Share

Chapter 384

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-09-24 08:24:14

21++

Bastian mengangkat tubuh Eve—ciuman mereka semakin dalam dan semakin liar.

Bibir Eve terbuka sepenuhnya dan menerima bibir Bastian dengan sepenuh hati.

Decapan dari pangutan liar itu mulai terdengar.

Bastian mengangkat tubuh Eve dan menurunkannya di atas pantry. Perlahan tangannya melepaskan sisa pakaian yang masih membalut tubuh Eve.

“Ahh!” Eve mendongak—lidah pria itu menyapu dadanya.

Menyesapnya dengan rakus. Seperti kehausan….

Jemarinya yang tidak tinggal diam—menelusup masuk ke dalam milik Eve di bawah sana.

Basah dan lembab….

“Kau sudah basah baby…” Bastian tersenyum miring. “Kau bergairah?”

“Kau perlu jawaban setelah menyentuhnya secara langsung?” tanya Eve kembali.

“Ahh!” mengernyit—jemari pria itu mulai memenuhi miliknya di bawah sana.

Bergerak dengan sesuka hati—menyalurkan gairah yang terasa sampai puncak ubun-ubunnya.

Eve membusungkan dadanya. membiarkan tubuhnya disentuh lebih dalam oleh pria itu.

“Kau cantik, Eve…” Bastian mendongak. bibir
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 593

    Leya menghela napas pelan. “Karena rumah ini jelek?”“Bukan hanya jelek, tapi juga tidak nyaman.”Jleb!Leya mengerjap. Bibir Noel bukan hanya kotor, tapi juga blak-blakan sekaligus menyebalkan.“Maka dari itu aku ingin membawa kalian ke rumahku.” Noel menunduk—menatap Leya yang masih mengobati jempol kakinya.Leya mendongak. “Tidak sakit?”“Ti—” Noel mengernyit. “Akh!”Leya menyipitkan mata. “Sepertinya tidak sakit.” Mengerti sekali sandiwara busuk Noel.Noel terdiam dengan hambar.Belum mendapatkan jawaban dari pernyataannya.“Bagaimana?” tanya Noel menoleh ke belakang. Tepatnya pada Leya yang menaruh kembali peralatan yang digunakan untuk mengobatinya.Leya kembali. “Tidak,” ucapnya dengan datar.Mengambil duduk di samping Noel.Tumben sekali tidak menghindar.Noel tersenyum tipis. “Bagaimana kalau aku belikan apartemen yang lebih bagus?”“Tidak.” Leya menggeleng. “Nanti aku akan beli sendiri.”Noel menatap lurus. Tepatnya pada Leya yang berada di depannya.Bertopang dagu—dengan ta

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 592

    Berbinar. Mata mereka seperti menyala berwarna hijau.“Tunggu.” Sarah menggeleng. “Tidak bisa, Pak. Tidak perlu melakukan hal seperti itu.”“Leya adalah bagian dari divisi Administrasi. Semenjak dia bergabung dengan divisi kita, kami menerimanya sebagai keluarga. Hal seperti ini adalah menyangkut urusan pribadi.”“Kami tidak pantas kalau membawa urusan pribadi ke pekerjaan,” jelas Sarah yang menolak tawaran menggiurkan dari Noel.“Benar,” balas Faza. “Kami menganggap Leya sebagai keluarga kami. Jadi, kami tidak akan membicarakan masalah pribadinya di kantor.”Ira menatap kedua temannya yang sok suci ini.Sebenarnya yang dikatakan mereka berdua ini benar.Tapi duit! Ini duit! Masa mereka mau menolak sih.“Tanpa uang pun kami tidak akan membocorkan hal pribadi kalian,” imbuh Ira.“Saya berterima kasih atas kebaikan kalian. Saya tidak bisa diam saja setelah melihat kebaikan kalian. Jadi saya akan tetap memberikan kalian hadiah dan tolong..”Noel melirik Leya yang berada di ujung bangku.

