Share

Chapter 155

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-07-14 08:47:42

Arsen berdecak. “Intinya adalah kau bingung dengan hubunganmu. Tapi kau malah menyeret kami juga.”

Bastian mengerjap. “Aku hanya…” “Maksudku kalian yang lebih paham tentang hal seperti itu. jadi aku meminta saran saja.”

“Kita tidak pernah berada di posisi seperti itu.” Arsen menggeleng. “Kalau pun iya, aku akan membuatnya tidak jadi seperti itu. Aku akan membawanya ke manapun aku pergi.”

Menarik pinggang Yerin.

Yerin mendengus pasrah.

Diam….

Tapi telinganya mulai panas mendengarkan kakak adik itu berdebat.

Sampai kapan mereka akan berdebat seperti itu?

Yerin akan mengawasi dulu sebelum mengeluarkan suaranya yang tinggi.

“Maka dari itu. kalau aku bisa, aku juga akan membawa Eve bersamaku,” balas Bastian menggebu-gebu.

“Kau ini masih kecil. Kau mau apa membawa anak orang.” Arsen melotot. “Jangan meniruku, kau itu masih kecil.”

“Kecil apanya? Aku bahkan sudah setinggi kau.”

Yerin menghela napas panjang.

Brak!

“Kalian berhenti.” melototi Arsen dan Bastian bergan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 169

    Entah berapa kali. Berapa banyak posisi. Mereka baru selesai saat Arsen benar-benar sudah puas. Yerin tidak ingat pukul berapa mereka selesai. Ia tertidur kelelahan di saat Arsen masih memasukinya. Ia terbangun lebih dulu. Arsen seperti serigala tadi malam. “Dasar!” Yerin mendengus menatap wajah damai Arsen. “Dasar pria tidak bisa dipegang ucapannya!” kembali mendengus. “Mengumpatiku diam-diam hm..” Arsen menarik pinggang Yerin. “Masih pagi, kembalilah tidur.” Yerin memeluk Arsen. Tubuh pria itu hangat dan juga besar. Yerin terkikik pelan. “Kenapa tiba-tiba tertawa? Membuatku takut saja.” “Tidak. hanya…” Yerin mengendus dada Arsen. “Aku suka tubuh kamu.” “Katakan lagi.” Arsen mengusap punggung Yerin. “Tidak akan!” Yerin tertawa. Tapi jemarinya menyentuh dada Arsen. Jemarinya yang lentik itu akan membangkitkan sesuatu dari dalam diri Arsen. “Berhenti kalau tidak mau aku memakanmu lagi.” Arsen mencekal tangan Yerin. Di bawanya ke atas. diciumnya beberapa k

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 168

    21++ Pemikiran Arsen tidak bisa dijangkau oleh Yerin. Namun lambat laun Yerin juga belajar. Menyenangkan suami bukanlah hal yang kotor. Ia juga berusaha menyenangkan Arsen dan memberikan pelayanannya sebagai istri sebaik mungkin. Kalau dipikir… Yerin harus membuat suaminya ini tergila-gila dengan sentuhannya. Jangan sampai ada wanita lain yang bisa memuaskan suaminya selain dirinya sendiri. “Hmmph!” Yerin mengulum milik suaminya. Arsen menoleh ke samping—melihat mereka berdua. Ia setengah berdiri dengan Yerin yang terlentang di bawahnya. Wajah Yerin tepat berada di bawah—di antara selangkangannya. Bibir Yerin yang mungil itu sudah melahap miliknya dengan rakus. “Bagus ohh!” Arsen mengusap helaian rambut Yerin ke belakang. Ia memegang sandaran ranjang. Pinggulnya bergerak—mengikuti irama bibir Yerin yang memanjakan miliknya. “Ahh… hmmph!” milik Arsen semakin membesar di dalam bibirnya. Yerin mendongak—menatap suaminya yang tengah berdiri di atasnya. Wa

