Share

Chapter 102

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-06-23 13:32:14

Pertama kali membuka mata tanpa hadirnya siapapun di sekitarnya.

Yerin menyingkap selimut yang membungkus tubuhnya. Mencabut selang infus yang terpasang di punggung tangannya.

Ia harus melihat keadaan Arsen.

Yerin buru-buru turun dari ranjang.

Saat ia berjalan hendak keluar dari kamarnya.

Tubuhnya hampir terjatuh kalau saja tidak segera ditangkap.

“Kau mau ke mana?” tanya Arsen.

Yerin mendongak. “Aku ingin melihatmu. Kau baik-baik saja?” tanya Yerin.

Ia mengambil tangan Arsen yang diperban. “Tanganmu terluka…”

“Aku baik-baik saja.” Arsen memeluk Yerin dari samping.

Membawanya kembali masuk ke dalam ruangan.

Arsen mengambil duduk di samping ranjang Yerin. “Kembalilah tidur. Ini masih terlalu pagi untuk bangun.”

“Aku tidak bisa.” Yerin mendengus. “Aku pasti sudah lama tidur…”

Yerin menatap Arsen. Kenapa pria itu tersenyum begitu tiba-tiba.

Ia hampir melupakan kejadian tadi malam.

Dirinya yang menyatakan perasaan pada pria itu.

Pasti dianggap lelucon. Past
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 354

    Eve baru saja datang ke rumah sakit. Ia akan membayar biaya rumah sakit adiknya dengan sisa uangnya. Sembari menunggu uang dari Bastian. Meski mereka sudah sepakat, Eve tidak berani meminta uang dari pria itu. Nanti saja saat pria itu sadar dan memberinya secara sukarela. “Semua sudah dibayar, kak.” Eve mengerjap. “Semuanya?” Staf rumah sakit mengangguk. kemudian memberikan rincian pembayaran yang dilakukan atas nama Bastian Miles Jarvis. Eve membawanya—memasukkan ke dalam tasnya. “Dia benar-benar menepati janjinya.” Eve tersenyum samar sembari berjalan ke ruangan adiknya. Tunggu—kenapa dari luar sangat ramai ya? Ada apa ini? Eve tidak tahu apapun sampai ia membuka pintu. Ya, tiga pria dewasa yang saat ini sedang berkutat dengan mainan. mereka sibuk memasang jalanan untuk mobil-mobilan. “Apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Eve begitu bingung melihat Ernando, Willie dan Brayson. Eve segera mendekati Grey yang duduk di sofa. “Kamu baik-baik saja? Mereka tid

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 453

    Bastian pergi. Benar-benar pergi dari rumah Eve dan meninggalkan Eve. Ia pulang ke Apartemennya setelah melampiaskan gairahnya dengan bermain begitu lama dengan Eve. Bastian tersenyum—sudah lama ia tidak merasa sesenang ini. Nafsunya sudah tersalurkan dengan baik. Bastian pergi ke ruang kerjanya. Menatap dokumen yang sudah dimintanya dari orang kepercayaannya di kantor. Menghubungi seseorang. “Kau sudah memeriksa dengan teliti?” tanya Bastian. “Sudah, Sir. Tapi apakah anda yakin ingin menanamkan modal di perusahaan itu? Dari yang sudah saya cari tahu. Perusahaan itu memiliki laporan keungan yang minus. Meski masih berjalan, ternyata masih punya banyak hutang.” Bastian tersenyum samar. “Tapi kau sudah menangalisa perusahaan itu ke depannya kan? perusahana itu katamu memiliki prospek yang bagus.” “Benar, Sir. Tapi saya tidak bisa tidur memikirkan ini. Memang terlalu berisiko. Anda bisa berpikir dahulu sebelum benar-benar memutuskan.” Bastian bersandar. Dengan

