Share

Chapter 303

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-08-31 08:26:22

Arsen dilarikan ke rumah sakit.

Pingsan saat memeluk istrinya.

Kata dokter, Arsen kelelahan. Arsen tidak punya wakut yang cukup untuk istirahat.

Juga, stress berat yang memicu pola makannya yang tidak teratur.

Yerin yang setia menunggu suaminya sampai sadar.

Ia mengusap perutnya yang sudah membesar. Kandungannya sudah berusia 6 bulan.

Yerin mengambil tangan Arsen—menaruhnya di pipinya.

“Aku tidak bisa membantu kamu. maaf kamu berjuang sendiri.” Yerin mengecup telapak tangan Arsen.

Perlahan mata yang semula tertutup itu terbuka perlahan.

“Sayang…” lirih Arsen. “Sayang…” panggilnya lagi.

Yerin mengangguk. “hm. Aku di sini.” mendekat—mengusap pipi suaminya.

Arsen melihat sekitar—kemudian menatap tangannya yang sudah terpasang infus.

“Jangan bergerak. Kamu tiduran saja.” Yerin menyuruh Arsen agar tidak bangun.

“Bisa kamu ambilkan aku ipad di tas?” tanya Arsen.

Yerin menatap ipad dan ponsel Arsen yang berada di atas meja. “Kamu akan bekerja?”

“Sebentar saja.” Arsen menganggu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Shanty Encus
Amin Mari kita berdoa untuk Indonesia agar semua kekacauan yg ada segera teratasi ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 306

    “Dasar wanita jalang!” teriak seorang wanita paruh baya. Baru saja tahanan wanita keluar dari ruang persidangan. Rambutnya langsung ditarik begitu saja. Pipinya ditampar tanpa henti. “AKH!!” teriak Agnes kesakitan. Kedua tangannya diborgol, mau melawanpun tidak bisa. Polisi yang mendampinginya tidak berbuat apapun meski dirinya dihajar oleh para istri pejabat itu. Agenes menunduk—rambutnya ditarik begitu keras sampai rontok. “Lepaskan aku!” teriak Agnes begitu kencang. “KURANG AJAR!” teriak wanita itu. “KAU MENGHANCURKAN KELUARGAKU! KAU HARUS MATI!” Agnes tidak bisa membela diri sama sekali. “Sudah cukup, bu!” Polisi itu melindungi Agnes pada akhirnya. Namun, wanita itu tidak mau menyerah. dengan satu tamparan yang begitu keras, membuat Agnes pusing. Tidak lagi mampu berdiri. Sampai akhirnya tubuhnya diangkat menuju mobil tahanan. Agnes hampir terkantuk di dalam mobil—ia membuka mata. ada perawat yang mengoleskan salep di pipinya yang memar. “BRENGSEK!” ump

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 305

    21++ “Sayang aku takut.” Arsen melepaskan jasnya. Takut tapi mau. Arsen kembali mencium istrinya. Melepaskan tali di belakang. Membuatnya mudah menurunkan dress yang digunakan oleh istrinya. “Jadi kamu tidak mau?” tanya Yerin. yerin berpose di atas ranjang. duduk di tepi ranjang—dengan kedua tangannya yang berada di samping kanan dan kiri. Tersenyum dan menggoda suaminya. Bibirnya melengkungkan senyum pelan lalu menggigit bibir bawahnya. “Mau sayang!” Arsen melotot. “Tapi takut…” Siapa yang tidak tergoda kalau diberi pemandangan yang indah. Yerin menarik dasi suaminya. “Kita harus melakukannya.” Arsen meneguk ludahnya kasar. Ia menunduk dan menarik tengkuk Yerin dan menciumnya kembali. Lidah mereka saling membelit. Tangan mereka saling melepaskan pakaian masing-masing. “Ahh!” Yerin mendongak. bibirnya setengah terbuka. Kedua tangannya meremas sprai. Sedangkan di bawah sana, suaminya sedang memangut buah dadanya. Arsen berjongkok—kedua tangannya melakukan tug

