Share

Chapter 141

Author: Iamyourhappy
last update Huling Na-update: 2025-07-09 14:41:11

Akhirnya selesai juga….

Hari ini cukup panjang.

Setelah mengajar Yerin berjalan ke ruangannya.

“Bu Yerin apa itu benar?” tanya Bu Jema tiba-tiba.

Yerin mengerucutkan bibirnya.

“Aku tidak mau percaya, bu. Tapi fotonya….” Bu Jema berhenti. “Maaf, melihat responmu pasti tidak benar.”

Bu Jema mengguncang lengan Yerin. “Katakan sesuatu. Jangan diam saja. Aku takut kamu tiba-tiba pingsan.”

Yerin menggeleng. “Tidak, Bu. Aku baik-baik saja.”

Bu Jema dan Yerin berjalan menuju ruang guru.

Ke ruang guru!

Karena Yerin lupa mengambil daftar nama kelas 1. Ia harus berhadapan dengan guru-guru lain yang pasti akan menganggap gosip itu benar.

“Jadi, bu Yerin datang karena undangan khusus?” tanya Bu Jema.

Yerin sempat menjelaskan bahwa ia datang ke pesta itu karena undangan khusus.

Hanya itu..

Tapi Bu Jema tidak puas dengan jawaban Yerin.

Sampai mereka masuk ke ruang guru.

Yerin segera mengambil absen anak kelas 10. Setelah itu berbalik—hendak berjalan.

Tapi tiba-tiba—
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 588

    “Noel!” teriak Leya ketika membuka pintu ruangan Noel.Tapi bukan hanya seekor Noel yang berada di sana. Namun juga sekretarisnya.“Maaf, saya akan kembali lagi nanti!” Leya segera menunduk.Rakha tersenyum—ia mendekati Leya. “Santai saja!” memberikan kedua jempolnya.“Marahi dia sepuasmu!” Rakha segera pergi.Memberikan ruang bagi Leya dan Noel berbicara di ruangan.Noel berdiri dengan senyum sumgringah. “Selamat datang di ruanganku. Akhirnya aku bisa melihatmu datang sendiri ke sini.”“Tidak perlu menyambutku!” Leya benar-benar kesal.Tapi sebelum itu ia menoleh ke belakang.Untunglah pintu itu sudah tertutup dengan benar.Jangan sampai ada orang lain yang mendengar mereka.Tapi saat ia menoleh ke belakang, justru Noel memanfaatkan kesempatan itu dengan sangat baik.Memerangkap Leya dengan cepat.“Apa maksudnya tadi?” tanya Leya. Bahkan tidak peduli dengan posisinya sekarang.Meski ia juga tidak nyaman. Karena Noel sangat dekat!“Tadi? Maksudnya Dad? Dad yang ingin tahu sendiri. Dia

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 587

    Berangkat bekerja.Seperti biasa.Leya akan disibukkan dengan tumpukkan dokumen.Jarang memiliki waktu, hanya fokus bekerja.Itulah yang ia rasakan. Sampai Noel datang, mengacak-acak kehidupannya yang lurus.Apalagi tadi malam. Sebenarnya menyenangkan, tapi selalu ada tingkah dan ucapan Noel yang benar-benar menguras emosinya.Tapi lupakan saja, hari ini ada banyak dokumen yang butuh penanganannya.Apalagi ia seorang akuntan.Ada banyak berkas yang berisi rentetang angka. Ratusan, bahkan miliaran rupiah. Sayangnya meski ia sering melihat nominal sebesar itu, ia belum pernah merasakan langsung.Bekerja terus—bekerja tanpa henti sampai waktu makan siang.Leya bersama rekannya pergi ke kantin.Kantin kantor Skyline memang yang terbaik. Ada banyak menu, ada banyak pilihan.“Hari ini menunya kebanyakan ayam?” tanya Sarah menatap layar yang menampilkan menu makanan.Kenapa tiba-tiba banyak ayam?“Seharusnya ada saos keju.” Ira meneliti saos yang berderet.Namun sayang, hanya satu saja. Sepe

