Share

Bab 22

"Ini kamar kamu, Nay?" 

"Ya iyalah, Pak, kamar saya."

"Tempar tidurnya itu?" Yogi menunjuk tempat tidur berukuran kecil.

"Memangnya Bapak lihat ada tempat tidur lain?"

"Sofa?"

Kanaya tertawa ngakak. "Sofa? Ya ngga ada lah, Pak."

Yogi masih terus berdiri mematung. "Terus. Saya tidur di mana?"

"Itu dia yang sedang saya pikirkan dari tadi. 'Kan ngga mungkin saya menyuruh Bapak tidur di ruang tamu. Apa kata Bapak dan Ibu, nanti?"

"Ya sudah. Kita tidur bersama."

Seketika Kanaya langsung menatap Yogi dengan netra yang membulat. "Tidur bersama? Ngga-ngga. Mendingan saya ambil tikar. Dan tidur di bawah."

Gegas Kanaya keluar dari kamar untuk mengambil tikar sebagai alas dia tidur.

-

-

-

"Nah. Beres," ucap Kanaya selesai menggelar tikar. Dia langsung mengambil bantal, guling, serta selimut. 

"Saya tidur di bawah. Dan Pak Yogi tidur di atas!" terang Kanaya.

"Banta

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status