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 304

    Setelah keluar dari rumah sakit, Arsen dan Yerin pergi menemui orang tua Arsen. Makam yang indah. Bersih dan hijau. Mereka berjalan saling bergandengan tangan menuju sebuah makam yang berdampingan. Nisan yang bertuliskan Tristan Cole Jarvis dan Rosalind Octavia Wren. Mereka berada di antara dua makan itu. Yerin memberikan bunga di makam ibu Arsen. Sedangkan Arsen memberikan bunga di makam ayahnya. Mereka duduk—tangan mereka yang masih berpegangan. Mereka menunduk—kemudian merepalkan doa. “Akhirnya aku menemukan penjahat yang sesungguhnya. Aku berhasil memberi mereka hukuman, Ma, Pa.” Arsen tersenyum pelan. “Andaikan kalian di sini, kalian akan segera punya cucu.” Arsen memandang Yerin sebentar. “Aku sangat mencintai istriku. Seperti Papa yang mencintai Mama.” “Kalian juga pasti sangat bangga pada Bastian. Dia menjadi pemain basket profesional. Dia menjadi atlit di New York. Kalian tidak usah khawatir, aku menjaganya.” Yerin memeluk lengan Arsen. Mengusap pelan

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 303

    Arsen dilarikan ke rumah sakit. Pingsan saat memeluk istrinya. Kata dokter, Arsen kelelahan. Arsen tidak punya wakut yang cukup untuk istirahat. Juga, stress berat yang memicu pola makannya yang tidak teratur. Yerin yang setia menunggu suaminya sampai sadar. Ia mengusap perutnya yang sudah membesar. Kandungannya sudah berusia 6 bulan. Yerin mengambil tangan Arsen—menaruhnya di pipinya. “Aku tidak bisa membantu kamu. maaf kamu berjuang sendiri.” Yerin mengecup telapak tangan Arsen. Perlahan mata yang semula tertutup itu terbuka perlahan. “Sayang…” lirih Arsen. “Sayang…” panggilnya lagi. Yerin mengangguk. “hm. Aku di sini.” mendekat—mengusap pipi suaminya. Arsen melihat sekitar—kemudian menatap tangannya yang sudah terpasang infus. “Jangan bergerak. Kamu tiduran saja.” Yerin menyuruh Arsen agar tidak bangun. “Bisa kamu ambilkan aku ipad di tas?” tanya Arsen. Yerin menatap ipad dan ponsel Arsen yang berada di atas meja. “Kamu akan bekerja?” “Sebentar saja.” Arsen menganggu

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 302

    Pertama adalah kakek mereka sendiri. Bastian duduk dan menghadap kakek tua yang sudah menggunakan baju orange itu. Sedangkan Arsen berada di belakang Bastian. Arsen bersindekap menatap mereka berdua. “Yang ingin aku katakan padamu hanyalah kau pantas mendapatkan semua ini.” Kakek menatap Bastian. “Benar, kamu hanyalah bocah yang tidak tahu apapun.” “Iya! kau tidak salah! aku memang bocah. Dan aku anak dari cucumu sendiri. cucu yang mengalir darahmu juga. Bertahun-tahun aku hanya diam. menerima semua cacian keluarga busukmu itu.” “Ternyata kau tahu kalau orang tuaku meninggal karena anakmu!” teriak Bastian. “Kau biadab, brengsek!” Jika mereka tidak dipisahkan oleh kaca. sudah pasti Bastian akan memukul pria tua itu. Tubuhnya yang berisi berubah menjadi lebih kurus. Kerutan di wajahnya semakin terlihat. Arsen mendekat—ia sedikit menunduk. “Jaga dirimu sendiri. kau tidak akan keluar lagi. nikmati masa tuamu di sini dan merenungkan kesalahanmu.” Kakek tertawa pelan.

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 301

    Persidangan kasus kecelakan yang melibatkan pemimpin Skyline generasi ke empat dibuka kembali. Satu orang kini sudah menjadi tersangka utama. Arsen datang ke persidangan pertama. Orang yang saat ini berada di barisan terdepan dengan menggunakan baju orange itu tidak bisa berkutik. Arsen tersenyum pelan. “Dasar sampah,” lirihnya. Arsen duduk di barisan pertama. Bukti yang ia serahkan ke kejaksaan cukup untuk membuat pria itu mendekam di penjara. Rekaman cctv yang membuktikan bahwa Gabriel menyuruh orang untuk membunuh orang tuanya. Rekaman suara yang terekam jelas di telepon masih disimpan oleh orang itu. Lalu, ada yang membuat Arsen benar-benar marah. Sebelum kejadian di mana orang tuanya kecelakaan. Ayahnya sempat bertemu dengan Gabriel. Mereka sempat bertengkar dan Gabriel memukul ayahnya. Lagi-lagi rekaman cctv itu pernah sengaja dihilangkan. Arsen telat untuk menyadari bahwa semua yang terjadi pada orang tuanya merupakan perencanaan. “Jadi dia yang me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status