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 452

    21++ Apakah melemparkan tubuhnya pada Bastian sebanding dengan apa yang akan ia dapatkan? Eve mungkin berpikir ini badai. Badai yang mungkin tidak akan berakhir dengan cepat. Bahwa mereka akan selalu terlibat dengan perbuatan kotor tanpa ikatan. Lalu.. bagaimana dengan perasaannya sendiri. Eve menatap pantulan diri mereka melalui cermin di depan. Ia memejamkan mata—hujaman Bastian semakin dalam. Meski dengan tempo yang lambat. Justru membuatnya semakin frustasi. “Apa kau sungguh tidak pernah membayangkanku saat kau sedang memuaskan dirimu sendiri?” tanya Bastian. Jemarinya menyentuh bibir Eve. Satu tangannya lagi meremas pinggang wanita itu. Menatap tubuh mereka tanpa terbalut apapun. Tubuh mereka yang saling menyatu—kulit tubuhnya yang semakin terlihat kontras dengan kulit tubuh Eve. “Tidak…” Eve menggigit bibir bawahnya. Ia menutup mata sebentar—dengan tangan yang bertopang pada wastafel. “Sungguh?” Bastian menunduk—menenggelamkan wajahnya diceruk leher

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 451

    21++ Meski sebenarnya Eve berbohong. Bastian tidak akan tahu kalau sebenarnya Eve juga sering membayangkan pria itu. Kegiatan panas mereka memang terekam jelas di pikirannya. Eve bukan wanita polos lagi. sesekali ia merindukan sentuhan dan kegiatan panas itu. Namun, ia terpaksa menyentuh dirinya sendiri guna mendapakan kepuasan. Dan apa yang terjadi saat ia mencoba menyentuh dirinya sendiri… Jelas sekali kalau tubuh Bastian yang seksi akan muncul di hadapannya. “Bagus sayang!” Bastian mendorong maju dan mundur kepala Eve. Eve yang sibuk memanjakan milik Bastian ke dalam bibirnya. Milik Bastian yang terasa semakin membesar di dalam bibirnya. Ia mendongak—menatap Bastian yang begitu menikmati sentuhannya. entah kenapa membuatnya kian bersemangat. “Shitt kau semakin pintar,” puji Bastian menunduk—menatap Eve yang sedang berjongkok memanjakan miliknya. Ia mendongak—dengan jakunnya yang naik turun. Keringat yang mulai membanjiri tubuhnya. Gairahnya pun semakin ters

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 450

    21++ Bastian tidak pernah mengira bahwa mereka akan melakukan aktivitas panas di rumah Eve. Bukan di Apartemen, melainkan rumah Eve yang dulu sering ia datangi. Namun tidak pernah sekalipun ia berani menginjak kamar wanita itu. Tapi sekarang mereka malah berciuman di sepanjang tangga menuju kamar Eve. “Kenapa kau mengajakku ke sini?” tanya Bastian mengangkat pinggang Eve. Hingga tubuh Eve berada dalam gendongannya. Kedua kaki Eve melilit di pinggangnya. “Karena aku tidak tinggal di Apartemen,” balas Eve. Mendorong pintu kamar, menutupnya dengan kakinya. kemudian menjatuhkan Eve ke atas ranjang. Bastian menunduk—kembali mencium bibir Eve. Jemarinya bergerak dengan cepat melepaskan dress yang digunakan Eve. “Ahh!” jemari Bastian mengusap buah dadanya. Eve memejamkan mata—sedangkan bibir pria itu tidak berhenti menandai lehernya. “Kamarmu bagus,” bisik Bastian. Eve mendongak—membuka mata. “Aku akan pindah,” balasnya. Tangan Eve tidak mau tinggal dia

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 449

    “Bagaimana keadaan Mama?” tanya Eve ketika sampai di depan ruangan. Papa sedang duduk—hampir ketiduran menunggunya. Andrian mendongak. namun, ia menatap pria yang datang bersama Eve. “Bastian?” ucapnya kebingungan. Bastian tersenyum. “Saya mengantar Eve. bagaimana keadaan tante Helena?” Andrian menatap keduanya. Menatap keduanya dengan intens sampai membuat Eve meneguk ludahnya tegang. Curiga sekali kenapa tiba-tiba datang berdua. “Pa..” lirih Eve. “Mama baik-baik saja. Dokter bilang mama kelelahan saat menunggu Grey. Mama sering melupakan makan,” jelas Andrian. Eve bernapas dengan lega. “Aku sangat takut tadi…” mengusap keningnya pelan. Andrian menatap Bastian. “Ada apa dengan kalian berdua.” Bastian menyipitkan mata—menoleh pada Eve yang juga menatapnya. “Seperti yang sudah Om lihat, kami kembali bersama.” Bastian tersenyum sopan. Andrian bersindekap. “Dari awal kalian memang tidak bisa dipisahkan. Kamu—” menatap Bastian. “Kenapa dari awal tidak merebutny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status