tinggal di sini."Ramai sekali kota ini, Sakya!" ujar Kirani. "Baiknya kamu beli pakaian ganti, karena badanmu sudah bau sekali!""Memangnya ada yang jual pakaian di kota ini? Setahuku pakaian itu kita buat sendiri!" ujar Sakya.
"Kalau di sini, kamu bisa beli pakaian dengan beberapa perak saja!" jelas Kirani.
Kirani kemudian membawa Sakya ke salah satu penjual pakaian di pasar yang ada di Kota Singkarak ini. "Kita beli dahulu pakaian untuk dirimu, Sakya! Tidak baik kalau kita disangka gelandangan yang hendak mengemis di Kota Singkarak!"Penampilan Kirani dan Sakya Kumara agak berbeda setelah mereka mengganti pakaian mereka yang lusuh dan kotor karena melalui dua hari perjalanan melalui hutan dan rawa-rawa."Kita makan dulu yuk!" ajak Kirani.Sakya mengikuti saja kemauan Kirani karena perutnya juga merasa lapar. "Aneh ...! pikirnya,"kalau di Dunia Iblis ini rasa lapar tidak begitu terasa, kenapa sangat terasa di Dunia Mortal ya? Apa karena aku di dalam tubuh manusia?"Sakya Kumara juga tidak tahu bagaimana cara yang mudah untuk menemukan Tabib Adheswara di tengah ramainya penduduk kota ini.Ada satu hal yang diingatnya yang pernah diajarkan ayahnya dahulu untuk berkomunikasi dengan sesama iblis jika mereka berada di luar daerah mereka.Jika berada dekat iblis yang berwujud manusia, akan terasa getaran khusus yang hanya bisa dirasakan oleh sesama iblis, pertanda manusia yang ditemui adalah iblis.
Dia bisa menanyakan keberadaan Tabib Sakti Adheswara kepada iblis yang sudah lama mendiami Dunia Mortal ini. Barangkali mereka mengetahui keberadaan tabib sakti ini.Iblis di Dunia Mortal akan menyerupai manusia atau pendekar, karena wujud asli mereka akan ditakuti pendekar sebagai penghuni Dunia Mortal.Jadi tidak heran, kalau iblis sangat menyukai wujud manusia yang semuanya terasa jelas. Tidak seperti wujud iblis yang sangat jauh berbeda dengan wujud manusia."Kamu ada ide tidak, bagaimana cara menemukan Tabib Adheswara ini?" tanya Sakya kepada Kirani setelah mereka beranjak dari kedai makanan."Aku juga tidak tahu, Sakya ... biasanya kalian berkomunikasi dengan apa? Maksudku untuk mengetahui kalau kalian itu iblis, karena kan semuanya dalam wujud manusia di Dunia Mortal ini!" ujar Kirani."Kalau kata ayahku sih dengan merasakan getaran tertentu yang akan terasa jika dekat dengan iblis!" kata Sakya."Coba saja kalau begitu ... mungkin saja berhasil!" saran Kirani.Sakya Kumara terus berjalan bersama Kirani sambil berusaha merasakan getaran khusus yang dimaksud untuk menemukan iblis yang tersebar di kota Singkarak ini.*****Sudah setengah hari Sakya bersama Kirani menyusuri Kota Singkarak, tapi belum menemukan juga iblis yang bisa ditemukannya.Kota Singkarak juga bukan kota yang kecil, karena baru setengah jalan menjelajahi kota ini, mereka sudah kelelahan.
Tiba-tiba Sakya merasakan getaran di tubuhnya. "Sepertinya aku merasakan keberadaan iblis di dekat sini, Kirani!' ujarnya."Bagus, Sakya ... ini kabar yang menggembirakan setelah hampir seharian kita mencari tanpa hasil!"
Terlihat pedagang makanan kecil yang mangkal di sebuah taman di Kota Singkarak ini.
“Tuan ... maaf kalau banyak tanya. Aku merasakan getaran yang hanya bisa dirasakan oleh kaum kita jika tuan mengerti maksudku," ujar Sakya kepada pedagang makanan ini.Pedagang makanan ini terlihat kaget, tapi kemudian dia menganguk tanda mengerti maksud Sakya Kumara.
