Share

bab 19

Maslianur tertidur setelah meminum obat. Rama memintanya untuk tetap tinggal hingga keadaannya pulih, namun Maslianur mengkhawatirkan keadaan adiknya. Anisa sendirian di rumah dalam keadaan sakit, Maslianur harus segera pulang. Tapi ia tak berdaya, obat yang ia minum membuatnya merasa tidak bisa menahan kantuk. Mungkin ia akan tidur sebentar, setelah itu ia harus kembali.

10 kotak boncabai dan 2 kotak "hadiah" sudah Rama siapkan menjadi 1 di dalam kain. Mudah buat utusan pak Andik membawanya saat itu juga.

Pak bima dan ibu Sri datang, mereka menginfokan jika Santi sudah berangsur sembuh. Bahkan memuji Alan dan adik-adiknya yang membantu pekerjaan di rumah pak Wijaya. Mereka anak-anak yang tau budi.

"Loh nduk...gambar apa ini?"tanya ibu Sri.

"Desain gambar kamar bu," jelas Jaya.

"Oiya pak, tanah rumah kita ini batasnya darimana sampai mana?" tanya Rama.

Pak Bima kemudian keluar rumah diikuti Rama dan Jaya. Kemudian menunjuk dari ujung kiri ke ujung kanan. Tanah mereka tidak termasuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fajar Setiawan
Ok nih.. tapi yg ganjel.. kata 'nduk' !! itu sapaan untuk anak perempuan!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status