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 167

    21++ “Tu-tunggu…” Yerin mengusap rambut Arsen. Bibir pria itu tenggelam di dalam kulit lehernya. Mencecapnya dan menghisapnya. Tubuhnya di kurung. Pinggangnya dicengkram meski tidak erat. Yerin tidak bisa bergerak. Tapi—ada sesuatu yang harus Yerin katakan. Arsen mengusap puncak dadanya. Jemari pria itu dengan liar meremas dadanya. “Sayang tunggu dulu…” Yerin mendorong dada Arsen. “Kenapa lagi?” tanya Arsen frustasi. “Aku lupa hari ini seharusnya aku kontrol ke rumah sakit untuk memasang pengaman…” lirih Yerin. “Tu-tunggu. Aku harus memeriksa tanggal suburku..” Arsen mendekat—mencium bibir Yerin. Tapi Yerin lagi-lagi melepaskannya. “Kalau begitu kamu yang harus menggunakan pengaman. Kita beli sekarang—” mengambil tangan Arsen. Tapi Arsen mencegahnya. “Aku tidak akan mengeluarkan di dalam.” Yerin menatap Arsen. Tidak yakin dengan pria itu. “Tapi—” “Aku akan mengeluarkannya di luar, sungguh.” Arsen meyakinkan Yerin. Akhirnya Yerin menurut. Arsen sudah me

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 166

    Yerin bertopang dagu. “Semudah itu? Aku jadi penasaran berapa banyak uang kamu?” Arsen mengeluarkan ponselnya. “Mau melihatnya?” Yerin mengerjap. “Kamu mau memberitahuku?” Tidak ada keraguan dari wajah Arsen. “Sebenarnya tidak bisa ditotal semuanya. ada yang berbentuk saham, obligasi, tanah, bangunan, emas dan investasi lainnya…” Yerin melongo mendengarnya. Pantas saja membuat pernjanjian dengannya tidak ada apa-apanya. Uang suaminya ini tidak perlu diragukan lagi. Sangat banyak, saking banyaknya sampai tidak bisa dibayangkan. “Itu uang kamu…” Yerin menyipitkan mata. “Atau uang perusahaan?” “Uangku sendiri. aku sudah memisahkan uangku dengan uang bastian. Ada beberapa warisan yang ditinggalkan orang tuaku. dan aku sudah membaginya dengan Bastian.” Yerin berwow ria. Sebenarnya ia sudah tahu kalau Arsen memang sekaya itu. Tapi setelah ditunjukkan nominal pasti uang yang ada direkening pria itu…. Yerin menjadi berdebar. Berdebar semakin cinta pada pria ini. tida

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 165

    Yerin dan Arsen berjalan di tepi sungai. Sungai yang terkenal indah dan dikunjungi banyak orang ketika sore sampai malam hari. Tangan mereka saling bergandengan tangan. Yerin menghela nafas dalam. Dulu ia sering bersama adiknya berlari di sini. Yerin meremas pelan tangannya—bukan tangannya. secara tidak sadar ia meremas tangan Arsen juga. “Kenapa? Kamu tidak nyaman di sini?” tanya Arsen. Yerin menggeleng. “Tidak….” “Jujur saja..” Arsen meraih tangan Yerin satunya lagi. “Tanganmu berkeringat. “Tidak nyaman ya di sini?” “Aku hanya…” Yerin memejamkan mata sebentar. “mengingat adikku…” Bukannya marah Arsen terlihat khawatir. Lagipula untuk apa marah? Mereka ke sini untuk menyembuhkan luka Yerin. “Kita pergi saja ya?” “Aku juga ingin di sini.” Yerin menatap sekelilingnya. “Bagaimana kalau kita makan di minimarket itu?” Menunjuk sebuah minimarket yang tidak jauh dari sungai. Di sana ada mesin pemasak mie otomatis. Yerin mengajak Arsen ke sana. Seingatnya dulu

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 164

    Di sebuah restoran. Yerin bersama Arsen menemui orang tuanya. Canggung. Meja yang berisi 4 orang itu tidak ada yang bersuara. Yerin menatap tangan ibunya yang terluka. Pasti banyak bekerja… Yerin menatap ayahnya—keadaan mereka sama. Katanya mereka saling mencintai. Tapi mereka saling menyakiti saat Yeonwoo pergi. Akhirnya memilih untuk berpisah. Arsen merasa tatapan ayah Yerin sedikit membuat bulu kuduknya merinding. Arsen berdehem sebentar. “Perkenalkan saya Arsen.” Yerin menjelaskan apa yang dikatakan Arsen pada ayahnya. Ayahnya hanya mengangguk saja. “Bagaimana keadaan kalian?” tanya Yerin. “Mama baik-baik saja.” ibu Yerin menjawab. Sejak pindah ke Indonesia, bahkan untuk sekedar panggilan saja Yerin mengubahnya. “Appa baik-baik saja?” tanya Yerin pada ayahnya. Saat berkomunikasi dengan ayahnya, Yerin menggunakan bahasa Korea. *Appa=ayah “Appa sehat.” Tersenyum meski sedikit canggung. matanya tidak terlepas dari Arsen. Pertama kalinya bisa melihat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status