Share

Chapter 315

Author: Iamyourhappy
last update Huling Na-update: 2025-09-04 13:25:02

“Aku yakin ada sesuatu.” Yerin duduk di tepi ranjang.

Arsen memeluk istrinya. “Dia berpikir dia sudah dewasa. Umurnya saja masih 20 tahun.”

“Maka dari itu kan…” Yerin menepuk pelan tangan Arsen yang memeluknya. “Aku yakin ada sesuatu di New York yang terjadi.”

“Kita semua tahu betapa dia ingin menjadi atlit. Dia ingin menjadi atlit yang sukses dan menghasilkan uang untuk dirinya sendiri. tidak mungkin dia tiba-tiba bilang lelah dan ingin berhenti begitu saja.”

Arsen mengangguk setuju dengan perkataan istrinya. “Apakah aku harus menyelidikinya?”

Ia melepaskan pelukannya. kemudian berbaring di atas ranjang. menatap langit-langit kamar. “Aku pikir dia baik-baik saja di sana. kita juga jarang berkomunikasi dengannya karena dia begitu sibuk.”

“Tiba-tiba saja sudah 6 bulan di sini.” Arsen menghela napas. “Anak itu membuatku khawatir.”

Yerin ikut berbaring di samping Arsen. Memeluk suaminya itu dengan nyaman. “Padahal kita belum sempat menyusulnya ke sana, tapi dia sudah pulang lebih
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 319

    Sebuah restoran yang bertema outdoor menjadi tempat reuni sekolah. Eve menggandeng tangan Nicholas ketika masuk ke dalam. Mereka berpandang dengan mesra sebelum masuk ke dalam. Acara reuni yang dihadiri tidak lebih dari 50 orang. Mereka adalah alumni yang bisa dibilang sukses, mereka yang bekerja di bidang berbeda. Namun, dari banyaknya teman-teman yang ada di sana. Mereka berenam… Tetap duduk bersama. Eve menarik mengajak kekasihnya untuk duduk bergabung dengan teman-temannya. Ada Vando dan Gwen yang berada di hadapan mereka. mereka yang begitu langgeng masih menjalin hubungan sampai saat ini. “Siapa yang akan menikah lebih dulu?” tanya Willie. Menunjuk Gwen dan Eve bergantian. “Sepertinya Eve!” Gwen menunjuk Eve. Eve tersenyum. mengangkat tangannya dan menunjukkan jari manisnya yang sudah terpasang dengan cincin. “Whooh…” Willie bersorak heboh. “Jadi kalian sudah bertunangan…” Eve mengangguk. “Dua bulan lalu.” dengan tangan yang menggandeng lengan Nichola

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 318

    Menyetir dengan perlahan. Eve mengerjap pelan saat hampir saja menyerempet pemotor. Ia menggelen pelan. “fokus… fokus..” lirihnya. “Kak!” panggil Grey yang berada di sampingnya. “Iya sayang!” Eve tersenyum sebentar menatap adiknya. “Mau apa hm? Mau beli apa sebelum pulang?” Grey menggeleng. “Bagaimana bisa pulang jika kakak menjalankan mobilnya sangat pelan.” Eve tersenyum karir. Ia menoleh sebentar. “Kakak hanya berhati-hati. jadi kakak harus membawa kamu dengan selamat sampai rumah.” “Ngomong-ngomong…” Eve berdehem sebentar. “Tadi yang bersama kamu siapa?” tanyanya. “Kakak tidak tahu?” tanya Grey. Bocah itu bersindekap. “Semua orang memang tidak ada yang peduli denganku.” “Bukan seperti itu, Grey. Kakak kan tidak tahu. Karena kakak peduli, jadi kakak bertanya.” Grey mendengus kecil. “Tadi itu Om Bastian. Yang punya Akademi Basket. Tadi dia berjanji akan membelikanku es krim dan cokelat?” “Apa?” tanya Eve. “Kamu memintanya?” “Tidak!” Grey menggeleng. “Tadi Om