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 586

    Ingin rasanya langsung menggampar wajah tampan Noel.“Tidak usah menghinaku jika kau terus saja mengejarku tanpa henti!”Noel mengerjap. “Maksudku adalah—” Noel menghela napas. “Aku hanya ingin tahu berapa lama kau bekerja. Tanganmu menjadi sedikit kasar..”“Malah kau perjelas. Noel kau—” Leya menunjuk Noel.Akhirnya mengambil tisu. Diambilnya banyak, dilemparnya membabi-buta pada Noel.“Nanti terkena kopiku—”Benar saja. Lemparan tisu itu mengenai cangkir yang berisi kopi di dalam cangkir Noel.Tidak merasa bersalah.Leya justru tertawa puas. “Rasakan!” sembari menjulurkan lidah. Mengejek Noel kekanak-kanakan.Noel menatap Leya.Bukannya marah. Tapi malah terpesona dengan senyum lepas Leya yang menertawakannya.Huft rasanya seperti kembali ke masa lalu.Noel bertopang dagu.Tatapannya kian dalam pada Leya.“Kenapa?” tanya Leya mengerjap setelah sadar ditatap Noel sedalam itu.“Kau cantik. Sama seperti dulu.”Leya berdecih. “Tidak usah membual. Kau baru saja mengatai tanganku kasar!”

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 585

    “Mom ikut kelasmu?” tanya Noel kebingungan.Mengenai ibunya yang ikut kelas Leya, ia sama sekali tidak tahu.“Iya, bersama Elise!” balas Leya.“Mom memang suka memasak,” balas Noel. “Bahkan Mom memiliki beberapa sertifikat memasak.” Dengan nada yang tenang. “Kalau dia ikut kelasmu, dia bukan sekedar ingin dekat denganmu. Karena dia juga ingin belajar memasak darimu.”Leya mengusap rambutnya kasar.Masalahnya ia pun tahu kalau niat ibu Noel memang baik, tidak ada niat jahat sama sekali.Tapi ini tentang dirinya sendiri yang merasa tidak nyaman terlalu dekat dengan keluarga Noel.“Aku tidak nyaman,” balas Leya pada akhirnya.Noel terdiam sesaat. “Baiklah. Aku akan meminta Mom untuk berhenti mengikuti kelasmu.”“Tidak perlu melakukannya,” ucap Leya.Pasalnya pembicaraan mereka belum menemukan titik temu.“Lalu kau ingin aku melakukan apa?” tanya Noel yang juga kebingungan.“Aku juga sudah menawarkan solusi. Kalau kau tidak nyaman, aku akan meminta Mom dan Elise agar tidak usah mengikuti

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 584

    “Aku sudah bilang tidak perlu ke sini!” Leya menatap lelah Noel.Noel hanya tersenyum manis dan membukakan pintu untuknya.Leya menghela napas pelan sebelum masuk.Duduk dengan tenang sebelum Noel kembali berbicara.“Aku penasaran,” ucap Noel.“Tunggu.” Leya menggeleng. “Aku tidak ingin membicarakan itu dulu. Aku harus ke rumah sakit.”Noel menoleh dengan kaget. Langsung tahu rumah sakit yang dimaksud. “Kau ingin menemui dia?”“Ya. Kalau kau tidak suka, kau bisa menurunkanku.”“Leya..” ucap Noel pelan.“Kau tidak bisa melarangku.” Leya menoleh. “Kita tidak memiliki hubungan sedalam itu sampai kau bisa melarangku pergi ke manapun.”“Kalau kau tidak suka, kau bisa menurunkanku di sana!” menunjuk trotoar. “Aku akan naik taksi ke rumah sakit.”“Baiklah. Aku akan mengantarmu. Aku juga akan menunggumu sampai selesai berbicara dengannya!”“Jangan menungguku.” Leya menolak keras keinginan Noel.Noel tidak bisa. Jika tidak ditunggu mereka bisa semakin lama.Maka dari itu, ia akan tetap menungg

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 583

    “Tidak usah menjemputku. Kalau Jayden sudah tidur, kau bisa pulang.” Leya melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya.Ia sudah sampai di sebuah gedung di mana ia biasa melatih memasak.“Kau yakin pulang sendiri?” tanya Noel.Leya berhenti sejenak sebelum ia benar-benar membuka pintu.“Sebelum ada kau, bahkan meski ada kau, aku terbiasa melakukan apapun sendiri. Tidak perlu mencemaskanku.” Leya menoleh ke belakang.Tangannya yang tidak seberapa panjang itu terulur untuk memperbaiki posisi Jayden yang tertidur di belakang.“Biasanya dia akan bangun saat kau menggendongnya. Tapi hanay sebentar, dia akan kembali tidur dengan cepat.”Noel mengangguk saja.Leya berhenti—Noel pun menunggu wanita itu keluar.Meski tidak rela jika kebersamaannya dengan Leya akan berakhir sampai di sini.“Sebenarnya…” lirih Leya.“Sebenarnya…” ulang Noel.Karena penasaran. Karena ia ingin segera tahu apa yang ingin dikatakan oleh Leya padanya. “Aku ingin memberithaumu sesuatu.” Leya akhirnya berbicara.“Katakanla

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status