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 591

    “Kami pergi dulu!” Ira melambaikan tangan ketika pergi bersama Sarah dan Faza.Mereka pulang lebih dulu dan berencana akan makan ramen. Lalu ngopi sebentar. Setelah itu mungkin minum?Entah, Leya tidak tahu rencana pasti mereka bertiga karena ia menolak untuk ikut.Karena dia ada misi rahasia.Yaitu pergi ke ruangan Noel untuk menemui pria itu dan meminta penjelasan.Sebelum benar-benar berangkat, Ira dan Sarah pergi dulu ke toilet untuk memperbaiki penampilannya.Sedangkan Faza hanya pasrah. Memang sangat lama menunggu mereka berdanda. Tapi yasudahlah.Setelah keluar dari toilet. Faza buru-buru berdiri. Lalu saat mereka bertiga sudah berkumpul tiba-tiba.“Aku meninggalkan chargerku,” Ira melotot.Seperti biasa, terbiasa melupakan hal-hal seperti itu.“Biar cepat aku saja yang mengambil.” Faza yang berinisiatif.”Ira menggeleng. Dengan cepat menghadang Faza yang akan pergi.“Tidak bisa! Jangan melakukan apapun lagi padaku jika kau tidak ingin berkencan denganku!”Faza mendorong dahi I

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 590

    “Ups!”Rakha segera menutup mata Jayden dengan tangannya.Posisi orang tua Jayden sangat membangongkan.Leya menoleh—dalam seperkian detik ia sudah mendorong Noel sampai terhempas.“Akh!” Noel menggosok belakang kepalanya.Jayden mengintip di sela-sela jari uncle Rakha yang menutupi wajahnya.“Hehehe…” tertawa.Barulah setelah itu, Rakha melepaskan tangannya dari mata Jayden.Jayden segera mendekati Leya.Rakha tersenyum tipis sebelum melangkah pergi dari ruangan. Menutup pintu dengan hati-hati.Jangan sampai mengganggu keluarga bahagia itu.“Mama sama Daddy mau ciuman ya?” tanya Jayden dengan polosnya.“Heh!” Leya melotot.Jayden beralih pada Noel yang masih duduk di sofa. “Hayo daddy mau mencium mama!” menunjuk Noel.Noel tertawa. “Bagaimana kamu tahu?” tanyanya.Menggelitik pinggang Jayden pelan.“Akhh! Hahahah.” Jayden berbaring di atas sofa yang tadi digunakan orang tuanya bermesraan.Bukan bermesraan kok, berbicara santai maksudnya!“Jadi ini tempat Dad bekerja?” tanya Jayden. N

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 589

    “Kalau begitu ayo beritahu aku!”Noel menarik pinggang Leya.“Hih!” Leya memukul tangan Noel yang berada di pinggangnya. “Jangan seenaknya menyentuhku!”Noel hanya tertawa. Tidak ada raut wajah marah yang berarti.Pria itu menghadap Leya. Tangannya bertopang pada sandaran sofa di sampingnya.Menanti apa yang akan dikatakan Leya.“Jangan dekat-dekat.” Leya memperingati.“Kalau tidak dekat, nanti aku tidak bisa mendengarmu.” Noel mengangguk meyakinkan.Leya mundur.Namun Noel mencegahnya dengan menarik pinggang wanita itu agar kembali dekat.“Sepertinya telingaku sedikit ada masalah akhir-akhir ini. kau harus berteriak kalau berbicara sejauh itu.”Noel memegangi telinganya. Mengusap telinganya yang sama sekali tidak bermasalah.Leya memutar bola matanya malas. “Noel..” lirihnya.“Sini-sini..” Noel menepuk pelan sofa yang menjadi jarak mereka.Padahal hanya sisa sedikit tapi Leya masih disuruhnya mendekat.Tidak mau memperpanjangnya, akhirnya Leya lebih dekat.“Jadi yang ingin aku bicara

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 588

    “Noel!” teriak Leya ketika membuka pintu ruangan Noel.Tapi bukan hanya seekor Noel yang berada di sana. Namun juga sekretarisnya.“Maaf, saya akan kembali lagi nanti!” Leya segera menunduk.Rakha tersenyum—ia mendekati Leya. “Santai saja!” memberikan kedua jempolnya.“Marahi dia sepuasmu!” Rakha segera pergi.Memberikan ruang bagi Leya dan Noel berbicara di ruangan.Noel berdiri dengan senyum sumgringah. “Selamat datang di ruanganku. Akhirnya aku bisa melihatmu datang sendiri ke sini.”“Tidak perlu menyambutku!” Leya benar-benar kesal.Tapi sebelum itu ia menoleh ke belakang.Untunglah pintu itu sudah tertutup dengan benar.Jangan sampai ada orang lain yang mendengar mereka.Tapi saat ia menoleh ke belakang, justru Noel memanfaatkan kesempatan itu dengan sangat baik.Memerangkap Leya dengan cepat.“Apa maksudnya tadi?” tanya Leya. Bahkan tidak peduli dengan posisinya sekarang.Meski ia juga tidak nyaman. Karena Noel sangat dekat!“Tadi? Maksudnya Dad? Dad yang ingin tahu sendiri. Dia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status