"Boleh tahu aku sedang berbicara dengan siapa?" tanya Sakya Kumara.
“Thaxos ...” jawab pria penjual makanan ini. "Namaku Thaxos ... ada yang bisa aku bantu?"“Aku Sakya Kumara datang ke Kota Singkarak ini hendak mencari Tabib Sakti Adheswara. Apa Tuan Thaxos kenal dengan tabib sakti ini?” tanya Sakya.Pria ini tiba-tiba langsung berlutut di hadapan Sakya. “Maafkan aku tidak melihat Pangeran Iblis yang datang berkunjung di kota ini!”“Bangun Tuan Thaxos ... aku di Dunia Mortal sama saja dengan kalian, kita hanya pendatang!” ujar Sakya. "Bagaimana kamu bisa mengenaliku! Aku tidak dalam wujud asliku!" ujar Sakya.Sakya Kumara heran, kenapa Thaxos bisa langsung mengenalinya, padahal dia berada di dalam tubuh manusia yang mati ini."Aku ini iblis yang mempunyai kemampuan melihat sosok iblis dalam tubuh apapun! Ini sudah takdirku memiliki kemampuan seperti itu ... jadi aku langsung bisa melihat sosok pangeran di dalam tubuh manusia mati ini!" jelas Thaxos."Jadi kamu bukan merasakan getaran khusus, tapi melihat diriku?" tanya Sakya.“Benar sekali Pangeran Sakya! Aku tidak tahu dimana Tabib Sakti ini berada, tapi aku bisa mengantarkan kalian menemui iblis yang mengetahui semua iblis yang berada di Kota Singkarak ini," kata Thaxos yang tanpa pamrih berusaha menolong Sakya dan Kirani."Siapa dia Thaxos? Apakah dia iblis juga seperti kita?" tanya Sakya Kumara.
"Benar sekali Pangeran ... dia juga iblis seperti kita!' jawab Thaxos.
Thaxos langsung membereskan dagangannya untuk bersiap-siap mengantarkan Sakya menemui iblis yang bisa membawa mereka menemui Tabib Adheswara."Semoga iblis ini mengetahui keberadaan Tabib Sakti Adheswara." harap Sakya sambil mengikuti Thaxos.
Setelah seharian menelusuri Kota Singkarak, akhirnya Sakya Kumara menemukan iblis bernama Thaxos yang bisa mengantarnya ke iblis juga yang mengetahui seluk beluk Kota Singkarak ini.“Kita sudah sampai!” ujar Thaxos saat mereka tiba di pinggiran kota dekat hutan yang jauh dari keramaian kota."Aku hanya lihat hutan saja, Thaxos! memangnya iblis ini tinggal di mana?" tanya Kirani."Ikuti saja aku ... dia tidak tinggal di dalam hutan tapi di bawah hutan!" jawab Thaxos."Maksudnya?" tanya Kirani lagi.Sakya tetap waspada, khawatir Thaxos menipunya karena mereka belum benar-benar kenal dengan iblis ini."Ikuti saja langkahku ... banyak jebakan di dalam hutan ini,jadi jangan sampai melangkah di luar langkah kakiku!" kata Thaxos memperingatkan Sakya dan Kirani."Kenapa mesti menaruh jebakan? Apa temanmu ini banyak diincar pendekar atau iblis?" tanya Sakya penasaran."Tidak begitu Pangeran ... hanya iuntuk berjaga-jaga saja dari perampok dan sejenisnya!' jelas Thaxos.Thaxos kemudian bergerak
Sakya Kumara tidak mengira akan bertemu dengan Kavita Kamala, seorang gadis cantik yang sangat mengetahui seluk beluk Kota Singkarak beserta penghuninya.Baru kali ini dia menjumpai gadis iblis yang cukup cantik yang pemberani dan tanpa rasa takut terhadap siapapun."Bantuan apa yang kalian butuhkan dariku?" tanya Kavita begitu Sakya tidak menyebut-nyebut Pangeran Iblis lagi."Kami ingin kamu mengantarkan kami ke Tabib Sakti Adheswara di Kota Singkarak ini! Kalau bisa sekarang juga, karena waktu kami sudah menipis!" kata Sakya Kumara dengan perasaan cemas."Kenapa waktu kalian menipis? Kalian sudah hampir mati?" tanya Kavita."Kurang lebih begitulah Nona Kavita! Bagaimana?" desak Sakya Kumara lagi. "Kamu tahukan rumah Tabib Sakti Adheswara yang berasal dari Dunia Iblis?" "Jelas aku tahu rumah Tabib Sakti Adheswara! Tapi ada syaratnya!" ujar Kavita."Apa syaratnya Nona Kavita?" tanya Sakya Kumara.“Aku bisa mengantarkanmu bertemu Tabib Sakti, tapi semua itu ada imbalannya! seru Kavita
