Share

Chapter 97

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-06-22 09:40:35

“Jadi…” lirih Yerin.

“Yang pertama Vando. Vando itu yang rambutnya hitam pekat. Dulu dia sering sekali bertengkar. Seperti Bastian. Aku bertemu dengan orang tuanya….”

“Dan ternyata….Vando sudah lama kehilangan ibunya. Dia dididik begitu keras oleh ayahnya. Jadi, aku sedikit memberi pengeritan pada ayahnya untuk tidak terlalu menekannya.”

“Sejak saat itu, hubungan Vando dan ayahnya membaik.”

“Ernando…aku tidak melakukan banyak hal. Aku hanya tidak mempermasalahkan dia tidak sengaja memukulku.”

Arsen menggeleng. “Kau melakukan banyak hal di sekolah.”

Yerin tertawa. “Gwen…sebelum aku datang. Dia anak yang pendiam. Aku membantunya berbaur dengan teman yang lain.”

“Eve… aku membantunya memilih jurusan kuliahnya nanti.” Yerin menatap Arsen. “Dia memiliki banyak pertimbangan. Aku sendiri sampai pusing. Tapi akhirnya dia menemukan jurusan yang paling dia inginkan, yaitu kedokteran.”

Arsen mendengarkan Yerin—dengan tangannya yang mengusap punggung Yerin dengan nyaman.

Yerin sa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Mikasa Bella
masih setia baca aku, cerita nya seru!!
goodnovel comment avatar
Ais Rin
cerita nya asyik n memberi inspirasi jga,seperti umumnya terjadi dlm kehidupan berbagai kejadian terjadi
goodnovel comment avatar
Indah TsaQia
ceritanya sgt bagus gak membosankan
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 451

    21++ Meski sebenarnya Eve berbohong. Bastian tidak akan tahu kalau sebenarnya Eve juga sering membayangkan pria itu. Kegiatan panas mereka memang terekam jelas di pikirannya. Eve bukan wanita polos lagi. sesekali ia merindukan sentuhan dan kegiatan panas itu. Namun, ia terpaksa menyentuh dirinya sendiri guna mendapakan kepuasan. Dan apa yang terjadi saat ia mencoba menyentuh dirinya sendiri… Jelas sekali kalau tubuh Bastian yang seksi akan muncul di hadapannya. “Bagus sayang!” Bastian mendorong maju dan mundur kepala Eve. Eve yang sibuk memanjakan milik Bastian ke dalam bibirnya. Milik Bastian yang terasa semakin membesar di dalam bibirnya. Ia mendongak—menatap Bastian yang begitu menikmati sentuhannya. entah kenapa membuatnya kian bersemangat. “Shitt kau semakin pintar,” puji Bastian menunduk—menatap Eve yang sedang berjongkok memanjakan miliknya. Ia mendongak—dengan jakunnya yang naik turun. Keringat yang mulai membanjiri tubuhnya. Gairahnya pun semakin ters

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 450

    21++ Bastian tidak pernah mengira bahwa mereka akan melakukan aktivitas panas di rumah Eve. Bukan di Apartemen, melainkan rumah Eve yang dulu sering ia datangi. Namun tidak pernah sekalipun ia berani menginjak kamar wanita itu. Tapi sekarang mereka malah berciuman di sepanjang tangga menuju kamar Eve. “Kenapa kau mengajakku ke sini?” tanya Bastian mengangkat pinggang Eve. Hingga tubuh Eve berada dalam gendongannya. Kedua kaki Eve melilit di pinggangnya. “Karena aku tidak tinggal di Apartemen,” balas Eve. Mendorong pintu kamar, menutupnya dengan kakinya. kemudian menjatuhkan Eve ke atas ranjang. Bastian menunduk—kembali mencium bibir Eve. Jemarinya bergerak dengan cepat melepaskan dress yang digunakan Eve. “Ahh!” jemari Bastian mengusap buah dadanya. Eve memejamkan mata—sedangkan bibir pria itu tidak berhenti menandai lehernya. “Kamarmu bagus,” bisik Bastian. Eve mendongak—membuka mata. “Aku akan pindah,” balasnya. Tangan Eve tidak mau tinggal dia