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 317

    Dokter cantik yang baru saja menyelesaikan operasi yang kesekian kalinya itu akhirnya keluar dari ruang operasi. Masuk ke dalam ruang yang memiliki papan nama…. Dr. Everlyn Amara Kingsley, Sp.B. Setelah melepaskan baju yang berwana hijau khas pakaian operasi. Ia mencuci tangannya sebentar dan duduk di bangkunya. Ia menghela napas dalam. Memeriksa jadwal yang terpampang di sisi kanannya. Jadwalnya benar-benar penuh. Bahkan untuk makan siang saja, ia terkadang sampai harus mencuri waktu. Dering ponselnya membuatnya cepat-cepat mengangkat.“Sayang,” panggil seseorang. “Hai..” Eve tersenyum. “Aku baru selesai operasi. Aku tidak bisa makan bersama kamu. Mungkin besok…” ucapnya sembari menatap jadwalnya. “Besok aku ada waktu cukup banyak untuk makan malam.” Helaan napas dari seberang sana membuat Eve mengernyit. Ia merasa bersalah pada kekasihnya. Mau bagaimana lagi, ia memang sibuk. “Maaf..” Lirih Eve. “Its oke. tapi kamu jangan lupakan makan.” Terdiam… Mereka sempat henin

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 316

    10 tahun berlalu. Sebuah gedung akademi yang menjulang, menjadi gedung tertinggi dari gedung yang ada di walayah tersebut. Seorang pria keluar dari mobil. Sebagai pemilik sekaligus pendiri akademi, pakaiannya begitu rapi. Dengan setelan jas dan sepatu mengkilat. Bastian Miles Jarvis. Pemilik Akademi pemain Basket yang sukses di umurnya yang masih berusia 30 tahun. Akademi terbesar yang membawa pemain basket berkualitas ke tim nasional sampai ke klub besar dalam negeri maupun luar negeri. Akademi yang memliki nama BMJ Hoops Academy itu menyaring dengan ketat penerimaan siswa. Tidak semua anak bisa masuk, tentunya anak yang memiliki bakat dan juga keras yang bisa masuk. Seperti keinginan pemiliknya. Bakat yang tidak diiringi dengan kerja keras, hanyalah angan. Bastian memasuki ruangannya. Hari ini ia harus mengurus beberapa dokumen. Sebentar lagi Akademi akan mengadakan pertandingan basket antar sekolah. Ada beberapa sponsor yang masuk. Setelah menandatangani do

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 315

    “Aku yakin ada sesuatu.” Yerin duduk di tepi ranjang. Arsen memeluk istrinya. “Dia berpikir dia sudah dewasa. Umurnya saja masih 20 tahun.” “Maka dari itu kan…” Yerin menepuk pelan tangan Arsen yang memeluknya. “Aku yakin ada sesuatu di New York yang terjadi.” “Kita semua tahu betapa dia ingin menjadi atlit. Dia ingin menjadi atlit yang sukses dan menghasilkan uang untuk dirinya sendiri. tidak mungkin dia tiba-tiba bilang lelah dan ingin berhenti begitu saja.” Arsen mengangguk setuju dengan perkataan istrinya. “Apakah aku harus menyelidikinya?” Ia melepaskan pelukannya. kemudian berbaring di atas ranjang. menatap langit-langit kamar. “Aku pikir dia baik-baik saja di sana. kita juga jarang berkomunikasi dengannya karena dia begitu sibuk.” “Tiba-tiba saja sudah 6 bulan di sini.” Arsen menghela napas. “Anak itu membuatku khawatir.” Yerin ikut berbaring di samping Arsen. Memeluk suaminya itu dengan nyaman. “Padahal kita belum sempat menyusulnya ke sana, tapi dia sudah pulang lebih

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 314

    “Kau ewwwhh…” Ernando menggeleng melihat satu orang yang baru memasuki kafenya. Bastian berjalan santai dengan membawa kantong kresek yang begitu besar. Ia masuk ke dalam kafe yang sebenarnya sudah tutup. Tidak tahu kenapa temannya itu begitu cepat menutup kafe. Mengambil duduk di bangku dengan nyaman. Seperti rumah sendiri. Bastian membuka kaleng birnya—meminumnya begitu saja. “Kau dari mana?” tanya Ernando mengambil duduk di depan Bastian. Membuka kantong kresek besar itu—mengambil snack dan birnya juga. Akhirnya ia juga minum seperti Bastian. “Aku bertemu dengan kakakku.” Ernando hampir menyemburkan birnya. Ia telan mentah-mentah sampai bisa berbicara. “Sungguh? lalu bagaimana?” tanya Ernando penasaran. “Ya aku memberitahu mereka. meski tidak detail.” Bastian bertopang dagu. “Lihat aku. Apa aku memang sekacau itu sampai kak Yerin begitu terkejut.” Ernando tertawa. “Memangnya bagaimana respon bu Yerin?” “Dia seperti melihat hantu. Dia mendekatiku—matanya

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status