Share

Bab 23

"Saya berangkat dulu, Pak, Bu," pamit Yogi yang akan berangkat ke kantor.

"Hati-hati, Sayang!" Kanaya bersikap sok romantis di depan kedua orang tuanya. "Awas, ya, kalau di kantor berduaan lagi sama Siska," bisik Kanaya mengancam.

'Apa maksudnya Kanaya bicara seperti itu? Apa dia cemburu dengan Siska? Berarti dia benar-benar mencintai saya?' tanya Yogi dalam hati.

"Sana berangkat! Sampai kapan kamu mau lihatin istrimu tanpa berkedip seperti itu?" Kanaya mendekatkan wajahnya persis di depan wajah Yogi. Sontak Yogi pun kaget dan sedikit gugup.

"Saya berangkat dulu."

Saat Yogi hendak melangkahkan kaki menuju mobil. Tiba-tiba Zein datang. Dia langsung keluar dari mobil dan menyapa Kanaya serta kedua orang tuanya.

"Selamat pagi, Nay. Bapak, Ibu." Zein langsung meraih tangan Heru dan Tari.

"Pagi, Nak Zein." Tari mengulas senyum hangat pada adik tiri Yogi tersebut. "Pak, Nak Zein ini adiknya Nak Yogi." Tari memperkenalkan Zein

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status