Sakya Kumara dan Kirani berpisah dengan Kavita Kumala yang langsung meninggalkan mereka dan kembali ke tempatnya semula."Semoga saja gadis iblis ini tidak berbohong dan menipu kita! Aku merasa dari tadi tidak percaya terhadap niat gadis iblis ini!" kata Kirani yang sudah curiga dengan tingkah laku Kavita yang aneh."Jangan berburuk sangka dahulu! Mungkin saja dia benar mau membantu kita ... hanya sifatnya saja yang jelek!" ujar Sakya."Semoga saja demikian ... aku punya firasat jelek mengenai masalah ini!" ujar Kirani lagi.Sakya naik duluan dan membuka penutup lorong rahasia ini. Benar saja kata Kavita, dia masih berada di pinggiran kota, karena yang tampak hanya pepohonan di sekelilingnya.Setelah merasa keadaan aman, Sakya meminta Kirani menyusulnya. Tapi baru beberapa saat mereka di atas permukaan, terdengar langkah kaki dan suara percakapan yang cukup jelas.Tap ... tap ... tap ...Suara langkah kaki makin mendekati tempat Sakya dan Kirani yang sedang bersembunyi."Mudah-mudahan
Batas waktu Sakya Kumara sudah makin kritis, namun dia masih saja belum menemukan Tabib Sakti Adheswara yang bisa diduga Sakya bisa mengembalikan tubuhnya seperti sedia kala. Tindakan Kavita yang menyerahkan Kirani kepada pimpinan sekteTeratai Merah membuat harapan untuk bebas dari tubuh manusia mati ini menjadi sirna. Tidak mungkin dalam waktu singkat mereka berhasil menemukan tabib ini, apalagi Kavita telah menipu mereka mentah-mentah.Bisa jadi lokasi yang ditunjukkan Kavita juga bukan lokasi sebenarnya, hanya lokasi perangkap untuk menyerahkan Kirani kepada sekawanan anggota sekteTeratai Merah yang menyusul mereka ke pinggiran hutan ini.Tik ... Tok ... Tik ... Tok ...Waktu terus bergulir bagaikan denting kematian yang menghantui Sakya Kumara. Sebentar lagi kebebasannya akan terenggut oleh waktu. Dia akan terkurung lagi selama 4 hari sampai tenaga Kirani pulih untuk membuatnya bisa bergerak bebas lagi.Itupun kalau mereka berhasil lolos dari kejaran anggota sekteTeratai Merah. J
Sakya Kumara ambruk ke tanah bagaikan tubuh yang tiada bertulang lagi. Kesadarannya hilang seketika begitu tubuh matinya tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Kali ini kondisinya jauh lebih parah dibandingkan saat dia berada di pematang sawah. Tidak ada rasa perih di badan, tapi Sakya tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali, bahkan kesadarannya mulai hilang secara perlahan-lahan.“Sakya ...!” Terdengar olehnya teriakan panik Kirani, tapi badannya tidak kuasa bergerak lagi. "Sadar, Sakya ...!"Teriakan demi teriakan Kirani berusaha menyadarkan Sakya Kumara, tanpa gadis ini menyadari kalau teriakan kerasnya telah memancing pengejarnya mengetahui lokasi tempatnya berada.Pandangan Sakya yang terjatuh juga berkunang-kunang. Sekelilingnya juga sudah kabur di matanya. Ingin dipaksakan tubuhnya berdiri kembali, tapi yang dirasakannya hanyalah tubuhnya yang kaku dan mati, tidak bisa digerakkan lagi. Kondisi tubuh mati ini benar-benar mati sekarang. Bahkan Sakya Kumara sama sekli ti