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 449

    “Bagaimana keadaan Mama?” tanya Eve ketika sampai di depan ruangan. Papa sedang duduk—hampir ketiduran menunggunya. Andrian mendongak. namun, ia menatap pria yang datang bersama Eve. “Bastian?” ucapnya kebingungan. Bastian tersenyum. “Saya mengantar Eve. bagaimana keadaan tante Helena?” Andrian menatap keduanya. Menatap keduanya dengan intens sampai membuat Eve meneguk ludahnya tegang. Curiga sekali kenapa tiba-tiba datang berdua. “Pa..” lirih Eve. “Mama baik-baik saja. Dokter bilang mama kelelahan saat menunggu Grey. Mama sering melupakan makan,” jelas Andrian. Eve bernapas dengan lega. “Aku sangat takut tadi…” mengusap keningnya pelan. Andrian menatap Bastian. “Ada apa dengan kalian berdua.” Bastian menyipitkan mata—menoleh pada Eve yang juga menatapnya. “Seperti yang sudah Om lihat, kami kembali bersama.” Bastian tersenyum sopan. Andrian bersindekap. “Dari awal kalian memang tidak bisa dipisahkan. Kamu—” menatap Bastian. “Kenapa dari awal tidak merebutny

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 448

    Brak… Suara itu berasal dari tubuh seorang wanita yang terbentur oleh furnitur. Eve meremas pelan helaian rambut Bastian. Bibir mereka saling berpangut. Saling memangut dan mencecap satu sama lain. Eve membuka mata—ciuman Bastian turun. bibir pria itu menyentuh lehernya. Mengecupnya basah. “Tidak aku sangka kau akan semudah ini menyetujuinya,” lirih Bastian. Jemarinya mengusap pelan pinggang Eve. Mengangkat tubuh Eve sampai berada di atas nakas. “Aku pikir kau akan mempertimbangkannya paling tidak satu bulan,” lanjut Bastian. Pandangan mereka bertemu. Kedua mata mereka saling menatap. Jemari Bastian mengusap bibir bawah Eve yang basah karena ciuman mereka. “Aku tidak perlu berpikir terlalu lama untuk tawaran yang bagus,” balas Eve. Jemarinya terangkat—mengusap rahang Bastian. Kemudian tersenyum miring. “Seperti katamu. Ini akan menyenangkan.” Bastian tertawa pelan. “Kau begitu liar…” lirihnya. “Tapi aku semakin suka.” “Kau tergila-gila padaku?” tanya Eve s

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 447

    “Apa ini? kau menggunakan dress yang sama saat kau mencampakkanku?” tanya Bastian ketika menatap Eve yang sudah berada di hadapannya. Dress panjang berwarna hitam. Seperti pakaian yang digunakan untuk melayat. “Jangan banyak bicara,” balas Eve mengambil duduk di depan pria itu. “Setidaknya gunakan pakaian yang menarik. Agar aku juga senang melihatmu. Kau malah menggunakan pakaian berkabung? Kau pikir aku mati?” Eve tertawa pelan. “Tapi aku tetap cantik ‘kan? Meski seperti ini, kau masih menginginkanku kan?” Bastian memejamkan mata sebentar. “Perlu aku perjelas, aku hanya menginginkan tubuhmu.” “Apapun itu…” Eve mengambil gelas cantik yang berisi anggur. Kemudian meminumnya dengan perlahan. “Kau bersedia melakukan apapun untuk menikmati tubuhku?” “Benar. kau pintar.” Bastian mengangguk. Menatap wajah Eve lebih teliti. “Tidak ada cinta. Tidak ada ketertarikan lebih antara satu sama lain?” Bastian terkekeh pelan. “Kau menginginkannya?” “Tidak.” “Bagus.” Bastian

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 446

    “Akh!” Eve menyipitkan mata. Memegangi kepalanya yang terasa berat. Ketika ia menatap sekitar ia berada di ruang tamu Apartemennya. Keras… Punggungnya terasa remuk. Juga dengan tubuhnya yang menggigil. Eve mengernyit—melihat tubuhnya yang terbungkus oleh jas hitam kebesaran. Mengingat kembali kejadian tadi malam… “Shitt..” Eve bangkit dari lantai yang keras nan dingin ini. Semalaman tidur di lantai, membuat tubuhnya terasa dipukuli. Berjalan sempoyongan, Eve mengambil air minum. Setelah minum air putih—untuk sejenak ia duduk di pinggir pantry. “Apa yang aku lakukan tadi malam?” tanya Eve mengingat kembali. Menyusuri danau, mencari kalung dan cincin yang sudah dilempar oleh Nicholas lalu… “Bertemu dengan Bastian.” Eve menghela napas pelan. “Meski tawarannya menggoda, aku tidak boleh menerimanya.” “Harga diri nomor satu!” mengangkat tangannya dengan semangat. “Ya seperti itu!” menepuk dadanya sebentar. “Bagus, Eve. jangan termakan rayuan mantan.” Satu jam k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status