Share

87. Menunggu Perubahan

Warga kadipaten di perbatasan sangat mendukung perubahan. Banyak peraturan mencekik rakyat kecil dan menguntungkan kaum bangsawan dan penguasa. Mereka berharap pemimpin baru membawa angin segar. Pro rakyat tidak sekedar slogan untuk menarik simpati.

Ketika Pangeran Tengkorak dan si Setan Jagat tewas di tangan Pendekar Lembah Cemara, rakyat kadipaten pesta sampai pagi. Namun saat terbangun siang harinya, mereka dihadapkan pada kenyataan; tidak ada pembesar dan kroni istana yang pantas menduduki tahta untuk mengisi status quo. Mereka cuma beda penampilan, sedangkan otak sama.

Semangat mereka hadir kembali tatkala terdengar kabar tentang kemunculan Raja Agung dari Lembah Cemara, dan mengangkat Gentong Ketawa untuk menjadi raja di kerajaan Timur.

Mereka menyambut kedatangannya di sepanjang jalan dengan gegap gempita.

Adipati kadipaten di perbatasan juga sudah muak dengan kebijakan istana yang banyak merugikan warganya. Semua kekayaan alam diangkut un
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status