Harapan Sakya Kumara tampaknya terkabul dengan keanehan yang mulai terjadi pada tubuhnya.Ada sesuatu di dalam tubuhnya yang memberontak ingin keluar dari dalam tubuhnya. Sesuatu yang terasa sangat panas bagi Sakya.“Jangan melawan Sakya Kumara! Aku Roh Iblis dalam tubuhmu yang sudah terkurung sangat lama!” kata Roh Iblis yang merupakan sosok yang membuat tubuh Sakya panas membara.“Aku tidak ingin kamu menguasaiku lagi, Roh Iblis! Walaupun aku sekarat, tidak sudi diriku menyatu lagi denganmu!” seru Sakya Kumara.“Jangan sombong pangeran tengik! Aku tidak akan menguasai tubuhmu lagi ... aku menawarkan kerjasama padamu!” bujuk Roh Iblis ini.“Kamu telah membuatku sengsara saat diriku kecil ... sekarang kamu mau aku percaya kalau kamu tidak mempunyai niat jahat padaku?” tanya Sakya Kumara dengan nada tidak percaya.“Bagaimana kalau aku bilang, aku bisa melepaskan dirimu dari tubuh mati manusia yang tidak berguna ini bagimu? Aku bisa mengembalikan tubuh aslimu, bahkan dengan kekuatan yan
Sakya Kumara, Naga Iblis dari Kerajaan Kumara terbentuk sempurna dari kesaktian Roh Iblis yang berhasil mengeluarkan dirinya dari tubuh mati manusia yang sekarang tergeletak di depannya. Tubuh yang selama ini mengurung dirinya dan membuat dirinya tidak bisa berbuat apapun juga.Sakya Kumara berdiri gagah dengan postur tubuh iblisnya yang tegap dan sangat menunjukkan sisi pendekarnya. Naga Iblis ini sangat bersyukur akhirnya bisa lepas dari belenggu manusia mati yang mengurung dirinya sehingga tidak bisa berbuat apapun.“Sakya Kumara ... sekarang kamu sudah mendapatkan tubuh iblismu! Aku bisa menjadi sumber kekuatanmu jika kamu ijinkan aku mengeluarkan kemampuanku!” ujar Roh Iblis menawarkan diri.“Ada kekuatan apa sehingga kamu menawarkan dirimu menjadi sumber kekuatanku?” tanya Sakya Kumara penuh curiga.“Aku tidak hanya bisa memberikan kekuatanku kepadamu, tapi aku juga bisa membantumu menghadapi musuh-musuhmu! Kamu bisa memanggilku keluar dari tubuhmu untuk itu!” ujar Roh Iblis lag
Sakya Kumara akhirnya berhasil pulih seperti sedia kala berkat Roh Iblis di dalam tubuhnya yang bangkit kembali memberi kekuatan kepadanya. Namun dia membutuhkan Roh Dewa yang akan menambah kekuatannya jika berhasil dibangkitkan kembali. Tetap dia harus mencari Tabib Sakti Adheswara.Seandainya saja Sakya Kumara mengetahui kalau dia memiliki kemampuan yang melebihi Roh Api dan Roh Dewa. Ada sebabnya dia disebut Naga Iblis karena Sakya Kumara merupakan keturunan dari Iblis dan Naga. Jadi kemungkinan besar Sakya Kumara bisa berubah wujud menjadi Naga Iblis yang masih belum disadarinya.Tujuannya sekarang hanya satu, menyelamatkan Kirani yang telah dibawa oleh sekte Teratai Merah.Untuk itu dia butuh kemampuan Kavita yang mengetahui lokasi tempat sekte Teratai Merah ini berada. Sakya juga akan mebuat perhitungan dengan gadis iblis ini yang telah menipunya habis-habisan.Tanpa kesulitan, Sakya Kumara memasuki ruang bawah tanah rahasia tempat Kavita berada. Sakya berharap gadis iblis ini